Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS INTERVENSI PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI

TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN


POST OP APPENDIKTOMI
DI RUMAH SAKIT PELNI JAKARTA

EKA RAHAYU
NIRM : 16012
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka kejadian apendisitis cukup tinggi di dunia.
Berdasarkan World Health Organisation (2010) angka mortalitas
akibat apendisitis adalah 21.000 jiwa, dimana populasi laki-laki
lebih banyak dibandingkan perempuan. Di Amerika Serikat
terdapat 70.000 kasus apendisitis setiap tahunnya (Eylin, 2009).
Hasil survey Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 2008 angka kejadian apendiksitis di sebagian besar
wilayah Indonesia masih tinggi. Di Indonesia, jumlah pasien
yang menderita penyakit apendiksitis berjumlah sekitar 7% dari
jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar 179.000 orang.
Insidensi apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi
diantara kasus kegawatan abdomen lainnya (Depkes, 2008).
Rumusan Masalah : Bagi Pendidikan
Bagaimanakah penurunan Dapat menambah
intensitas nyeri dengan pengetahuan dalam Bagi Ilmu
menggunakan teknik pembelajaran Ilmu
Keperawatan
relaksasi Genggam Jari Keperawatan
Meningkatkan
pada pasien post op
mutu dan
Appendiktomi di Rumah
kualitas
Sakit PELNI Jakarta ?
pelayanan dan
Manfaat asuhan
Penelitian keperawatan
Tujuan Penelitian : kepada pasien
Untuk mengetahui gambaran post op
intervensi teknik relaksasi apendiktomi
Genggam Jari dalam upaya Penulis untuk
menurunkan intensitas nyeri pada Menambah mengurangi
pasien Post Appendiktomi di pengalaman dalam nyeri dengan
Rumah Sakit PELNI Jakarta menentukan tindakan mengambil
yang akan diterapkan teknik relaksasi
pada Klien Post Op genggam jari.
Apendiktomi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep
Apendiksitis
DEFINISI
 Apendisitis adalah suatu
proses obstruksi Etiologi
kemudian diikuti proses Terjadinya apendisitis
infeksi dan disusul oleh
peradangan dari umumnya disebabkan
apendiks vermiformis oleh infeksi bakteri
(Nugroho, 2011)
Manifestasi Klinis :

1. Nyeri lepas pada titik McBurney (sepertiga jarak dari spina iliaka
anterior superior ke umbilikus) menandakan Apendisitis anterior
2. Tanda Rovsing (nyeri kuadran kanan bawah dengan palpasi dalam
kuadran kiri bawah) menandakan iritasi peritoneum.
3. Tanda psoas (dengan perlahan paha kanan pasien diekstensikan
pada saat berbaring pada sisi kiri ) memperlihatkan inflamasi di
dekatnya pada saat meregangkan otot iliopsoas.
4. Tanda obturator (rotasi interna pasif dari paha kanan yang difleksikan
dengan pasien dalam posisi terlentang) menandakan iritasi di dekat
obturator internus.
5. Nyeri pada pemeriksaan rektum, dengan penakanan pada kantong
Douglas. Apendisitis pelvikum
Konsep Apendiktomi

DEFINISI
 Apendiktomi adalah operasi pembedahan untuk
mengangkat usus buntu atau umbai cacing (appendix) yang
telah terinfeksi (apendisitis). Prosedur apendektomi termasuk
salah satu tindakan darurat medis, pada keadaan dimana
usus buntu meradang dengan hebat dan terancam akan
pecah.
Konsep Nyeri

DEFINISI
 Nyeri adalah suatu
sensori subyektif dan Penilaian skala nyeri
pengalaman emosional
yang tidak 1. Skala Numerik
menyenangkan 2. Skala Visual Analog
berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang 3. Skala Ekspresi Wajah
aktual atau potensial 4. Skala berdasarkan
(International
Association for the Study PQRST
of Pain/IASP, 2012).
Konsep Teknik Relaksasi
Genggam Jari

DEFINISI Tujuan
 Teknik genggam jari adalah 1. Mengurangi nyeri,
sebuah teknik relaksasi perasaan takut, dan
sederhana yang mudah cemas
dilakukan oleh siapapun 2. Mengurangi perasaan
yang berhubungan dengan panik, khawatir, dan
tangan dan aliran tubuh terancam
manusia. Teknik relaksasi 3. Memberikan perasaan
membuat pasien dapat yang nyaman pada tubuh
mengontrol nyeri, stress fisik, 4. Menenangkan pikiran dan
dan emosi (Potter & Perry, dapat mengontrol emosi
2010) 5. Melancarkan aliran dalam
darah
Apendisitis

Kerangka Konsep
Apendiktomi

Nyeri

Teknik Relaksasi
Genggam Jari

Subjek 1 Subjek 2

Nyeri Berkurang Nyeri Berkurang


BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Subyek Penelitian


Jenis penelitian deskriptif Penelitian ini melibatkan
yang dipilih untuk dua penderita Post Op
penelitian yang akan Apendiktomi yang
dilaksanakan yaitu studi menjalani perawatan,
kasus dipilih secara acak
Kriteria inklusi
1. Pasien yang sedang menjalani rawat inap dan setelah dilakukan
operasi Appendiktomi hari pertama
2. Pasien yang bersedia untuk mengikuti Penelitian.
3. Pasien dengan Anestesi Total
4. Pasien dengan Post Op Appendiktomi
5. Pasien Post Op Appendiktomi dengan kesadaran Compos Mentis.
6. Pasien mendapatkan obat ketorolac via IV
7. Pasien dengan hasil pemeriksaan skala nyeri 2 – 6.
8. Pasien Appendik berusia 35-45 tahun.

Kriteria Eksklusi
1. Pasien yang tidak bersedia untuk mengikuti Penelitian
2. Pasien dengan kesadaran Apatis, Somnolen, dan Soporo Koma.
3. Pasien dengan komplikasi penyakit lain
4. Pasien Appendik berusia >35 Tahun
5. Pasien dengan hasil pemeriksaan skala nyeri > 6.
6. Pasien dengan Psikologi tidak stabil ( Depresi ).
Definisi Operasional
Metode Pengumpulan
Teknik Relaksasi Genggam Jari Data :
merupakan salah satu teknik dalam
Lembar observasi yang
mengurangi atau menghilang rasa
menunjukan dan
nyeri dengan cara menggenggam menjelaskan tentang
jari sambil mengatur napas karakteristik nyeri yang ada
pada pasien tersebut.
(relaksasi) dilakukan selama kurang
lebih 3-5 menit yang dapat
mengurangi ketegangan fisik dan
emosi, karena genggaman jari
akan menghangatkan titik-titik
keluar dan masuknya energi
meridian (energy channel) yang
terletak pada jari tangan kita.
Daftar Pustaka
 Alder AC, Fomby TB, Woodward WA, Haley RW, Sarosi G, Livingston EH. Association of
viral infection and appendicitis. Arch Surg. 2010 Jan;145(1):63
 Andra, Ns. Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns. Yessie Mariza Putri, S.Kep. 2013. KMB 2
Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa).Yogyakarta:Nuha Medika.
 Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
 Ball, JW., Bindler, RC & Cowen, KJ. (2010). Principles of Pediatric Nursing
 Baradero, M., et al. (2008). Keperawatan perioperatif : Prinsip dan praktik. Jakarta : EGC
 Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Jakarta: Salemba Emban Patria.
 Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
 Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta EGC
 Cane, PM. (2013). Hidup Sehat Dan Selaras Penyembuhan Trauma. Alih Bahasa: Maria,
S & Emmy, L.D. Yogyakarta: Capacitar International, INC. Caring for Children, 5th
Edition. New Jersey:Pearson Education.
 Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : Depkes RI
Jakarta
Daftar Pustaka
 Doenges, M E dkk (2002) . Rencana Asuhan Keperawatan : pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatan pasien . Jakarta : EGC.
 Ester, Monika, (2002). Penyakit Apendiksitis Secara Garis Besar. Jakarta: Media Aesculapius.
 Eylin, 2009. Karakteristik Pasien dan Diagnosis Histologi pada Kasus Apendisitis Berdasarkan
Data Registrasi di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RSCM pada Tahun 2003 – 2007. Jakarta:Universitas Indonesia
 Hill, R. Y. (2011). Nursing from the inside-out:Living and nursing from the highest point of your
consciousness. London: Jones and Barlett Publishers
 Hockenberry , J.M. & Wilson, D. (2007). Wong’s nursing care of infant and children. (8 th
edition). Canada: Mosby Company.
 IASP (International Association for Study of Pain). 2012. Global Year Against Acute PainJaffe
BM, Berger DH. The apendix. In: Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG,
Pollock RE, editors. Schwartz’s principles ofsurgery 10th ed. McGraw-Hill Companies Inc, 2010.
p.1119-1138
 Lawrence. M, dkk. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Penyakit Dalam. Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika.
 Liana, E. (2008). Teknik Relaksasi: Genggam Jari untuk
KeseimbanganEmosi.http://www.pembelajar.com/teknikrelaksasigenggamjariuntukkeseimba
nganemosi (Diakses 27 mei 2019)
TERIMAKASIH

Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Anda mungkin juga menyukai