Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kasus Asuhan Gizi III
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Riva Hidayah 22030114120050
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Kasus
Karina, usia 17 tahun dengan TB 157 cm dan BB 39 Kg adalah seorang siswa kelas 3
SMA di sebuah sekolah menengah pertama. Ia tinggal jauh dari orang tuanya karena lokasi
sekolahnya yang berada dikota sehingga dia kost, sedangkan orang tuanya tinggal didesa.
Dari hari senin sampai sabtu Karina sekolah dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB
dengan berjalan kaki ke sekolah. Dan sering begadang untuk menyelesaikan tugas-tugas
sekolah dan belajar untuk mengahadapi ujian nasional. Kebiasaan karina begadang juga
membuat ia sering duduk terlalu lama dan setiap begadang Karina selalu mengonsumsi kopi.
Karina kerap kali tidak sempat sarapan dan untuk mengehemat uang jajan, ia sering
mengonsumsi lauk nabati. Dia kurang suka mengonsumsi sayur dan jarang mengonsumsi
buah. Karina kurang suka minum air putih, biasanya dalam sehari ia hanya meminum 3 gelas,
sedangkan Karina lebih menyukai teh manis, dalam sehari 3 gelas. Karina juga sering
mengalami sembelit sehingga buang air besar cukup lama. Setiap sembelit dia mengalami
perdarahan saat buang air besar. Sudah tiga minggu ini karina merasa mengantuk dikelas.
Selain itu, Karina juga sering merasa cepat lelah, mata berkunang-kunang, cepat merasa
pusing, lemas, dan kurang nafsu makan. Beberapa hari yang lalu karina sempat pingsan saat
melakukan upacara bendera. Khawatir dengan keadaan teman 1 kostnya, tini membawa
karina ke rumah sakit dan didapatkan hasil sebagai berikut :
= 1126,22 kkal
AF = 50 % x 1126,22
= 563,11 kkal
= 168,933 kkal
= 1858 kkal
55
x 1858=1021,9 kkal
Kebutuhan KH = 100
1021,9
=255,5 gram
= 4
15
x 1858=278,7 kkal
Kebutuhan P = 100
278,7
=69,7 gram
= 4
30
x 1858=557,4 kkal
Kebutuhan L = 100
557,4
=61,9 gram
= 9
= 1249 kkal
AF = 50 % x 1249
= 624,5 kkal
= 187,35 kkal
TEE = 1249+ 624,5 + 187,35
= 2061 kkal
55
x 2061=1133,5 kkal
Kebutuhan KH = 100
1135,5
=283 gram
= 4
15
x 2061=309,15 kkal
Kebutuhan P = 100
309,15
=77,3 gram
= 4
30
x 2061=618,3 kkal
Kebutuhan L = 100
618,3
=68,7 gram
= 9
BAB II
ASUHAN GIZI PADA ANEMIA BESI
Kesimpulan :
AD-1.1.2 Weight 39 kg -
Kesimpulan:
(kadar Hb normal : 12
mg/dL)
Karina memiliki kadar hemoglobin 10 mg/dl, hematokrit 30% dan transferin saturation
15% yang tergolong rendah dari nilai normal
Kesimpulan:
Karina tampak lemah, cepat lelah,pusing dengan mata berkunang-kunang serta terdapat
gangguan pada sistem pencernaan ( perdarahan pada anus) dan hipotensi.
Kesimpulan:
Karina merupakan seorang perempuan Indonesia yang berusia 17 tahun yang berstatus
sebagai pelajar SMA yang tinggal sendiri (kost).
CS-2.1.1 Total Fat Estimated 68,7 gr/hari Lemak = 30% total energi
Needs
B. Diagnosis
C. Intervensi
a. Tujuaan Intervensi
1. Menangani perdarahan saluran cerna yang menyebabkan anemia
2. Meningkatkan asupan Fe, Protein, Asam Folat, vitamin B12
3. Meningkatkatkan berat badan pasien sampai berat badan ideal
b. Preskripsi Gizi
1. Pengaturan menu diet
a. JangkaPendek
1. Mengatasi perdarahan karena hemoroid
- Mencegah terjadinya hemoroid
Untuk masalah mengatasi penyakit hemoroid, dapat dibagi menjadi dua
cara yaitu dengan terapi non bedah (seperti pemberian obat-obatan) dan
juga terapi bedah. Tindakan yang dapat dilakukan oleh ahli gizi adalah
memberikan terapi untuk mencegah terjadinya hemoroid itu kembali
serta tidak memperparah kondisi klien dengan hemoroid adalah dengan
cara pemberian asupan/diet berupa sayur dan buah (serat) yang banyak
mengandung air serta asupan air yang cukup minimal 2000 ml/hari (8-
10 gelas per hari). Untuk dosis serat dibuat cukup atau
sedang,dikhawatirkan bila diberi tinggi serat dapat memperparah
kondisi pasien. Sayur dan buah tersebut dibuat dalam bentuk tekstur
yang lunak. Dengan pemberian asupan sayur dan buah yang cukup
diharapkan tidak memperparah keadaan hemoroid pasien (baik saat
mengalami maupun untuk tindakan pencegahan) (1, 2)
b. Jangka Panjang
Menangani kasus underweight pada pasien
Memberikan asupan energi, zat gizi makro dan mikro sesuai dengan
kebutuhan untuk mencapai berat badan ideal melalui perencanaan
perubahan menu diet.
2. Edukasi Gizi
Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan seputar gizi, dan
kesehatan seperti pentingnya gizi seimbang, penjelasan tentang masalah
yang dialami pasien, faktor-faktor yang mempengaruhi anemia. Selain itu,
edukasi gizi dilakukan dengan menginformasikan hasil pengkajian gizi
responden, menjelaskan tujuan diet, mendiskusikan perubahan pola makan,
mendiskusikan perilaku berisiko. Selama konsultasi, dapat digunakan alat
bantu food model, standar makanan sehari, contoh menu dan daftar bahan
makanan penukar. Untuk jadwal edukasi gizi dapat dilakukan sebulan
sekali pada waktu sore haris elama 30 menit setelah Nn.K melakukan
aktivitasnya sehari-hari
3. Konseling gizi
Konseling gizi dilakukan dengan menitikberatkan pada kesadaran dan
kemauan responden untuk menerapkan pola hidup sehat yang telah
disepakati oleh konselor dan pasien. Selama proses konseling, dapat
digunakan alat bantu berupa food model, dll dan di akhir proses konseling
pasien akan diberikan leaflet tentang gizi seimbang, penyakit yang sedang
dialami pasien, ataupun daftar bahan makanan penukar agar pasien (Nn.K)
dapat mengingat intrevensi apa yang telah diberikan. Untuk jadwal
konseling gizi dapat dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali
pada waktu sore hari selama 30 menit 60 menit setelah Nn.K melakukan
aktivitasnya sehari-hari.
Anemia adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau hemoglobin (Hb) lebih
rendah dari nilai normal. Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat disebabkan
oleh hilangnya darah yang terlalu cepat atau karena terlalu lambatnya produksi sel darah
merah. Anemia dapat disebabkan oleh defisiensi zat gizi dan bisa disebabkan bukan karena
defisiensi zat gizi. Pada kasus kali ini yang dibahas adalah anemia karena defisiensi zat gizi
yaitu zat besi dan anemia yang dikarenakan adanya perdarahan pada saluran pencernaan.
Diagnosis gizi yang ditemukan pada Karina adalah Gangguan gizi terkait perubahan nilai
laboratorium (nilai Hemoglobin, hematocrit, transferin saturation) (NC.2.2) berkaitan
dengan kurangnya asupan zat besi, protein, vitamin C, B12, Asam Folat dan kelebihan
asupan kafein ditandai dengan nilai Hb 10 mg/dl, hematokrit 30%, transferin saturation 15%,
serta adanya pusing, mudah lelah dan mengantuk,dan mata berkunang-kunang. Gangguan
saluran cerna (NC.1.4) berkaitan dengan kurangnya asupan serat dan asupan cairan ditandai
dengan perdarahan saat BAB. Underweight (NC.3.1) berkaitan dengan kurangnya asupan
energi dan zat gizi makro (karbohidrat dan protein) ditandai dengan IMT/U -2,3 SD. Setelah
ditemukan diagnosis dari Karina maka diberikannya intervensi yang sesuai dengan diagnosis.
Intervensi yang dibuat diberikan memiliki beberapa tujuan yaitu menangani perdarahan
saluran cerna yang menyebabkan anemia, meningkatkan asupan Fe, Protein, Asam Folat,
vitamin B12, meningkatkatkan berat badan pasien sampai berat badan ideal. Intervensi dibagi
menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Intervensi jangka pendek adalah
mengatasi perdarahan karena hemoroid, mengatasi perdarahan karena hemoroid dan
mengurangi inhibitor dalam penyerapan Fe, Suplementasi besi. Sedangkan jangka panjang
adalah menangani kasus underweight pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA