Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA "GANGGUAN KEHILANGAN DAN BERDUKA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : SINTYA CLARINDA


NIM : 201804055
PRODI : 3A – D3 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


TAHUN AJARAN 2020/2021
STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
TINJAUAN KASUS

1.1 Trigger Case


Ny. A dibawa ke RSJ Trisakti oleh pihak keluarga pada tanggal 13 juni 2020
suaminya Tn. W mengatakan bahwa istrinya Ny. A mulai sering melamun, selalu
merasa sedih, saat perusahaan besar milik Tn. W mengalami kebangkrutan karena
gagal bekerja sama dengan investor sehingga semua harta bendanya hilang akibat
hutang di bank akhirnya rumahnya disita bank, perhiasan dan saham yang
dimilikinya di jual karena harus membayar gaji karyawan. Disitu klien merasa
sangat terpukul dan syok sehingga tidak berdaya dan merasa putus asa,
semenjak tinggal dirumah yang kecil tidak seperti rumahnya yang dulu klien tidak
mau makan, selalu diam dan menyendiri di kamar, tidak mau berinteraksi
dengan masyarakat sekitar, klien merasa tidak percaya bahwa ia akan
menjadi miskin, dan merasa bahwa Ny. sudah tidak mempunyai apa-apa
karena hartanya sudah habis terjual untuk membayar gaji karyawan dan
hutang di bank. Klien tampak sedih, klien susah berkonsentrasi ketika perawat
bertanya, klien kurang berkontak mata pada saat perawat melakukan komunikasi
dengannya, klien tampak putus asa, tanda-tanda vital N: 80 x/menit , S: 37 , TD:
120/80 mmHg , RR: 18x/menit
1.2 Model Keperawatan Kehilangan dan Berduka
1). Model Sosial
Klien tidak mau tidak mau berinteraksi dengan masyarakat sekitar
2). Model Interpersonal
Klien merasa dirinya sudah tidak punya apa-apa karena hartanya sudah habis terjual
untuk membayar gaji karyawan dan hutang di bank, kurangnya berinteraksi dengan
masyarakat sekitar.
3) Model Komunikasi
Klien tidak mampu mengekspresikan perasaannya kepada orang lain sehingga
membuat perilaku mengisolasi diri, tidak banyak berbicara.
1.3 Terapi Modalitas Kehilangan dan Berduka
1. Terapi individual
Dengan terapi individual, klien dapat mempunyai rasa trust atau rasa percaya
terhadap perawat, sehingga klien dapat leluasa menceritakan apa yang
menyebabkan klien seperti ini dan dapat menceritakan/mengungkapkan apa yang
dirasakan oleh klien dengan rasa nyaman

2. Terapi kognitif
Mengubah pemikiran dan presepsi klien yang salah tentang dirinya semenjak
perusahaan suaminya mengalami kebangkrutan dan menjadi tidak punya apa-apa,
dengan terapi kognitif presepsi dan pemikiran klien yang negatif dapat berubah
menjadi positif

3. Terapi Kelompok

dengan terapi kelompok, perawat dapat berinteraksi dengan sekelompok klien


secara teratur, sehinga dapat meningkatkan hubungan hubungan personal antar
kelompok. Terapi ini cocok dengan kasus isolasi sosial karena bisa mencegah
terjadinya isolasi dengan cara berinteraksi (bercakap-cakap) dengan anggota
kelompok

4. Terapi Lingkungan

dengan terapi ini, perawat dapat Memodifikasi lingkungan klien, mengenalkan


dengan alam, dll. Klien dapat berinteraksi langsung dengan orang lain, dengan
adanya mengenalkan alam terhadap klien akan merasa senang dan mempunyai
kesibukan sehinga dapat meminimalkan isolasi sosial untuk muncul.

1.4 Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jalan Pondok Indah
Bahasa yang dipakai : Bahasa Jawa
Rekam Medik : 00-08-17
B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ Trisakti pada tanggal 13 Juni 2020 pukul 11.00 WIB,
keluarga klien mengatakan masuk RSJ karena sering melamun, sering
menyendiri di kamar, selalu merasa sedih, merasa sangat terpukul
sehingga tidak berdaya dan merasa putus asa semenjak perusahaan suami
mengalami kebangkrutan.
C. Faktor Predisposisi
- pertama kalinya klien dibawa ke RSJ, klien sering melamun dan
menyendiri
- Klien tidak pernah mengalami perpisahan dengan orang yang
berarti di masa lalu
- Klien tidak memiliki riwayat depresi dengan perasaan tidak
berdaya, pesimis
D. Faktor Precipitasi
- Gagalnya perusahaan suami klien dalam bekerjasama dengan
investor
- Dan klien merasa sudah tidak punya apa-apa lagi, semua saham
dan barang berharga sudah habis terjual demi membayar gaji
karyawan dan bayar hutang di bank
E. Pemeriksaan Fisik

TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37 0C .
RR : 18 x/menit .
BB : 60 kg

Keluhan Fisik : tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan


fisik lainnya
 Konsep Diri :
 Citra tubuh :
- Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya
- Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
 Identitas diri
Dirumah klien berperan sebagai ibu rumah tangga dan merasa puas
sebagai perempuan
 Peran
Klien berperan sebagai ibu rumah tangga, yang akan membantu kepala
keluarga melindungi keluarganya
 Harga diri
Klien merasa bahwa dirinya sudah tidak mempunyai apa-apa
F. Hubungan sosial
 Orang terdekat : Orang terdekat dengan klien adalah keluarga nya
 Peran serta dalam kegiatan : klien tidak melakukan aktivitas apapun
dan banyak berdiam diri dikamar
 Hambatan berhubungan dengan orang lain
Terjadinya hambatan dalam berhubungan dengan orang lain, kurang
sosialisasi dengan tetangga semenjak kejadian kebangkrutan
perusahaan dan berpindah di rumah yang kecil
G. Spiritual
- Klien beragama islam, namun semenjak kejadian tersebut klien jarang
menunaikan ibadah sholat, lebih banyak meluangkan waktu nya
dengan menyendiri dan melamun, sudah merasa kecewa dengan sang
Maha Pencipta.
H. Status Mental
 Penampilan
klien tampak berpenampilan tidak rapi , klien tampak bersih
 Pembicaraan
Kontak mata kurang selama komunikasi dan berbicara dengan lemah
 Aktivitas motorik
Klien terlihat letih, lebih banyak menyendiri
 Alam perasaan
Klien merasa sudah tidak punya apa-apa lagi
 Afek
Ekspresi wajah tampak sedih, depresi, keputusasaan
 Interaksi selama wawancara
Klien banyak diam, kontak mata kurang saat wawancara, klien tidak
konsentrasi pada saat menjawab pertanyaan
I. Proses pikir
 Isi Pikir : klien merasa bahwa ia sudah tidak memiliki apa-apa
J. Memori
Klien mampu mengingat dengan baik kejadian tempo lalu/jangka panjang dan
jangka pendek dan kejadian saat ini
Jangka panjang, klien mampu mengingat bagaimana ia membangun
perusahaan suaminya dahulu, klien masih mengingat saat terjadi
perusahaan suaminya yang bangkrut
Jangka pendek, klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu
ini setelah terjadi kebangkrutan
Memori saat ini
Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan
interaksi
K. Mekanisme Koping
Maladaptif : klien tidak mampu mengungkapkan ekspresi dan perasaan
berdukanya sendiri, klien hanya bisa berdiam diri dan merenung sambil
melamun
L. Masalah psikososial dan lingkungan
Klien tidak mau bergaul dengan orang lain
M. Pengetahuan
Klien tidak merasa dirinya sakit, maka dari itu keluarga klien membawanya ke
RSJ Trisakti

1.5 Analisa Data

Data Problem
Data Subyektif : Isolasi Sosial
1)Suami klien mengatakan klien
merasa sangat terpukul
2)Suami klien mengatakan klien
selalu menyendiri di kamar
3)Suami klien mengatakan klien
tidak mau berinteraksi dengan
orang lain

Data Obyektif :
1)Klien tampak sedih
2)Klien tampak putus asa
Data Subyektif :
1) Suami klien mengatakan klien
merasa sangat terpukul
2) Suami klien mengatakan klien
tidak nafsu makan
3) Suami klien mengatakan klien
selalu menyendiri di kamar
4) Suami klien mengatakan klien
sering melamun Koping individu inefektif
5) Suami klien mengatakan klien
merasa tidak percaya bahwa ia
akan jatuh miskin

Data Obyektif :
1) Klien tampak sedih
2) Klien tampak putus asa
3) Klien susah berkonsentrasi

1.6 Pohon Masalah


Perubahan sensori persepsi : Halusinasi Effect
Isol
Isolasi Sosial : Menarik Diri Cor Problem

Isol
Koping individu inefektif Causa
Isol
Kehilangan objek eksternal Penyebab/Masalah lain

