Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

PADA BAPAK S DENGAN GANGGUAN FISIK

Disusun Oleh :
Kelas / Semester : 3A / V
FARISATUL FATHQIYAH
(201804002)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020/2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN

Triger Case

Bpk. S umur -/+ 72 th tinggal di desa B dengan riwayat nyeri epigastrium.


Saat dilakukan pengkajian Bpk. S mangatakan nyeri dirasakan paling kuat lupa
dan malas makan , nyerinya seperti tertarik kuat (tajam), sakitnya dirasakan pada
daerah ulu hati, nyeri yang dirasakan tidak menentu waktunya, muncul selama 5
menit dengan durasinya 15 menit, saat dilakukan pengkajian didapat wajah klien
Nampak meringis, gelisah, TD : 130/80 mmhg, S : 36 oC, N : 60 x/menit, R : 20
x/menitdan Bpk. S mengakatakan merokok > 3 batang perhari. Selain itu pasien
juga menceritakan 6 bulan terakhir memiliki riwayat penyakit epigastrium.

A. Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian
Asrama :- Tanggal Pengkajian :
07/12/2020
No Rekam Medik :-
I. IDENTITAS
Nama : Bpk. S
Alamat : Buaran, Sidoarjo
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 1930-an (-/+ 72 tahun) (Old)
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tingkat pedidikan : Tidak tamat SD

II. RIWAYAT KESEHATAN


 Keluhan yang dirasakan saat ini : Nyeri Abdomen
 Sifat keluhan :
P : klien mengatakan nyeri dirasakan paling kuat jika klien lupa dan
malas makan

2
Q : klien mengatakan nyerinya dirasakan seperti tertarik kuat (tajam) -
klien mengatakan nyeri dirasakan paling kuat jika klien lupa dan malas
makan
R : klien mengatakan sakitnya dirasakan pada daerah ulu hati
S : klien mengatakan nyerinya pada skala 6 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri yang dirasakan tidak menentu waktunya,
muncul selama 5 menit dengan durasinya 15 menit
 Wajah klien nampak meringis dan gelisah
 Klien nempak menekan daerah lambung jika nyerinya timbul.
 Klien terdengar berteriak kesakitan jika nyerinya muncul.
 Gejala yang dirasakan klien : nyeri pada perut bagian atas, nyeri seperti
di tusuk-tusuk
 Faktor pencetus : pola makan yang tidak teratur, rokok, telat makan,
stress, makanan yang berminyak seperti goreng- gorengan,
mengkomsumsi kopi, makanan yang padat dan bosan dengan makanan
yang disediakan di Rumah.
 Upaya mengatasi keluhan : minum obat tetra 1x1 siang setelah makan
 Penyakit saat ini : Nyeri
 Kejadian penyakit 3 bulan terakhir : Nyeri epigastrium

III. STATUS FISIOLOGIS


Bagaimana postur tulang belakang lansia : Tegap
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu : 36 oC (2) Tekanan darah :130/80
(3) Nadi : 60 x/mnt (4) Respirasi : 20 x/mnt
(5) Berat badan : 40 kg (6) Tinggi badan : 150 cm
(7) Status Gizi : kurang

IV. PENGKAJIAN HEAD TO TOE


1.Kepala :
Kebersihan : bersih
Kerontokan rambut : tidak

3
Keluhan : tidak
2. Mata
Konjungtiva : anemis Peradangan : tidak
Sklera : ikterik Riwayat katarak : tidak
Strabismus : tidak Keluhan : tidak
Penglihatan : Kabur Penggunaan kacamata: tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak
4. Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : baik Radang gusi : tidak
Mukosa : lembab Kesulitan mengunyah: tidak
Peradangan/stomatitis: tidak Kesulitan menelan : tidak
Gigi geligi : karies
(hanya mempunyai 5 gigi),
5. Telinga
Kebersihan : bersih Pendengaran : tidak
Peradangan : tidak Keluhan lain : tidak
6. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
JVD : tidak
Kaku kuduk : tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal Ronchi : tidak
Retraksi : tidak Suara jantung tambahan : tidak
Wheezing : tidak
8. Abdomen
Bentuk : flat Bising usus : ada, 4 kali/menit
Nyeri tekan : ya Massa : tidak
Kembung : tidak Mual / muntah : sering mual
Supel : tidak

4
9 . Ekstremitas atas : normal
Ekstermitas bawah : normal
11. Integumen
Kebersihan : baik
Warna : pucat
Kelembaban : Kering dan kriput
Gangguan pada kulit: tidak

V. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


Kebiasaan merokok
(1) > 3 batang sehari
(2) < 3 batang sehari
(3) Tidak merokok

Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari


Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Frekwensi makan : 2 kali sehari
 Jumlah makanan yang dihabiskan : ½ porsi yang dihabiskan
 Makanan tambahan : Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan
 Frekwensi minum : > 3 gelang sehari
 Jenis Minuman : Air putih, kopi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

No Indikators score Pemeriksaan


1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan 2 √
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 -
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 √
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman 2 -
beralkohol setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak 2 √

5
dapat makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4 -
7. Lebih sering makan sendirian 1 -
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali 1 -
atau lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan 2 √
terakhir
10 Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2 -
. belanja, memasak atau makan sendiri
Total score 4
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam
Introductory Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi : 3 – 5 : Moderate nutritional risk

Pola kebiasaan tidur


Jumlah waktu tidur : 4 – 6 jam
Gangguan tidur berupa : Insomnia
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur : ketrampilan
Pola eliminasi BAB Pola BAK
Frekwensi BAB : 3 hari baru BAB Frekwensi BAK : 4 – 6 kali sehari
Konsisitensi : keras Warna urine : Putih jernih
Gangguan BAB : konstipasi Gangguan BAK : Tidak ada
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan : Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi : 2 kali sehari
Memakai sabun : ya
Sikat gigi : 2 kali sehari
Menggunakan pasta gigi : ya
Kebiasaan berganti pakaian bersih : > 1 kali sehari

Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :

6
NO. AKTIVITAS NILAI

BANTUAN MANDIRI

1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 5 -10 15
sebaliknya, termasuk duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, menyisir, mencukur 0 5
dan mengosok gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika tidak mampu 10 15
berjalan lakukan dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10

JUMLAH 100

Penilaian :
0 – 20 : Ketergantunganpenuh
21 – 61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 :Ketergantungan ringan
100 : Mandiri

Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS


A. Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
B. Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C. Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.

7
D. Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
E. Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil dan satu fungsi tambahan.
F. Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G. Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.
Mandi (spon, pancuran atau bak) Mandiri : Klien mandi sendiri sepenuhnya.
Berpakaian Mandiri : mengambil baju dari lemari/ laci, berpakaian, melepaskan
pakaian, mengancing pakaian, mengikat dan melepas ikatan sepatu
Ke Kamar kecil Mandiri : ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil,
merapikan baju, membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan
sendiri yang digunakan hanya pada malam hari dan tidak menggunakan alat bantu
Berpindah Mandiri : berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri
( menggunakan alat bantu kursi roda)
Kontinensia Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri
Makan Mandiri : mengambil makanan dari piring dan memasukannya ke mulut
(memotongmotong daging/ ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak
dimasukkan dalam evaluasi)

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME, dan


Ginter, SF, 1998)
KRITERIA NILAI

a.      Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

          bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata


terbuka
      tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali

          duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka

8
      menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi

          bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata


tertutup
      tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi
usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian
depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali

          duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup


      menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket: kursi harus yang keras tanpa lengan

          menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka


      menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

          menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup


      klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya

          perputaran leher (klien sambil berdiri)


      menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki:
keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil

          gerakan mengapai sesuatu


      tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil
memegang sesuatu untuk dukungan
       

          Membungkuk
      tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil
(misalnya pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan
memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun

b.      komponen gaya berjalan atau pergerakan

        minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan


      ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

        ketinggian langkah kaki


      kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)

9
        kontinuitas langkah kaki
      setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai

        kesimetrisan langkah


      langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit

        penyimpangan jalur pada saat berjalan


      tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

        berbalik
      berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang,
memegang objek untuk dukungan

Keterangan:
          0 – 5 resiko jatuh rendah
          6 – 10 resiko jatuh sedang
11 – 15 resiko jatuh tinggi

THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

NO LANGKAH
1 POSISI PASIEN DUDUK DIKURSI
2 MINTA PASIENBERDIRI DARI KURSI, BERJALAN 10 LANGKAH (3METER),
KEMBALI KE KURSI, UKUR WAKTU DALAM DETIK

Interpretasi hasil:
Score:
≤ 10 detik : risiko jatuh rendah
11 -19 detik : risiko jatuh rendah-sedang
20 –29 detik : risko jatuh sedang – risiko tinggi
≥ 30 detik : gangguan mobilitas dan risiko jatuh tinggi

VI. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


PEMUKIMAN
 Luas bangunan :  Bentuk bangunan : Rumah

10
 Jenis bangunan : Permanen  Ventilasi : 15 % luas lantai
 Atap rumah : Genting  Pencahayaan : Baik
 Dinding : Tembok  Pengaturan penataan perabot
 Lantai : keramik :baik
 Kebersihan lantai : baik  Kelengkapan alat rumah
tangga : lengkap
SANITASI
 Penyediaan air bersih (MCK) :  Sarana pembuangan air limbah
Sumur (SPAL) : Lancar
 Penyediaan air minum : air  Petugas sampah : dibakar
rebus sendiri  Polusi udara : Rumah tangga
 Pengelolaan jamban : pribadi  Pengelolaan binatang pengerat :
 Jenis jamban : Leher angsa tidak
 Jarak dengan sumber air : > 10
meter
FASILITAS
 Peternakan : tidak  Ruang pertemuan : ada
 Perikanan : tidak  Sarana hiburan : tidak
 Sarana olah raga : tidak  Sarana ibadah : ada
 Taman : tidak
KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI
 Keamanan : hansip  Jenis komunikasi yang
 Sistem keamanan lingkungan digunakan dalam panti : telphon
 Penanggulangan kebakaran :
tidak
 Penanggulangan bencana : tidak
 Transportasi
 Jenis transportasi yang
dimiliki : sepeda motor
 Komunikasi
 Sarana komunikasi : ada

11
INFORMASI PENUNJANG
Diagnosa Medis : gastritis akut
Hasil Pemeriksaan Lab :-
Terapi Medis :-

A. ANALISA DATA
N Interprestasi Masalah
DATA
O [Etologi] [Problem ]
1. DS : Pola makan tidak teratur Pola makan
Bpk. P mangatakan nyeri saat tidak teratur
malas makan seperti tertarik kuat Asam lambung meningkat
(tajam), pada daerah ulu hati,
nyerinya tidak menentu. Iritasi mukosa lambung
DO :
 wajah klien nampak meringis Peradangan mukosa lambung
 klien nampak menekan
daerah lambung jika nyerinya Nyeri akut
timbul
 klien Nampak gelisah
 Frekwensi makan : 2 kali
sehari
 Jumlah makanan yang
dihabiskan : ½ porsi yang
dihabiskan
 Makanan tambahan :
Kadang-kadang dihabiskan
 TTV
TD : 130/80 mmhg
S : 36 oC
N : 60 x/menit
R : 20 x/menit
P : klien mengatakan nyeri
dirasakan paling kuat jika klien

12
lupa dan malas makan
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti tertarik kuat
(tajam) - klien mengatakan nyeri
dirasakan paling kuat jika klien
lupa dan malas makan
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah ulu hati
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 6 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri yang
dirasakan tidak menentu
waktunya, muncul selama 5 menit
dengan durasinya 15 menit

B. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur

C. RENCANA ASKEP INDIVIDU


TUJUAN
N INTERVENSI
DX KEP KRITERIA/HASI
O (NIC)
L (NOC)
1 Domain 12 Domain – kondisi (1400) Manajemen Nyeri
Kenyamanan kesehatan yang  Lakukan pengkajian nyeri komprehensive
dirasakan (V) yang meliputi lokasi, karakteristik,
Kelas 1 Kelas - status onset/durasi, frekuensi, kualitas,
Kenyamanan gejala (V) intensitas/beratnya nyeri & faktor pencetus
fisik - Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien
(2102) Tingkat mengenai nyeri
00132 Nyeri - Gali bersama pasien factor-factor yang
Nyeri akut Meningkatkan skor dapat menurunkan atau memperberat nyeri
3 (gangguan - Evaluasi bersama pasien dan tim

13
Definisi sedang) menjadi kesehatan lainnya, mengenai efektifitan
Pengalaman skor 4 (gangguan tidakan pengobatan nyeri yang pernah
sensori dan ringan) pada digunakan sebelumnya
emosional indiksi sebagai - Gunakan metode penilaian yang sesuai
tidak berikut : dengan tahapan perkembangan yang
menyenangka memungkinkan untuk emonitor perubahan
n berkaitan (210201) nyeri dan akan dapat membantu
dengan Nyeri yang mengidentifikasi factor pencetus aktual
kerusakan dilaporkan dan potensial (misalnya : catatan
jaringan (210204) perkembangan, catatan harian)
aktual dan Panjangnya - Berikan informasi ,mengenai nyeri, seperti
potensial, episode nyeri penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
atau yang (210206) dirasakan dan antisipasi dari
digambarkan Ekspresi nyeri ketidaknyamanan akibata prosedur
sebagai wajah - Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
kerusakan (210225) menangani nyeri dengan tepat
(internatonal Mengeluarkan - Ajarkan penggunaan teknik non
asosiation for keringat farmakologi (seperti, bio feebeack, TENS,
the study of (210215) hypnosis, relaksasi, bimbinngan
pain) : awitan Kehilangan nafsu antisipatif, terapi music, terapi bermain,
yang tiba-tiba makan terapi aktifitas, akupresur, aplikasi panas
atau lambat (210228) atau dingin, dan pijatan, sebelum,
dengan Intoleransi sesuadah damn jia memungkinkan, ketika
intensitas makanan melakukan aktifitas yang menimbulkan
ringan hingga (210214) nyeri; sebelum nyeri terjadi atau
berat dengan berkeringat meningkat; dan bersamaan dengan
berakhirnya tindakan penurunan rasa nyeri lainnya)
dapat - Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat
diantisipasi dan tim kesehatan lainnya untuk memiloih
atau dan megimplikasikan tindaan penurun
diprediksi nyeri non famakologi, sesuai kebutuhan.
dan dengan
durasi kurang (2210) Pemberian Analgesik
dari 3 bulan - Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas &
14
(NANDA-1 keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Diagnosis - Cek perintah perintah pemberian obat,
keperawatan dosis & frekuensinobat analgesic yang
definisi dan diresepkan
klarifikasi - Cek adanya alergi obat
2018-2010,
2018) (2400) Bantu Pasien Untuk Mengontrol
Pemberian Analgesic
- Berkolaborasi dengan dokter, pasien dan
anggota keluarga dalam memilih jenis
narkotik yang akan digunakan
- Pastikan bahwa pasien dan keluarga untuk
memoitor intensitas kualitas dan durasi
nyeri

(0430) Manjemen Saluran Pencernaan


- Monitor buang air besar termasuk
frekuensi, konsistensi, bentuk, volume,
dan warna dengan cara yang tepat
- Monitor adanya tanda dan gejala, diare,
konstipasi dan impaksi
- Ajarkan pasien mengenai makanan
tertentu yang membantu mendukung
ketraturan (aktivitas) usus

D. IMPLEMENTASI ASKEP INDIVIDU


N TANGGAL
DX KEP IMPLEMENTASI TTD
O / JAM
1 Selasa, 08 Nyeri akut Manajemen Nyeri
desember berhubungan - Lakukan pengkajian nyeri
2020 dengan pola makan secara komprehensif termasuk
Jam 10.00 yang tidak teratur lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi. Hasil : klien

15
mengatakan nyerinya seperti
terbakar atau ditusuk-tusuk.
 Menggali pengetahuan &
kepercayaan pasien mengenai
nyeri
 Menggali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan/memperberat
nyeri
 Mengevaluasi bersama pasien
dan tim kesehatan lainnya
mengenai efektivitas tindakan
pengontrolan nyeri yang
pernah digunakan sebelumnya
 Menggunakan metode
penilaian yangsesuai dengan
tahap perkembangan yang
memungkinkan untuk
memonitor perubahan nyeri &
akan dapat membantu
mengidentifikasi faktor
pencetus aktual & potensial
 Memberikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan dirasakan &
antisipasi dari
ketidaknyamanan akibat
prosedur
 Mendorong pasien untuk
memonitor nyeri & menangani
nyerinya dengan tepat Hasil :
klien menjelaskan nyerinya

16
masih seperti terbakar dan
ditusuk-tusuk.
 Mengajarkan menggunakan
teknik non farmakologi
(relaksasi nafas dalam) Hasil :
klien memahami dan mampu
mengimplementasikan teknik
relaksasi nafas dalam sesuai
yang diajarkan.
 Kolaborasi dengan pasien,
orang terdekat & tim
kesehatan lainnya untuk
memilih &
mengimplementasikan
tindakan penurunan nyeri non
farmakologi sesuai kebutuhan

Pemberian Analgesik
 Menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas &
keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
P : klien mengatakan nyeri
dirasakan paling kuat jika
klien lupa dan malas makan
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti tertarik kuat
(tajam) - klien mengatakan
nyeri dirasakan paling kuat
jika klien lupa dan malas
makan
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah ulu hati

17
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 6 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan tidak menentu
waktunya, muncul selama 5
menit dengan durasinya 15
menit
 mengecek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis &
frekuensi obat analgesik yang
diresepkan (obat epigastritis )
 mengecek adanya riwayat
alergi obat

Bantu Pasien Untuk


Mengontrol Pemberian
Analgesic
 Berkolaborasi dengan dokter,
pasien dan anggota keluarga
dalam memilih jenis narkotik
yang akan digunakan
 Memastikan bahwa pasien
tidak alergi terhadap analgesik
ang akan diberikan.
 Mengintruksikan pasien dan
keluarga untuk memonitor
intensitas kualitas dan durasi
nyeri.

Manjemen Saluran Pencernaan


- Mengecek dan mengajarkan
pasien tanda saat buang air
besar termasuk frekuensi,

18
konsistensi, bentuk, volume,
dan warna dengan cara yang
tepat
- Memberitahu apabila adanya
tanda dan gejala, diare,
konstipasi dan impaksi
- Mengajarkan pasien mengenai
makanan tertentu yang
membantu mendukung
ketraturan (aktivitas) usus

E. EVALUASI ASKEP INDIVIDU


N TANGGAL
DX KEP EVALUASI TTD
O / JAM
Selasa, 08 Nyeri akut S: klien mengatakan nyerinya
desember berhubungan seperti terbakar atau ditusuk
2020 dengan pola makan tusuk.
Jam 10.00 yang tidak teratur O : klien tampak bingung dan
kurang paham.
TTV : TD : 130/80 mmhg N : 80
x/menit S : 36,80C R : 20 x/menit
P : klien mengatakan masih
nyeri saat males makan
Q : klien mengatakan nyerinya
dirasakan seperti terbakar atau
ditusuk tusuk.
R : klien mengatakan sakitnya
dirasakan pada daerah ulu hati
S : klien mengatakan nyerinya
pada skala 5 (nyeri sedang)
T : klien mengatakan nyeri
yang dirasakan durasinya 12
menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

19
20

Anda mungkin juga menyukai