0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas kasus hipospadia pada seorang anak. Hipospadia terjadi ketika tonjolan genetalia antara tali pusar dan ekor embrio gagal terbentuk secara normal, sehingga lubang kencing terletak tidak pada ujung penis. Pemeriksaan diagnostik meliputi USG ginjal dan pengkajian pola tidur, aktivitas, nyeri, dan eliminasi. Penanganannya meliputi pembedahan koreksi saluran kencing, manajemen stres pasca operasi,
Dokumen tersebut membahas kasus hipospadia pada seorang anak. Hipospadia terjadi ketika tonjolan genetalia antara tali pusar dan ekor embrio gagal terbentuk secara normal, sehingga lubang kencing terletak tidak pada ujung penis. Pemeriksaan diagnostik meliputi USG ginjal dan pengkajian pola tidur, aktivitas, nyeri, dan eliminasi. Penanganannya meliputi pembedahan koreksi saluran kencing, manajemen stres pasca operasi,
Dokumen tersebut membahas kasus hipospadia pada seorang anak. Hipospadia terjadi ketika tonjolan genetalia antara tali pusar dan ekor embrio gagal terbentuk secara normal, sehingga lubang kencing terletak tidak pada ujung penis. Pemeriksaan diagnostik meliputi USG ginjal dan pengkajian pola tidur, aktivitas, nyeri, dan eliminasi. Penanganannya meliputi pembedahan koreksi saluran kencing, manajemen stres pasca operasi,
Rahim ibu Terbentuk tonjolan MANIFESTASI PENGKAJIAN penunjang antara tali pusar dan In vitro fertiliza- Perkem- Perkembangan (jarang dilakukan) bangan janin genetalia (6th week) ekor dari embrio tion Letak lubang uretra Pengkajian Nutrisi ibu hamil Tonjolan tidak sesuai per sistem genetalia Adanya chordee USG (untuk melihat fungsi ginjal ) Terdapat chordee ter- Tdk terbentuk Terjadi agne- Terbentuk phallus Permukaan penis 7th week : ton- Jam tidur bentuk dari cor- sis dari mes- dan pada tonjolan genetalia jolan genetalia nyeri Aktivitas & istirahat Durasi tidur pus spongiosum, oderm ujungnya ter- memanjang bengkak Tanda keletihan tunika dartas & bentuk glands penis Urin tidak memancar Nadi Selanjutnya sirkulasi Gagal bersatu di Gagal menyatu Tekanan darah chordee berada di garis tengah dan prepusium Penis lebih ke bagian antara meatus dg 1. Menyiptakan lingkungan suportif membentuk jar. pada bag. Ventral dorsal perpisahan marah letak abnormal di contohnya lingkungan yang anak tidak bertemu Integritas ego Ikat tdk elastis Cedera tubuh Mudah tersinggung sukai (taman, tempat bermain) Nyeri menyendiri ISK Penis melengkung komplikasi 2. Kembangkan kemampuan berpikir Tidak bisa ereksi ke bawah Kehilangan Letak meatus 3. Tentukan waktu berbicara dengan Eliminasi Distensi vesika urinaria anak untuk memberikan Lekukan pada ujung penis penjelasan (tidak dapat Melengkunganya penis ke Dx post-op : Stressor Membuat saluran Prosedur Hypospadia pa- berkemih dengan bawah 1. Nyeri pembedahan 4. Appraisal normal (urin tidak frekuensi berkemih baru da An. X (8 th) Terbukanya uretra 2. Resiko infeksi memancar) pada ventral jumlah Manajemen stres fungsi perkemihan karakteristik Hospitalisasi & koping Strategi ↓ stres hospitalisasi An.X nutrisi nafsu makan Hitung BB Intake & output Intervensi : hygiene Perineum hygiene Resiko infeksi b/d output urin 1. Bantu anak untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang cemas mungkin meyebabkan kurang tidur stres Dx : Gangguan Pola Tidur yang banyak Neurosensori Status kesadaran 2. Hindari suara keras dan penggunaan lampu saat tidur malam Intervensi Dx : Anxietas Pada daerah urogenitalia Nyeri/kenyamanan 3. Fasilitasi untuk mempertahankan rutinitas waktu 1. Tanya anak akan ekspektasinya selama dirawat di rumah tidur anak sakit dan pengalaman hospitalisasi RR Pernapasan 4. Kurangi kemungkinan kecelakaan pada waktu tidur Bersihan jalan napas 2. Orientasi anak akan setting rumah sakit Pola napas 5. Dengan melibatkan orangtua, bantu anak untuk keamanan menghindari makanan dan minuman pada jam tidur 3. Ajak anak bermain terapeutik seusai tumbuh kembang Pengetahuan prosedur, yang dapat mengganggu tidur Perilaku menghindar kesiapan 4. Jelaskan prosedur yang akan anak hadapi Interaksi sosial 6. Beri kesempatan anak dan orangtua untuk bertanya Perilaku menyendiri 5. Beri kesempatan anak dan orangtua untuk bertanya Pembelajaran/pengajaran Kesiapan anak dalam menghadapi operasi