Anda di halaman 1dari 88

PENGEMBANGAN

FORMULA DIET
Enik Guntiyastutik SST.M.Gz
OUTLIN
E
1. Pendahuluan
2. Formula Enteral
3. Pengembangan Formula Enteral
di RSUD dr Saiful Anwar
4. Contoh Pengembangan Formula Enteral di Instalasi Gizi
RSUD dr Saiful Anwar Jatim
5.
01
PENDAHULUAN

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Sejarah perkembangan formula enteral :
Tahun 1600 Campuran susu, telur, wine

Susu terhomogenisasi, susu skim,telur dan sukrosa


Tahun 1900 Formula enteral blenderized

Formula berbahan dasar susu


Tahun 1950
Formula enteral spesifik
Tahun 1960
02
FORMULA
ENTERAL

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Definition
“Enteral nutrition, the provision of
nutrients using the gastrointestinal
(GI) tract, most often refers to the
use of tube feedings, which deliver
nutrient-dense formulas directly to
the stomach or small intestine via a
thin, flexible tube. “
Rofles et al,
2018
Type :
Commercial Enteral Formulas
Blenderized Enteral Formulas

Standard Formulas
Elemental Formulas
Specialized Formulas
SYARAT :
The amount of protein in available commercial enteral formulas
Protein
varies from 6% to 25% of total kilocalories.
Carbohydrate content in enteral formulas varies from 30% to
Carbohydrate
85% of kilocalories.
Lipid content of enteral formulas varies from 1.5% to 55% of
Lipid
the total kilocalories.
1 ml of water per
Fluid kilocalorie consumed, or 30 to 35 ml/kg of usual body
weight.

Mahan dan Stump,2016


Densitas Energi

PRACTICAL GASTROENTEROLOGY • JUNE 2005


Viskositas

Mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas.


Viskositas berpengaruh pada :
Kelancaran masuknya makanan enteral ke dalam selang
Ukuran tube/ selang yang akan digunakan .
Osmolaritas
Osmolaritas ideal : 350 – 400 m Osm
( sesuai dengan osmolaritas cairan ekstraseluler)

Yang memengaruhi Osmolaritas :


Jumlah dan berat partikel molekul dan ion dalam
volume tertentu suatu larutan
RATIO KALORI NITROGEN

120 : 1
180 : 1
PEMILIHAN BAHAN

Sumber
Sumber
Karbohidrat
Lemak

Vitamin
Antioksidan

Sumber Mineral
Protein
SUMBER KARBOHIDRAT
Bentuk Karbohidrat berpengaruh pada osmolaritas

Pati Pure kacang kacangan

Polimer Glukosa Maltodekstrin

Disakarida Sukrosa,Laktosa,Malto
sa
Monosakarida Glukosa,Fruktosa
Maltodekstrin
● Maltodekstrin merupakan
produk dari modifikasi pati
salah satunya singkong
(tapioka). Maltodekstrin
merupakan bahan pengental
sekaligus dapat sebagai
emulsifier. Kelebihan
maltodekstrin adalah bahan
tersebut dapat dengan mudah
melarut pada air dingin.
GULA PASIR

Karbohidrat sederhana dapat larut


Granulated sugar dalam air dan langsung diserap
Kastor sugar tubuh untuk diubah menjadi energi.
Brown Sugar Merupakan disakarida (sukrosa )
yang terbentuk dari glukosa dan
fruktosa
SUMBER LEMAK
Minyak nabati terbuat
dari biji bunga kanola
yang rendah lemak
jenuh dan mengandung
omega 3. Lemak jenuh
yang terdapat dalam
minyak kanola sekitar
Minyak Canola 7% sedangkan lemak
tak jenuh sekitar 93%
Minyak
Kelapa

Minyak goreng diproses dari daging buah kelapa


yang dikeringkan atau dari perasan santannya.
Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya
mengandung senyawa trigliserida yang tersusun
dari berbagai macam asam lemak, 90% diantaranya
merupakan asam lemak jenuh (MAPPI, 2006)
SUMBER PROTEIN
PROTEIN

1. TEPUNG PROTEIN
2. KONSENTRAT PROTEIN
3. ISOLAT PROTEIN
4. HIDROLISAT PROTEIN
Susu Skim
● adalah susu tanpa lemak yang dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak
yang terdapat dalam susu. Kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1%. Susu skim
mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali lemak
dan vitamin yang larut dalam lemak.
Susu Full Cream
● Susu dengan kadar lemak tinggi, Kadar protein dan karbohidrat susu full cream lebih rendah
dibanding susu skim.
• Kandungan protein 30 -38 %
• Asam amino pembatas : Metionin dan sistein
• 15 % asam lemak jenuh, 61 % lemak tidak jenuh ganda
(PUFA), 24 % lemak tak jenuh tunggal (MUFA).
• 7 – 8 % dari total asam lemak adalah asam linolenat
• Perbandingan asam lemak linoleat : asam lemak linolenat :
7 -8 : 1
• 50 % karbohidrat dalam kedele adalah serat “ oligosakarida”
• Vitamin : tiamin,riboflavin, B6 , folat, vitamin E,Vitamin K
• Mineral : Fe,Fosfat,tembaga, magnesium dan mangan
• Senyawa Phitokimia
Asam Phitat, anti tripsin
Isoflavon ( 130 – 380 mg/100 gr)

KEDELE
REKOMENDASI APLIKASI
PRODUK PROTEIN
ISOLAT
PROTEIN
KEDELE
.
adalah salah satu produk dari kedelai
yang memiliki sifat fungsional yang
baik sehingga banyak digunakan oleh
industri pangan sebagai bahan
formulasi berbagai makanan dan
minuman.
Pengolahan Kualitas

Perlakuan Fisik, Kimia, Biologis


METODE PEMBUATAN

CAIR
METODE PEMBUATAN

SERBUK
QUALITY CONTROL
MUTU KIMIA DAN GIZI MUTU FISIK

MUTU ORGANOLEPTIK MUTU MIKROBIOLOGI


03
PENGEMBANGAN FORMULA
ENTERAL di RSUD dr SAIFUL ANWAR
JATIM

Illustration by Smart-Servier Medical Art


Pasien post operasi, gizi kurang dengan kesulitan menelan,mengunyah , penurunan kesadaran

Terapi Gizi : Blenderized Enteral Formula


Makanan Cair

Frekuensi Makanan cair disajikan


dan volume dingin
tidak sesuai
dengan
rencana
intervensi Tidak suka aroma dan rasa Sisa makanan cair

makanan cair terbuang


Formula Enteral : 1 C
Bahan Nilai Gizi
Susu Full cream Energi : 205 kalori
Gula pasir Protein : 7,6 gram
Tepung maizena Lemak : 9,32 gram
Minyak kelapa Karbohidrat : 24,4 gram
Telur ayam Laktosa : 8,54 gram
Rencana Penyelesaian