1.7 Diagnosa Keperawatan

 Isolasi social : menarik diri : Koping individu inefektif : akut


Label : - Axis 1 : akut

Problem : isolasi social Axis 2 : menarik diri

1.8 Nursing Care Plane (NCP)

Perencanaan
Tujuasn kriteria hasil Intervensi Rasional
Tujuan Umum:
Klien dapat
berinteraksi
dengan orang lain.
TUK I: kriteria evaluasi: 1.1 Bina hubungan Hubungan saling
Klien dapat  Klien mau saling percaya percaya
membina menjawab dengan merupakan
hubungan saling salam menggunakan langkah awal
percaya  Klien mau prinsip untuk
berjabat tangan komunikasi menentukan
 Klien mau terapeutik keberhasilan
menjawab a. Sapa klien rencana
pertanyaan dengan selanjutnya

 Ada kontak ramah ,baik

mata verbal

 Klien mau maupun non

duduk verbal

berdampingan b. Perkenalkan

dengan perawat diri dengan


sopan
c. Tanya nama
lengkap
klien dan
nama
pangilan
yang disukai
Klien
d. Jelaskan
tujuan
pertemuan
e. Jujur dan
menepati
janji
f. Tunjukan
sikap empati
dan
menerima
klien apa
adanya
g. Beri
perhatian
pada klien
TUK 2: Kriteria evaluasi: a. Kaji pengetahuan Dengan
Klien dapat Klien dapat klien tentang mengetahui
menyebutkan menyebutkan perilaku menarik tanda-tanda dan
penyebab perilaku penyebab diri dan tanda- gejala menarik
menarik diri perilaku menarik tandanya diri akan
diri yang berasal b. Beri kesempatan menentukan
dari : klien untuk langkah
a.Diri sendiri mengungkapkan intervensi
b.Orang lain perasaan selanjutnya.
c.Lingkungan penyebab
menarik diri atau
tidak mau
bergaul
c .Diskusikan
bersama klien
tentang perilaku
menarik diri,
tanda dan gejala.
d. Berikan pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
TUK 3: kriteria evaluasi: 3.1 Kaji pergetahuan Reinforcement
Klien dapat klien tentang dapat
 Klien dapat
menyebutkan keuntungan dan meningkatkan
menyebutkan
tentang keuntungan manfaat bergaul harga diri
tentang
berhubungan dengan orang lain
keuntungan
dengan orang lain 3.2 Beri kesempetan
berhubungan
dan kerugian tidak klien untuk
dengan orang
mengungkapkan
lain.misal banyak
perasaannya
teman ,tidak
tentang
sendiri ,bisa
keuntungan
diskusi,dll.
berhubungan
 Klien dapat
dengan dengan
menyebutkan
orang lain
tentang kerugian
3.3 Diskusikan
tidak
bersama klien
berhubungan
tentang manfaat
dengan orang
berhubungan
lain misal:
berhubungan
sendiri tidak k
dengan orang lain
punya teman,
3.4 Kaji pengetahuan
sepi,dll.
klien tentang ke
rugian bila tidak
berhubungan
dengan orang lain.
.
3.5 Beri kesempatan
kepada klien
untuk
mengungkapkan
perasaan tentang
kerugian bila tidak
berhubungan
dngan orang lain
3.6 Diskusikan
bersama klien
tentang kerugian
tidak
berhubungan
dengan orang lain
3.7 Beri
reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan
perasaan tentang
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain
TUK 4: kriteria evaluasi: 4.1 Kaji kemampuan Mengetahui
klien membina sejauh mana
Klien dapat Klien dapat
hubungan dengan pengetahuan Klien
Melaksanakan Mendemonstrasik
orang lain berhubungan
hubungan sosial an hubungan sosia
dengan orang lain.
secara secara l secara secara 4.2 Dorong dan bantu
bertahap. bertahap. klien untuk
berhubungan
a) Klien-perawat
dengan orang lain
b) Klien-perawat-
melalui
perawat lain .
c) Klien- perawat-  Klien-perawat
perawat lain-  Klien-perawat-
klien lain perawat lain .
d) Klien-kelompok  Klien- perawat-
kecil perawat lain-
Klien-keluarga/ klien lain
kelompok  Klien-kelompok
/masyarakat kecil
 Klien-keluarga/
kelompok
/masyarakat
4.3 Beri
reinforcement
terhadap
keberhasilan yang
yang telah dicapai
di rumah nanti.

4.4 Bantu klien untuk


merevaluasi
manfaat
berhubungan
dengan orang lain

4 5 Diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan bersama
klien dalam
mengisi waktu

4.6 Motivasi klien


untuk mengikuti
kegiatan terapi
Aktivitas
kelompok
sosialisasi.

4.7Beri reinforcement
atas kegiatan klien
dalam kegiatan
ruangan
TUK 5: Kriteria evaluasi 5.1 Dorong klien Agar klien lebih
: mengungkapkan percaya diri
Klien dapat
perasaannya berhubungan
mengungkapkan Klien dapat
bila dengan orang
perasaannya mengungkapkan
berhubungan lain mengetahui
setelah perasaannya
berhubungan setelah dengan orang sejauh mana
dengan orang lain berhubungan lain pengetahuan
dengan orang 5.2 Diskusikan klien tentang
lain untuk : dengan klen kerugian bila
manfaat tidak
 Diri sendiri
berhubungan berhubungan
 Orang lain
dengan orang dengan orang
lain lain
5.3 Beri
reinforcement
positif atas
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaan
manfaat
berhubungan
dengan orang
lain

TUK 6: Kriteria evaluasi 6.1 Bina hubungan Mengetahui


: saling percaya sejauh mana
Klien dapat
dengan pengetahuan
memberdayakan Keluarga dapat:
keluarga klien tentang
sistem pendukung
a) Menjelaskan membina
atau keluarga atau  Salam,
Perasaannya hubungan
keluarga mampu perkenalan
b) Menjelaskan dengan orang
mengembangkan  Sampaikan
cara. lain
kemampuan klien tujuan
untuk merawat klien
 Membuat
berhubungan menarik diri
kontrak
dengan orang c)Mendemonstra  Eksplorasi
lain . sikan cara perasaan
perawatan keluarga
menarik diri 6.2 Diskusikan
dengan anggota
d) .Berpartisipasi
keluarga
dalam
tentang:
perawatan
menarik diri a Perilaku menarik
diri
b Penyebab perilaku
menarik diri.
c.Cara keluarga
menghadapi klien
yang sedang
menarik
6.3 Dorong anggota
keluarga untuk
memberikan
dukungan
kepada klien
berkomunikasi
dengan orang
lain

6.4 Anjurkan
anggota
keluarga untuk
secara rutin dan
bergantian
mengunjungi
klien minimal
1x seminggu

6.5 Beri
reinforcement
atas hal-hal yang
telah dicapai oleh
keluarga

1.9 Strategi Pelaksanaan (SP)

Diagnose Pasien Keluarga


Keperawatan

Isolasi sosial : SP 1 SP 1
menarik diri
a. Identifikasi penyebab: a. Identifikasi masalah yang
 Siapa yang satu rumah dengan dihadapi keluarga dalam
Ny. A? merawat pasien.
 Siapa yang dekat dengan Ny.A? b. Penjelasan Isolasi social
Apa sebabnya? c. Cara merawat Isolasi
 Siapa yang tidak dekat dengan social.
Ny.A? Apa sebabnya? d. Latih (stimulasi).
b. Keuntungan dan kerugian RTL keluarga/ jadwal keluarga
berinteraksi dengan oranglain. untuk merawat Ny.A
c. Latih berkenalan
d. Masukkan jadwal kegiatan pasien.

SP 2 SP 2

a. Evaluasi SP 1.
a. Evaluasi SP 1.
b. Latihan berhubungan social secara
bertahap (pasien dan keluarga). b. Latih (langsung ke Ny.A)
c. Masukkan jadwal kegiatan Ny. A
RTL keluarga/ jadwal keluarga
untuk merawat Ny.A.
2. Evaluasi
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DENGAN
MASALAH ISOLASI SOSIAL

Nama : Ny. A Ruangan : Mawar


Nomor RM : 00-08-17 . Nama Perawat : Sintya Clarinda
No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl
A Pasien 13/06/ 14/06/ 15/06/ 16/06/
20 20 20 20
1. Menyebutkan penyebab isolasi sosial 
2. Menyebutkan keuntungan berinteraksi

dengan orang lain
3. Menyebutkan kerugian berinteraksi dengan

orang lain
4. Berkenalan dengan satu orang 
5. Berkenalan dengan dua orang atau lebih 
6. Memiliki jadwal kegiatan dengan orang

lain sesuai jadwal harian
B Keluarga
1. Menyebutkan pengertian, penyebab, tanda

dan gejala isolasi sosial
2. Menyebutkan cara-cara merawat pasien

dengan isolasi sosial
3. Mendemonstrasikan cara merawat pasien

dengan isolasi sosial

Anda mungkin juga menyukai