Anda di halaman 1dari 10

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA NY.

R
DENGAN PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK)
DI RUANG IGD RSUD BANYUMAS

DI SUSUN OLEH :
MARFATUL NGARIFAH
1811040012
KASUS
NY. R seorang berusia 65 tahun datang ke IGD RSUD Banyumas pada hari selasa, 14/5/2019 jam di
bawa oleh keluarganya dengan keluhan sesak nafas batuk berdahak demam sudah 1 minggu. SMRS pasien
dirumah hanya mengeluh demam dan batuk, kemudian keluarga pasien membawa pasien ke puskesmas. Di
puskesmas pasien sudah 3 hari masih batuk berdahak hingga sesak sehingga dibawa ke RSUD Banyumas.Hasil
dari pemeriksaan di dapatkan TD 140/90 mmHg, N 100 x/menit, S 37,9 c, RR 27 x/menit GDS 145 , igd
pasien mendapat terapi oksigen NL 3 liter.
Primary survay
AIRWAY : jalan nafas paten, pernafasan tidak teratur, adanya sumbatan pada jalan
nafas, terdapat sekret atau lendir
BREATHING : bernafas dengan sepontan tetapi tidak teratur, pernafasan tidak adekuat,
pergerakan dada simetris, suara nafas ronchi, pasien sesak
RR 27x/menit, menggunakan alat bantu pernafasan nasal kanul 3 liter.
CIRCULATION : akral hangat, S: 36,6 C,TD: 140/90 mmHg, N : 100x/menit, GDS
145, CTR > 3 detik, tidak ada pendarahan, turgor kulit lembab.
DISABILITY :Tingkat kesadaran composmentis, GCS: 15: E4 V5 M6, pupil isokor
ukuran pupil 3mm, reflek terhadap cahaya positif (konvergen), tidak ada
kelemahan otok.
 EXPROSURE : tidak ada luka,fraktur dan kaki tidak ada odem
 FOLLEY KATETER : terpasang kateter
SECONDARY SURVAY

K : Pasien mengatakan sesak nafas batuk berdahak dan dahak sulit dikeluarkan.
 O : Keluarga pasien mengatakan sedang tidak mengonsumsi obat-obatan apapun sebelum masuk RS.

 M : pasien mengatakan sebelum di bawa ke RS terakhir makan nasi dan sayur jam07.00 wib, dan minum
teh anget ½ gelas saja.
 P : keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi asma, tetapi tidak
memilikiriwayat penyakit menular
 A : pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan

K : SMRS pasien dirumah hanya mengeluh demam dan batuk, kemudian keluarga pasien membawa pasien
ke puskesmas. Di puskesmas pasien sudah 3 hari masih batuk berdahak hingga sesak sehingga dibawa ke
RSUD Banyumas. Di IGD di dapatkan pemeriksaan TD 140/90 mmHg, N 100 x/menit, S 37,9 c, RR 27
x/menit GDS 145 , igd pasien mendapat terapi oksigen NL 3 liter.
pathways
Polusi udara

Asma Hipertensi

PPOK

Inflamasi

Seputum meningkat

Batuk

Penumpukan sekret

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


DIAGNOSA KEPERAWATAN : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

 DS : - pasien mengatakan sesak nafas


- pasien mengatakan batuk berdahak
- pasien mengatakan dahak sulit dikeluarkan
 DO : pasien tampak sesak, pasien tampak gelisah, pasien tampak batuk, suara nafas
ronchi, menggunakan alat bantu pernafasan nasal kanul 3 liter,TD : 140/90
mmHg, N: 100x/menit, S: 36,5°, RR : 27x/menit, GDS : 145 mg/dL.
INTERVENSI
NOC NIC Rasional

Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : Manajemen airway


selama 1x24 jam diharapkan masalah 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan 1. Untuk mengetahui apakah pasien masih
ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi ventilasi merasa sesak
dengan kriteria hasil 2. Monitor vital sign 2. Untuk mengetahui keadaan umum pasien
NOC: manajemen ventilation 3. Monitor setatus pernafasan dan oksigenasi 3. Untuk mengetahui keadaan sesak atau
Indikator A T 4. Auskultasi suara nafas dan catat adanya tidak
- Menunjukan jalan nafas paten 2 4 suara tambahan 4. Untuk mengetahui apakah ada sekret
5. Pertahankan jalan nafas paten atau tidak
- Mampu melakukan batuk efektif 2 4 6. Kelurkan sekret dengan batuk atau suction 5. Untuk mengetahui jlan nafas
-Tanda” vital dalam rentang 2 4 7. Ajarkan batuk efektif 6. Untuk memperlancar jalan nafas dan
normal 8. Kolaborasi pemberian terapi obat dengan untuk mengeluarkan sekret
dokter 7. Untuk mempermudah pasien untuk bisa
Keterangan mengeluarkan dahaknya
1: Berat 8. Obat Untuk membantu meringankan
2: Cukup rasa sakitnya
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada
Implementasi
Imlementasi Evaluasi
S : Pasien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak, dahak sulit dikeluarkan, pasien
1. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi mengatakan lebih lega setelah dilakukan nebulizer,
- memberikan posisi semi fowler pasien mengatakan agak lebih
nyaman O: -KU lemah, composmentis, pasien tampak sesak dan batuk, suara nafas ronchi,
2. Monitor vital sign pasien diberikan oksigen 3 liter, TD: 130/90 mmHG, N: 98x/menit, RR: 24x/menit, S:
- TD: 130/90 mmHg - RR: 24 x/menit 36,5 C,
- N: 98x/menit - S: 36,5 C -Pasien sudah dilakukan nebulizer
3. Monitor setatus pernafasan dan oksigenasi - diberi terapi ambroksol 3x1 sup, ventolin, flixotide, pct 3x500 mg, injk MP 2 x62,5
RR: 27 x/menit, pasien terlihat sesak, menggunakan alat batu mg, injk ranitidin 2x1 apl, injk ceftriaxone 2x1 gr dan infus Nacl 16 tpm.
pernafasan 3 liter
4. Meauskultasi suara nafas A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
-pasien mengatakan batuk berdahak, suara ronchi
5. Melakukan nebulizer Indikator A T S
-pasien mengatakan merasa agak enteng Menunjukan jalan nafas paten 2 4 2
7. Mengajarkan batuk efektif Mampu melakukan batuk efektif 2 4 2
-pasien mengatakan akan melakukanya,
8. Memberikan terapi obat Tanda” vital dalam rentang normal 2 4 2
-ambroksol 3x1 sup, ventolin, flixotide, pct 3x500 mg, injk MP 2
x62,5 mg, injk ranitidin 2x1 apl, injk ceftriaxone 2x1 gr dan infus P: Lanjutkan intervensi
Nacl 16 tpm. - Monitor vital sing
PROGNOSIS

 Setelah dilakukan tindakan keperawatan berupa monitor ttv, pemberian cairan Iv


yaitu infus Nacl, inj ranitidin, inj ceftriaxone dan inj mp, obat ambroksol,
dilakuan nebulizer ventolin, flixotide didapatkan prognosis dari Ny.s belum
membaik karena pasien masih tampak sesak dan lemes TD: 130/90 pasien sudah
menurun. Setelah dillakukan terapi oksigen dengan 3 lpm.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai