Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PENDIDIKAN GIZI

“KONSELING GIZI ( OBESITAS / GIZI LEBIH )”

DOSEN PEMBIMBING :
John Amos, SKM, M.Kes
Ir. Zulferi, M.Pd
Novelasari wawik, SKM, M.Si

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 :


FITRIA RAHMA DHANI (202210575)
YOHANA KHAZAHRA (202210600)

Kelas 2A

Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Padang


Tahun Ajaran 2021/2022
Kasus : (obesitas)

Nona Sisi pergi ke klinik untuk memeriksakan kondisi tubuhnya ia mengeluh


bahwasanya ia mudah sesak nafas dan terkadang nafsu makannya tidak terkendali,
sebelum konseling nona Sisi diukur berat badan dan tinggi badannya dan nona Sisi
memiliki BB 79 dan tinggi badan 155 cm.

Biodata

Nama : Sisi

Umur : 19 tahun

Alamat : Padang

Agama: islam

Data riwayat

Data riwayat penyakit :

 ibu pasien menderita gizi lebih ( obesitas)


Riwayat ekonomi, social, budaya :
 Pasien adalah seorang mahasiswa
 Pekerjaan orang tua pasien adalah bekerja di perusshaan makanan
 Pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara
Aktifitas fisik :
 Pasien jarang melakukan olahraga dalam 1 bulan hanya 2 kali melakukan
olahraga
 Pasien lebih sering tiduran/ duduk akibat sekolah online
 Pasien jarang melakukan pekerjaan rumah

Antropometri

 Berat badan : 79 kg
 Tinggi badan : 155 cm
 IMT : 32,88

Diagnose penyakit : gizi lebih ( obesitas)


Riwayat medis :

 Pasien diagnosa hipertensi ( tekanan darah tinggi )

Pemeriksaan fisik dan klinik

 Tekanan darah

 Nadi

 Sering pusing

 Mudah mengantuk

 Sering sesak nafas

Riwayat gizi :

Food recall pasien

Sarapan pagi ( 8.00 )  Ayam geprek  Citato 2 bungkus

 Nasi uduk  Tumis kangkung  Es boba

 Kerupuk  Es jeruk Malam ( 20.00)

Es teh Snack ( 10.00 ) Snack ( 15.00 )  Mie ayam

 Tahu goreng  Batagor  Es capucino

 Bakwan  Teh pucuk  Goreng pisang

Makan siang ( 13.00 ) Snack ( 17.00)

 Nasi putih  Martabak keju

Food frequency/ semi Food Frequency


Pagi 06.00 : Teh 1 gelas
09 00 : Jeruk 1 buah
Jambu air 8 buah
12.00 : Jeruk 1 buah

Jambu air 5 buah


Pengetahuan, sikap terhadap makanan :

Pengetahuan : kurangnya pengetahuan tentang gizi


dan makanan

Sikap terhadap makanan : makan sesuka hati dan melebihi kebutuhan


tubuh serta sangat menyukai makanan yang manis seperti martabak dan es
boba

Mitos budaya, Pantangan, Alergi : Pasien elergi udang dan seafood


Suka/tidak suka terhadap makanan tertentu
 Pasien sangat menyukai makanan manis dan berlemak

 Pasien kurang menyukai sayuran dan buah

Pola makan
 Pola makan pasien tidak beraturan dan cenderung sesuka hati

Penggunaan obat-obatan kimia, herbal/jamu : -


Penggunaan suplemen :-
Diagnosa gizi :

Domain intake :

 Asupan makan melebihi dari kebutuhan


 Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang manis
 Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak
Domain klinis :
 Berat badan berlebih
 Kurang melakukan aktifitas fisik dan olahraga
 Memiliki imt 32,88
Domain perilaku :
 Kurangnya motivasi untuk mengontol nafsu makan
 Lingkungan klien kurang memadai yaitu kurangnya pengetahuan gizi
Diagnose gizi dengan PES

Problem Etiology Sign and symptom

Kelebihan asupan Tidak memahami Rata- rata asupan


energy pengetahuan terkait energy yang
makanan dan gizi yang dikonsumsi berlebihan
berhubungan dengan
asupan energy Riwayat dietery :
Sering mengonsumsi
makanan yang manis
dan makan makanan
tersebut sesuka hati

Kelebihan asupan energy karena tidak memahami pengetahuan terkait


makanan dan gizi serta waktu makan yang sesuka hati dan juga terlalu
banyak mengonsumsi makanan manis

Kurangnya Kurangnya pendidikan Data dietery


pengetahuan tentang terkait dengan gizi
gizi dan makanan Rata rata asupan
energy, protein, lemak,
dan karbohidrat
berlebih melebihi
kebuthan sehari-hari

Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan disebabkan oleh


kuranya pendidikan terkait gizi dan makanan dan rata rata asupan
makanan melebihi kebutuhan harian

Kuranya motivasi diri Kurangnya Data dietery


untuk mengontrol diri pengetahuan gizi dan
sendiri monitoring diri Rata rata asupan
sendiri makanan yang
dikonsumsi melebihi
kebutuhan tubuh

Ketidak mampuan mengontrol diri diakibatkan karna kurangnya


pengetahuan gizi dan makanan. ditandai dengan pengonsumsian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan harian

Rencana intervensi :

Tujuan :

 Mecapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan
kebutuhan mencapai IMT normal 18
 Mengurangi asupan energy sehingga tercapai penurunan berat badan

Prinsip dan syarat diet


Prinsip diet
 Energy rendah
 Protein sedikit lebih tinggi
 Cairan cukup
Syarat diet
 Pengurangan energy 500-1000 kkal/hari dari asupan normal
 Lemak total ≤ 30% total energy
 Protein ± 15% dari total energy
 Karbohidrat ≥ 55% total energy
 Natrium < 2,4 gram
 Serat 20-30 gram/hari
Kebutuhan gizi
Indeks Massa Tubuh : BB (kg) / TB (m2)

: 79/(1,55)2

: 32,88 kg/m2

Status gizi pasien berdasarkan IMT adalah berat badan lebih

Kebutuhan pasien berdasrkan rumus Brocca :

Berat Badan Ideal : (TB – 100) – 10% (TB – 100)

: ( 155-100) – 10% (155 - 100)

: 55 - 5,5

: 49,5 kg

Jumlah kebutuhan kalori perhari :

 Kebutuhan Energi : BBA x 35 kcal


: 79 x 35 kkal

: 2.765 kalori
 Kebutuhan Protein : 1,2 gr x BBA
: 1,2 x 79 kg

: 94,8 gr

 Kebutuhan Lemak : 25% x TE (Total Energi Expenditure)


: 25% x 2.765 kkal/9

: 76,80 gr

 Kebutuhan Karbohidrat : TEE – (keb. Protein + keb. Lemak)/4

:2.765 kkal – (94,8 gr + 76,80 gr)/4

: 2.722,1 gr

Terapi diet
 Menetapkan target penurunan berat badan
 Pengaturan aktifitas fisik
 Mengubah pola hidup atau perilaku

 Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru.

Diet ( kebutuhan energy dan zat gizi lain )


diet Hemodialisa

Zat gizi Kandungan zat gizi

Energi 1620 kkal

Protein 30 gr

Lemak 36 gr

Karbohidrat 288 gr

Bentuk makanan ( MB, ML, MC, MLP, DSB ) Makanan dalam bentuk lunak
dan mudah dicerna
 Frekuensi, jumlah dan jenis, dsb
 Asupan energy, karbohidrat, protein dan lemak dibatasi
 Porsi kecil
 Rencana edukasi sesuai dengan diagnosa gizi, sasaran, metode dan media yang
digunakan
Terapi Edukasi

Topik : Obesitas
Tempat : Klinik bunda
Waktu : Konseling dilaksanakan pada Sabtu, 20 November 2021
selama 45 menit, yakni mulai pukul 10.00 – 10.45 WIB.
Tujuan Umum :
 Pasien dapat memahami dan mematuhi diet pada penderita obesitas.
 Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan untuk mengotrol berat badan
yang lebih baik.
Tujuan Khusus :
 Pasien dapat memahami diet seimbang pada penderita obesitas
 Pasien dapat memahami bahan makanan dengan kandungan energy yang
rendah
 Pasien dapat mengatur pembagian makanan dalam sehari
 Pasien dapat menentukan pilihan makanan yang tepat untuk kondisinya.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien.
Materi :
 Pengertian penyakit obesitas
 Tujuan, prinsip, dan syarat diet obesitas
 Bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi dalam penggunaannya

Metode :
 Konsultasi
 Tanya Jawab
Alat Peraga : Leaflet
Pelaksana : Mahasiswa DIV Gizi 2A
Evaluasi :
 Menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga pasien mengenai materi yang
diberikan.
 Memantau pola makan pasien.
Monitoring dan evaluasi

