Ketidak seimbangan nutrisi : Tujuan: setelah dilakukan tindakan A. Manajemen Gangguan Makan keperawatan 1x24 jam diharapkan Kurang dari kebutuhan tubuh. Health Education kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan indikator: 1. Ajarkan dan dukung konsep nutrusi yang baik dengan klien 1. Asupan makanan (5) (dan orang terdekat klien dengan tepat) 2. Asupan gizi (5) 3. Energi (4) Nursing treatment 1. Batasi makanan sesuai dengan jadwal,makanan pembukaan dan makanan ringan. 2. Beri dukungan (misalnya,terapi relaksasi,latihan desensitisasi,kesempatan membicarakan perasaan) sembari klien juga berusaha mengintegrasikan perilaku makan yang baru,perubahan citra tubuh dan perubahan gaya hidup. 3. Bantu klien(dan orang-orang terdekat klien dengan tepat) untuk mengkaji dan memecahkan masalah personal yang berkontribusi terhadap terjadinya gangguan makan. 4. Bantu klien untuk mengembangkan harga diri yang sesuai dengan berat badan yang sehat. 5. Bantu klien untuk mengevaluasi kesesuaian/konsekuensi pilihan makanan dan aktivitas fisik Observasi 1. Monitor tanda-tanda fisiologis (tanda-tanda vital,elektrolit) 2. Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat. 3. Observasi klien selama dan setelah pemberian makan/makanan ringan untuk meyakinkan bahwa intake/asupan makanan yang cukup tercapai dan dipertahankan. Kolaborasi 1. Rundingka dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori harian yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang sudah ditentukan. B. Bantuan Sumber Keuangan/Pendapatan Health Education. 1. Informasikan pasien pada layanan yang tersedia melalui program-program negara bagian federal. 2. Informasikan pasien akan sumber yang tersedia dan bantu dalam mengakses sumber-sumber tersebut(misalnya,program bantuan obat-obatan,program bantuan daerah.) Nursing treatment. 1. tTentukan penggunaan sistem perawatan kesehatan oleh pasien saat ini dan dampak keuangan dari penggunanya. 2. Tentukan kemampuan kognitif pasien untuk membaca,mengisi formulir menyeimbangkan buku cek dan mengelola uang. 3. Tentukan biaya hidup sehari-hari pasien. 4. Prioritaskan kebutuhan hidup sehari-hari pasien dan bantu pasien untuk mengembangkan rencana dalam memenuhi kebutuhan tersebut. 5. Bantu pasien mengisi aplikasi untuk sumber daya yang tersedia,sesuai kebutuhan. 6. Bantu pasien dalam perencanaan penempatan perawatan jangka panjang,sesuai kebutuhan. Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan lembaga di masyarakat untuk memberikan layanan yang di butuhkan untuk pasien. Inkontinensia Urinarius Fungsional Tujuan: A. Perawatan Inkotinensia Urin Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan selama 1x24 jam 1. Jelaskan penyebab terjadinya inkotinensia dan diharapkan proses eliminasi urin klien normal dengan indikator: rasionalisasi setiap tindakan yang di lakukan. 1. Merespon saat kandung 2. Ajarkan cara-cara mencegah kondtipasi atau BAB keras. kemih penuh dengan tepat waktu (5) 3. Bantu pasien untuk meningkatkan atau mempertahankan 2. Sampai ke toilet antara hrapannya. dorongan atau hampir keluarnya urin (5) Nursing treatment 3. Mengosongkan kandung 1. Modifikasi pakaian dan lingkungan untuk mempermudah kemih (5) akses ke toilet. 2. Batasi intake cairan 2-3 jam sebelum tidur. 3. Batasi makanan yang mengiritasi kandung kemih (missal minuman bersoda, kopi, the dan coklat) Observasi 1. Monitor eliminasi urin,meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna urin. 2. Monitor kebiasaan BAB pasien. Kolaborasi 1. Diskusikan bersama pasien mengenai prosedur tindakan dan yang di harapkan. 