Anda di halaman 1dari 24

REVISI

ANALISA KETENAGAAN PENYELENGGARAAN MAKANAN


DI UNIT GIZI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Praktik Kerja Gizi (PKG) Institusi
Di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
Dosen Pembimbing : Zana Fitriana Octavia, S. Gz., M. Gizi
Pembimbing Lapangan : Isnaeni Noerarava, S. Gz.

Disusun oleh
1. Elissa Febriani (1907026006)
2. Muhammad Mukhlis Saputra (1907026020)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

ANALISA KETENAGAAN PENYELENGGARAAN MAKANAN


DI UNIT GIZI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

1. Judul : Analisa Ketenagaan Penyelenggaraan Makanan Di Unit Gizi


Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
2. Penyusun : Elissa Febriani / 1907026006
Muhammad Mukhlis Saputra / 1907026020
3. Program Studi : Gizi
4. Mata Kuliah : Praktik Kerja Gizi Institusi
5. Lokasi Kegiatan : Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
6. Waktu Kegiatan : 26 September s.d. 25 Oktober 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga beserta para
keluarga dan para sahabat, serta seluruh pengikutnya yang menantikan syafaat pada yaumul
qiyamah.
Pada kesempatan ini, penulis telah menyelesaikan laporan Praktik Kerja Gizi Institusi yang
berjudul “Laporan Analisa Ketenagaan Penyelenggaraan Makanan Di Unit Gizi Rumah Sakit
Bhakti Wira Tamtama Semarang” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Praktik Kerja
Gizi (PKG) Institusi di lapangan. Dalam laporan ini penulis membahas beberapa hal terkait studi
kasus pada sistem manajemen penyelenggaraan makananan institusi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan dan
kekurangan yang kami miliki. Dorongan dari dosen pembimbing, teman-teman dan segala pihak
mampu mewujudkan selesainya laporan ini. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Ibu Zana Fitriana Octavia, S.Gz, M.Gizi, selaku dosen pembimbing.
2. Seluruh Dosen Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan, yang telah memberikan arahan
selama proses praktik kerja gizi berlangsung.
3. Ibu Isnaeni Noerarava, S. Gz. selaku Ahli Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama dan
sekaligus sebagai pembimbing lapangan.
4. Teman dan keluarga yang telah memberikan motivasi serta dukungan morallainya.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bagi
penyusun. Permintaan maaf penulis tuturkan seiring dengan kesalahan yang mungkin terjadi pada
penulisan laporan ini.

Semarang, 27 September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah sektor pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan individu secara paripurna serta dapat dijangkau oleh
masyarakat (Permenkes, 2010). Unit pelayanan gizi rumah sakit merupakan salah satu
penunjang umum, yang juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk
menjamin produksi layanan yang bermutu tinggi (Kemenkes, 2013). Pelayanan gizi
merupakan suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetic masyarakat,
kelompok, individua tau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi,
makanan dan dietetic dalam rangka mencapai status Kesehatan optimal dalam kondisi sehat
atau sakit (Kemenkes, 2013).
Untuk terciptanya pelayanan gizi yang optimal maka dibutuhkan fasilitas dan SDM
yang bermutu baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu yang diperlukan yaitu
adanya perencanaan ketenagaan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi. Berdasarkan
Departemen Kesehatan RI (2004), perhitungan jumlah kebutuhan ketenagaan dapat dihitung
berdasarkan metode WISN (Workload Indicator of Staffing Needs) atau beban kerja. Langkah
perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah yaitu:
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
2) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung
3) Menyusun standar beban kerja
4) Menyusun standar kelonggaran
5) Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja

Kelebihan dari metode WISN yaitu dapat mudah dioperasikan, digunakan, diterapkan dan
realistis (Ningsih, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas maka, kami tertarik untuk melakukan analisis
ketenagaan di Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang. Adapun yang
akan dianalisis meliputi waktu kerja, jumlah tenaga kerja, kegiatan pokok dan kebutuhan
tenaga kerja dari masing-masing bagian kerja di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Semarang.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan menganalisis kebutuhan tenaga di Unit Gizi
Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama Semarang.

2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui waktu kerja tenaga gizi di Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti
Wira Tamtama Semarang.
2. Untuk mengetahui jumlah beban kerja tenaga gizi di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti
Wira Tamtama Semarang.
3. Untuk mengetahui kegiatan pokok tenaga kerja di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti
Wira Tamtama Semarang.
4. Untuk mengetahui kebutuhan tenaga gizi di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama


Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berada ditingkat 3 yang memiliki nama militer
hospital Yuliana pada tahun 1925, sebagai bagian dari teritorial militer gezondheid Dienst
dengan luas sekitar 2,4 hektar. Berdasarkan surat keputusan Pangdam 4 Diponegoro No.
Skep / 283 04 / X / 1993 tahun 1993 berganti nama menjadi Rumah Sakit Tingkat 3 Bhakti
Wira Tamtama. Seiring berganti nama rumah sakit ini terus tumbuh dan berbenah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada anggota TNI AD, PNS TNI AD beserta
keluarganya dan juga masyarakat umum. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama memiliki luas
tanah 23.982 m² dan luas bangunan yaitu 14.964 m² dengan status kepemilikan milik Tentara
Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI – AD). Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama yang
beralamat di Jl. Dr. Sutomo No. 17 Kota Semarang memiliki kapasitas 144 tempat tidur
dengan 7 ruang perawatan yaitu, Ruang Melati, , Ruang Flamboyan, Ruang Anggrek, Ruang
Cempaka, Ruang Bougenville, Ruang Dahlia, dan Ruang Nusa Indah. Pelayanan kesehatan
mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi
dengan pelayanan penunjang medis melalui Pelayanan Rawat Jalan, diantaranya:
- Klinik Penyakit Dalam - Klinik Mata
- Klinik Bedah Umum - Klinik Kebidanan dan Penyakit
- Klinik Bedah Orthopedi (Tulang) Kandungan
- Klinik Bedah Kepala Leher - Klinik Gigi
- Klinik Bedah Onkologi - Klinik Anak
- Klinik Syaraf - Klinik HD (Hemodialisa)
- Klinik Jantung - Klinik Tulip (HIV dan TB)
- Klinik THT - Klinik Kesehatan Jiwa
- Klinik Kulit Kelamin - Klinik Gizi
- Klinik Rehab Medik - Klinik Psikologis Klinis
Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama memiliki Visi, Misi dan Motto sebagai berikut:
- Visi
Menjadikan pilihan pelayana utama dan kebanggaan prajurit TNI, PNS Kemhan dan
Keluarga di wilayah Kodam IV/Diponegoro serta masyarakat secara paripurna.

- Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitative secara
professional dihadapkan perkembangan zaman dan kondisi pandemic
2) Menerima pelayanan rujukan dan dukungan kesehatan yang prima terjangkau
semua lapisan masyarakat
3) Mengembangkan kemampuan sumber daya melalui pndidikan dan latihan.
4) Melaksanakan tata kelola organisasi terintegras, efektif, efesien, dan akutabel agar
tercipta pertumbuhan finansial dan system manajemen professional.
5) Melaksanakan fungsi Pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan
melalui kerjasama pusat Pendidikan
6) Menjadi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama terakreditasi paripurna.
- Motto
Profesional, Bermoral, Ramah dan Nyaman (RS Bhakti Wira Tamtama Semarang,
n.d.)
B. Gambaran Unit Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berada di bawah naungan Instalasi
Penunjang Keperawatan (Instal Jangwat). Berikut ini adalah Struktur Organisasi Unit Gizi
Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama.

Gambar 1. Struktur Organiasi Unit Gizi RS Bhakti Wira Tamtama

Petugas di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang ini terbagi menjadi
pegawai PNS dan non PNS. Petugas menjalankan tugasnya selama 6 hari dalam 1 minggu,
dengan rata-rata bekerja selama 7 jam per hari. Kecuali Kepala Unit yang hanya menjalankan
tugasnya selama 5 hari dalam 1 minggu dengan waktu kerja 8,5 jam. Para petugas
mendapatkan 12 hari untuk cuti tahunan, dan diperbolehkan tidak hadir kerja dengan alasan
izin/sakit sebanyak 3 hari serta untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan selama 2 hari.
Jam kerja Ahli Gizi hanya ada satu shift yaitu shift pagi yakni pukul 07.00 – 14.00.
Untuk jam kerja pramumasak dibagi dalam shift pagi yaitu pukul 07.00 – 14.00, shift siang
pukul 13.00 – 19.00 dan shift malam yakni pukul 03.00 – 10.00. Sedangkan jam kerja
pramusaji hanya dibagi menjadi 2 shift yaitu shift pagi pukul 05.00 – 13.00 dan shift siang
pukul 13.00 – 20.00. Total petugas yang berada di unit gizi berjumlah 18 orang dengan ahli
gizi sebanyak 4 orang, pramumasak 8 orang dan pramusaji 5 orang. RS Bhakti Wira Tamtama
memiliki jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 151 tempat tidur, dengan Bed of Range
(BOR) harian pasien sekitar 60-70% dalam 1 hari.

C. Unit Kerja dan Kategori SDM di Unit Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Menetapkan unit kerja dan kategori Sumber Daya Manusia (SDM) tujuannya adalah
diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan.
1. Kepala Unit Gizi
Berikut adalah data Kepala Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama:
Tabel 1. Data Ketenagakerjaan Kepala Unit Gizi
No. Nama Pendidikan Jabatan

1. Ema Nurtika S1 Gizi/S.Gz Kepala Unit Gizi

Berikut adalah uraian tugas yang dikerjakan oleh Kepala Unit ketika bekerja di
Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama:
Tabel 2. Uraian Tugas Kepala Unit Gizi
Jabatan Tugas
Kepala Unit Mengkoordinir dan mengevaluasi jalannya kegiatan penyelenggaraan
Gizi makan di Unit Gizi RST Bhakti Wira Tamtama
2. Ahli Gizi
Berikut adalah data tenaga kerja Ahli Gizi di Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti
Wira Tamtama:
Tabel 3. Data Ketenagakerjaan Ahli Gizi
Pendidikan Jumlah

S1 Gizi/S.Gz 1 orang

D III Gizi/AMd.Gz 3 orang

Total 4 orang

Berikut adalah uraian tugas yang dikerjakan oleh Ahli Gizi ketika bekerja di Unit
Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama:
Tabel 4. Uraian Tugas Ahli Gizi
Jabatan Tugas
Ahli Gizi 1. Melaksanakan pengkajian pasien
2. Mengidentifikasi masalah gizi pasien
3. Merencanakan intervensi gizi
4. Mengimplementasikan intervensi gizi
5. Melakukan monitoring
6. Melakukan evaluasi hasil
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan
8. Melakukan kegiatan penelitian sederhana dan pengembangan gizi
terapan

3. Pramumasak
Berikut adalah data tenaga kerja pramumasak di Unit Gizi Rumah Sakit Tentara
Bhakti Wira Tamtama:
Tabel 5. Data Ketenagakerjaan Pramumasak
Pendidikan Jumlah

SD 1 orang
SMP 2 orang

SMA 2 orang

S-1 Pendidikan 2 orang

S-1 Manajemen 1 orang

Total 8 orang

Berikut adalah uraian tugas yang dikerjakan oleh pramumasak ketika bekerja di
Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama:

Tabel 6. Uraian Tugas Pramumasak


Jabatan Tugas
Pramumasak 1. Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan dan APD.
2. Mempersiapkan dan mengecek jumlah bahan makanan yang akan
diolah.
3. Memproses bahan makanan mentah : sayur, lauk, buah, bumbu, dll
menjadi makanan sesuai diit dan bentuk makanan.
4. Mengecek jumlah seluruh makanan sesuai diit, bentuk makanan
dan jumlah konsumen.
5. Memporsikan makanan sesuai diit dan bentuk makanan, mengemas
buah ke dalam tempat atau kontainar masing-masing ruang.
6. Mendistribusikan makanan ke masing-masing petugas pramusaji
ruang rawat inap.
7. Membersihkan peralatan masak : baskom, rice cooker, panci dll
8. Merapikan dan membersihkan lingkungan area kerja sebelum
meninggalkan tempat
4. Pramusaji
Berikut adalah data tenaga kerja pramusaji di Unit Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti
Wira Tamtama:
Tabel 7. Data Ketenagakerjaan Pramusaji
Pendidikan Jumlah

SMP 1 orang

SMK 3 orang

S-1 Akutansi 1 orang

Total 5 orang

Berikut adalah uraian tugas yang dikerjakan oleh pramusaji ketika bekerja di Unit
Gizi Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama:
Tabel 8. Uraian Tugas Pramusaji
Jabatan Tugas
Pramusaji 1. Menyiapkan dan menata peralatan makan pasien.
2. Mengidentifikasi atau memberikan label jenis diit pasien.
3. Mendistribusikan makanan dan minuman kepada pasien.
4. Membersihkan dan menata peralatan makanan pasien
5. Membersihkan dan merapikan lingkungan kerja pramusaji.

D. Standar Beban Kerja di Unit Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Standar beban kerja adalah jumlah aktivitas perkategori SDM yang dapat dilakukan oleh
seorang tenaga kesehatan selama satu tahun. Standar beban kerja sendiri digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pokok yang telah disusun sebelumnya berdasarkan rata-rata waktu
yang dibutuhkan dan waktu yang tersedia per-tahun. Berikut ini adalah pembagian standar
beban kerja berdasarkan kategori tenaga di Unit Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama:
1. Kepala Unit Gizi
a. Hari Kerja : 5 hari/minggu
b. Jam Dinas : Shift Pagi (07.00 – 15.30)
c. Kualifikasi : Lulusan DIII/S-1 Gizi, memiliki STR aktif dan lulus
tes tulis dan wawancara.
2. Ahli Gizi
a. Hari Kerja : 6 hari/minggu
b. Jam Dinas : Shift Pagi (07.00 – 14.00)
c. Kualifikasi : Lulusan DIII/S-1 Gizi, memiliki STR aktif dan lulus
tes tulis dan wawancara.
3. Pramumasak
a. Hari Kerja : 6 hari/minggu
b. Jam Dinas : Shift Pagi (07.00 – 14.00)
Shift Siang (13.00 – 19.00)
Shift Malam (03.00 – 10.00)
c. Kualifikasi : Lulusan SMA/Sederajat, memiliki kemampuan
memasak dan lulus tes kesehatan.
4. Pramusaji
a. Hari Kerja : 6 hari/minggu
b. Jam dinas : Shift Pagi (05.00 – 13.00)
Shift Siang (13.00 – 20.00)
c. Kualifikasi : Lulusan SMA/Sederajat dan lulus tes kesehatan.
BAB III
ANALISA KETENAGAAN

A. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia


Analisa kebutuhan tenaga kerja dapat dilakukan dengan Metode WISN (Workload
Indicator Staff Need). Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga pramusaji untuk bekerja
setelah dikurangi cuti, pendidikan pelatihan, libur nasional, ketidakhadiran kerja atau izin.
Adapun rumus waktu kerja yang tersedia yaitu:

Waktu Kerja Tersedia = [A – (B + C + D + E)] x F

Keterangan:
- Hari kerja setahun = (A) menyesuaikan kategori SDM
- Cuti tahunan = (B) 12 hari
- Pendidikan dan pelatihan = (C) 2 hari
- Hari libur nasional = (D) 16 hari
- Ketidakhadiran kerja = (E) 3 hari kerja
- Waktu rata-rata sehari kerja = (F) 7 jam

B. Perhitungan Kebutuhan Tenaga per Unit Kerja (Metode WISN)


1. Ahli Gizi
Waktu Kerja Tersedia = 365 – (12 + 2 + 16 + 3 + 52) = 280 hari
Kapasitas Kerja per tahun = 280 hari x 7 jam = 1.960 jam
Beban kerja/tahun = Jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 4 orang x 7 jam x 365 hari = 10.220 jam
Beban kerja/tahun
Kebutuhan tenaga = Kapasitas Tenaga Kerja/ tahun
10.220 Jam
= 1.960 Jam
= 5,2
= 5 orang

Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan ahli gizi di RS Bhakti Wira adalah 5 orang.
Sedangkan ahli gizi saat ini hanya ada 4 orang. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama masih
membutuhkan 1 orang Ahli Gizi.
2. Pramumasak (di tiap shiftnya)
Waktu Kerja Tersedia = 365 – (12 + 2 + 16 + 3 + 52) = 280 hari
Kapasitas Kerja per tahun = 280 hari x 7 jam = 1.960 jam
Beban kerja/tahun = Jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 2 orang x 7 jam x 365 hari = 5.110 jam
Beban kerja/tahun
Kebutuhan tenaga = Kapasitas Tenaga Kerja/ tahun

5.110 Jam
= 1.960 Jam

= 2,6
= 3 orang
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan pramumasak di tiap shiftnya adalah 3 orang.
Sedangkan pramumasak saat ini hanya ada 2 orang. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama masih
membutuhkan 1 orang pramumasak.

3. Pramusaji (di tiap shiftnya)


Waktu Kerja Tersedia = 365 – (12 + 2 + 16 + 3 + 52) = 280 hari
Kapasitas Kerja per tahun = 280 hari x 7 jam = 1.960 jam
Beban kerja/tahun = Jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari
= 2 orang x 7 jam x 365 hari = 5.110 jam
Beban kerja/tahun
Kebutuhan tenaga = Kapasitas Tenaga Kerja/ tahun

5.110 Jam
= 1.960 Jam

= 2,6
= 3 orang

Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan Pramusaji di tiap shiftnya adalah 3 orang.
Sedangkan Pramusaji saat ini hanya ada 2 orang. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama masih
membutuhkan 1 orang Pramusaji.
Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi Kebutuhan Ketenagaan di Unit Gizi Metode WISN
Jumlah
Analisis
No. Kategori Tenaga
Tersedia Kebutuhan Kekurangan

1. Ahli Gizi 4 5 (-1) Ahli Gizi


2. Pramumasak 8 11 (-3) Pramumasak
3. Pramusaji 5 7 (-2) Pramusaji
Total 17 23 (-6) Petugas Gizi

C. Perhitungan Kebutuhan Tenaga per Unit Kerja (Metode ISN)


Selain metode WISN (Workload Indicator Staff Need), kebutuhan tenaga per unit kerja
dapat dihitung menggunakan metode ISN (Indicator Staff Need). Yaitu perhitungan yang
menitikberatkan pada total waktu yang dikerjakan oleh pegawai selama satu hari kerja.
Berikut adalah perhitungan kebutuhan tenaga kerja di Unit Gizi :
1. Ahli Gizi
Tabel 10. Perhitungan Kebutuhan Ahli Gizi
Jumlah waktu produksi 4 orang 420 menit x 4
= 1.680 menit
Jam kerja efektif 1.680 / 60 28 jam
Jam kerja perhari 28 x 7/6 32,67 jam
Dalam 1 tahun 365 x 32,67 11.924,5 jam

Hari kerja efektif (365 - 85) x 7 1.960 jam


280 x 7
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 11.924,5 / 1.960 6 orang

Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan ahli gizi di RS Bhakti Wira Tamtama adalah
6 orang. Sedangkan ahli gizi saat ini hanya ada 4 orang. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama
masih membutuhkan 2 orang Ahli Gizi.
2. Pramumasak (di setiap shiftnya)
Tabel 11. Perhitungan Kebutuhan Pramumasak
Jumlah waktu produksi 2 orang 420 x 2
= 840 menit
Jam kerja efektif 840 / 60 14 jam
Jam kerja perhari 14 x 7/6 16 jam
Dalam 1 tahun 365 x 16 5.840 jam
Hari kerja efektif (365 - 85) x 7 1.960 jam
280 x 7
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 5.840 / 1.960 2,9 ~ 3 orang

Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan pramumasak di RS Bhakti Wira Tamtama


adalah 3 orang di setiap shiftnya. Sedangkan pramumasak saat ini hanya ada 2 orang di
setiap shiftnya. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama masih membutuhkan 1 orang
pramumasak.

3. Pramusaji (di setiap shiftnya)


Tabel 12. Perhitungan Kebutuhan Pramusaji
Jumlah waktu produksi 2 orang 420 x 2
= 840 menit
Jam kerja efektif 840 / 60 14 jam
Jam kerja perhari 14 x 7/6 16 jam
Dalam 1 tahun 365 x 16 5.840 jam
Hari kerja efektif (365 - 85) x 7 1.960 jam
280 x 7
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 5.840 / 1.960 2,9 ~ 3 orang

Dari hasil perhitungan tersebut, kebutuhan Pramusaji di RS Bhakti Wira Tamtama adalah
3 orang di setiap shiftnya. Sedangkan Pramusaji saat ini hanya ada 2 orang di setiap
shiftnya. Jadi, RS Bhakti Wira Tamtama masih membutuhkan 1 orang Pramusaji.
BAB IV
PEMBAHASAN

Diketahui ketenagaan di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berjumlah 19 orang.
Petugas menjalankan tugasnya selama 6 hari dalam seminggu, kecuali kepala Unit gizi yang hanya
5 hari dalam seminggu. Beban kerja per hari rata-rata selama 7 jam. Jam kerja petugas dibagi
sesuai dengan bagian kerjanya. Rumah Sakit Tentara Bhakti Wira Tamtama dalam sehari rata-rata
memproduksi makanan untuk 100 orang pasien yang tersebar di 6 ruangan.
Dalam memperhitungkan kebutuhan tenaga kerja di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang menggunakan metode perhitungan Workload Indicator Staffing Need (WISN)
yang merupakan sebuah metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan indicator
beban kerja (Kusumah, 2021). Hasil dari metode perhitungan WISN diantaranya:
1. Waktu Kerja Tersedia
a. Hari Kerja
Jumlah rata-rata hari kerja dalam satu tahun di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang adalah 6 hari/minggu atau 280 hari dalam setahun, kecuali Kepala
Unit Gizi yaitu 5 hari/minggu atau 228 hari dalam setahun. Hasil ini merupakan
pengurangan dari jumlah hari dalam setahun (365 hari) dengan jatah cuti setiap pegawai
dalam setahun, kegiatan pendidikan dan pelatihan, jumlah hari libur nasional tahun
2022, ketidakhadiran kerja karena izin/sakit dan hari libur dalam setahun.
b. Cuti Tahunan
Cuti tahunan setiap pekerja di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama yaitu
sebanyak 12 kali dengan jatah cuti setiap bulannya 1 kali.
c. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan untuk pekerja di Unit Gizi yaitu sebanyak 2 hari.
d. Hari Libur Nasional
Hari libur nasional pada kalender tahun 2022 yaitu sebanyak 16 hari.
e. Ketidakhadiran kerja
Ketidakhadiran kerja dengan alasan izin/sakit diberikan kepada pekerja di Unit
Gizi sebanyak 3 hari.
f. Waktu kerja
Jam kerja untuk tenaga kerja pada Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Semarang terbagi menjadi 1-3 shift sesuai dengan kategori SDM nya dengan masing-
masing shift terdiri dari 7 jam kerja, di antaranya:
1) Kepala Unit Gizi
Jam kerja kepala ahli gizi hanya terdiri dari satu shift dengan beban kerja 8,5 jam
sehari dan 5 hari/minggu, yaitu:
Pagi : 07.00 – 15.30 WIB
2) Ahli Gizi
Jam kerja ahli gizi sama dengan kepala Unit gizi yaitu hanya terdiri dari satu shift
dengan beban kerja 7 jam sehari dan 6 hari/minggu
Pagi : 07.00 – 14.00 WIB.
3) Pramumasak
Jam kerja pramumasak terbagi menjadi 3 shift dengan masing-masing shift terdiri
dari 7 jam dan memiliki beban kerja selama 6 hari/minggu, yaitu:
Shift pagi : 07.00 – 14.00 WIB
Shift siang : 13.00 – 19.00 WIB
Shift malam : 03.00 – 10.00 WIB
4) Pramusaji
Jam kerja pramusaji terbagi menjadi 2 shift dengan masing-masing shift terdiri
dari 7 jam kerja dan memiliki beban kerja selama 6 hari/minggu, yaitu :
Shift pagi : 05.00 – 13.00 WIB
Shift siang : 13.00 – 20.00 WIB

2. Jumlah Tenaga Kerja Per kategori SDM Dan Tugasnya


Berdasarkan data yang diperoleh, Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
memiliki beberapa unit kerja antara lain kepala Unit gizi, ahli gizi, pramumasak dan
pramusaji. Setiap unit kerja memiliki tugas masing-masing yaitu:
a. Kepala Unit Gizi
Kepala Unit gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berjumlah 1 orang.
Kepala Unit gizi bertugas untuk membantu Kepala Instalasi Penunjang Keperawatan
dalam mengkoordinir dan mengevaluasi jalannya kegiatan penyelenggaraan makan di
Unit Gizi RST Bhakti Wira Tamtama.
b. Ahli Gizi
Ahli gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berjumlah 4 orang. Ahli gizi
memiliki tugas dalam melakukan pengkajian pada pasien, mengidentifikasi masalah
gizi, merencanakan intervensi gizi, mengimplementasikan intervensi gizi, melakukan
monitoring, mengevaluasi hasil dan melakukan pencatatan/laporan, serta melakukan
kegiatan penelitian sederhana dan pengembangan gizi terapan.
c. Pramumasak
Jumlah pramumasak di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berjumlah 8 orang.
Tugas dari pramumasak yaitu persiapan dan pengecakan bahan makanan serta
peralatan masak, mengolah bahan makanan, mendistribusikan ke masing-masing
pramusaji ruang rawat inap, serta membersihkan dan merapihkan alat-alat bekas
produksi.
d. Pramusaji
Jumlah pramusaji di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama berjumlah 5 orang.
Tugas dari pramusaji yaitu menyiapkan dan menata peralatan makan, mengambil
makanan dan snack ke Unit gizi, mengidentifikasi/memberikan label jenis diit pasien,
mendistribusikan makanan ke pasien, membersihkan peralatan makan dan lingkungan
kerja.

3. Perbandingan Antara Jumlah Tenaga Kerja Tersedia dan Kebutuhan menggunakan metode
WISN
a. Ahli Gizi
Jumlah Ahli Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 4
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode WISN diperoleh hasil yaitu 5,1
atau dibulatkan ke bawah menjadi 5 orang. Berarti dibutuhkan adanya penambahan
tenaga Ahli Gizi sebanyak 1 orang.
b. Pramumasak
Jumlah pramumasak di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 8
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode WISN diperoleh hasil yaitu 3,1
atau dibulatkan ke bawah menjadi 3 orang. Yang menandakan bahwa dalam setiap
shift dibutuhkan jumlah pramumasak sebanyak 3 orang. Karena jumlah pramumasak
yang tersedia di tiap shiftnya hanya 2 orang, maka dibutuhkan 1 orang tenaga
pramumasak tambahan. Atau total tambahan tenaga sebanyak 3 orang untuk 3 shift.
Akan tetapi berdasarkan pengamatan, pramumasak yang berhak mendapatkan
tambahan tenaga kerja adalah pramumasak pada shift pagi (07.00-14.00). Hal ini
dikarenakan beban kerja yang dilakukan terbilang lebih besar dibandingkan dengan
shift lainnya yaitu melakukan persiapan dan pengolaha untuk snack pagi dan sore serta
makan siang. Di mana beban ini tidak didapatkan oleh shift malam dan shift siang.
c. Pramusaji
Jumlah pramusaji di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 5
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode WISN diperoleh hasil yaitu 3,1
orang atau dibulatkan ke bawah menjadi 3 orang. Yang berarti dalam setiap shift
dibutuhkan sejumlah 3 orang pramusaji. Karena jumlah pramusaji yang tersedia di tiap
shiftnya hanya ada 2 orang, maka diperlukan 1 orang tambahan untuk menjadi tenaga
pramusaji. Atau total tambahan tenaga sebanyak 2 orang untuk 2 shift.
Akan tetapi berdasarkan pengamatan, pramusaji yang berhak mendapatkan
tambahan tenaga kerja adalah pramusaji pada shift pagi (05.00-13.00). Hal ini
dikarenakan beban kerja yang dilakukan terbilang lebih besar dibandingkan dengan
shift lainnya serta waktu kerja yang lebih Panjang dari shift lainnya. Beban kerja yang
didapat yaitu mempersiapkan makan pagi, selingan pagi dan makan siang dan
mendistribusikan makan pagi, selingan pagi dan makan siang.

4. Perbandingan Antara Jumlah Tenaga Kerja Tersedia dan Kebutuhan menggunakan metode
ISN
a. Ahli Gizi
Jumlah Ahli Gizi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 4
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode ISN diperoleh hasil yaitu 5,9
atau dibulatkan ke atas menjadi 6 orang. Berarti dibutuhkan adanya penambahan
tenaga Ahli Gizi sebanyak 2 orang.
b. Pramumasak
Jumlah pramumasak di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 8
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode ISN diperoleh hasil yaitu 2,9
atau dibulatkan ke atas menjadi 3 orang. Yang menandakan bahwa dalam setiap shift
dibutuhkan jumlah pramumasak sebanyak 3 orang. Karena jumlah pramumasak yang
tersedia di tiap shiftnya hanya 2 orang, maka dibutuhkan 1 orang tenaga pramumasak
tambahan. Atau total tambahan tenaga sebanyak 3 orang untuk 3 shift.
c. Pramusaji
Jumlah pramusaji di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama saat ini berjumlah 5
orang. Setelah dilakukan perhitungan dengan metode ISN diperoleh hasil yaitu 2,9
orang atau dibulatkan ke atas menjadi 3 orang. Yang berarti dalam setiap shift
dibutuhkan sejumlah 3 orang pramusaji. Karena jumlah pramusaji yang tersedia di tiap
shiftnya hanya ada 2 orang, maka diperlukan 1 orang tambahan untuk menjadi tenaga
pramusaji. Atau total tambahan tenaga sebanyak 2 orang untuk 2 shift.

Dari dua perhitungan di atas berikut adalah perbandingan kebutuhan tenaga kerja :
Tabel 14. Perbandingan Kebutuhan Tenaga Kerja
Jumlah Kebutuhan
No. Kategori Tenaga
Cara WISN Cara ISN
1. Ahli Gizi 5 6
2. Pramumasak 11 11
3. Pramusaji 7 7
Total 23 24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Analisa Ketenagaan Penyelenggaraan Makanan Di Unit Gizi Rumah
Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang diketahui bahwa total petugas yang bekerja di Unit
Gizi berjumlah 18 orang dengan Kepala Unit sebanyak 1 orang, Ahli Gizi sebanyak 4 orang,
Pramumasak sebanyak 8 orang dan Pramusaji sebanyak 5 orang dengan rata-rata kerja sehari
adalah 7 jam kerja selama 6 hari/minggu namun untuk kepala Unit memiliki waktu kerja 8,5
jam kerja selama 5 hari/minggu.
Di setiap bagian kerja di Unit Gizi RST Bhakti Wira Tamtama memiliki waktu kerja
yang berbeda-beda. Kepala unit gizi bekerja dalam 1 shift, yaitu dimulai dari pukul 07.00-
16.30 WIB. Ahli gizi bekerja dalam 1 shift yaitu dari pukul 07.00-14.00 WIB. Pramumasak
terbagi dalam 3 shift kerja yaitu shift pagi dimulai pukul 03.00-10.00 WIB, shift pagi dimulai
dari pukul 07.00-14.00 WIB, dan shift siang dari pukul 13.00-19.00 WIB. Pramusaji bekerja
dalam 2 shift yaitu shift pagi dimulai pukul 05.00-13.00 WIB dan shift siang dimulai pukul
13.00-20.00 WIB.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga gizi di Unit Gizi Rumah Sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang menggunakan metode WISN, Rumah Sakit perlu menambah petugas
sebanyak 6 orang yang terdiri atas 1 orang ahli gizi, 3 orang pramumasak dan 2 orang
pramusaji yang masing-masing terbagi dalam tiap shiftnya. Sedangkan jika menggunakan
ISN, Rumah Sakit perlu menambah petugas sebanyak 7 orang yang terdiri ata 2 orang ahli
gizi, 3 orang pramumasak dan 2 orang pramusaji yang masing-masing terbagi dalam tiap
shiftnya.

B. Saran
Diharapkan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang dapat menambahkan tenaga
gizi sesuai analisis yang dilakukan dengan membuka lowongan kerja atau jika tidak
memungkinkan dapat memanfaatkan tenaga gizi yang yang dimiliki dengan cara melakukan
peningkatan kemampuan dengan Pendidikan dan pelatihan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, R.M. 2021. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Pendaftaran Berdasarkan
Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) Di UPTD Puskesmas X Tahun 2021.
Management and Enterpreneurship Journal, 4(2): 129-141.

Menteri. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


340/MENKES/PER/III/2010. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Ningsih, D. (2012). Perencanaan Kebutuhan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Uraian Pekerjaan
Sebagai Dasar Pengembalian Keputusan Di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta. Tugas Akhir
D-3, Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM.

Rotua, Monuntun & Rohanta Siregar. 2013. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi Dasar. Jakarta: EGC

RS Bhakti Wira Tamtama Semarang. (n.d.). RUMKIT TK.II 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA.
Retrieved September 7, 2021, from https://rstbwt-semarang.com/v2/#

Anda mungkin juga menyukai