REFORMULASI MAKANAN CAIR IC TEHNIK PENGOLAHAN TEHNIK PENYAJIAN

• Polimerik • Tehnik sederhana dengan Penyajian makanan cair


• Densitas kalori 1 cc : 1 kkal memanfaatkan sarana sebelumnya berupa cairan
• Osmolaritas sama dengan prasarana yang dimiliki oleh siap minum dirubah menjadi
cairan tubuh Instalasi Gizi RSSA bentuk serbuk siap seduh
• Memiliki sifat sensorik yang • Produk yang di hasilkan
dapat diterima pasien memiliki daya simpan yang
lebih lama di bandingkan
dengan makanan cair IC yang
saat ini di buat
DESKRIPSI FORMULA
TUJUAN SASARAN
• Memberikan makanan dalam bentuk cair untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi dan cairan tubuh • Px gizi kurang atau buruk
• • Pre dan post operasi
HAMBURGUER
…..…….
Mempertahankan/meningkatkan status gizi
• Mempercepat proses penyembuhan …………….....… $ 4
HOT DOG .
……………………............…... $ 2
SANDWICH ………………….
…………..… $ 3
KOMPOSISI ZAT GIZI BENTUK SAJIAN
• Polimerik Makanan cair yang bisa diberikan secara oral
• Densitas kalori 1 cc : 1 kkal
• Protein 10-15 % maupun sonde
• Lemak : 25-30 %
• Karbohidrat : 50-60 %
• Memiliki sifat sensorik yang dapat diterima pasien
PEMILIHAN BAHAN
Zat Gizi Bahan Keterangan
Karbohidrat  Sukrosa Sukrosa yang merupakan bagian dalam produk yang digunakan
dalam formula ini dapat memperbaiki sifat organoleptik dan
berkontribusi sebagai sumber karbohidrat
 Maltodekstrin Maltodekstrin merupakan bahan pengental sekaligus dapat
sebagai emulsifier. Kelebihan maltodekstrin adalah bahan
tersebut dapat dengan mudah melarut pada air dingin.

Protein  Soya Kandungan protein kedele 30 -38 %


 Susu Skim

• Minyak Canola Minyak canola merupakan sumber PUFA


Lemak
• Minyak Kelapa ( Omega 3 ) dengan ratio omega 3: omega 6 sebesar 1:3
QUALITY CONTROL
PEMERIKSAAN
KANDUNGAN ZAT GIZI
FORMULA ENTERAL
Proses Pengolahan
Mutu Organoleptik :
Pemeriksaan Mikrobiologi
Tanggal 15 Mei 2023
Sampel Formula Enteral:
• Cair Rendah Protein
• Cair Rendah Lemak
• 1C
• Cair DM
• Cair NPC

Hasil :
E.Coli, Salmonella, Shigella,
Vibrio Cholera : Negatif (-)
PENELITIAN
SEDERHANA
Pengaruh lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Formula Enteral
Siap Saji di Instalasi Gizi RSUD dr Saiful Anwar Malang

1. Karakteristik Subjek Penelitian


Subyek penelitian adalah formula enteral yang diproduksi oleh Instalasi Gizi RSUD
Dr.Saiful Anwar Propisi Jawa Timur, yang terdiri dari : cair rendah protein, cair DM, F75, F135,
cair TETP, cair 1C, Sotika, NPC 100, dan cair rendah lemak. Formula enteral tersebut dalam
bentuk serbuk, dikemas dengan menggunakan plastik dengan labeling yang berisikan informasi
nama formula enteral, Nilai gizi per saji, cara penyajian , berat formula enteral dalam satuan
gram, tanggal produksi serta tanggal expired. Bahan dasar formula enteral tersebut adalah
susu full cream, susu skim, susu kedele, gula pasir, maltodekstrin, inulin, minyak canola, dan
minyak kelapa.
2. Mutu Kimia Formula Enteral
Analisis kimia formula enteral, dilakukan terhadap
kandungan protein, lemak, karobohidrat, asam lemak bebas
(FFA) dan kadar air. Analisis protein menggunakan metode semi
micro kjeldahl, analisis lemak menggunakan metode babcock,
karbohidrat menggunakan metode by different dan FFA
menggunakan metode tetrimetri. Hasil Pemeriksaan kimia
formula enteral tersebut adalah sebagai berikut :
Kode Rerata Hasil pemeriksaan ( %)
Protein Lemak Karbohidrat FFA Kadar Air

A 9.84 21.39 64.34 0.014 3.32

B 14.38 19.43 57.13 0.023 3.259

C 5.83 18.41 69.04 0.028 3.377

D 11.55 29.79 48.09 0.019 3.376

E 7.51 32.52 51.25 0.019 3.561

F 17.03 17.67 55.89 0.023 3.300

G 15.87 13.74 61.94 0.019 3.375

H 16.19 14.49 60.88 0.019 3.447

I 18.59 13.71 59.31 0.023 3.424

J 13.62 12.41 65.89 0.023 3.424


Tabel. Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar Protein
Formula Enteral
Hari 1 Hari 10