2. Rujuk pasien ke spesialis trologi jika di perlukan. A. Bantuan Perawatan Diri: Eliminasi Health Education 1. Instruksikan pasien atau yang lain dalam rutinitas toilet. Nursing treatment 1. Lepaskan baju yang diperlukan sehingga bisa melakukan eliminasi 2. Bantu pasien ke toilet atau tempat lain untuk eliminasi pada interval waktu tertentu. 3. Pertimbangkan respon pasien terhadap kurangnya privasi. 4. Fasilitasi kebersihan toilet setelah menyelesaikan eliminasi. 5. Ganti pakaian pasien setelah eliminasi. 6. Buatlah jadwal aktivitas terkait eliminasi,dengan tepat. 7. Buatkan kegiatan eliminasi,dengan tepat dan sesuai kebutuhan. 8. Sediakan alat bantu,( misalnya, kateter eksternal atau urinal ) dengan tepat. Observasi 1. Monitor integritas kulit pasien. Gangguan Pola Tidur Tujuan: A. Peningkatan tidur Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan 1x24jam diharapkan klien dapat tidur dengan nyaman 1. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari,jika dengan indikator: diindikasikan,untuk memenuhi kebutuhan tidur. 1. Gangguan dengan aktifitas sehari-hari (3) 2. Anjurkan pasien untuk memantau pola tidur. 2. Gangguan pada rutinitas (3) Nursing treatment Tentukan pola tidur/aktivitas pasien 3. Gangguan pemeliharaan rumah (5) 1. Tentukan efek dari obat [yang dikonsumsi] pasien terhadap pola tidur. 2. Sesuaikan lingkungan( misalnya,cahaya,kebisingan,suhu,kasur dan tempat tidur) untuk meningkatkan tidur. 3. Bantu untuk menghilangkan situasi stres sebelum tidur. 4. Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan menyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi terjaga,dengan tepat. 5. Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi otot autogenik atau bentuk non farmakologi lainnya untuk memancing tidur. 6. Ajarkan pasien dan orang terdekat mengenai faktor yang berkontribusi terjadinya gangguan pola tidur(misalnya,fisiologis,psikologis,pola hidup,perubahan shift kerja yang sering,perubahan zona waktu yang cepat,jam kerja yang panjang dan berlebihan,dan faktor lingkungan lainnya.) Observasi 1. Monitor /catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur. 2. Monitor pola tidur pasien.dan catatan kondisi fisik (misalnya,apnea tidur,sumbatan jalan nafas.nyeri/ketidak nyamanan,dan frekuensi buang air kecil.) dan/psikologis (misalnya,ketakutan atau kecemasan)keadaan yang menganggu tidur. Hambatan Mobilitas Fisik Tujuan: Peningkatan mekanika tubuh Setelah dilakukan Health Education tindakankeperawatan selama 1x24 jam diharapkan klien dapat 1. Edukasi pasien tentang pentinganya postur (tubuh) yang bergerak tanpa bantuan orang lain benaruntuk mencegah injuri saat melakukan berbagai dengan indikator: 1. Menopang berat badan (5) aktivitas. 2. Berjalan dengan langkah 2. Edukasi pasien mengenai penggunaan matras/tempat atau yang efektif (3) 3. berjalan dengan pelan (5) bantal yang lembut jika di idintikasikan. 3. Edukasi pasien/keluarga tentang frekuensi dan jumlah pengulangan dari setiaplatihan. Nursing treatment 1. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasikan latihan postur (tubuh) yang sesuai. 2. Instruksikan untuk menghindari tidur dengan posisi telungkup. 3. Instruksikan pasien untuk menggerakkan kaki terlebih dahulu. Observasi 1. Kaji kesadaran pasien tentang abnormalitas muskuloskeletalnya dan efek yang mungkin timbul pada jaringan otot dan postur. 2. Kaji komitmen pasien untuk belajar dan menggunakan postur (tubuh) yang sesuai. 3. Monitor perbaikan postur/tubuh/mekanika tubuh pasien. Kolaborasi 1. Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam mengembangkan peningkatan mekanika tubuh sesuai indikasi.
Keletihan Tujuan: Keletihan ”Peningkatan Tidur”
Setelah dilakukan asuhan Health Education keperawatan selama 1x24 jam keletihan teratasi dengan indikator: 1. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup kehamilan penyakit , 1. Malaise (5) tekanan psiko social, dan lain-lain. 2. Penurunan energi (3) 2. Dorong pasien untuk menetapkan rutinitas tidur utuk memfasilitasi perpindahan dari terjaga menuju tidur. 3. Ajarkan pasien bagaimana untuk menghindari makanan sebelum tidur dan minuman yang mengganggu tidur. Nursing Statement 1. Tentukan pola aktifitas /tidur pasien 2. Sesuaikan lingkungan (misal, cahaya, kebisingan, suhu, Kasur,dan tempat tidur ) untuk meningkatkan tidur. 3. Bantu untuk menghilangkan situasi stress sebelum tidur. Observasi 1. Monitor/catat pada tidur pasien dan jumlah jam tidur. 2. Monitor pola tidur pasien, dan catat kondisi fisik (misalnya, apnea tidur, sumbaran jalan nafas, nyeri/ketidaknyamanan, dan frekuensi buang buang air kecil) dan/atau psikologis (misalnya, ketakutan atau kecemasan) keadaan yang mengganggu tidur. 3. Setelah ilakukanIdentifikasi obat tidur pasien yang di konsumsi pasien. Kerusakan Memori Tujuan: A. Dukungan keluarga Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan selama 1x24 jam diharapkan klien dapat: 1. Yakinkan keluarga bahwa pasien sedang diberikan perawatan 1. mengingat informasi baru terbaik saja terjadi secara akurat (4) 2. mengingat infornmasi yang 2. Berikan informasi bagi keluarga terkait perkembangan pasien terbru secara akurat (3) dengan sering, sesuai kehendak pasien 3. Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi keluarga untuk membantu mereka membuat keputusan terkait pasien 4. Beritahu anggota keluarga bagaimana cara menghubungi perawat Nursing Treatment 1. Kenalkan keluarga dengan keluarga lain yang mengalami masalah serupa, jika diperlukan. 2. Rencanakan perawatan lanjutan direspite care, jiak ada indikasi dan diinginkan. 3. Advokasi pasien, jika diperlukan. Observasi 1. Berika umpan balik bagi keluarga terkait koping mereka Kolaborasi 1. Libatkan anggota keluarga dan pasien alam mebuat keputusan terkait perawatan, jika memungkinkan 2. Identifikasi kesepakatan terkait harapan antara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan B. Manajemen Lingkungan Health Education 1. Edukasi pasien dan pengunjung mangenai peubahan / tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan dengan sengaja mengganggu lingkungan yang direncanakan 2. Sediaan keluarga / orang terdekat dengan informasi mengenal membuat lingkungan rumah yang aman bagi pasien Nursing Treatment 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien 2. Lindungi pasien dengan pegangan pada sisi/bantalan disisi ruangan, yang sesuai 3. Dampingi pasien selam tidak ada kegiatan bangsal, dengan tepat 4. Sediakan selang yang cukup panjang untuk memungkinkan kebebasan pasien untuk bergerak, yang sesuai 5. Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah Observasi 1. Identifikasi kebutuhan keselamatan pasien berasarkan fungsi fisik dan kognitif serta riwayat perilaku di masa lalu Kolaborasi 1. Jaga konsistensi tugass staf dari waktu ke waktu Izinkan keluarga / orang terdekat untuk tinggal dengan pasien Gangguan Citra Tubuh Tujuan: A. Peningkatan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan citra tubuh 1. Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan normal klien teratasi dengan indikator: yang terjadai dalam tubuhnya terkait dengan beberapa tahap 1. Gambaran internal diri (5) 2. Kepuasan dengan fungsi proses penuaan,dengan cara yang tepat. tubuh (3) Nursing Treatment 1. Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari perubahan- perubahan aktual dari tubuh atau tingkat fungsinya. 2. Bantu pasien mendiskusikan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh penuan dengan cara yang tepat. 3. Tentukan harapan citra diri pasien didasarkan pada tahap perkembangan. 4. Tentukan perubahan fisik pada saat ini apakah berkontribusi pada citra diri pasien 5. Tentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi pada peningkatan isolasi sosial. Observasi 1. Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritis diri 2. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh mana yang berubah. 3. Monitor pernyataan yang mengidentifikasi citra tubuh mengenai ukuran dan berat bada. B. Bantuan Perawatan Diri Health Education. 1. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari sampai batas kemampuan pasien. 2. Dorong kemandirian pasien,tapi bantu ketika pasien tak mampu melakukannya. 3. Ajarkan orangtua/keluarga untuk mendukung kemandirian dengan membantu hanya ketika tak mampu melakukan perawtan diri. 4. Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri. Nursing Treatment 1. Pertimbangkan usia pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan diri. 2. Berikan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan [lingkungan ] yang hangat,santai,tertutup dan [berdasarkan] pengalaman individu. 3. Bantu pasien menerima kebutuhan pasien terkait dengan kondisi ketergantungannya. Observasi 1. Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan diri,alat bantu berpakaian,berdandan,eliminasi,dan makan. Disfungsi Seksual Tujuan : A. Manajemen Perilaku Seksual Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan selama 1x24 jam diharrapkan klien dapat menerima 1. Ajarkan/menguatkan keterampilan sosial yang tepat. perubahan struktur tubuh terutama 2. Sediakan pendidikan seksual,dengan cara yang tepat,sesuai pada fungsi seksual dengan indikator: dengan tingkat perkembangan (pasien). 1. mengekspresikan 3. Sarankan agar memulai hubungan seksual atau hubungan kepercayaan diri (5) 2. mengekspresikan intim tidak dilakukan pada saat berada dalam situasi stres. kenyamanan tubuh(5) Nursing Treatment 1. Dukung eskpresi perasaan yang tepat mengenai situasi masa lalu atau krisis traumatik. 2. Alihkan arah dari perilaku seksual/verbal yang secara sosial tidak dapat diterima. 3. Sediakan konseling,sesuai dengan kebutuhan,bagi pasien yang telah mengalami penganiayaan sosial. Observasi 1. Sediakan tingkat pengawasan yang tepat untuk memonitor pasien. 2. Ungkapkan harapan secara eksplisit (didasarkan pada tingkat fungsi kognitif dan kapasitas untuk mengontrol diri) terkait dengan perilaku seksual atau verbal yang mungkin diarahkan pada yang lain atau objek yang ada didalam lingkungannya. Kolaborasi 1. Bantu keluarga terkait dengan pemahaman mengenai pengelolaan perilaku seksual yang tidak dapat diterima. 2. Komunikasikan resiko (ini) pada penyedia perawatan lain. B. Peningkatan Harga Diri Health Education 1. Berikan pengalaman yang akan meningkatkan otonomi pasien,dengan tepat. 2. Sampaikan/ungkapkan kepercayaan diri pasien dalam mengatasi situasi. 