Implementasi keperawatan
Diagnosa keperawatan Kunjungan ke 1 Kunjungan ke 2 Kunjungan ke 3 Kunjungan ke 4
Perilaku Kesehatan 11.00 1. Menjelaskan maksud dan tujuan. 11.0 1. Menjelaskan maksud dan tujuan. 10.00 1. Menjelaskan maksud dan 11.00 1. Menjelaskan maksud dan
2. Mengukur tekanan darah, suhu, 2. Mengukur tekanan darah, suhu, nadi, tujuan. tujuan.
Cenderung Beresiko 0
nadi, pernafasan,dan kadan pernafasan. 2. Mengukur tekanan darah, 2. Mengukur tekanan darah,
asam urat dalam darah. 3. Memberikan pengetahuan kesehatan suhu, nadi, pernafasan. suhu, nadi, pernafasan.
3. Mengidentifikasi faktor internal dan diet khusus untuk penderita 3. Memberikan motivasi klien 3. Menentukan
seperti motivasi klien terhadap Artrhitis Gout pada keluarga terhadap perlunya pengetahuan kesehatan
perilaku sehat atau eksternal 4. Memotivasi klien terhadap perlunya perubahan perilaku dengan tentang gaya hidup
seperti peran keluarga yang perubahan perilaku. memberikan informasi perilaku sehat dan
memotivasi klien untuk 5. Mendukung untuk mengurangi mengenai dampak dari manfaatnya.
berperilaku sehat. kebiasaan mengkonsumsi makanan Arthritis Gout jika tidak 4. Memberikan motivasi klien
4. Memberikan pengetahuan tinggi purin dan mengistirahatkan ditangani. terhadap pentingnya
kesehatan, gaya hidup perilaku sendi jika sakit. 4. Memfasilitasi keterlibatan perilaku sehat dan
saat ini dan dampaknya pada 6. Memberikan informasi kepada keluarga dalam proses manfaatnya.
keluarga keluarga dalam proses modifikasi modifikasi perilaku, dengan 5. Menentukan perubahan-
5. Mendukung untuk mengurangi perilaku, dengan cara yang tepat cara yang tepat perubahan perilaku
kebiasaan mengkonsumsi 7. Menawarkan penguatan positif dalam 5. Memberikan penguatan dengan membandingkan
makanan tinggi purin. pembuatan keputusan mandiri klien positif dalam pembuatan perilaku dasar
6. Memberikan leaflet tentang 8. Menentukan perubahan-perubahan keputusan mandiri klien sebelumnya
Arthritis gout kepada keluarga perilaku dengan membandingkan dibandingkan dengan
agar keluarga ikut serta perilaku dasar sebelumnya perilaku setelah intervensi
memodifikasi perilaku klien, dibandingkan dengan perilaku setelah
dengan cara yang tepat. intervensi
Evaluasi keperawatan
Evaluasi Kunjungan ke 1 Kunjungan ke 2 Kunjungan ke 3 Kunjungan ke 4
Diagnosa 1 Knowledge: Knowledge: Knowledge: Knowledge:
- Tn. M dan Ny. S menyebutkan - Klien mampu - Ny. S mampu - Ny. S mampu
masalah kesehatan yang sering menyebutkan perilaku- menyebutkan perilaku menyebutkan perilaku
dialaminya. perilaku dan gaya hidup sehat dan terapi pada sehat dan terapi pada
- Klien menyebutkan perilakunya yang beresiko masalah kesehatan masalah kesehatan
yang beresiko memperparah masalah yang dialaminya. yang dialaminya.
- Tn.M dan Ny. S baru mengetahui kesehatannya. - Ny. S mampu - Keluarga mampu
mengenai masalah kesehatan yang - Ny. S mampu menyebutkan menyebutkan
dialami Ny. S. menyebutkan makanan pentingnya perilaku dan pentingnya perilaku dan
yang dapat gaya hidup sehat. gaya hidup sehat.
Afektif: menyebabkan - Keluarga mampu
- Tn. M dan Ny. S mengatakan “saya gout/asam urat. Afektif: menyebutkan cara
baru tahu tentang penyakit saya ini, - Ny. S mengatakan “ untuk merubah perilaku
dan tentang gejala-gejala yang Afektif: saya mengerti tentang klien.
dialami saya. - Klien mengatakan “saya penyakit asam urat dan Afektif:
berminat untuk mengetahui - Ny. S mengatakan “
Psikomotor: mengubah perilaku penyebabnya dan saya mengerti tentang
- klien tampak senang atas untuk menjadi lebih terapinya”. penyakit asam urat dan
kedatangan perawat. sehat”. saya mengetahui,
- Ny. S tampak antusias saat diberikan Psikomotor: makanan yang harus
informasi tentang masalah Psikomotor: - Keluarga tampak saya hindari, dan terapi
kesehatan yang sering dialami Ny. S. - Ny. S tampak termotivasi memotivasi Ny. S untuk yang harus saya lakukan
untuk merubah perilaku merubah perilaku yang ”.
yang beresiko menjadi beresiko menjadi
perilaku sehat. perilaku sehat. Psikomotor:
Keluarga tampak memfasilitasi
Ny. S untuk merubah perilaku
yang beresiko menjadi perilaku
sehat.
Kesimpulan
Dalam merencanakan tindakan keperawatan pada prinsipnya tidak mengalami
perbedaan antara teori dan kasus nyata. Dalam mengevaluasi hasil dari
pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan kriteria standart yang telah
ditetapkan pada perencanaan. Diagnosa keperawatan perilaku kesehatan
cenderung beresiko pada kasus nyata teratasi sebagian pada tanggal 31
Agustus 2017. Dengan kesimpulan masalah yang dialami klien dengan Arthritis
Gout pada keluarga Tn. M pada kasus nyata dapat teratasi sebagian
Saran
Arthritis Gout merupakan penyakit yang mudah terjadi kekambuhan sehingga
perlu melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan dengan jalan
meningkatkan pengetahuan kelurga dalam mengetahui gejala dini Arthritis
Gout. Pemanfaatan puskesmas, untuk pemeriksaan kesehatanya, memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam perawatan klien dengan
Arthritis Gout pada keluarga. Menghindari konsumsi makanan yang
mengandung purin tinggi maka perkembangan kesehatan klien dapat dikontrol
secara terus – menerus, pengobatan klien dapat dilaksanakan secara sesuai
perkembangan kesehatan klien sehingga akan mengurangi resiko
kekambuhan.