DISUSUN OLEH :
2. Terapi kognitif
Mengubah pemikiran dan presepsi klien yang salah tentang dirinya semenjak
perusahaan suaminya mengalami kebangkrutan dan menjadi tidak punya apa-apa,
dengan terapi kognitif presepsi dan pemikiran klien yang negatif dapat berubah
menjadi positif
3. Terapi Kelompok
4. Terapi Lingkungan
1.4 Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan :-
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jalan Pondok Indah
Bahasa yang dipakai : Bahasa Jawa
Rekam Medik : 00-08-17
B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ Trisakti pada tanggal 13 Juni 2020 pukul 11.00 WIB,
keluarga klien mengatakan masuk RSJ karena sering melamun, sering
menyendiri di kamar, selalu merasa sedih, merasa sangat terpukul
sehingga tidak berdaya dan merasa putus asa semenjak perusahaan suami
mengalami kebangkrutan.
C. Faktor Predisposisi
- pertama kalinya klien dibawa ke RSJ, klien sering melamun dan
menyendiri
- Klien tidak pernah mengalami perpisahan dengan orang yang
berarti di masa lalu
- Klien tidak memiliki riwayat depresi dengan perasaan tidak
berdaya, pesimis
D. Faktor Precipitasi
- Gagalnya perusahaan suami klien dalam bekerjasama dengan
investor
- Dan klien merasa sudah tidak punya apa-apa lagi, semua saham
dan barang berharga sudah habis terjual demi membayar gaji
karyawan dan bayar hutang di bank
E. Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37 0C .
RR : 18 x/menit .
BB : 60 kg
Data Problem
Data Subyektif : Isolasi Sosial
1)Suami klien mengatakan klien
merasa sangat terpukul
2)Suami klien mengatakan klien
selalu menyendiri di kamar
3)Suami klien mengatakan klien
tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
Data Obyektif :
1)Klien tampak sedih
2)Klien tampak putus asa
Data Subyektif :
1) Suami klien mengatakan klien
merasa sangat terpukul
2) Suami klien mengatakan klien
tidak nafsu makan
3) Suami klien mengatakan klien
selalu menyendiri di kamar
4) Suami klien mengatakan klien
sering melamun Koping individu inefektif
5) Suami klien mengatakan klien
merasa tidak percaya bahwa ia
akan jatuh miskin
Data Obyektif :
1) Klien tampak sedih
2) Klien tampak putus asa
3) Klien susah berkonsentrasi
Isol
Koping individu inefektif Causa
Isol
Kehilangan objek eksternal Penyebab/Masalah lain
Perencanaan
Tujuasn kriteria hasil Intervensi Rasional
Tujuan Umum:
Klien dapat
berinteraksi
dengan orang lain.
TUK I: kriteria evaluasi: 1.1 Bina hubungan Hubungan saling
Klien dapat Klien mau saling percaya percaya
membina menjawab dengan merupakan
hubungan saling salam menggunakan langkah awal
percaya Klien mau prinsip untuk
berjabat tangan komunikasi menentukan
Klien mau terapeutik keberhasilan
menjawab a. Sapa klien rencana
pertanyaan dengan selanjutnya
mata verbal
duduk verbal
berdampingan b. Perkenalkan
4 5 Diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan bersama
klien dalam
mengisi waktu
4.7Beri reinforcement
atas kegiatan klien
dalam kegiatan
ruangan
TUK 5: Kriteria evaluasi 5.1 Dorong klien Agar klien lebih
: mengungkapkan percaya diri
Klien dapat
perasaannya berhubungan
mengungkapkan Klien dapat
bila dengan orang
perasaannya mengungkapkan
berhubungan lain mengetahui
setelah perasaannya
berhubungan setelah dengan orang sejauh mana
dengan orang lain berhubungan lain pengetahuan
dengan orang 5.2 Diskusikan klien tentang
lain untuk : dengan klen kerugian bila
manfaat tidak
Diri sendiri
berhubungan berhubungan
Orang lain
dengan orang dengan orang
lain lain
5.3 Beri
reinforcement
positif atas
kemampuan
klien
mengungkapkan
perasaan
manfaat
berhubungan
dengan orang
lain
6.4 Anjurkan
anggota
keluarga untuk
secara rutin dan
bergantian
mengunjungi
klien minimal
1x seminggu
6.5 Beri
reinforcement
atas hal-hal yang
telah dicapai oleh
keluarga
Isolasi sosial : SP 1 SP 1
menarik diri
a. Identifikasi penyebab: a. Identifikasi masalah yang
Siapa yang satu rumah dengan dihadapi keluarga dalam
Ny. A? merawat pasien.
Siapa yang dekat dengan Ny.A? b. Penjelasan Isolasi social
Apa sebabnya? c. Cara merawat Isolasi
Siapa yang tidak dekat dengan social.
Ny.A? Apa sebabnya? d. Latih (stimulasi).
b. Keuntungan dan kerugian RTL keluarga/ jadwal keluarga
berinteraksi dengan oranglain. untuk merawat Ny.A
c. Latih berkenalan
d. Masukkan jadwal kegiatan pasien.
SP 2 SP 2
a. Evaluasi SP 1.
a. Evaluasi SP 1.
b. Latihan berhubungan social secara
bertahap (pasien dan keluarga). b. Latih (langsung ke Ny.A)
c. Masukkan jadwal kegiatan Ny. A
RTL keluarga/ jadwal keluarga
untuk merawat Ny.A.
2. Evaluasi
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DENGAN
MASALAH ISOLASI SOSIAL