Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PEREKAMAN EKG

Nama : Amir
NIM : R011191105

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan EKG


Nama Klien : Tn. H
Diagnosa Medis : Coronary Artery Disiase (CAD)
Tanggal dilakukan : 27 November 2019
Diagnosa Keperawatan : Ansietas

2. Tujuan tindakan : Perekaman EKG dilakukan untuk mengetahui


- Kelainan-kelainan dari irama jantung (aritmia/disritmia)
- Kelainan-kelainan miokardium seperti infark miokard, hipertropi
atrial dan ventrikel
- Pengaruh / efek obat-obatan jantung
- Adanya gangguan-gangguan elektrolit
- Adanya perikarditis

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


No. Prinsip Tindakan Rasional
1. Persiapan alat EKG Mempermudah melakukan tindakan
dengan menyiapkan terlebih dahulu
2. Mencucitangan Mencegah transmisi mikroorganisme
3. Mengucapkan salam pada pasien, Menerapkan etika keperawatan dan
perkenalkan diri, jelaskan prosedur, klien memahami tujuan tindakan yang
tujuannya, persetujuan pasien, kontrak akan dilakukan
waktu
4. Jaga privasi pasien Menghormati hak klien
5. Memulai tindakan dengan basmalah Menerapkan nilai islami
6. Pasang sarung tangan Mencegah transmisi mikroorganisme
7. Posisi pasien diatur terlentang di atas bed Mempermudah perekaman sandapan
elektroda
8. Membuka dan melonggarkan pakaian Benda logam dapat melemahkan
pasien bagian atas, bila pasien memakai hantaran impuls listrik sehingga akan
jam tangan, gelang, logam lain agar mempengaruhi keakuratan hasil
dilepas. perekaman EKG.
9. Oleskan menggunakan kapas alcohol Untuk menghantarkan impuls pada
(bias juga dengan memakai gel) pada daerah yang akan dipasang elektroda.
daerah dada (cukur terlebih dahulu jika
pada daerah dada terdapat bulu), kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai di
lokasi manset elektroda.
10. Menyambungkan kabel EKG pada kedua Posisi yang tepat untuk menghasilkan
tungkai pergelangan tangan dan kedua rekaman Lead I, II, III, AVR, AVL
tungkai pergelangan kaki klien, untuk dan AVF).
rekaman ekstremitas lead (Lead I, II, III,
AVR, AVL, AVF)
11. Memasang elektroda dada untuk rekaman Posisi yang tepat untuk menghasilkan
precardial lead V1 di garis parasternal rekaman Lead V1, V2, V3, V4, V5
kanan sejajar dengan ICS 4, V2 di garis dan V6.
paresternal kiri sejajar dengan ICS 4, V3
antara V2 dan V4, V4 di garis mid
klavikula kiri sejajar ICS 5, V5 di garis
aksila anterior kiri sejajar ICS 5, V6 di
garis mid aksila kiri sejajar ICS 5.
12. Masukkan identitas pasien (nama, Memberikan identitas pada kertas
tanggal lahir, jenis kelamin, nomor rekam hasil perekaman EKG agar tidak
medic) dengan menekan tombol ID pada tertukar dengan pasien lainnya.
alat
13. Melakukan kalibrasi Agar pembacaan EKG tidak bias
14. Bila rekaman EKG telah lengkap Menjaga kebersihan pasien setelah
terekam, semua elektroda yang melekat dilakukan perekaman.
di tubuh pasien dilepas dan dibersihkan
seperti semula.

15. Tulis pada hasil perekaman: nama, umur, Memberikan identitas klien dapat
jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan menghindari kesalahan dokumentasi
tahun pembuatan serta nama u0perawat hasil rekaman EKG.
yang merekam.

4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan pencegahannya


a. Kesalahan pemasangan elektroda dapat mempengaruhi hasil
Pencegahan: melakukan tindakan sesuai prosedu rdan memahami anatomi jantung
b. Aliran listrik yang tidak stabil dapat mempengaruhi keadaan pasien
Pencegahan: mengatur aliran listrik sudah ditentukan oleh prosedur

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


a. Melengkapi data pemeriksaan fisik
b. Memperoleh gambaran kondisi jantung pasien

6. Avidens based
Dalam jurnal PENGARUH PENGGUNAAN JELLY DAN AIR LEDENG
TERHADAP POTENSIAL AKSI ELEKTROKARDIOGRAM pada tahun 2018 yang ditulis
oleh Hendy Lesmana, Dewi Wijayanti, Maria Imaculata Ose, Putri Ayu Utami dan
Rika Wahyuni mengatakan bahwa Terdapat perbedaan penggunaan jelly dan air
ledeng terhadap potensial aksi elektrokardiogram, dimana lebih tinggi
potensial aksi elektrokardiogram ketika menggunakan air ledeng sebagai media
perekaman EKG bila dibandingkan dengan menggunakan jelly. Selain berpengaruh
terhadap potensial aksi ternyata penggunaan air ledeng sebagai media
perekaman dapat meningkatkan kejadian artefak pada hasil perekaman
elektrokardiogram. Artefak dapat menggangu hasil pembacaan EKG, dimana
artefak akan menyembunyikan gelombang P secara sempurna ataupun sebagian
sehingga dapat mengganggu interpretasi gelombang P ataupun PR interval.
Interpretasi Gelombang P sangat bermanfaat untuk menentukan seseorang
mengalami pembesaran ruang atrium atau tidak, sedang PR interval bermanfaat
untuk mendeteksi seseorang mengalami AV blok atau tidak.
Ketika melakukan perekaman EKG pada klien, maka gunakanlah jelly
sebagai media perekaman yang merupakan gold standar dari prosedur perekaman
EKG. Sebelum melakukan perekaman EKG hendaknya klien diberitahu untuk tidak
bergerak selama prosedur perekaman EKG. Dada klien dibersihkan dari keringat dan
kotoran yang melekat karena hal ini dapat menyebabkan perbedaan potensial aksi
EKG yang dapat menyebabkan gambaran artefak. Yakinkan manset elektroda
ekstremitas dan suction cup melekat dengan erat pada kulit klien dan anjurkan klien
untuk tidak menyentuh besi tempat tidur ketika perekaman EKG dilakukan. Jauhkan
Handphone atau alat elektronik lainnya yang melekat pada klien saat dilakukan
perekaman EKG, karena hal ini menyebabkan electrical noise dan berdampak pada
interferensi 60 Hz yang dapat menyebabkan timbulnya gambaran artefak pada
hasil perekaman EKG.

Pembimbing

(Ns. Saldy Yusuf, S.Kep, MSN, Ph.D)

Anda mungkin juga menyukai