Parameter Target Penatalaksanaan

Asupan Makan Asupan makan Setiap hari


dikurangi hingga
mencapai 100% dari

kebutuhan

Antropometri BB turun dan status Akhir Perawatan

gizi normal

Biokimia Tekanan darah tinggi Hari kelima pengamatan


kasus

Fisik Lemas Setiap hari


Tekanan darah

Klinis Frekuensi nadi Setiap hari

Keluhan Pusing, Mual, Sesak Setiap hari

Sikap dan Perilaku Mengikuti saran dari hasil Setiap hari


konsultasi gizi
LAMPIRAN

Materi obesitas

Obesitas

Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak


secara berlebihan di dalam tubuh. Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan
ketidak seimbangan antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh
sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal (Sumanto,
2009).

Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyaknya makan, terlalu


sedikitnya aktivitas atau latihan fisik, maupun keduanya (Misnadierly, 2007).
Dengan demikian tiap orang perlu memperhatikan banyaknya masukan makanan
(disesuaikan dengan kebutuhan tenaga sehari-hari) dan aktivitas fisik yang
dilakukan. Perhatian lebih besar mengenai kedua hal ini terutama diperlukan bagi
mereka yang kebetulan berasal dari keluarga obesitas, berjenis kelamin wanita,
pekerjaan banyak duduk, tidak senang melakukan olahraga, serta emosionalnya
labil.

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam


dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan
sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan
pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan
untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering
merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri


punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut
dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.

Obesitas dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Penyebab-


penyebab tersebut antara lain adalah:

Internal
 Genetik
 Endokrin
Eksternal
 Gaya hidup atau tingkah laku
 Lingkungan dan faktor lain
Mekanisme terjadinya obesitas

Obesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure.
Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah
energi intake atau masukan yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar
dibandingkan energi expenditure atau energi yang dikeluarkan.

Mekanisme dasar terjadinya kegemukan adalah masukan kalori yang


melebihi pemakaian kalori untuk memelihara dan pemulihan kesehatan yang
,berlangsung lama. Kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak,
yang lama kelamaan akan mengakibatkan kegemukan.

Obesitas dapat menimbulkan berbagai penyakit diantaranya adalah sebagai


berikut :

 Hipertensi.
 Penyakit jantung.
 Stroke.
 Penyakit kandung empedu.
 Osteoartritis.
 Sakit punggung bawah yang kronis.
 Periodontitis atau penyakit gusi.

Lampiran form food recall

FORMULIR IDENTITAS RESPONDEN FOOD RECALL

Identitas responden

Nama : Sisi Ratna Sari

Alamat : Padang

Tempat, tanggal lahir : Padang, 22 november 2002

Umur : 19 tahun
No hp :083181949698

Berat badan : 79 kg

Tinggi badan : 155 cm

Petunjuk pengisian angket

 Isilah formulir identitas responden dengan lengkap


 Isilah formulir Food Recall 24 Hours selama 7 hari (seminggu) dengan
menulis semua jenis makanan dan banyaknya makanan sesuai dengan
makanan yang pasien makan
 Isilah formulir aktivitas sehari-hari dalam satu hari (24 jam) dengan
menulis semua kegiatan yang dilakukan termasuk aktivitas olahraga

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

Tanggal :

Waktu makan Menu makanan Banyak

URT Banyak

Sarapan (8.00)

Selingan ( 10.00)

Makan siang ( 13.00)

Selingan ( 16. 00)


Makan malam

( 19.00)

FORMULIR FFQ/ SFFQ

DAFTAR BAHAN PENUKAR

fdokumen.com/document/daftar-bahan-makanan-penukar.html

LEAFLET
NASKAH / DIALOG KONSELING
Klien : “Assalamualaikum buk, selamat siang buk. Perkenalkan saya Yohana
khazahra , tujuan saya kesini untuk melakukan konseling gizi mengenai keadaan adik
saya buk”

Konselor :“waailkumsalam buk, selamat siang ibu, mari silahkan duduk.


perkenalkan ibu, nama saya Fitri Rahma dhani, saya biasa dipanggil fitria saya ahli
gizi yang bertugas di rumah sakit ini. Oh iya buk, apakah saya boleh bertanya
mengenai pekerjaan ibuk, buk?”

Klien : “Saya bekerja disebuah perusahaan makanan.

Konselor : “Baik buk, karena ibu ingin melakukan konseling gizi bisa saya minta
surat rujukan dokter dan hasil lab nya?”

Klien : (menyerahkan ke konselor)

Konselor : “Nah bukk, berdasarkan surat rujukan dokter yang saya baca adik
ibu didiagnosis dengan penyakit obesistas dimana mengalami kelebihan asupan lemak
sebesar 175% dari kebutuhan normalnya.Sebelumnya saya ingin bertanya. ibu sudah
tau atau belum yang dimaksud dengan obesitas ?

Klien : “Kenaikan berat badan berlebih ya buk?

Konselor : “Nah benar sekali buk. Jadi, penyakit ini Banyak faktor penyebab
yang berhubungan dengan peningkatan prevalensi obesitas diantaranya meningkatnya
porsi makan,tingginya frekuensi makan dan aktivitas sedenter. Obesitas dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit Diabetes tipe 2, HTN, stroke, kanker,
menurunnya kesuburan dan kondisi lainnya

Klien : “Baik buk, terimakasih atas penjelasannya buk.”

Konselor :“Berdasarkan data antropometri adiknya ibu, kalau boleh tau


adiknya ibu berat badannya berapa bu?”

Klien : “Biasanya 79 kg kg buk”

Konselor : “Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi BB lebih maka imt
yang sesuai( 32,88 )
Klien : “Wah berlebih sekali ya buk?”

Konselor : “Benar sekali ibu. Nah berdasarkan hasil lab ini, mengeluh sering
pusing dan mudah lelah. Dan sudah 1 tahun terakhir ini dinyatakan oleh dokter
menderita tekanan darah tinggi. Adik ibu sendiri selama ini konsumsinya bagaimana
bu? Adik ibu paling suka makanan apa bu?”

Klien : sangat menyukai makanan yang berlemak dan bersantan

Konselor : “Selain itu, adiknya biasa makan apa saja bu saat makan siang? Kalo
sayur yang paling sering apa bu?”

Klien : “Adik saya suka jajanan yang manis buk, sayur pun jarang, kadang
dalam 4 hari 1 kali aja(sayur asam)

Konselor : “Jadi adiknya jarang konsumsi buah dan sayur ya buk.”

Klien : “Iya buk.”

Konselor : “Nah baik buk, dari hasil perbincangan kita tadi, dapat saya
simpulkan bahwa adiknya suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan santa,
suka jajanan manis dan jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.”

Klien : “Apakah pola makan adik saya salah dan berati adik saya harus
merubah semua itu buk?”

Konselor : “Nah tepat sekali ibu, setelah kita mengetahui kesalahan pola makan
adik ibuk , sekarang kita diskusikan bersama mengenai diet yang harus ibu terapkan
kepada adiknya ibu setelah proses konseling ini. Ibu dan adiknya siap berkomitmen
untuk melaksankan diet yang nanti akan kita bahas kan buk?”

Klien : “Saya akan berusaha mbak, saya ingin adik saya bisa sehat”

Konselor : “Alangkah bahagianya jika ibu dan adik sehat selalu. Nah baik buk,
apakah ibu dan adik mau dan siap untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah?
Dan menghindari makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, daging kering,
yang bersantan ?”

Klien : “Wah untuk yang ini saya optimis bisa mbak”


Konselor : “Baik buk, kita sepakat untuk meningkatkan konsumsi sayur dan
buah dan menghindari makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, jajanan yang
manis dan bersantan”

Klien : “Namun buk, adik saya mengeluh sering pusing dan mudah lelah Jadi
untuk itu solusinya bagaimana ya buk?”

Konselor : “Baik, kalo seperti itu sebaiknya bentuk makanan yang disajikan
dirubah buk dalam bentuk makanan sebaiknya makanan lunak (bubur) dan olahraga
yang rutin

Klien : “Oh begitu ya buk, baik buk”

Konselor : “Baik berarti kita sepakat ya buk?”

Klien : “Sepakat buk. Saya siap berkomitmen menerapkan diet ini pada adik
saya buk, karena saya sangat ingin melihat adik saya sembuh kembali.”

Konselor : “Wah ibu semangat sekali buk, semoga semangat ini tetap terus
terjaga dan adik dapat melaksanakan diet sehingga penyembuhan penyakit bapak bisa
lebih cepat. Baik, sesi konseling kita cukupkan hari ini ya buk, dan kita rencanakan
konseling 2 minggu kemudian. 1 hari sebelumnya saya akan ingatkan ibu melalui
telepon”

Klien : “Baik buk, terima kasih ya buk atas bantuannya”

Konselor : “Sama2 bu, terima kasih juga tas kerjasaman”

Anda mungkin juga menyukai