PADA BALITA
Disusun Oleh :
2. Dwi Febriayanti
3. Isti Aisah
6. Soviana Hapsari
2018/2019
A. LATAR BELAKANG
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Pemulihan bagi anak usia
6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti
makanan utama sehari-hari. PMT dimkasud berbasis bahan makanan lokal
dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Mulai
tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI menyediakan anggaran untuk kegiatan
PMT Pemulihan bagi balita gizi kurang melalui dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Dengan adanya dana BOK di setiap puskesmas, kegiatan
penyelenggaraan PMT Pemulihan Panduan Penyelenggaraan PMT Pemulihan
Bagi Balita Gizi Kurang. Diharapkan dapat didukung oleh pimpinan
puskesmas dan jajaranya. Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam
melaksanakan kegiatan dimaksud, maka disusun. Panduan Penyelenggaraan
Pemberian Makanan. Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pelaksanaan PMT Pemulihan berbasis bahan
makanan lokal bagi balita gizi kurang usia 6-59 bulan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penkes tentang PMT selama 30 menit diharapkan ibu
mampu:
a. Memberikan informasi tentang Prinsip Dasar PMT Pemulihan bagi
balita gizi kurang usia 6-59
b. Memberikan informasi tentang penyelenggaraan PMT Pemulihan
berbasis bahan makanan lokal bagi balita gizi kurang 6-59 bulan
C. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. SASARAN DAN TARGET
Sasaran : ibu yang memiliki Balita dengan masalah kurang gizi
Target : Balita dengan masalah kurang gizi
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada :
1. Tanggal : 20-3-2019
2. Waktu : 30 menit
3. Tempat : balai desa
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: penyaji
Masyarakat
H. PENGORGANISASIAN DAN SUSUNAN ACARA
1. pengorganisasian
a. penyaji : Isti Aisah
b. waktu : 30 menit
2. susunan acara
a. pembukaan
b. penyaji materi
c. tanya jawab
d. penutup
I. KEGIATAN
A. Pengertian
Makanan tambahan adalah formula yang diberikan kepada anak mulai usia
6 bulan keatas yang mempunyai sifat tidak memberatkan fungsi pencernaan
serta memiliki zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk
pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
B. Tanda balita sudah siap diberi PMT
1. Balita sudah dapat berada dalam posisi duduk dan menahan kepala dengan
mantap.
2. Balita sudah dapat mengkoordinasikan antara mata dengan tangan dan
mulut
3. Balita sudah bisa menelan makanan
C. Cara memberikan tambahan makanan pada balita
1. Memberikan makanan tambahan secara berhati-hati, sedikit demi sedikit
dan bertahap
2. Memberikan jenis makanan tambahan satu persatu jangan dicampur aduk
dengan berbagai jenis
3. Memperhatikan tata urutan pemberian makanan. Urutan pemberian
makanan tambahan
4. Tidak “memaksa” balita sewaktu memberikan makanan tambahan
5. Memberikan makanan tambahan secara teratur tidak semua dan
sesempatnya ibu
D. Makanan yang tidak dianjurkan untuk balita
1. Makanan yang mengandung protein gluten
2. Hindari penggunaan gula, garam, dan bumbu masakan atau penyedap pada
makanan balita
3. Makanan terlalu berlemak
4. Buah –buahan yang terlalu asam
5. Makanan terlalu pedas atau terlalu tajam
6. Kacang tanah, susu, sapi, telor
E. Resiko pemberian makanan tambahan sebelum waktunya
Pemberian makanan tambahan pada balita haruslah sesuai dengan waktu
dan jenis yang sesuai. Jika tidak terlalu dini memberikannya makanan akan
berdampak buruk bagi kesehatan balita baik diwaktu sekarang maupun waktu
mendatang. Seperti rusaknya sistem pencernaan balita, terdesak ketika
memakannya, resiko alergi dominan terjadi, batuk dan obesitas. Bagaimanapun
juga pemberian makanan tambahan balita harus sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Almtsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. MB. Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta