Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN BASELINE

MANAJEMEN PROGRAM INTERVENSI GIZI MASYARAKAT PROGRAM


STUDI D-III GIZI
DI DESA BLIGO KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

Disusun Oleh :
Faza Anggreani (P17110184106)
D3 Gizi 3C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
TAHUN 2019
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang
tak terhingga kepada penulis, terlebih nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengumpulan Data Dasar (Baseline Data) dan Usulan Program Bina Gizi Masyarakat
Di Desa Bligo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
Dalam penyelesaian laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini
penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberi kelancaran dalam menyelesaikan Laporan Pengumpulan
Data Dasar (Baseline Data) dan Usulan Program Bina Gizi Masyarakat Di Desa Bligo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberi doa serta dukungan atas terselesainya
Laporan Pengumpulan Data Dasar (Baseline Data) dan Usulan Program Bina Gizi
Masyarakat Di Desa Bligo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
3. Budi Susatya, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Malang
4. Tapriadi, SKM, M.Pd selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Malang
5. B. Doddy Riyadi, SKM.MM selaku dosen pembimbing
6. Sulistiyowati selaku ibu kader posyandu
7. Zuhal Imanulloh S. Ek selaku kepala dusun bligo
8. Segenap warga Desa Bligo yang menjadi responden
9. Seluruh pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuannya selama penyelesaian
laporan Laporan Pengumpulan Data Dasar (Baseline Data) dan Usulan Program Bina Gizi
Masyarakat Di Desa Bligo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Maka
dengan kerendahan hati penulis harap saran dan kritik dari pembaca. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua.

Sidoarjo, Oktober 2020


Penulis

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya
penyusunan Laporan Praktek Pengumpulan Data Dasar Gizi dan Kesehatan pada masa
pandemi COVID-19 untuk mata kuliah Perencanaan Program Gizi (PPG) Program Studi D-III
Gizi Tahun Akademik 2020/2021 dapat selesai dengan baik. Laporan Praktek ini diharapkan
dapat dijadikan bahan evaluasi untuk memberikan intervensi kesehatan yang tepat sesuai
masalah gizi yang timbul di wilayah Desa Bligo.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Pengumpulan Data
Dasar Gizi dan Kesehatan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap
kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan laporan baseline data sebagai implementasi
mata kuliah Perencanaan Program Gizi ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah dari Sabang
sampai Merauke yang harus dijaga dan dilestarikan (Mapata, 2017). Indonesia mempunyai
beragam potensi di berbagai sektor, seperti pertanian, kelautan, perhutanan, dan lain
sebagainya, agar Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dapat dilestarikan dengan baik maka
diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas (Kulla, 2018). Sumber
Daya Manusia sampai kapan pun akan selalu menjadi aspek yang menentukan
keberlangsungan dan perjalanan sebuah bangsa oleh karena itu, untuk mewujudkan kualitas
unggul dapat dimulai dari memperbaiki generasi penerus bangsa yakni terletak pada masa
kanak kanak (Mahardani, 2018).
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak
faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun
pelayanan kesehatan saja (Supariasa dkk, 2012). Masalah gizi disamping merupakan
sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan di tingkat keluarga atau
rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung
kesehatan (Depkes RI, 2000). Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor penyebab
yang rumit dan komplek. Berbagai penelitian di berbagai negara yang dilakukan oleh berbagai
lembaga, telah menghasilkan beragam model determinan masalah gizi. Hal ini sangat terkait
dengan perbedaan sosial-budaya masyarakat suatu wilayah tersebut. Timbulnya masalah gizi
dalam sebuah kelompok masyarakat atau suatu wilayah tidak dapat disebabkan oleh hanya
satu faktor atau dua faktor penyebab, melainkan akibat banyak faktor. Pada umumnya
berbagai faktor tersebut saling berkaitan dan memiliki alur yang dapat diurutkan sehingga
dapat ditemukan penyebab langsung dan penyebab tidak langsungnya. Program perbaikan gizi
merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan yang mempunyai peranan penting
dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terusmenerus mulai dari
perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat
sasaran, identifikasi kegiatan yang tepat 2 serta adanya kejelasan tugas pokok dan fungsi
institusi yang berperan dalam pelaksanaan program gizi.
Saat ini Indonesia menghadapi beban ganda masalah kurang gizi: yaitu Kurang Energi
Protein (KEP), GAKI (Gangguan Akibat Kurang Iodium), Anemia Gizi Besi, Kurang Vitamin A
(KVA) yang merupakan masalah gizi utama. Sementara itu gizi lebih semakin banyak diderita
oleh sebagian masyarakat yang terus meningkat. Kurang gizi masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia.
Usaha penanggulangan gizi masyarakat harus dilakukan dengan seksama, cermat
penuh perhitungan sehingga benar-benar dapat berhasil guna dan berdaya guna. Suatu
intervensi gizi pada masyarakat tidak dapat berhasil dengan baik tanpa didukung oleh data-
data yang berhubungan dengan masalah gizi yang terdapat di masyarakat tersebut (Jiteng
Roedjito, 1989).
Sesuai kurikulum Program Studi D-III Gizi Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang,
mahasiswa tingkat III semester 5 salah satu mata kuliah Perencanaan Program Gizi (PPG)
mewajibkan melakukan kegiatan Praktek pengumpulan data dasar (baseline data) gizi dan
kesehatan yang akan digunakan untuk merencanaan program intervensi Gizi masyarakat skala
mikro dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di semester 6 yang akan datang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya informasi situasi gizi dan kesehatan masyarakat yang tepat dan akurat
sebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya data unum desa/kelurahan
b. Diperolehnya data karakteristik balita
c. Diperolehnya data status gizi balita
d. Diperolehnya data tingkat konsumsi balita
e. Diperolehnya data pola makan balita
f. Diperolehnya data pola asuh balita
g. Diperolehnya data karakteristik keluarga balita (pendidikan, pekerjaan, jumlah
anggota keluarga, pendapatan)
h. Diperolehnya data sanitasi lingkungan rumah tangga (ibu balita)
i. Diperolehnya data tingkat pengetahuan orang tua balita (ibu balita/pengasuh)
j. Diketahuinya permasalahan gizi di masyarakat
k. Diketahuinya penyebab timbulnya masalah gizi di masyarakat
l. Tersusunnya program intervensi gizi masyarakat.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat
Tempat pelaksanaan baseline data yaitu di wilayah desa Bligo Kecamatan Candi
Kabupaten Sidoarjo.
b. Waktu
Waktu pelaksanaan baseline data adalah tanggal 5 s/d 10 Oktober 2020
2. Jumlah Sasaran
20 keluarga yang memiliki balita usia 0-59 bulan
3. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
a. Kuesioner
1. Ibu bayi, Baduta, dan Balita
2. Bayi/balita
3. Food Record
b. Kamera.
c. Komputer
d. Google Form
4. Desain, Populasi dan Sampel
a. Desain
1. Pengumpulan data ini dilakukan dengan desain potong lintang (cross sectional
survey)
2. Pelacakan kasus (semua balita yang menderita masalah gizi)
b. Populasi
Populasi pengumpulan data dasar ini adalah:
Keluarga yang memiliki balita usia 0-59 bulan.
c. Sampel Sampel pada baseline data ini adalah
Keluarga yang memiliki balita usia 0-59 bulan yang terpilih dari
d. Jumlah Sampel Jumlah sampel yang harus dikumpulkan oleh setiap mahasiswa:
20 keluarga yang memiliki balita usia 0-59 bulan
Jumlah sampel yang harus dikumpulkan oleh kelompok :
1. 20 balita yang berusia 0-59 bulan di desa
5. Jenis Data yang Dikumpulkan
a. Data umum wilayah (desa/kelurahan)
b. Data ibu balita, meliputi:
1) Identitas keluarga
2) Data tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga
3) Data riwayat kehamilan ibu dan kelahiran balita
4) Data gambaran kesehatan dan pengasuh balita
5) Data gambaran keadaan sanitasi rumah (pengamatan)
6) Data pengetahuan ibu balita
7) Data higiene sanitasi keluarga balita (kepemilikan jamban, air bersih)
8) Data pola asuh
9) Data pola makan keluarga
c. Data Balita (0-59 bulan), meliputi:
1) Data karakteristik balita
2) Data antropometri (BB, TB/PB) balita
3) Data konsumsi makan balita (energi dan protein)
4) Data riwayat sakit
5) Data riwayat pemberian ASI
6) Data riwayat pemberian MP-ASI dan PASI
7) Data pola makan
6. Metode Pengumpulan Data
Wawancara terstruktur, Partisipasi, Observasi atau dengan menggunakan daring.
7. Langkah pengambilan data
a. Data umum desa diperoleh dengan cara langsung dan atau daring. Jika data diperoleh
dengan daring dibuktikan dengan foto atau dengan screenshot data yang dikumpulkan.
b. Data karakteristik responden (balita diperoleh dari Posyandu) jika data diperoleh dengan
daring dibuktikan dengan foto atau dengan screenshot data yang dikumpulkan.
c. Pengumpulan data tingkat konsumsi, pola makan, karakteristik keluarga, pengetahuan
orang tua, pola asuh, sanitasi lingkungan rumah tangga dengan cara: apabila di wilayah
tersebut dalam daerah yang aman terhadap penularan Covid-19 dan bisa dilakukan
kontak langsung maka pengumpulan data dengan mengunjungi ke masing-masing
responden jika tidak bisa maka dilakukan dengan daring.
d. Pada saat pengumpulan data diwajibkan selalu mematuhi protokol kesehatan
pencegahan penularan Covid-19.
8. Cara Pengolahan Data
a. Koding
Memberikan kode jawaban yang telah disiapkan pada kuesioner.
b. Cleaning
Sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data lebih lanjut, dilakukan pengecekan
hasil pengumpulan data. Pada proses ini, kembali dilakukan pengecekan ulang apabila
ditemukan adanya data-data yang ekstrim. Data ekstrim di validasi ulang dengan melihat
kembali kuesioner atau formulir pengumpulan data yang telah di cek dan validasi.
c. Entry data
Kuesioner atau formulir pengumpulan data yang telah di cek dan validasi pengisian dan
kelengkapan data yang diperlukan, selanjutnya dientri dengan menggunakan komputer.
d. Analisis
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer. Analisis lebih lanjut dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi atau software lainnya, misalnya SPSS dan MS
Excell. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase,
tabel silang, grafik, gambar dan narasi. Selanjutnya dapat disajikan analisis data dengan
satu variabel (tabel frekuensi), analisis dengan dua atau tiga variabel (tabel silang), dan
analisis dengan uji statistik.
1. Data umum desa/kelurahan
Disajikan secara diskriptif
2. Data Balita dan keluarga
a. Identitas balita dan keluarga
Disajikan secara deskriptif
b. Data sanitasi perumahan
Disajikan secara deskriptif
c. Data pengetahuan gizi ibu balita
Data ini diolah dengan cara memberikan skor pada setiap item pertanyaan.
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumlahkan dan dicari rata-rata untuk masing
masing reponden, kemudian dari skor rata-rata masing-masing responden
dikategorikan dengan ketentuan :
Baik : Jika skor rata-rata responden ≥ 60%
Kurang : Jika skor rata-rata responden < 60%
d. Data status gizi balita
Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan terhadap tinggi badan
(BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap umur
(BB/U) dengan menggunakan software anthropometri 2005. Status gizi balita
dikategorikan berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
e. Data tingkat konsumsi balita
Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan makanan matang dari hasil rata-
rata recall 24 jam selama 1 hari makan dengan bantuan program nutrisurvey ke
dalam zat-zat gizi yaitu energi dan protein. Kemudian membandingkan konsumsi
energi hasil recall dibagi dengan energi yang dibutuhkan. Penetuan tentang energi
individu yang dibutuhkan dengan:

Berat badan Aktual


--------------------------- x Kebutuhan Energi Menurut DKGA
Berat Badan DKGA
Kategori tingkat konsumsi berdasarkan Ditjen BinKesMas Depkes RI, 1996:
- Lebih : >120 % AKG
- Normal : 90-120 % AKG
- Defisit tingkat ringan : 80-89 % AKG
- Defisit tingkat sedang : 70-79 % AKG
- Defisit tingkat Berat : < 69 % AKG
f. Data pola konsumsi keluarga balita
Data pola konsumsi keluarga diolah dengan bentuk tabel yang dianalisa secara
deskriptif.
9. Analisis data
Analisis data digunakan untuk mengetahui adanya permasalahan gizi yang ditemukan.
Cara melakukan analisis data :
a) Menghitung proporsi masalah gizi dengan indikator yang sudah ditentukan (BB/U, TB/U,
BB/TB, IMT/U), dan dikategorikan tingkat masalah gizi sesuai dengan rujukan World
Health Organization (WHO) (modifikasi Kementerian Kesehatan RI).
1. Keadaan gizi masyarakat berdasarkan prevalensi balita gizi kurang dengan indikator
berat badan menurut umur (BB/U).
a. < 10% = kategori baik
b. 10% - ≤15% = kategori masalah ringan
c. 15,1% - <20% = kategori masalah sedang
d. ≥20% = kategori masalah berat
2. Keadaan gizi masyarakat berdasarkan prevalensi balita kurus dengan indikator berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB).
a. < 5% = kategori baik
b. 5% - ≤10% = kategori masalah ringan
c. 10,1% - <15% = kategori masalah sedang
d. ≥15% = kategori masalah berat
3. Keadaan gizi masyarakat berdasarkan prevalensi balita pendek dengan indikator
tinggi badan menurut umur (TB/U).
a. < 20% = kategori baik
b. 20% - ≤30% = kategori masalah ringan
c. 30,1% - <40% = kategori masalah sedang
d. ≥40% = kategori masalah berat
4. Keadaan gizi masyarakat berdasarkan prevalensi balita gemuk dengan indikator
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) atau Indeks Massa Tubuh menurut umur
(IMT/U).
a. < 5% = kategori baik
b. 5% - ≤10% = kategori masalah ringan
c. 10,1% - <15% = kategori masalah sedang
d. ≥15% = kategori masalah berat
b) Merekapitulasi dan menelaah faktor-faktor penyebab terjadinya masalah gizi.
10. Penyajian Data
Penyajian data dapat dibuat 3 bentuk, yaitu:
a. Penyajian dengan cara tekstular (kalimat)
b. Penyajian dalam bentuk tabel
c. Penyajian dalam bentuk grafik
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Desa/Kelurahan
Desa Bligo terbagi atas 1 dusun yaitu dusun bligo. Wilayah desa bligo
mempunyai 8 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT). Bersebelahan dengan
Desa Tenggulunan, Desa Wedoroklurak, Desa larangan, Desa Candi. Bligo memiliki
Luas wilayah 86,53 Hektare, dengan total penduduk 2.841 jiwa laki-laki dan 2.872 jiwa
perempuan. Mata Pencaharian penduduk sebagian besarnya yaitu buruh swasta
sebagaimana pada tabel 1.
Tabel 1. Mata pencaharian desa bligo

Desa Mata Pencaharian


Pegawai TNI Petani Buruh Buruh Pedagang Usaha Usaha Usaha Jasa
Negeri Tani Swasta Kontruksi Kerajinan Jasa Lainnya
Angkutan
Bligo 40 5 164 82 266 112 4 3 5 4

300
266
250
200
164
150
100 112
82
50 40
0 5 4 3 5 4
Pegawai Buruh Usaha Jasa
Negeri Tani Kontruksi Lainnya

B. Karakteristik Balita
1. Identitas balita
Responden terdiri dari 10 balita perempuan dan 10 balita laki-laki grafik 1.
Grafik 1., dengan range usia 2 – 50 bulan
2. Identitas keluarga

3. Data sanitasi perumahan


Disajikan secara deskriptif
4. Data pengetahuan gizi ibu balita
Data ini diolah dengan cara memberikan skor pada setiap item pertanyaan.
1 = jawaban benar
0 = jawaban salah
Dari rata-rata skor setiap responden dijumlahkan dan dicari rata-rata untuk masing-
masing reponden, kemudian dari skor rata-rata masing-masing responden
dikategorikan dengan ketentuan :
Baik : Jika skor rata-rata responden ≥ 60%
Kurang : Jika skor rata-rata responden < 60%
5. Data status gizi balita
Status gizi balita dinilai berdasarkan indeks berat badan terhadap tinggi badan
(BB/TB), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap umur
(BB/U) dengan menggunakan software anthropometri 2005. Status gizi balita
dikategorikan berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

6. Data tingkat konsumsi balita


Data ini diolah dengan mengkonversikan bahan makanan matang dari hasil rata-
rata recall 24 jam selama 1 hari makan dengan bantuan program nutrisurvey ke
dalam zat-zat gizi yaitu energi dan protein. Kemudian membandingkan konsumsi
energi hasil recall dibagi dengan energi yang dibutuhkan. Penetuan tentang energi
individu yang dibutuhkan dengan:

Berat badan Aktual


--------------------------- x Kebutuhan Energi Menurut DKGA
Berat Badan DKGA
Kategori tingkat konsumsi berdasarkan Ditjen BinKesMas Depkes RI, 1996:
- Lebih : >120 % AKG
- Normal : 90-120 % AKG
- Defisit tingkat ringan : 80-89 % AKG
- Defisit tingkat sedang : 70-79 % AKG
- Defisit tingkat Berat : < 69 % AKG
7. Data pola konsumsi keluarga balita
Data pola konsumsi keluarga diolah dengan bentuk tabel yang dianalisa secara
deskriptif.

DAFTAR PUSTAKA
BPS Sidoarjo. 2017. Kecamatan Candi dalam Rangka 2017.
(http://dataku.sidoarjokab.go.id/UpDown/pdfFile/201807.pdf) diakses pada 24 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai