Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI

ASUHAN GIZI KLINIK PENYAKIT DALAM


DM, LBP, FEBRIS, MELENA
DI RSUD dr.LOEKMONO HADI KUDUS

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kasus harian di ruang penyakit dalam

Disusun oleh :

ELLY RATNA SARI P1337431321011

PRODI PROFESI DIETISIEN


JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2021
IDENTITAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Kode IDNT CH. Riwayat Pasien (Client History)


(CH.1.1) Data personal
Rekam Medis : 525 900
CH.1.1 Nama pasien : Ny.W
CH.1.1.1 Umur : 07 – 09 - 1967 (54 Tahun)
CH.1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik : Jawa
Tanggal masuk : 25-01-2021
Diagnosis medis : DM, Febris, LBP, Melena
Ruangan : Ruang Bogenvile 2 Kamar D3
Alamat : Undaan kudus

B. Gambaran Keadaan Pasien

Ny.W adalah seorang wanita berusia 54 tahun memiliki Tinggi


Lutut 46 cm, Panjang Lengan 25 cm, Lingkar Lengan Atas 22 cm. Pasien
masuk rumah sakit dengan keluhan demam terus-menerus, BAB hitam, sesak
napas. Pasien masuk rumah sakit dengan diagnosa DM, Febris, LBP, Melena.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik/klinis tekanan darah Ny.W adalah
101/61 mmHg, nadi 103 kali/menit, respirasi 14 kali/menit, suhu 36 ͦC, Spo2
95%.

Sebelum masuk rumah sakit pasien bekerja sebagai tani, pasien tidak
pernah melakukan latihan fisik (olahraga). Pasien belum pernah mendapatkan
konseling terkait gizi.

Sebelum masuk rumah sakit konsumsi makan pasien Makan pokok


3 kali/hari, dengan lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah, Nasi 3
kali/hari (1centong nasi/kali makan), Ikan 5 kali /minggu, telur 3 kali/minggu
(1/2 ptg sdg), daging 3 kali/bulan. Tahu 1 kali/hari, tempe 1 kali/hari. (1 ptg),
sering digoreng. Sayuran 3 kali/hari, sayur paling sering dikonsumsi bayam,
brokoli. (1/2 gelas). Buah 4 kali/minggu, buah paling sering dikonsumsi
pir. Mengonsumsi teh 1 kali/hari (1 gls) dengan menambahkan 1 sdm gula
pasir. Rutin mengonsumsi tablet Fe, dan rutin mengonsumsi susu untuk ibu
hamil.

Berdasarkan hasil recall 24 jam pasien asupan energi 1051,5 kkal,


protein 44,7 gram, lemak 58,9 gram, karbohidrat 88,0 gram
ASUHAN GIZI

A. SKRINING GIZI

SKRINING GIZI MNA (Mini Nutritional Adult)

Kesimpulan : Berdasarkan hasil skrining MNA pada Ny.W didapatkan skor 5,


yang artinya bila skor <14 maka beresiko malnutrisi. Sehingga
Ny.W beresiko malnutrisi.
B. ASSESMEN GIZI

1. Riwayat Gizi dan Makanan

Kebiasaan makan sebelum sakit/saat sehat/saat di rumah


Riwayat Gizi
: Makan pokok 3 kali/hari, dengan lauk hewani, lauk
Pola makan
nabati, sayuran dan buah
Sumber KH : Nasi 3 kali/hari (1 ½ centong nasi/kali makan)
: Ikan 2 kali /minggu, telur 4 kali/minggu (1 ½ ptg
Lauk Hewani
sdg)
Lauk Nabati : Tahu 1 kali/hari, tempe 3 kali/hari. (1 ptg).
: Sayuran 3 kali/hari, sayur paling sering dikonsumsi
Sayuran
terong, kacang panjang. (1 gelas).
: Buah 2 kali/minggu, buah paling sering
Buah
dikonsumsi pisang
: Mengonsumsi teh 2 kali/hari (1 gls) dengan
Sumber KH Murni
menambahkan 1 sdm gula pasir
Lainnya : Mengonsumsi gorengan 2 buah/hari

Kesimpulan : Berdasarkan hasil FFQ pasien selama di rumah bila dibandingkan


dengan PUGS isi piringku, asupan makan Ny.W masih dalam
kategori berlebih. Dimana berdasarkan anjuran PUGS Isi piringku
makanan pokok 2/3 dari ½ piring setiap kali makan dimana 1
centong nasi/kali makan. Untuk lauk-pauk 1/3 dari ½ piring
makan, Konsumsi sayur dianjurkan 2/3 dari ½ piring atau 150
gram atau 1 mangkok sedang.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BMR = 25 x 51,3
= 1282,5 kal

Koreksi umur 40 - 59Tahun (PERKENI 2021)


K.umur = 5% x BMR
= 64,3 kal

Faktor Aktifitas Fisik (PERKENI 2021)


F. A = 10% x BMR
= 128,3 kal

Faktor Stres Metabolik (PERKENI 2021)


F. S = 10% x BMR
= 128,3 kal

ENERGI = (BMR – K. umur) + F. Aktivitas + F. stress


= (1282,5 – 64,3) + 128,3 + 128,3
= 1474,8 kkal

PERKENI,2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
Protein = 15% x energi
= 55,3 gram

PERKENI,2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian,2020)


Lemak = 25% x energi
= 41 gram
Pembagian lemak :
Lemak Jenuh (SAFA) <7% dari kebutuhan = 5% x 1474,8/9 = 8,2 gr
Lemak Tidak Jenuh Ganda (PUFA) <10% dari kebutuhan = 8% x
1474,8/9 = 13,1 gr
Lemak Tidak Jenuh Tunggal (MUFA) 12-15% dari kebutuhan = 12% x
1474,8/9 = 19,7 gr

(PERKENI,2021) (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
KH = 60% x energi
= 221,2 gram

Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan PERKENI didapatkan energi 1474,8


kkal , protein 55,3 gram, lemak 41 gram dan karbohidrat 221,2
gram.

Hasil recall 24 Jam


Energi Protein Lemak Karbohidrat
(FH. 1.1.1) (FH.1.5.3 ) (FH.1.5.1 ) (FH.1.5.5 )
Asupan oral 584,4 kkal 22,95 gram 21,6 gram 87 gram
Kebutuhan 1474,8 kkal 55,3 gram 41 gram 221,2 gram
% asupan 40% 42% 53% 39%
Kurang Kurang Kurang Kurang

Kesimpulan : Berdasarkan hasil recall 24 pasien dapat dilihat bahwa asupan oral
Ny.W yaitu energi 584,4 kkal (40%), Protein 22,95 gr (42%),
Lemak 21,6 gr (53%), KH 87 gr (39%). Asupan oral Ny.W dalam
kategori kurang, menurut WNPG 2004 asupan dalam kategori
kurang bila <80% dan dalam kategori baik bila 80% - 110%.

2. Riwayat Terkait Penyakit

CH. Riwayat Pasien


(CH. 2) Riwayat Medis/Keluarga
(CH.2.1) Riwayat medis/kesehatan pasien/klien/keluarga:
Keluhan utama: demam tinggi terus-menerus, BAB hitam, sesak napas

Riwayat Penyakit Terdahulu : -

Riwayat Penyakit Sekarang : DM, Febris, LBP, Melena

(CH.3.1) Riwayat Sosial


Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Situasi tempat tinggal: Anak dan suami
Kesimpulan : Berdasarkan hasil assesmen pasien memiliki keluhan demam
tinggi terus-menerus, BAB hitam, sesak napas . Pasien bekerja
sebagai tani, beragama islam dan pasien tinggal bersama anak
dan suami.

3. FH.3.Obat-obatan and Penggunaan Terapi Alternatif atau


Komplementer/Medication and Complementary/Alternative Medicine Use

FH.3.1.1 Penggunaan obat yang diresepkan


Jenis Fungsi Interaksi dengan Rekomendasi
Obat/Terapi Zat gizi
Cefotaxime Untuk mengobati sejumlah
infeksi bakteri
Paracetamol Untuk meredakan demam dan Mengurangi Menghindari
nyeri penyerapan obat makanan
tinggi serat
selama
pemberian
obat
Ketorolac Untuk meredakan nyeri dan
peradangan
Diazpam Untuk mengatasi gangguan
kecemasan, meredakan kejang,
kaku otot
Mecobalamin Untuk mengatasi kekurangan
vitamin B12

4. Pengetahuan/Kepercayaan

FH.4. Pengetahuan/ Kepercayaan/Sikap (Knowledge, Beliefs/Attitude)


FH.4.2 Kepercayaan dan Sikap
FH.4.2.7 Kesiapan merubah prilaku terkait gizi
- Belum pernah mendapatkan mendapatkan konseling terkait makanan
dan gizi

Kesimpulan : Berdasarkan hasil assessment diketahui bahwa pasien belum


pernah mendapat konseling gizi terkait makanan dan gizi dan
pendidikan yang rendah mempengaruhi daya terima pasien
terhadap informasi yang didapatkan.
5. Aktifitas Fisik

FH.7. Aktifitas Fisik dan Fungsi (Physical Actifity and Function)


FH.7.3.1 Riwayat Aktivitas Fisik
- Pasien tidak pernah melakukan aktifitas fisik (olahraga)

Kesimpulan : Berdasarkan hasil assessment pada pasien diketahui pasien


tidak pernah melakukan latihan fisik (Olahraga).

6. Antropometri

AD. Antropometri
AD. 1.1 Komposisi Tubuh/Pertumbuhan/Riwayat BB
BB = 43 kg
TB = 157 cm
Lila = 22 cm
Tilut = 43 cm
Ulna = 25 cm

BBI = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg


= 90% x (157 – 100) x I kg
= 90% x 57 x 1 kg
= 51,3 kg

Estimasi BB dengan Lila (Gibson 2005)


W = (2,001 x Lila) – 1,223
= (2,001 x 22) – 1,223
= 43 kg

Estimasi TB dengan Tinggi Lutut (Chumlea 1985)


W = (1,83 x tilut) – (0,24 x u) + 84,88
= (1,83 x 43) – (0,24 x 54) + 84,88
= 157 cm
Estimasi TB dengan Ulna (ilayperuma 2010)
W = 68,777 + 3,536 x P. Ulna
= 68,777 + 3, 536 x 25
= 157 cm
IMT = BB = 43 = 17,4 kg/m² (Gizi Kurang)
(TB) (1,57)²

Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan antropometri menggunakan


estimasi untuk perhitungan berat badan dan tinggi badan
menggunakan, Lingkar Lengan Atas (Lila) Tinggi Lutut
(Tilut), Ukuran Lengan Atas (Ulna). Dengan nilai IMT 17,4
kg/mᵌ dengan status gizi kurang, berdasarkan standar Asia-
Fasifik status gizi baik yaitu 18,9 – 22,9 kg/mᵌ.

7. Biokimia

BD. Data Biokimia, Tes Medis dan Prosedur


Kode Nila
Data Biokima Hasil Ket.
IDNT Rujukan
Haemoglobin 7,9 12 – 15 g/dl Rendah
Eritrosit 2,89 4,0 – 5.1 jt/ul Rendah
Hematokrit 22,0 36 – 47% Rendah
Trombosit 470 150 – 400 10ᶺ3/ul Tinggi
Lekosit 22,9 4,0 -12,0 10ᶺ3/ul Tinggi
Netrofil 81,3 50 – 70 % Tinggi
Limfosit 10,9 20 – 40 % Lemak
Monosit 6,3 2–8%
Eosinofil 1,2 2–4% Rendah
Basofil 0,3 0–1%
MCH 27,3 27 – 31 pg
MCHC 35,9 33 – 37 g/dl
MCV 76,1 79 – 99 fl Rendah
RDW 14,8 10 – 15 %
MPV 10,3 6,5 – 11 fl
PDW 10,9 10 – 18 fl
Netrofil Absolut 18,6 10ᶺ3/ul
Limfosit Absolut 2,5 10ᶺ3/ul
NLR 7,4
Kolestrol 168 ≤200 mg/dl
LDL kolestrol 15 27 – 67 mg/dl
HDL kolestrol 91,8 <150 mg/dl
Trigliserida 306 <160 mg/dl Tinggi
Kalsium 1,81 2,20 – 2,90 mmol/L Rendah
Kalium 5,3 3,5 – 5,5 mmol/L
Natrium 136 135 - 145 mmol/L
Klorida 110 98 – 108 mmol/L

Kesimpulan : Dari hasil biokimia ditemukan kadar Haemoglobin rendah


menandakan adanya anemia. kadar Eritrosit tinggi
menandakan bahwa didalam tubuh sel darah merah melebihi
ambang normal. Kadar Trombosit tinggi dapat menyebabkan
pengumpalan darah. Monosit tinggi menandakan adanya
infeksi didalam tubuh. Kadar Netrofil tinggi menandakan
adana infeksi didalam tubuh. Kadar Limfosit rendah
menandakan dalam tubuh kekurangan limfosit yang
disebabkan adanya infeksi. Kadar Hematokrit rendah
menandakan adanya anemia seperti defesiensi besi, defesiensi
B12 dan folat, serta peradangan kronis. Kadar Eosinophil
rendah menandakan kurangnya sel darah putih didalam
tubuh. Kadar MCV rendah menandakan adanya anemia
defisiensi besi. Kadar Trigliserida tinggi menandakan
tingginya lemak didalam darah melebihi normal.

8. Fisik/Klinis

PD. Pemeriksaan fisik fokus Gizi/Nutrition-focused physical findings


PD.1.1 Pemeriksaan fisik
(PD.1.1.1) Penampilan secara umum: Pasien tampak lemas
(PD.1.1.5) Sistem pencernaan : Selera makan menurun, BAB Hitam
(PD.1.1.11) Kepala : Kepala Pusing

Tekanan Darah : 101/61 mmHg


Nadi : 103 kali/menit
RR : 14 kali/menit
Suhu: 38 °C
Spo2 : 95%
Kesimpulan : Dari hasil wawancara dan pemeriksaan fisik/klinis diketahui
bahwa pasien tampak lemas, pasien mengatakan selera makan
menurun, kepala pusing, demam dan BAB hitam.

C. DIAGNOSA GIZI

HbA1C
DM Komplikasi neuropati diabetik

Perubahan nilai lab.


Kerusakan sel α dan β pankreas
Gastroparesis
Gula darah tidak
terkontrol
Produksi glucagon berlebih
Nafsu makan
Tinggi konsumsi KH
sederhana Produksi gula dari lemak dan protein
Asupan oral

Belum pernah mendpat Membuang massa tubuh


edukasi terkait gizi dan Recall
makann
Berat badan turun
Kurang nutrisi sel
Kurang pengetahuan
Malnutrisi
Defesiensi besi

IMT
Anemia

Perubahan nilai lab.

HB, Hematokrit,
MCV
1. Klustering

No Kemungkinan masalah gizi Karakteristik penentu


1 Asupan oral kurang Hasil recall 24 jam
2 Anemia Hasil pemeriksaan lab. HB, Hematokrit,
MCV, MCH
3 Malnutrisi IMT
4 Diabetes Militus HbA1c
5 Gengguan metabolisme lipid Hasil pemeriksaan lab. trigliserida
6 Pengetahuan Kurang Hasil FFQ selama dirumah, sudah pernah
mendapat konseling terkait gizi dan makanan

2. Identifikasi Klustering

Identifikasi Karakteristik
No Standar Comparatif Penilaian
Penentu
1 Hasil recall 584,4 kkal (40%), Kebutuhan
Protein 22,95 gr (42%), Energi 1474,8 kkal Energi kurang
Lemak 21,6 gr (53%), KH 87 Protein 55,3 gram Protein Kurang
gr (39%). Lemak 41 gram Lemak kurang
KH 221,2 gram KH kurang
2 Hasil pemeriksaan dengan HB 12 – 15 g/dl HB rendah
hemoglobin 7,9 g/dl, Hematokrit 36 – Hematokrit rendah
Hematokrit 22,0 %, MCV 76,1 47% MCV rendah
fl MCV 79 – 99 fl
3 Hasil perhitungan IMT 18,9 – 22,9 Gizi Kurang
antropometri didapatkan hasil kg/mᵌ
IMT 17,4 kg/m²
4 Hasil pemeriksaan lab. HbA1c HbA1c >8% (DM DM tidak
10,5% tidak terkontrol) terkontrol)
5 Hasil pemeriksaan lab. Triglisrida <160 Trigliserida tinggi
Trigliserida 306 mg/dl mg/dl
6 Hasil FFQ berdasarkan PUGS Prilaku terkait gizi Perubahan prilaku
isi piringku konsumsi makan terkait gizi
masih kurang, belum pernah
mendapat konseling terkait
gizi dan makanan
3. Kemungkinan Diagnosa Gizi

Domain Kemungkinan Diagnosis Gizi


NI (NI-2.1) Asupan Oral Adekuat Berkaitan dengan penurunan
nafsu makan ditandai dengan hasil recall energi energi 584,4 kkal
(40%), Protein 22,95 gr (42%), Lemak 21,6 gr (53%), KH 87 gr
(39%).

NC (NC-2.2) Perubahan nilai lab terkait Gizi berkaitan dengan


gangguan fungsi endokrin (DM) ditandai dengan HbA1c 10,5%
(DM tidak terkontrol)

(NC-2.2) Perubahan nilai lab terkait Gizi berkaitan dengan


gangguan metabolisme lipid ditandai dengan kadar trigliserida
306 mg/dl (tingg)

(NC-2.2) Perubahan nilai lab terkait Gizi berkaitan dengan


anemia ditandai dengan hemoglobin 7,9 g/dl (Rendah),
Hematokrit 22,0 % (Rendah), MCV 76,1 fl (Rendah)

(NC-4.1.2) Malnutrisi berkaitan dengan sesak napas disertai


nafsu makan menurun pada masa ditandai dengan hasil recall 24
energi energi energi 584,4 kkal (40%), Protein 22,95 gr (42%),
Lemak 21,6 gr (53%), KH 87 gr (39%).

NB (NB-1.1) Pengetahuan Kurang Berkaitan dengan belum pernah


mendapatkan edukasi terkait gizi dan makanan ditandai dengan
FFQ selama dirumah tidak sesuai dengan anjuran PUGS dalam
kategori kurang, tidak rutin konsumsi tablet Fe

Prioritas Diagnosis Gizi:


(NI-2.1) Asupan Oral Adekuat
(NC-4.1.2) Malnutrisi
(NC-2.2) Perubahan nilai lab terkait Gizi (DM)
NC-2.2) Perubahan nilai lab terkait Gizi (Lipid)
(NB-1.1) Pengetahuan Kurang
D. PERENCANAAN INTERVENSI GIZI

A. Tujuan Diet

1. Meningkatan asupan makanan dari 40% minimal tercapai 80% pada


hari ke-3 perawatan yaitu energi 1474,8 kkal
2. Mencegah penurunan berat badan selama masa perawatan dirumah
sakit
3. Menurunkan kadar GDS mendekati nilai normal pada hari ke-3
perawatan
4. Menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh mendekati nilai normal
pada hari ke-3 perawatan dirumah sakit
5. Merubah prilaku dan Meningkatkatkan pengetahuan terkait makanan
dan gizi

B. Syarat Diet

1. Energi cukup sesuai kebutuhan yaitu Energi 1474,8 kkal


2. Protein 15% dari total energi 55,3 gram
3. Lemak 25% dari total energi yaitu 41 gram, Lemak Jenuh (SAFA) 5%
yaitu 8,2 gr, Lemak Tidak Jenuh Ganda (PUFA) 8% yaitu 13,1 gr,
Lemak Tidak Jenuh Tunggal (MUFA) 12% yaitu 19,7 gr
4. KH 60% dari total energi yaitu 221,2 gram
5. Membatasi konsumsi gula pasir <5 gr/hari sampai gula darah mencapai
nilai normal
6. Membatasi makanan sumber koletrol <300 mg/dl /hari

C. Perhitungan Kebutuhan

BMR = 25 x 51,3
= 1282,5 kal

Koreksi umur 40 - 59Tahun (PERKENI 2021)


K.umur = 5% x BMR
= 64,3 kal
Faktor Aktifitas Fisik (PERKENI 2021)
F. A = 10% x BMR
= 128,3 kal

Faktor Stres Metabolik (PERKENI 2021)


F. S = 10% x BMR
= 128,3 kal

ENERGI = (BMR – K. umur) + F. Aktivitas + F. stress


= (1282,5 – 64,3) + 128,3 + 128,3
= 1474,8 kkal

PERKENI,2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
Protein = 15% x energi
= 55,3 gram

PERKENI,2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian,2020)


Lemak = 25% x energi
= 41 gram
Pembagian lemak :
Lemak Jenuh (SAFA) <7% dari kebutuhan = 5% x 1474,8/9 = 8,2 gr
Lemak Tidak Jenuh Ganda (PUFA) <10% dari kebutuhan = 8% x
1474,8/9 = 13,1 gr
Lemak Tidak Jenuh Tunggal (MUFA) 12-15% dari kebutuhan = 12% x
1474,8/9 = 19,7 gr

(PERKENI,2021) (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
KH = 60% x energi
= 221,2 gram
D. Preskripsi Diet (NP.1.1)
Energi : 1474,8 kkal

Protein : 55,3gram

Lemak : 41 gram
Karbohidrat : 221,2 gram

Modifikasi

Bentuk makanan: Cair

Frekuensi pemberian: 5 kali pemberian susu diabetasol

Rute pemberian: oral

Jenis diet: Rendah KH Sederhana, Rendah Lemak Jenuh

E. PERENCANAAN IMPLEMENTASI

a. Edukasi

Edukasi gizi merupakan proses memberikan pengetahuan kepada pasien


untuk mengelola atau memodifikasi diet dan perubahan perilaku secara
sukarela. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien
dan pentingnya gizi terhadap penyakit pasien.
- Sasaran : pasien dan keluarga
- Tempat : Ruang Bogenvile 2 Kamar B3
- Durasi : 15 menit
- Media : Leaflet
- Materi :
1) Memberikan gambaran singkat mengenai Anemia, Preeklamsi
2) Menjelaskan asupan zat gizi yang perlu diperhatikan sesuai
dengan kondisi pasien
3) Menjelaskan pengaturan makan baik serta penjelasan tentang penting
nya latihan fisik
4) Penerapan dan implemetasi prinsip gizi seimbang
5) Menjelaskan cara pengolahan makanan yang baik dan benar
6) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan dihindari
b. Konseling

Konseling merupakan proses pemberian dukungan pada pasien


yang ditandai dengan hubungan kerja sama antara konselor dengan pasien
dalam menentukan prioritas, tujuan, merancang rencanan kegiatan yang
dipahami, dan membimbing kemandirian dalam merawat diri
sesuai kondisi serta menjaga kesehatan.
Tujuan pemberian konseling gizi ini untuk meningkatkan
motivasi pasien dalam melaksanakan dan menerima rekomendasi diet
yang diberikan.
- Sasaran : pasien didampingi keluarga
- Tempat : Ruang Bogenvile 2 Kamar B3
- Metode : diskusi dan tanya jawab
- Waktu : 25
- Media : leaflet
- Materi : menginformasikan hasil pengkajian gizi pasien,
menjelaskan tujuan diet, mendiskusikan perubahan pola makan,
dan memberikan contoh menu sesuai dengan perhitungan
kebutuhan gizi pasien

c. Menu

Waktu Formula Berat


Jam 07.00 Susu Diabetasol 62 gram
Jam 10.00 Susu Diabetasol 62 gram
Jam 13.00 Susu Diabetasol 62 gram
Jam 16.00 Susu Diabetasol 62 gram
Jam 18.00 Susu Diabetasol 62 gram
F. PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI GIZI

Parameter Metode Target pencapaian


Antropometri Penurunan berat Pengukuran Tidak terjadi
badan Antropometri penurunan berat
badan selama
perawatan
Biokimia GDS, Kolestrol Pemeriksaan Mendekati nilai
lab. normal pada hari ke-
3 perawatan
Fisik/Klinis -Tingkat Kesadaran Pemeriksaan Membaik
- Pusing klinis dan Berkurang
- Lemas wawancara Berkurang
Mendekati nilai
normal
Asupan zat gizi - Energi, protein, Estimasi - Minimal 80%
lemak, KH Perhitungan terpenuhi pda hari
- Daya terima visual Comstok ke -3 perawatan
dan wawancara - Membaik
LAMPIRAN
RECALL SELAMA DI RUMAH SAKIT (25-01-2021)

Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Lemak HA
Hewani Nabati
PAGI Susu Diabetasol 45 194,8 0,0 7,65 7,2 29
SIANG Susu Diabetasol 45 194,8 0,0 7,65 7,2 29
MALAM Susu Diabetasol 45 194,8 0,0 7,65 7,2 29
Total 584,4 22,95 21,6 87

CONTOH PERENCANAAN MENU

Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Lemak HA
Hewani Nabati
Jam 07.00 Susu Diabetasol 62 268,46 0,0 10,55 9,92 40,3
Jam 10.00 Susu Diabetasol 62 268,46 0,0 10,55 9,92 40,3
Jam 13.00 Susu Diabetasol 62 268,46 0,0 10,55 9,92 40,3
Jam 16.00 Susu Diabetasol 62 268,46 0,0 10,55 9,92 40,3
Jam 18.00 Susu Diabetasol 62 268,46 0,0 10,55 9,92 40,3
Total 1342,3 52,75 49,6 201,5

Anda mungkin juga menyukai