Kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram, yang setara
dengan ¾ gelas adalah: 175 Kalori, 4 gram Protein dan 40 gram Karbohidrat.
Kandungan zat gizi satu (1) porsi Tempe sebanyak 2 potong sedang atau 50
gram adalah 80 Kalori, 6 gram Protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat.
Daftar pangan sumber protein nabati sebagai penukar 1 porsi tempe adalah:
GOLONGAN IV
Kelompok Pangan Sayuran
3. Golongan C, kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah: 50 Kal, 10
gram karbohidrat, dan 3 gram protein.
Satu (1) porsi sayuran adalah kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah
dimasak dan ditiriskan.
Kandungan zat gizi perporsi buah (setara dengan 1 buah Pisang Ambon
ukuran sedang) atau 50 gram, mengandung 50 Kalori dan 10 gram
Karbohidrat.
Ukuran RumahTangga
Bahan makanan Berat dalam gram
(URT)
Ukuran
Bahan makanan RumahTangga Berat dalam gram
(URT)
Ukuran RumahTangga
Bahan makanan Berat dalam gram
(URT)
Menurut kandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lemak
tak jenuh dan lemak jenuh :
Daftar pangan penukar yang mengandung asam lemak 5 gram dan 50 Kalori:
GOLONGAN VIII
Kelompok Pangan Manis
Ket :
1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal
2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal
3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal
5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal
6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal
7. Susu sapi 1 porsi = 1 gelas = 200 gr = 50 kkal
8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gr = 50 kkal
10. Gula = 1 sdm = 20 gr = 50 kkal
*) sdm : sendok makan
**) sdt : sendok teh
p : porsi
Konstruktivisme (Constructivism)
Kontrukstivisme adalah landasan berpikir pendekatan CTL, yaitu pengetahuan
dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas mulai konteks yang
terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Artinya pengetahuan harus dikontruksi oleh
siswa dan memberi makna melalui pengamatan nyata.
Menemukan (Inquiry)
Menemukan (inquiry) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan
bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta tetapi juga hasil dari
menemukan sendiri.
Merumuskan masalah
Mengamati atau melakukan observasi
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,
bagan, tabel, dan karya lainnya sesuai materi yang sedang dibahas
Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman
sekelas, guru atau audiensi yang lain.
Pemodelan (Modelling)
Permodelan (modelling) dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu ada model yang bisa ditiru. Model itu, memberi peluang
yang besar bagi guru untuk member contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan
begitu guru memberi model tentang bagaimana belajar.