3. Buat pernyataan positif mengenai pasien. Nursing Treatment 1. Bantu pasien untuk menentukan penerimaan diri. 2. Bantu pasien untuk mengatasi bullying atau ejakan. 3. Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuan pasien dalam mencapai tujuan. Observasi 1. Eskplorasi pencapaian keberhasilan sebelumnya. 2. Eksplorasi alasan-alasan untuk mengkritik diri atau rasa bersalah. 3. Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri. Kolaborasi 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak budaya,agama,ras,jenis kelamin dan usia terhadap harga diri. Ketidak Efektifan Koping Tujuan : setelah dilakukan A.Bantu Kontrol Marah tindakan keperawatan selama 1x24 Health Education jam klien dapat menyelesaikan masalah dengan indikator: 1. Bangun rasa percaya dan hubungan yang dekat dan harmonis dengan pasien. 1. Menyatakan perasaan akan kontrol diri ( 5 ) 2. Berikan pendidikan mengenai metode untuk mengatur 2. Menyatakan butuh bantuan pengalaman emosi yang sangat kuat (misalnya,latihan (5) asertif,teknik relaksasi,menulis jurnal,distraksi). 3. Instruksikan penggunaan cara untuk membuat (pasien) lebih tenang (misalnya,waktu jeda dan nafas dalam). Nursing Treatment 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan. 2. Berikan obat-obatan oral dengan cara yang tepat. 3. Bantu pasien mengidentifikasi sumber dari kemarahan. Observasi 1. Sediakan umpan balik pada perilaku (pasien) untuk membantu pasien mengidentifikasi kemarahannya. 2. Monitor potensi agresi yang di ekspresikan dengan cara tiak tepat dan lakukan intervensi sebelum (agresi ini) di ekspresiakn. Kolaborasi 1. Dukung penggunaan kolaborasi dalam rangka menyelesaikan masalah. 2. Identifikasi bersama pasien keuntungan dari ekspresi kemarahan dengan peilaku adaptif dan tanpa kekerasan. B.Peningkatan Peran Health Education 1. Ajarkan perilaku baru yang diperlukan oleh pasien/orang tua untuk dapat memenuhi perannya. 2. Berikan kesempatan rawat gabung/rooming-in untuk mambantu mengklarifikasi peran sebagai orang tua,dengan cara yang tepat. 3. Fasilitasi untuk dapat merujuk pada interaksi kelompok sebagai bagian dari (proses) mempelajari peran baru. Nursing Treatment 1. Dukug pasien untuk mengidentifikasi gambaran realistik dari adanya perubahan peran. 2. Bantu pasien untuk membayangkan bagaimana situasi khusu mungkin terjadi dan bagaimana peran akan berkembang. 3. Berikan model peran terhadap perilaku baru dengan cara yang tepat. Observasi 1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi periode transisi peran pada keseluruhan tentang penyuluhan. Kolaborasi 1. Bantu orang dewasa dan anak untuk menerima kecenderungan lansia dan libatkan dalam perubahan peran,dan dengan cara yang tepat. 2. Fasilitasi diskusi mengenai harapan diantara pasien dan orang yang penting bagi pasien dalam hal peran yang saling bergantung satu sama lain. 3. Bagaimana peran saudara kandung akan berubah dengan adanya bayi yang baru lahir dengan cara yang tepat. Distres Spiritual Tujuan : setelah dilakukan tindakan A.Fasilitasi Pengembangan Spiritual keperawatan selama 1x24 jam Health Education diharpkan stres klien teratasi dengan indikator: 1. Tunjukkan perhatian melalui (aktivitas) menghadirkan 1. kualitas harapan ( 5 ) (diri) dengan meluangkan waktu bersama pasien,keluarga 2. Arti dan tujuan hidup ( 5 ) 3. Kemampuan beribadah ( 5 ) pasien,dan orang yang penting bagi pasien. 2. Dukung pembicaraan yang mambantu pasien untuk menyeleksi apa yang menjadi perhatian secara spiritual. 3. Ciptakan (model) hubungan yang sehat dan keterampilan berfikir. Nursing Treatment 1. Berikan lingkungan yang mendukung sikap meditasi/kontemplasi untuk dapat melakukan refleksi diri. 2. Rujuk pasien pada perawatan pastoral atau spiritual care giver yang utama sebagai penjamin. 3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi halaman dan sikap yang menghalangi pertumbuhan dan penemuan diri. Observasi 1. Bantu pasien untuk mengeksplorasi kepercayaan terkait dengan penyembuhan tubuh,pikiran dan jiwa. Kolaborasi 1. Dukung hubungan dengan yang lain terkait dengan pertemanan dan pelayanan. 2. Dukung partisipasi dalam pelayanan kebaktian,layanan pengasingan diri,dan program khusu berdoa atau belajar. 3. Tawarkan hubungan untuk mendoakan baik individu maupun kelompok,dengan tepat. B.Peningkatan Sosialisasi Health education 1. Anjurkan kesabaran dalam mengembangkan hubungan. 2. Anjurkan kejujuran dalam mempresentasikan diri sendiri pada orang lain. 3. Anjurkan penghormatan terhadap hak hak orang lain. 4. Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat Nursing Treatment 1. Fasilitasi penggunaan alat bantu defisit snesorik seperti kaca mata dan alat bantu dengar. 2. Fasilitasi pertisipasi pasien dalam kelompok mendongeng. 3. Berikan model peran yang mengeskpresikan kemarahan dengan tepat. Observasi 1. Berikan umpan balik mengenai dalam perawatan penampilan pribadi atau kegiatan lainnya 2. Berikan umpan balik positif saat pasien (bersedia) menjangkau orang lain. Kolaborasi 1. Tingkatkan berbagi masalah umum dengan orang lain Isolasi Sosial Tujuan: A.Terapi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan Health Education keperawatan selama 1x24 jam di harapkan klien dapat berinteraksi 1. Dorong aktivitas kreatif yang tepat. dengan orang lain. 2. Instruksikan klien dan keluarga untuk mempertahankan 1. Berinteraksi dengan tetangga ( 5 ) fungsi dan kesehatan terkait peran dalam beraktifitas secara 2. Berinteraksi dengan aggota fisik,sosial,spiritual dan kognisi. keluarga ( 5 ) 3. Instruksikan pasien dan keluarga untuk melaksanakan aktivitas yang diiinginkan maupun yang telah diresepkan. 4. Instruksikan keluarga untuk memberikan pujian positif karena kesediaan untuk terlibat dalam kelompok. Nursing Treatment 1. Bantu klien untuk mengeksplorasikan tujuan personal dari aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan (misalnya,bekerja) dan aktivitas aktivitas yang disukai. 2. Bantu klien memilih aktivitas dan pencapaian tujuan melalui aktivitas yang konsisten dengan kemampuan fisik,fisiologis dan sosial. 3. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan memperoleh sumber-sumber yang diinginkan . 4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang tudiinginkan. Observasi 1. Monitor respon emosi,fisik,sosial dan spiritual terhadap aktivitas. Kolaborasi 1. Berkolaborasi dengan ahli terapis fisik,okupasi dan terapis rekreasional dalam perencanaan dan pemantauan program aktivitas,jika memang diperlukan. B. Dukungan perlindungan terhadap kekerasan : Lansia Health Education 1. Instruksikan mengenai adanya keuntungnan dari penanganan dalam hal aktivitas fisik rutin,pemberian rancangan latihan,dan merujuuk pada terapi fisik atau program latihan dengan cara yang tepat dalam rangka untuk mencegah ketergantungan. 2. Ingatkan pasien untuk berhati-hati terhadap jaminan sosial mereka,atau dana pensiun mereka yang didepositkan dan tidak menerima layanan personal dimana sebagai balasannya adalah dengan mentransfer aset,tidak menandatangani dokumen untuk membuat pengelolaan keuangan sebelum mencari nasehat secara hukum. Nursing Treatment 1. Tentukana apakah orang yang lanjut usia dan orang yang merawat mereka memiliki jaringan dukungan fungsi sosial untuk membantu pasien dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari dan dalam mendapatkan perawatan kesehatan,transportasi,terapi,pengobatan,sumber-sumber informasi di komunitas,nasehat keuangan,dan penasehat keuangan,dan bantuan untuk mengatasi masalah pribadi. 2. Tentukan apakah pasien yang berusia lanjut menunjukkan tanda- tanda penganiayaan emosi (misalnya,harga diri rendah,depresi,penghinaan dan perasaan kalah,perilaku yang terlalau berhati-hati saat berada disekitar si pemberi perawatan,agresi terhadap diri atau sikap bunu diri). 3. Diskusikan perhatian mengenai pengawasan dari indikator yang menunjukkan pada risiko berpisah dengan pasien lansia dan pemberi perawatannya. Observasi 1. Identifikasi pasien usia lanjut yang menerima dirinya sebagai orang yang bergantung pada pemberi perawatan yang terkait dengan adanya gangguan status kesehatan,keterbatasan sumber-sumber ekonomi,depresi,penyalagunaan zat,atau kurang pengetahuan mengenai tersedianya sumber-sumber dan alternatif perawtan. 2. Identifikasi pengaturan perawatan yang dibuat atau dilanjutkan di bawah tekanan dengan mempertimbangkan terdapatnya jumlah minimal perawatan yang dibutuhkan lansia (misalnya,kemampuan pemberi perawaatan,karakteristik,dan tanggung jawab yang harus dilaksanakann; kebutuhan terhadap akomodasi lingkungan; riwayat dan kualitas hubungan antara lansia dan pemberi perawatan (caragiver). 3. Identifikasi situasi krisis keluarga yang mungkin memicu penganiayaaan (misalnya,kemiskinan,pengangguran,perceraian,menggeland ang, Kematian dari orang yang di cintai. 4. Identifikasi pasien yang berusia tua yang menggantungkan kehidupannya pada satu pemberi perawatan atau satu unit keluarga yang menyediakan pengawasan dan bantuan perawatan fisik secara intensif. 5. Identifikasi keluarga pemberi perawatan yang memiliki riwayat dianiaya atau dilalikan pada masa kanak-kanaknya. Risiko Jatuh A. Manajemen lingkungan:Keselamatan Health Education 1. Edukasi individu dan kelompok yang berisiko tinggi terhadap bahan berbahaya yang ada di lingkungan. Nursing Treatment. 2. Singkirkan bahan berbahaya dari lingkungan jika di perlukan. 3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahan berbahaya dan berisiko. 4. Sediakan alat untuk beradaptasi ( misalnya , kursi untuk pijakan dan pegangan tangan ). 5. Gunakan peralatan perlindungan ( misalnya, pengekangan,peganggan padaa sisi,kunci pintu,pagar,dan gerbang ) untuk membatasi mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan. 6. Bantu pasien saat melakukan perpindahan ke lingkungan yang lebih aman ( misalnya,rujukan untuk mempunyai asisten rumah tangga). Observasi 1. Indentifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta riwayat perilaku di masa lalu. 2. Identifikasi hal-hal yang membahayakan di lingkungan (misalnya. Bahaya fisik,biologi,dan kimiawi). 3. Monitor lingkungan terhadap terjadinya perubahan setatus keselamatan. Kolaborasi 1. Kolaborasikan dengan lembaga lain untuk meningkatkan keselamatan lingkungan ( misalnya,dinas kesehatan,polisi,dan badan perlindungan lingkungan). B. Pencegahan jatuh Health Education 1. Dukung pasien untuk menggunakan tongkat atau walker,dengan tepat. 2. Instruksikan pasien mengenai penggunaan tongkat atau walker ,dengan tepat. 3. Instruksikan pasien untuk memanggil bantuan terkait pergerakan,dengan tepat. 4. Sarankan menggunakan alas kaki yang aman. Nursing Treatment. 1. Ajarkan pasien untuk beradaptaasi terhadap modifikasi gaya berjalan telah disarankan terutama kecepatan. 2. Sedikan alat bantu (misalnya,tongkat dan walker ) untuk meenyeimbangkan gaya berjalan (terutama kecepatan) 3. Leetakkan bendan-benda dalam jangkauan yang mudah bagi pasien. 4. Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh,untuk meminimalkan cedera. Observasi 1. Monitor kemampuan untuk berpindah dari tempat tidur dan sebaliknya. Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping dari pengobatan yang berkonstribusi pada kejadian jatuh (misalnya, hipotensi ortostatisk dan cara berjalan (terutama kecepatan) yang tidak mantap atau seimbang. Kerusakan Gigi Tujuan: A. Pemeliharaan Kesehatan Mulut Setelah dilakukan atindakan Health Education keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kerusakan pada gigi 1. Instruksikan dan bantu pasien untuk membersihkan mulut klien teratasi dengan indikator: setelah makan dan sesering mungkin,sesuai dengan Kebersihan gigi (5) Kebersihan gigi palsu (5) kebutuhan. 2. Instruksikan pasien untuk menyikat mulut,gigi dan lidah. 3. Rekomendasikan diet yang sehat dengan intake air yang adekuat. Nursing Treatment. 1. Dorong dan bantu pasien untuk berkumur-kumur. 2. Bantu perawatan gigi palsu,sesuai dengan kebutuhan 3. Fasilitasi [aktivitas] menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dengan [menggunakan]interval yang teratur. 4. Dorong pengguna gigi palsu untuk menyikat gusi dan lidah dan membersihkan rongga mulut setiap hari. Observasi 1. Monitor gigi yang meliputi warna,kebersihan dan ada tidaknya debris. 2. Monitor efek terapeutik dari penggunaan anestesi topikal,krim pelindung gigi,dan analgesik topikal atau sistemik,sesuai dengan kebutuhan. 3. Monitor tanda dan gejala glossitis serta stomatitis. B.Pemulihan Kesehatan Mulut Health Education 1. Instruksikan pasien untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau spons mulut sekali pakai. 2. Instruksikan pasien dan keluarga mengenai frekuensi dan kualitas perawatan mulut yang tepat (misalnya,menggunakan benang gigi,menggosok gigi,berkumur,nutrisi yang adekuat,penggunaan air yang mengandung fluoride,suplemen atau produk pencegahan lain dan pertimbangan-pertimbangan lain sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan perawatan diri pasien) 3. Instruksikan pasien untuk menghindari produk pembersih mulut yang mengandung gliserin,alkohol dan produk lain yang menyebabkan mulut kering. 4. Instruksikan pasien untuk menjaga kebersihan sikat gigi dan alat pembersihan lain. Nursing Statement 1. Periksa instruksi dari pemberi layanan kesehatan untuk melakukan perawatan mulut ,jika dapat dilaksanakan. 2. Tentukan frekuensi yang diperlukan terkait dengan perawatan mulut,dorong pasien dan kluarga untuk mengikuti jadwal atau membantu dalam perawatan mulut,sesuai dengan kebutuhan. 3. Lepasakan gigi palsu,dorong pasien menggunakannya hanya saat makan. 4. Dorong pasien menghindari makan-makanan yang pedas,asin,asam,kering,kasar dan keras. Observasi 1. Monitor kondisi mulut pasien (misalnya,bibir,lidah,membran,mukosa,gigi,gusi,tambalan gigi dan kesesuaiannya),termasuk karakter dan abnormalitas ( misalnya,ukuran,warna,dan lokasi adanya lesi atau inflamasi internal dan eksternal dan tanda dan gejala infeksi lainnya) 2. Monitor perubahan dalam pengecapan rasa,pembengkakan, kualitas suara dan kenyamanan.