Maximu Nilai p
Median Minimum m Median Minimum Maximum (Wilcoxon)
Protein 15.96 6.61 20.73 15.82 6.72 20.61
0.052

Tabel. Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar


karbohidrat Formula Enteral
Hari ke-1 Hari ke-10
Mean SD Mean SD Nilai p ( t test)

59.242 6.127 59.303 5.883


Karbohidrat 0.321
Tabel. Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar Lemak Formula
Enteral
H1 H10
Nilai p
Median Minimum Maximum Median Minimum Maximum (Wilcoxon)
Lemak 18.03 12.36 32.88 17.96 12.18 32.14 0.051

Tabel. Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar Asam Lemak
Bebas Formula Enteral
H1 H10
Nilai p
Median Minimum Maximum Median Minimum Maximum (Wilcoxon)
FFA 0.1391 0.08 0.17 0.1402 0.11 0.20 0.004
Tabel Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar Asam Lemak Bebas pada
Formula Enteral dengan kandungan lemak> 20 %

Hari 1 Hari 10
Nilai p
Median Minimum Maximum Median Minimum Maximum (Wilcoxon)
Formula enteral 0.1391 0.08 0.17 0.1404 0.11 0.20
lemak>20 0.012

Tabel Hasil Uji Pengaruh lama penyimpanan terhadap Kadar Asam Lemak Bebas pada
Formula Enteral dengan kandungan lemak < 20 %
Hari 1 Hari 10
Nilai p
Median Minimum Maximum Median Minimum Maximum (Wilcoxon)
Formula enteral 0.1391 0.11 0.17 0.1401 0.11 0.17
lemak < 20 0.145
04
Contoh Pengembangan Formula
Enteral di Instalasi Gizi RSUD dr
Saiful Anwar Jatim

Illustration by Smart-Servier Medical Art


1. SOTIKA
Penghargaan
2.FORMULA
KARBOHIDRAT RENDAH,
LEMAK TINGGI
Latar Belakang
Kebutuhan oksigen meningkat pada pasien dengan PPOK
stadium lanjut

Pada kasus pasien yang teinfeksi virus covid-19, 5 hingga


10% mengalami sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS)

Zat Gizi O2 consumed CO2 produced RQ Metabolisme karbohidrat menghasilkan produksi CO2
(L/g) (L/g) (CO2/O2)
terbanyak (ration CO2 production/O2 consumed). Dengan
Carbohydrate 0.829 0.829 1.0
Protein 0.966 0.782 0.809 menurunkan persentase karbohidrat dalam diet, maka dapat
Fat 2.016 1.427 0.707 menurunkan beban pengeluaran CO2 dari tubuh (tidak
memperparah sesak).

Formula Karbohidrat Rendah


Lemak Tinggi
INDIKASI
• DIBERIKAN PADA PASIEN PPOK, COVID DENGAN ARDS
• PEMBERIAN : ORAL ATAU LEWAT PIPA
• TIDAK ADA GANGGUAN SALURAN CERNA
Diskripsi Formula

● Densitas energi 1 cc >1kalori


● Karbohidrat 15 - 45 % dari total energi, sumber karbohidrat berasal dari laktosa,
sukrosa dan maltodekstrin.
● Lemak 35 - 65 % dari total energi. Proporsi lemak diberikan minimal sama dengan
karbohidrat untuk menurunkan CO2 sebagai hasil dari metabolisme karbohidrat
Sumber asam lemak diutamakan dari omega 3 yang juga berperan sebagai anti
inflamasi.
● Protein 15 - 20 % dari kebutuhan, diutamakan sumber protein kaya akan asam
amino tyrosin.lysin,aspartat,glutamat.histidin,arginin,treonin,valin dan isoleusin
asam amino tersebut merupakan penyusun dari SOD (Superoxide Dismutase)
yang merupakan protein ( enzim) yang berperan sebagai antioksidan primer
PEMILIHAN BAHAN
Zat Gizi Bahan Keterangan
Karbohidrat  Sukrosa Karbohidrat yang ada pada susu adalah laktosa.
 Susu skim Sedangkan sukrosa yang merupakan bagian dalam produk yang
 FCM digunakan dalam formula ini dapat memperbaiki sifat organoleptik
dan berkontribusi sebagai sumber karbohidrat .

Protein  Susu skim Whey dan kasein merupakan sumber protein utama yang berasal
 FCM dari susu. Whey protein lebih mudah dicerna dibanding dengan
 LLM kasein. Disamping itu susu dan kedele juga mengandung asam
 Tepung Kedele amino yang merupakan asam amino utama penyusun SOD
( antioksidan primer).

Lemak Minyak Canola Minyak canola merupakan sumber PUFA


( Omega 3 ) dengan ratio omega 3: omega 6 sebesar 1:3
RANCANGAN FORMULA
A. Hasil Uji Coba Pembuatan Formula
Uji coba pembuatan formula PulmoNut/HealtyLung dilakukan mengikuti
prosedur pembuatan makanan cair yang di tetapkan di Instalasi Gizi RSUD
dr saiful Anwar Malang, dengan tahapan prosedur sebagai berikut:
a. Formulasi :
1. Timbang bahan
2. Campur bahan kering
3. Masukkan minyak sedikit demi sedikit
4. Aduk sampai homogen
b. Pengenceran :
1. Rebus air sampai mendidih ( suhu 100 oC)
2. Tunggu suhu sampai mencapai 80 oC
3. Masukkan air dalam formula sampai mencapai volume 1000
ml
Penambahan air tiap formula untuk mencapai 1000 ml formula adalah sebagai
berikut :

Formula Penambahan Air


1 775 ml
2 800 ml
3 750 ml
A. Uji Organoleptik
Uji hedonik dilakukan pada parameter warna, rasa, aroma dan kekentalan untuk masing masing formula,
dengan responden adalah ahli gizi sebanyak 12 orang. Hasil uji hedonik kemudian dilakukan analisis statistik
untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat penerimaan diantara ketiga formula dan mencari formula yang
paling disukai dari masing masing parameter yang sudah di tentukan.

Parameter Signifikansi
Warna 0,132
Rasa 0,107
Aroma 0,757
Kekentalan 0,07

Formula Warna Rasa Aroma kekentalan


Formula 3 5,75 5,42 5,75 5,25
Formula 2 6,42 5,58 5,92 6,08
Formula 1 6,67 6,58 6,08 6,67
Kesimpulan
Hasil komposisi formula PulmoNut/HealthyLung yang
paling disukai adalah formula 1.Formula 1 dibuat dari
tepung kedele, susu skim dan minyak canola, dengan
diskripsi produk sebagai berikut :

Densitas energi : 1cc : 1,1 kkal


Ratio Lemak : KH : 45,5: 36,3
% Protein : 15,5 %
Energi : 1080,8 kkal
Protein : 42 gr
Lemak : 54,7 gr
Karbohidrat : 98,2 gr
Natrium : 532 mg
Kalium : 1717 mg
Harga : Rp. 30.980
3.
FORMULA
KETOGENI
K
INDIKASI
• DIBERIKAN PADA PASIEN ANAK ANAK DENGAN EPILEPSI
USIA > 3 TAHUN
Diskripsi
Formula

1. Densitas energi 1cc : 1 kkal


2. Ratio lemak : Protein/KH = 2 : 1
3. Lemak 82% dari total energi
4. Protein 10% dari total energi.
5. Karbohidrat 8% dari total energi
PEMILIHAN BAHAN
Zat Gizi Bahan Keterangan
Karbohidrat  Sukrosa Karbohidrat yang ada pada susu adalah laktosa.
 Susu skim Sedangkan sukrosa yang merupakan bagian dalam produk yang
 FCM digunakan dalam formula ini dapat memperbaiki sifat organoleptik
dan berkontribusi sebagai sumber karbohidrat .

Protein  Susu Whey dan kasein merupakan sumber protein utama yang berasal
 Whey dari susu. Whey protein lebih mudah dicerna dibanding dengan
( fresactive) kasein.).

Lemak Minyak Canola Minyak canola merupakan sumber PUFA


( Omega 3 ) dengan ratio omega 3: omega 6 sebesar 1:3
Minyak Kelapa Minyak kelapa merupakan minyak memberikan jumlah kalori dan
lemak yang cukup tinggi,
RANCANGAN FORMULA
A. Hasil Uji Coba Pembuatan Formula
Uji coba pembuatan formula PulmoNut/HealtyLung dilakukan mengikuti
prosedur pembuatan makanan cair yang di tetapkan di Instalasi Gizi RSUD dr
saiful Anwar Malang, dengan tahapan prosedur sebagai berikut:
a. Formulasi :
1. Timbang bahan
2. Campur bahan kering
3. Masukkan minyak sedikit demi sedikit
4. Aduk sampai homogen
b. Pengenceran :
1. Rebus air sampai mendidih ( suhu 100 oC)
2. Tunggu suhu sampai mencapai 80 oC
3. Masukkan air dalam formula sampai mencapai volume 1000 ml
Penambahan air tiap formula untuk mencapai 1000 ml
formula adalah sebagai berikut :

Formula Penambahan Air


1 850 ml
2 900 ml
FORMULA 1 FORMULA 2
A. Uji Organoleptik
Uji hedonik dilakukan pada parameter warna, rasa, aroma dan kekentalan untuk masing masing formula,
dengan responden adalah ahli gizi sebanyak 28 orang. Hasil uji hedonik kemudian dilakukan analisis statistik
untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat penerimaan diantara ketiga formula dan mencari formula yang
paling disukai dari masing masing parameter yang sudah di tentukan.
Parameter Signifikansi Formula Warna Rasa Aroma Tekstur

Warna 0,000
x̅ x̅ x̅ x̅
Aroma 0,246 Formula 1 2,28 2,25 2,10 2,39
Rasa 0,000
Formula 2 2,82 2,96 2,32 2,71
Tekstur 0,017
A. Kesimpulan
Hasil kompisisi formula ketogenik yang paling disukai adalah formula ketogenik 2.
Formula keto 2 ini dibuat dar FCM, Minyak kelapa, Fresactive dan Santan bubuk sasa,
dengan deskripsi produk sebagai berikut:
Densitas energi = 1cc : 1,01 kkal
Ratio lemak : KH = 2 : 1
% Protein = 100 %
Energi = 1006,5 kkal
Protein = 25,2 gram
Lemak = 90,9 gram
Karbohidrat = 19,9 gram
Natrium = 140 mg
Kalium = 332,5 mg
EVALUASI
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pasien mendapat diet makanan cair Keterbatasan dalam pemilihan bahan
dengan frekuensi dan volume yang dapat digunakan untuk formula
pemberian sesuai dengan rencana enteral
intervensi Sumber KH : Gula, maltodekstrin
Sumber protein : Susu, tepung kedele ,
Peningkatan daya terima pasien tepung kacang kacangan
terhadap mutu organoleptik formula Sumber Lemak : Minyak
enteral yang disiapkan, sehingga sisa
makan bisa menurun Tidak bisa diterapkan untuk formula
spesifik dengan total padatan < total
Cara pembuatan sederhana dan tidak cairan
memerlukan peralatan khusus
Formula enteral dengan menggunakan
Biaya lebih murah bahan tepung kacang kacangan
menghasilkan formula yang tidak
homogen ( ada endapan )
DEVELOPMENT PLAN
FORMULA ENTERAL BLENDERIZED SIAP SEDUH

METODE???

UJI KLINIS KE PASIEN

KERAGAMAN BAHAN LOKAL

STANDARISASI
FORMULA ENTERAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai