Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ASUHAN GIZI IV

STUDI KASUS ASUHAN GIZI PADA PASIEN


GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Dosen Pengampu:
dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si, Sp.GK
Choirun Nisa, S.Gz, M.Gizi

Irene Nucifera Puspitadewi


22030114140084

PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
A. Gambaran Kasus
Nama : Ny S (56 tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa : Gagal Jantung Kongestif
BB aktual : 45 kg
TB : 151 cm
IMT : 19,7 kg/m2
Status gizi : Normal

Ny S berusia 56 tahun, masuk ke RS dengan keluhan utama lemas, sesak napas yang
dirasakan ketika sedang melakukan aktivitas berat dan merasakan nyeri pada dada.
Sebelum pasien masuk RS pasien telah diperiksa puskesmas tetapi tak ada perubahan
dengan obat yang diberikan. Pasien didiagnosis gagal jantung kongestif . Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit lain, dan nafsu makan pasien normal. Awal masuk RS BB Ny
S 45 kg, TB 151. Pasien memiliki kebiasaan makan 2-3 kali/hari . Lauk yang dikonsumsi
berupa ayam 3-4x/minggu, telur 2x/minggu, daging sapi, ikan lele, udang 2x/bulan,
jerohan 1x/minggu dengan cara digoreng. Sayur yang biasa dikonsumsi : bayam,
kangkung, sop, tumis jagung muda wortel, dan sayur daun singkong. Mie instan
2x/minggu. Buah yang dikonsumsi pisang dan pepaya 2 buah/minggu bila ada. Gorengan
2 buah tiap kali makan.Pasien sudah lama tidak mengkonsumsi susu. Sebelum masuk
rumah sakit, pasien hanya mengkonsumsi nasi 3 sdm dan sayur bayam 1 sdm tanpa
mengkonsumsi makanan lain.
Pasien adalah ibu RT yang tinggal bersama anak, menantu dan 3 cucunya. Waktu
pasien banyak dihabiskan di rumah, apalagi makin menurun semenjak sesak napas 3
bulan yang lalu. Hb 12,4 g/dL, Albumin 3,7 mg/dl, GDS 105 mg/dl, Ureum 28 mg/dl,
Kreatinin 1,1 mg/dl, Natrium 149 , kalium 3,4. Suhu pasien 36 oC, TD 120/80, nadi
100x/menit, respiratory rate 30x/menit.
Pasien telah mendapatkan edukasi dan konseling gizi ketika dirawat di Puskesmas
dan di RS, namun motivasi pasien rendah.

B. Skrining

MUST TOOL
STEP CATEGORY SCORE
1 BMI = 19,7 kg/m2 1
2 Weight loss = 0 kg 0
3 Acute disease effect= 2
yes
Jumlah score 3
Keterangan : high risk malnutrition

C. Asesmen Gizi
1. Pengakajian Riwayat Terkait Gizi / Makanan (FH)
Domain Data Interpretasi
FH-1.1.1 Total energy 26.6 kkal (RS) Asupan energi kurang,
intake hanya memenuhi 2.02 %
dari kebutuhan
2780 kkal (SMRS) Asupan energi lebih, 211
% dari kebutuhan
FH-1.2.2.5 Food variety Lauk yang dikonsumsi Jenis makanan yang
antara lain : diasup sebagian besar
ayam, telur, daging sapi,
merupakan makanan yang
ikan lele, udang, jeroan
digoreng. Sayuran dan
yang diolah dengan cara
buah yang diasup
digoreng.
tergolong tidak bervariasi
Sayur yang dikonsumsi
antara lain :
bayam, kangkung, sop,
daun singkong serta
tumis jagung muda dan
wortel.
Buah yang dikonsumsi
antara lain :
Pisang dan pepaya
(SMRS)
Hanya konsumsi bayam Tidak mengonsumsi
dan nasi banyak jenis makanan,
hanya mengonsumsi
sayur dan nasi saja.
FH-1.5.1.1 Total fat 0.1 gram (RS) Asupan lemak kurang,
hanya mencukupi 0,27%
dari kebutuhan
96 gram (SMRS) Asupan lemak berlebih,
mencapai 263% dari
kebutuhan
FH-1.5.2.1 Total protein 0.6 gram Asupan protein berlebih,
mencapai 1.21 %
kebutuhan
34,5 gram (SMRS) Kurang
FH-1.5.3.1 Total 5.8 gram (RS) Asupan karbohidrat
carbohydrate kurang, hanya memenuhi
2.93 % dari kebutuhan
135 gram (SMRS) Kurang
FH-1.5.4.1 Total fiber 8 gram (SMRS) Asupan serat kurang,
hanya memenuhi 24,24%
dari kebutuhan
0,1 gr (RS) kurang
FH-7.3.1 Physical activity Waktu pasien banyak Sedentary life style
history dihabiskan di dalam
rumah

Kesimpulan: Ny. S kekurangan asupan energi, karbohidrat dan serat. Sedangkan


asupan lemak, protein berlebih.

2. Pengkajian Antropometri (AD)


Domain Data Interpretasi
AD-1.1.1 height/length TB = 151 cm -
AD-1.1.2 weight BB = 45 kg -
AD-1.1.5 body mass Body mass index = Normal
index 19,735
Kesimpulan: Ny. S memiliki BMI normal.

3. Pengkajian Biokimia (BD)


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi
BD-1.11.1 Albumin 3,7 3,5-5,5 g/dL Normal
mg/dl
BD-1.10.1 Hb 12,4 g/dL 12.1 - 15.1 g/dL Normal
BD-1.5.2 GDS 105 < 200 mg/dL Normal
mg/dl
BD-1.2.1 Ureum 28 10-50 mg/dL Normal
mg/dl
BD-1.2.2 Kreatinin 1,1 Wanita : 0.6 mg/dL Normal
mg/dl to 1.1
BD-1.2.5 Natrium 149 135 to 145 mEq/L Tinggi
BD-1.2.7 Kalium 3,4 3.7 to 5.2 mEq/L Rendah
mEq/L
Kesimpulan: Ny. S memiliki kadar ureum dan natrium yang melebihi normal.
Sedangkan kadar kalium Ny. S tergolong rendah.

4. Pengkajian Data Klinis / Fisik (PD)


Suhu pasien 36oC, TD 120/80, nadi 100x/menit, respiratory rate 30x/menit, lemas,
sesak nafas.

Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi


PD-1.1.3 Sesak nafas - - -
cardiovascular-
pulmonary
PD-1.1.9 vital TD: 120/80 120/80 mg/dl Normal
Nadi
sign
60-100 kali/menit Normal
100x/menit
Respiratory
16-20 kali/menit Tinggi
rate
30x/menit

Kesimpulan: Ny. S memiliki keluhan lemas, sesak nafas dan nyeri pada dada yang
dirasakan ketika melakukan aktivitas berat.

5. Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)


Domain Data Interpretasi
CH-1.1.1 age 56 tahun -
CH 1.1.2 gender Wanita -
CH 1.1.4 language Indonesia -
Kesimpulan: Ny. S adalah seorang wanita berusia 56 tahun yang tinggal bersama
anak, menantu dan cucunya

6. Comparative Standar
Domain Data Interpretasi
CS-1.1.1 Total Energy 1316 kkal Perhitungan
Estimated Needs kebutuhan estimasi
energi berdasarkan
BB ideal dan
aktivitas ringan
CS-1.1.2 Method for Mifflin Et Al Formula
Estimating Needs
CS-2.1.1 Total Fat Estimated 36.5 gram/hari Lemak = 25 % dari
Needs total energi
CS-2.1.2 Total Protein 49.35 gram/hari Protein = 15 % dari
Estimated Needs total energy
CS-2.1.3 Total Carbohydrate 197.4 gram/hari Karbohidrat = 60%
Estimated Needs dari total energy
CS-2.4.1 Total Fiber 33 g Kebutuhan serat
Estimated Needs menurut AKG 2013
CS-5.1.1 Ideal/Reference 45.9 kg Berat badan Ideal
Body Weight dihitung
menggunakan
rumus Brocca
20.1
CS-5.1.2 Recommended kg/m2 Normal
body Mass Index (BMI)

D. Diagnosis
1. Inadequate Oral Intake (NI 2.1) berkaitan dengan lemas, sesak nafas, dan nyeri
pada dada ditandai dengan hasil recall energi 2.02 %, karbohidrat 2.93%, protein
1.21% dan lemak 0.27% yang dikategorikan kurang.
2. Altered nutrition- related laboratory value (NC 2.2) berkaitan dengan penyakit
gagal jantung kongestif (CHF) ditandai dengan kadar natrium melebihi normal
(149 mEq/l)

E. Rencana Intervensi Gizi


1. Perencanaan
a. Tujuan Intervensi
1. Memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan tanpa
membebani kerja jantung
2. Mempertahankan status gizi normal
3. Menurunkan dan menormalkan nilai natrium dalam darah
4. Meningkatkan motivasi pasien

b. Preskripsi Diet
1. Memberikan energi sesuai kebutuhan (secara bertahap diawal
500kkal)
2. Memberikan protein 15% dari energi total
3. Memberikan lemak 25% dari energi total
4. Memberikan asupan natrium sebesar 1000-1200 mg/hari
5. Memberikan makanan dengan konsistensi yang mudah dicerna
6. Memberikan makanan dengan porsi kecil tetapi frekuensi sering
2. Implementasi
a. Pemberian Diet
Pasien diberikan terapi diet jantung 658 kkal (separuh dari kebutuhan normal)
sesuai kebutuhannya dengan bentuk makanan lunak. Diberikan secara oral
dengan frekuensi 3 kali makan utama dan 3 kali selingan. Diet yang diberikan
berupa makanan sumber rendah natrium. Seperti sayur dan buah segar,
gandum, sereal, susu, dan ikan.

b. Edukasi
Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan seputar gizi, dan
kesehatan seperti pentingnya gizi seimbang, penjelasan tentang masalah yang
dialami pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit gagal jantung
kongestif, jenis-jenis makanan yang tepat pada penderita gagal jantung
kongestif. Sebelum melakukan edukasi ini, dilakukan evaluasi terlebih dahulu
terkait edukasi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Edukasi dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, durasi 30 menit. Dan
dilakukan di ruang perawatan pasien. Sasaran edukasi adalah pasien dan
keluarga pasein.

c. Konseling
Konseling ini menitikberatkan untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran
pasien untuk menerapkan pola hidup sehat untuk mendukung proses
penyembuhan pasien. Konseling juga dilakukan dengan menginformasikan
hasil pengkajian gizi responden, menjelaskan tujuan diet, mendiskusikan
perubahan pola makan, mendiskusikan perilaku berisiko.
Selama proses konseling, dapat digunakan alat bantu berupa lealfet dan di
akhir proses konseling leaflet akan diberikan kepada pasien. Leaflet berisi
penjelasan penyakit yang sedang dialami pasien, ataupun daftar bahan
makanan penukar agar pasien dapat mengingat intrevensi apa yang telah
diberikan. Untuk jadwal konseling gizi dapat dilakukan seminggu sekali atau
dua minggu sekali pada waktu sore hari selama 30 menit 60 menit.

F. Rencana Monitoring Gizi


1. Asupan makan, antropometri, dan biokimia, perubahan perilaku terkait gizi
Indikator Metode Target Pencapaian
Memberikan energi Terjadi peningkatan
sesuai kebutuhan (secara asupan energi secara
bertahap diawal 500kkal) bertahap.
Memberikan asupan Terjadi peningkatan
protein 15% dari total asupan protein secara
kebutuhan energi secara bertahap.
Recall 24 jam, metode
bertahap
comstock (sisa makanan).
Memberikan asupan Terjadi peningkatan
karbohidrat 55% dari asupan karbohidrat
total keburutuhan energi secara bertahap
secara bertahap
Memberikan asupan Terjadi peningkatan
lemak 30% dari total asupan lemak secara
kebutuhan energi secara bertahap
bertahap
Memberikan diet rendah Pemeriksaan laboratorium Penurunan kadar natrium
natrium dalam darah menjadi
normal 132-147mEq/L
Edukasi Post tes Peningkatan pengetahuan
pasien dan keluarga
terhadap penyakit yang
dialami pasien
Konseling Memantau perkembangan Terjadi perubahan sikap
yang terjadi pada pasien dan perilaku serta
terkait masalah gizi yang kepatuhan terhadap diet
dialami. yang diberikan

G. Pembahasan
1. Definisi Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif (Congestive Heart Failure) adalah suatu keadaan
dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah yang cukup bagi tubuh
dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh yang dibutuhkan untuk keperluan
metabolisme jaringan, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen terganggu. (1)
Pada gagal jantung kongestif, kapasitas ventrikel kiri yang tidak mampu
memompa darah dari jantung atau mengisi jantung dengan darah. CHF juga dapat
mengakibatkan hipertropi ventrikel kiri yang berhubungan dengan adanya
hipertensi. Gagal jantung juga merupakan suatu komplikasi atau akhir dari
beberapa penyakit jantung yang menyerang sebelumnya. (2)

2. Etiologi Gagal Jantung Kongestif (2)


Gagal jantung muncul karena adanya kelainan dari perikardium, miokardium,
endokardium atau pembuluh darah, tetapi yang paling sering adalah dikarenakan
adanya kerusakan fungsi miokardia ventrikel kiri. Ada beberapa perbedaan antara
pria dan wanita: wanita cenderung rusak pada fungsi sistolik ventrikel, sedangkan
pada pria adanya kerusakan parah pada fungsi sistolik. Penyebab utama gagal
jantung adalah IHD (Ischemic Heart Disease), hipertensi, dan dilatasi pada
kardiomiopati. Pada wanita, hipertensi adalah penyebab utamanya, sedangkan
pada pria IHD adalah penyebab utamanya.

Tabel 1 Stages Gagal Jantung (3)

Tingkatan/Stage Gejala
Kelas I (Mild) / NYHA I Tidak ada gejala pada setiap aktivitas fisik dan
tidak ada pembatasan dalam kegiatan fisik biasa
Kelas II (Mild) / NYHA II Adanya pengurangan aktivitas fisik pada tingkat
aktivitas fisik yang moderate ( contoh: sesak nafas
saat menaiki tangga)
Kelas III (Moderate) / Tidak dapat melakukan aktivitas fisik pada tingkat
NYHA III aktivitas yang rendah. (sesak nafas, kecuali saat
beristirahat)
Kelas IV (Berat) / NYHA IV Keterbatasan aktivits fisik. Gejala sesak nafas
sering muncul pada saat sedang beristirahat.

3. Manifestasi Klinis (2)


Tanda dan gejala gagal jantung kongestif adalah:
a. Berkurangnya aliran darah
b. Berkurangya pasokan oksigen yang akan menjadi dyspnea (sesak nafas)
c. Kelelahan
d. Lemas
e. Tidak dapat beraktivitas fisik
f. Tidak dapat tahan pada suhu rendah
g. Retensi cairan yang akan berakibat menjadi edema
Berdasarkan etiologi, tanda dan gejala yang telah dipaparkan di atas disesuaikan
dengan data asessesmen pada Ny. S diketahui diagnosis gizi Ny. S yaitu Inadequate
Oral Intake (NI 2.1) berkaitan dengan lemas, sesak nafas, dan nyeri pada dada
ditandai dengan hasil recall energi 2.02 %, karbohidrat 2.93%, protein 1.21% dan
lemak 0.27% yang dikategorikan kurang dan Altered nutrition- related laboratory
value (NC 2.2) berkaitan dengan penyakit gagal jantung kongestif (CHF) ditandai
dengan kadar natrium melebihi normal (149 mEq/l).
Berdasarkan diagnosis dan gambaran kasus Ny. S, Ny. S diberikan intervensi
yaitu berupa terapi diet, edukasi dan konseling gizi. Terapi diet bertujuan untuk
memberikan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan tanpa membebani kerja
jantung, mempertahankan status gizi normal, menurunkan dan menormalkan nlai
natrium dalam darah. Sedangakan tujuan dari edukasi adalah memberikan
pengetahuan seputar gizi dan kesehatan seperti pentingnya gizi seimbang, penjelasan
tentang masalah yang dialami pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit
gagal jantung kongestif, jenis-jenis makanan yang tepat pada penderita gagal jantung
kongestif. Dan pemberian konseling disini sangatlah penting dikarenakan bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran pasien untuk menerapkan pola hidup
sehat untuk mendukung proses penyembuhan pasien.
Setelah dilakukannya intervensi gizi, perlu melakukan monitorng dan evaluasi
gizi dari perencanaan intervensi yang telah dilakukan. Dari pemberian terapi diet,
perlu dilihat adanya peningkatan asupan energi secara bertahap, peningkatan asupan
protein, peningkatan asupan karbohidrat, asupan lemak sesuai kebutuhan energi
secara bertahap dan penurunan kadar natrium dalam darah menjadi normal 132-147
mEq/L. Monitoring dan evaluasi pada tahap edukasi adalah adanya peningkatan
pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit yang dialami pasien melalui post
tes yang diberikan. Pada konseling gizi terjadi perubahan sikap dan perilaku serta
kepatuhan terhadap diet yang diberikan dnegan memantau perkembangan yang terjadi
pada pasien terkait masalah gizi yang dialami.
H. Daftar Pustaka

1. Wahyuningsih R. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien. 1st ed. Yogyakarta: Graha Ilmu;
2013. 244 p.
2. Nelms M, Sucher K, Long S. Disease of the Cardiovascular System. In: Marshall P,
editor. Nutriton Therapy and Pathophysiology. 2nd ed. Belmont, CA; 2010. p. 914.
3. Zealand N. Diagnosis and management of chronic heart failure Key messages. 2011;
(October).
I. Lampiran

1. Analisis zat gizi makanan SMRS


Tabel 2 Perbandingan FFQ dan Kebutuhan (Sebelum masuk RS)

Zat gizi Kebutuhan FFQ % Interpreta


Kecukupan si
Energi 1316 2780 211 Lebih
Karbohidrat 197.4 135 68 Kurang
Protein 49.35 34,5 69 Kurang
Lemak 36.5 96 263 Lebih
Serat 33 8 24,2 Kurang
Vitamin C 75 71 94 Cukup
Thiamin 1 0,62 62 Kurang
Kalsium 800 206 25,8 Kurang
Fosfor 600 1006 167,6 Lebih
Magnesium 270 242 89,6 Cukup
Besi 12 9 75 Kurang
Zinc 10 10 100 Cukup
Mangan 2 4 200 Lebih

2. Analisis zat gizi makanan di RS


Tabel 3 Perbandingan Hasil Recall dan Kebutuhan (di RS)

Zat gizi Kebutuhan Recall % Interpreta


Kecukupan si
Energi 1316 kkal 26.6 kkal 2.02 Kurang
Karbohidra 197.4 g 5.8 g 2.93 Kurang
t
Protein 49.35 g 0.6 g 1.21 Kurang
Lemak 36.5 g 0.1 g 0.27 Kurang
Fiber (g) 30 0.1 g 0.33 Kurang
Kalium(mg 4700 17.5 mg 0.37 Kurang
)
Natrium 1300 1.8 mg 0.1 Kurang
(mg)
Vitamin 75 0.3 mg 0.4 Kurang
C(mg)
Magnesium 320 4.8 mg 1.5 Kurang
(mg)
Besi (mg) 12 0.1 mg 0.83 Kurang
Zinc (mg) 10 0.1 mg 1 Kurang
Kalsium 1000 4 mg 0.4 Kurang
(mg)
Fosfor (mg) 700 8.8 mg 1.25 Kurang

Tabel 4 Hasil pemeriksaan laboratorium

No Pemeriksaan Hasil Rentang Interpretas


Normal i
1 Hb 12.4 g/dL 12 g/dL Normal
2 Albumin 3.7 mg/dL 3.5-4.8 g/dl Normal
3 GDS 105 mg/dL 70-120 mg/dL Normal
4 Ureum 28 mg/dL < 50 mg/dL Normal
5 Kreatinin 1.1 mg/dL 0.8-1.3 Normal
6 Natrium 149 132-147 Tinggi
7 Suhu Pasien 360C 35-37 0C Normal
8 Tekanan darah 120/80 120/80 mmHg Normal
9 Nadi 100x/menit 60-100x/menit Normal
10 Respiratory Rate 30x/menit 16-20x/menit Tinggi
11 Kalium 3.4 3.3-5.4 Normal

Perhitungan Kebutuhan
Mifflin
BMR = 9,99BB + 6,25 TB 4,92U - 161
= 9,99B*45 + 6,25*151 4,92*56 161
= 449,55 + 943,75 275,52 -161
= 956,78
SDA = 10% x BMR
= 10% x 956,78
= 95,678
Aktivitas fisik = 25% x (SDA + BMR)
= 25% x (956,78 + 95,678)
= 263,1145
Energi total = BMR + SDA + Aktivitas Fisik
= 956,78 + 95,678 + 263,1145
= 1315,5725
=1316 kkal
Kebutuhan zat gizi
- Karbohidrat = 60% x 1316 x = 197,4 gram
- Protein = 15% x 1316 x = 49,35 gram
- Lemak = 25% x 1316 x 1/9 = 36,5 gram

3. Analisis zat gizi menu

Tabel 5 Rekomendasi Menu


Waktu Contoh Menu Bahan Berat URT Penukar Cara pengolahan
Nasi tim Nasi 1 karbohidrat Nasi di tim
50 gr gls
Ikan kembung Ikan kembung 1 hewani Ikan kembung dicinc
Pagi 30 gr 1 ptg sdg
Sayur oyong Sayuran B 1 sayuran dahulu sebelum dio
50 gr gls
Susu skim Susu skim 1 susu Sayuran di potong keci
100 gr gls
sebelum diolah
Snack Mangga 70 gr bh besar 1 buah Mangga dikupas lalu
pagi Jus mangga Gula pasir 10 gr 1 sdm 1 gula blender sampai halus d
Air 60 gr 1 gls 1 air menambahkan air
Nasi tim Nasi di tim
Tempe bacem Nasi 50 gr gls Tempe dimasak dah
1 karbohidrat
Sayur sup jagung Tempe 30 gr 1 ptg sdg menjadi bacem
Siang 1 nabati
Sayuran B 75 gr 1 gls Sayuran di potong keci
1 sayuran
sebelum diolah, jagu
dihaluskan
Snack
Cracker Oat Cracker Oat 15 gr 2 bh bsr 1 karbohidrat
sore -
Nasi tim Nasi 50 gr 1 gls Nasi di tim
Sayur tauge tahu Sayuran C 40 gr 1 gls Sayuran tauge dicinc
Malam putih Tahu 110 gr 1 bj bsr kasar
Pepes jamur putih Sayuran B 85 gr 1 gls Jamur dipepes menggu
Susu skim Susu skim 100 gr 1 sdt daun pisang
Snack
Teh manis hangat Gula pasir 10 gr 1 gula 1 sdm -
malam

Tabel 6 Analisis Zat Gizi Menu

Zat gizi Kebutuhan Hasil


Nutrisurvey
Energi 1316 kkal 664,2 kkal
Karbohidra 197.4 g 99,3 gr
t
Protein 49.35 g 35,5 gr
Lemak 36.5 g 18,2 gr
Fiber (g) 30 7,7 gr
Kalium(mg 4700 1546,1 mg
)
Natrium 1300 159,7 mg
(mg)
Vitamin 75 51,1 mg
C(mg)
Magnesium 320 214,8
(mg)
Besi (mg) 12 6,6 mg
Zinc (mg) 10 4,1 mg
Kalsium 1000 407,8 mg
(mg)
Fosfor (mg) 700 637,1 mg
4. Media konseling (leaflet/booklet)

Anda mungkin juga menyukai