Disusun Oleh:
JURUSAN GIZI
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui oleh pembimbing dan telah diperbaiki serta diterima sebagai syarat
untuk memenuhi tugas Praktik Kerja Profesi Manajemen Penyelenggaraan
Makanan Mandiri
dilaksanakan pada 07 Maret 2022 – 12 Maret 2022
Menyetujui,
ii
LAPORAN
DISUSUN OLEH
JURUSAN GIZI
2022
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya lah
Laporan Praktek Kerja Profesi Dietisien Manajemen Penyelenggaraan Makanan Mandiri
dapat tersusun. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan profesi dietisien.
Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari segala kekhilafan dan
kekurangan, jauh dari sifat sempurna, kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan baik dalam susunan kalimat, pilihan kata atau dalam sajian
materinya, mengingat keterbatasan kemampuan dan daya nalar penyusun. Oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan saran dan pendapat dari semua pihak untuk perbaikan
laporan ini.
Tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu dan penyelesaian laporan ini
kami ucapkan terimakasih. Semoga amal baik tersebut mendapat timbalan yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis kuliner saat ini menjadi salah satu bisnis paling menjanjikan
untuk dijalankan, prospek usaha ini akan terus cemerlang mengingat kuliner
atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia. Usaha
katering menjadi tren bisnis belakangan ini dan jumlah pengusaha katering
terus meningkat sehingga persaingan di dalam bisnis katering ini cukup ketat.
Catering atau disebut dengan jasa boga adalah perusahaan atau perorangan
yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan diluar tempat
usaha atas dasar pesanan. Selain itu, usaha katering ini dapat dikelola oleh
perorangan, industri maupun lembaga. Salah satu bisnis bidang kuliner yang
bisa dijalankan adalah bisnis catering diet Ell’Se Kudus.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2
- Menetukan SWOT pada Katering Ell’Se
3
BAB II GAMBARAN KATERING MANDIRI
A. Deskripsi Katering
3. Ketiga, pada katering diet ini juga tersedia pelayanan konsultasi gizi
yang langsung dikonsultasikan oleh owner sendiri.
B. Struktur Organisasi
Saat ini struktur organisasi pada catering diet Kedai Dede Kudus
secara umum dipegang oleh owner langsung, baik itu dari segi pemasaran
dan pembuatan menu untuk diet.
C. Gambaran Produk
Catering Diet Ell’SE ini menjual makanan berat dengan bahan utama
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah. Makanan
4
disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik. Tata cara pengepakan
diperhatikan mulai dari bungkus makan seperti kotak nasi, sendok, pernak
pernik penghias makanan. Untuk tempat makanan menggunakan bento. Hal
ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian makanan dan agar
menarik untuk dimakan seperti susunan makanan, ataupun bentuk sayur
dan buah yang dibentuk agar menarik. Namun juga dengan tidak
melupakan rasa dan kualitas makanan yang disediakan. Harga perpaket
untuk catering diet adalah Rp.50.000/paket, paket disini adalah untuk makan
pagi, siang dan sore hari.
E. Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran yang dilakukan katering Ell’SE adalah dengan
promosi dimedia sosial berupa Instagram pribadi owner, melalui whatshap,
mengikuti acara yang bertema kesehatan dengan membuka konsultasi gizi
gratis serta mempromosikan katering Ell’SE kepada masyarakat, dan
menjalin kerja sama dengan pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
klinik dan puskesmas dengan pelayanan rawat inap. Sistem pemesanan
sendiri menggunakan sistem Pre Order, Pre Order adalah menerima pesanan
yang dimana barang yang di pesan tersebut belum selesai untuk di produksi
atau masih di supplier. Dan setiap hari membuka Pre Order untuk menu
besoknya, dan akan ditutup pada malam harinya.
5
2.2 Standar Katering Diet Khusus
Syarat Diet
a. Karbohidrat
- Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45 – 65% total asupan
energy. Terutama karbohidrat berserat tinggi
- Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan
- Glukosa dalam bumbu diperbolehkan sehingga pasien diabetes
dapat makan sama dengan makanan keluarga lain
- Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% dari total asupan energy
- Dianjurkan makan 3 kali sehari dan bila perlu dapat diberikan
makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian
dari kebutuhan kalori sehari
b. Lemak
- Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori dan
tidak diperkenankan melebihi 30% dari total asupan energy
6
- Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak
mengandung leak jenuh dan lemak trans
- Konsumsi kolestrol yang dianjurkan adalah <200 mg/hari
c. Protein
- Pada pasien dengan netropati diabetic perlu penurunan asupan
protein menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan
energy
- Pasien DM yang sudah menjalani hemodialisa asupan protein
menjadi 1 – 1,2 g/kg BB perhari.
d. Serat
- Pasien DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacang – kacangan,
buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat
- Jumlah konsumsi serat yang disarankan adalah 20-35 gram perhari
e. Makanan yang dianjurkan
- Ayam tanpa kulit, ikan, telur rendah kolesterol atau putih telur,
daging tidak berlemak
- Tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang
kedelai
- Sayur tinggi serat: kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat,
labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong
- Buah jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak, belimbing (sesuai
kebutuhan)
f. Makanan yang harus dihindari
- Keju, abon, dendeng, susu full cream,
- Buah-buahan yang manis dan diawetkan: durian, nangka, alpukat,
kurma, manisan buah.
- Minuman yang mengandung alkohol, susu kental manis, soft drink,
es krim, yoghurt, susu
- Gula pasir, gula merah, gula batu, madu, Makanan/ minuman yang
manis: cake, kue-kue, manis, dodol, tarcis, sirup, selai manis,
coklat, permen, tape, mayonaise,
7
g. Makanan yang dibatasi
- Semua sumber karbohidrat dibatasi: nasi, bubur, roti, mie, kentang,
singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung, talas, havermout,
sereal, ketan, macaroni
- Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh (kornet, sosis, sarden,
otak, jeroan, kuning telur)
- Sayuran bayam, buncis, daun melinjo, labu siam, daun singkong,
daun ketela, jagung muda, kapri, kacang panjang, pare, wortel,
daun katuk
- Buah nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo,
semangka, nangka masak
- Lain – lainnya makanan yang digoreng dan yang menggunakan
santan kental, kecap, saus tiram
B. Prinsip Diet
9
minyak, pengolahan dilakukan dengan tehnik penumisan, pengukusan, dan
perebusan.
C. Standar Porsi
D. Standar Makanan
E. Standar Resep
10
menggunakan sedikit minyak dan sedikit bumbu, tehnik pengolahan
menggunakan sistem merebus (boiling), mengukus (steaming) dan merebus.
11
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata harga bahan
makanan Rp. 25.500 dan total biaya bahan makanan pada selama tiga
hari berturut-turut adalah Rp. 76.000 dengan jumlah konsumen 2 orang,
namun dilakukan selama tiga hari. Untuk menghitung biaya overhead
mencari persentase penggunaan overhead untuk catering diet selama tiga
hari berturut-turut. Sehingga perlu menghitung biaya overhead untuk
catering diet, sebagai berikut :
12
Karyawan yang berkerja pada bagian catering diet berjumlah 1 orang,
katering diet Ell’Se buka dalam 6 hari kerja dan tutup pada hari
minggu. Dalam 1 bulan ada 24 hari kerja. Untuk menghitung kapasitas
produksi dapat dilihat sebagai berikut :
1 hari = 6 jam kerja
Kapasitas = 1 orang karyawan
Dalam 2 jam = 2 box/jam
Dalam sehari = 6 jam kerja x 1 orang karyawan x 2 box
= 12 box/hari
Kapasitas dalam 3 hari = 12 box/hari x 3 hari kerja = 36 box
b. Gaji (FC)
Gaji perbulan = Rp. 200.000
Tenaga Kerja = 1 orang
Actual unit cost adalah biaya satuan yang diperoleh dari suatu
perhitungan berdasarkan pengeluaran nyata untuk menghasilkan
produk dalam satu kurun waktu tertentu. Dibawah ini perhitungan
actual unit cost untuk menu 3 hari .
UC = TC/Q
= Biaya Bahan Makanan
Jumlah Produk
13
= 76.000
3
Keterangan :
UCn = Unit Cost Normatif
FC = Biaya Tetap (Biaya tenaga kerja, Overhead)
VC = Biaya tidak tetap (biaya variable, bahan makanan)
C = Kapasitas
Q = Jumlah Produk
14
penyimpanan serta pengolahan harus diatur sedemikian rupa sehingga
tercapai efisiensi dalam bekerja. Bangunan dan tata letak hendaknya
dirancang agar mudah dibersihkan dan terjaga kebersihannya.
Sementara itu, pengolahan makanan membutuhkan berbagai sarana,
peralatan dan perlengkapan produksi yang bermanfaat untuk berbagai proses
pengolahan yang dalam alur produksi memiliki segmen proses yang saling
terkait. Kekurangan pada bidang sarana, peralatan dan perlengkapan akan
memperlemah proses produksi sehingga berpengaruh pada kualitas dan
kuantitas makanan yang diproduksi.
a. Sarana Fisik
1. Dapur
- Letak Dapur, dapur terletak pada bagian belakang bangunan
agar aroma yang dikeluarkan dari ruang pengolahan tidak
tercium keluar. Dapur mendapatkan udara dan sinar yang
cukup serta jauh dari tempat pembuangan sampah atau
lingkungan yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan.
- Warna Dapur, warna dapur adalah warna krem agar dapat
menangkap sinar dan merefleksikan
- Lantai Dapur, lantai dapur mudah dibersihkan karena
terbuat dari keramik dan berwarna putih
- Saluran Pembuangan, pada saluran pembuangan sering
dibersihkan untuk mencegah kontaminasi dengan makanan.
- Dinding dan langit-langit, langit – langit terbuat dari bahan
yang kuat sehingga tidak terjadi pengelupasan dan mudah
dibersihkan karena pencahayaan cukup
- Pintu dan Jendela, pintu terbuat dari bahan yang tidak bisa
dilalui hewan pengerat. Begitu juga dengan jendela.
- Ventilasi dan Penerangan, pada katering diet Ell’SE tidak
mempunyai cerobong asap, namun melalui lubang kecil
diatas jendela sebagai tempat pertukaran udara.
- Toilet, toilet dengan ruang pengolahan berjarak sekitar 20
meter.
15
2. Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan pada katering diet ini terdapat 2 ruang
penyimpanan yaitu, ruang penyimpanan dingin berupa kulkas
karena bahan makanan yang disimpan langsung diolah
keesokkan harinya dan jumlah konsumen yang dilayani masih
sedikit, sehingga masih disimpan dalam kulkas. Untuk
penyimpanan kering hanya menyimpan beras dan bumbu
sehingga penyimpanan tidak menggunakan rak, penyimpanan
dalam ruangan dengan suhu ruang.
3. Ruang Persiapan, ruang persiapan digabung dengan ruang
pengolahan karena tidak banyak melayani konsumen. Pada
ruangan persiapan dan pengolahan terdapat meja kerja terbuat
dari keramik sehingga mudah dibersihkan.
b. Peralatan Kerja
Berdasarkan fungsinya, peralatan dalam penyelenggaraan makanan
dapat digolongkan menjadi:
a. Alat pengolahan bahan makanan, yang dibedakan menjadi alat
persiapan memasak dan alat memasak.
1. Alat Persiapan Memasak
Alat persiapan memasak adalah semua alat yang dipakai
untuk mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak.
Funsi utama alat ini untuk membantu memudahkan
menyiapkan bahan makanan yang akan diolah atau
mengolah makanan menjadi hidangan yang lain. Alat-alat
yang biasa digunakan pada katering diet Ell’SE sebagai
berikut:
1) Alat persiapan untuk unggas
- Meja kerja
- Talenan yang terbuat dari formika
- Pisau , antara lain pisau dapur, pisau ikan, pisau
buah dan gunting.
16
2) Alat persiapan untuk sayuran :
- Meja kerja
- Talenan
- Saringan
2. Alat Masak
Alat masak yaitu semua alat yang digunakan untuk
memasak atau mematangkan bahan makanan yang telah
dipersiapkan, pada katering ini hanya menggunakan kompor
gas.
3. Perlengkapan Masak
Pada katering diet Ell’SE menggunakan menu yang
pengolahannya masih tradisional sehingga perlengkapan
masak yang digunakan sama seperti pengolahan makanan
dirumah pada umumnya yaitu wajan, sendok nasi, sodet,
spatula, irus, dan panci.
b. Alat makan dan minum
Alat makan dan minum adalah seperangkat alat makan dan
minum yang biasanya disusun di meja makan sebelum
makanan dihidangkan. Pada katering diet Ell’SE alat makan
yang digunakan adalah bento lengkap dengan alat makan
seperti sendok makan dan untuk makanan yang berkuah
dipisah dari bento menggunakan cup plastik.
c. Peralatan Menggunakan Energi
1. Peralatan masak elektronik, pada katering ini menggunakan
blender, rice cooker, dan juicer
2. Peralatan pendingin, pada katering ini menggunakan kulkas
3. Peralatan penerangan, menggunakan lampu
4. Peralatan yang menggunakan sumber air yaitu bak cuci
peralatan dan bahan makanan
17
I. Alur Penyelenggaraan Makanan
1. Pemesanan Bahan Makanan
Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan (or
der) bahan makanan berdasarkan pedoman menu rata-
rata jumlah konsumen atau pasien
yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan. (PGRS,
2013). Pemesanan bahan makanan pada katering ini sesuai dengan menu
pada keesokan harinya, yang sudah dilakukan perhitungan biaya perbahan
makanan selama 3 hari berturut-turut untuk 2 orang konsumen yang
dilayani (terlampir).
19
makanan yang disimpan pada katering ini tidak banyak dan tidak
membutuhkan waktu lama pada proses penyimpanan sehingga nilai
bahan makanan masih bisa dipertahankan.
20
maupun jenisnya. Pengawasan porsi pada katering ini mengacu pada
standar resep yang sudah disusun sebelumnya dan menggunakan
timbangan digital makanan untuk mengukur berat dari bahan makanan
dan bumbu.
5. Higiene dan sanitasi makanan
Peralatan yang digunakan dalam keadaan utuh, baik, kualitas terjamin,
terbuat dari bahan yang aman, ekonomis dan efektif. Higiene dari
penjamah makanan sendiri pada katering ini mencuci tangan sebelum
menyentuh makanan, tidak menggunakan perhiasan saat menyentuh
makanan dan menggunakan jilbab agar rambut tidak masuk kedalam
makanan yang akan diolah.
21
untuk setiap konsumen pada ruang produksi atau pengolahan
makanan. Dimana produksi dilakukan dirumah kemudian setelah
selesai makanan diantar kerumah konsumen langsung.
22
4. Pengawasaan (Controlling)
Pengawasan sumber daya manusia yang terdapat di katering ell’se
berkaitan dengan bentuk pengawasan yang dilakukan terhadap proses
operasional dalam sehari-hari yaitu dengan melalui masing-masing
group dan melalui daily check list tiap kali pergantian shift dilakukan.
Katering Ell’se juga melakukan pengevaluasian yang dilakukan
terhadap karyawan yang baru bergabung setiap hari jum’at untuk
memastikan telah bekerja dengan efektif dan efisien.
23
d. Kompensasi
- Kompensasi langsung, pada katering Ell’se gaji dibayarkan secara
tetap berdasarkan pada tenggang waktu yang bersifat tetap. Gaji
dibayarkan pada setiap awal bulan.
- Kompensasi tidak langsung, tunjangan hari raya.
- Insentif, pada katering Ell’se juga memberikan bonus pada karyawan
yang berprestasi baik dalam proses penjualan maupun kinerja selama
bekerja.
e. Evaluasi Kerja
Metode yang dipergunakan dalam penilaian kinerja:
- Sikap kerja, ketersediaan bekerja secara bergiliran dapat menerima
tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.
- Tingkat keterampilan, ditentukan oleh pendidikan; latihan dalam
manajemen; supervisi; dan keterampilan.
- Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan.
- Manajemen produktivitas.
- Efisiensi tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja dan tambahan
tugas.
- Kewiraswastaan, tercermin dalam pengambilan resiko; kreativitas
dalam berusaha; dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.
25
Menurut Freddy Rangkuti (2009) “Analisis SWOT ini dibuat
dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan”. Analisis SWOT diperlukan
matrik Faktor Strategi Eksternal (EFS) dan Faktor Strategi Internal.
Dari analisis matrik faktor strategi tersebut maka manajemen strategi dapat
mengetahui faktor-faktor strategis apa yang ada di Katering Diet Ell’s.
26
c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari empat (outstanding) sampai
dengan satu (poor). Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi
jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat
besar, rating-nya adalah +1 Sebaliknya, jika ancamannya sedikit
rating-nya +4.
d. Kalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom empat.
Menurut Umar (2003: 250) untuk catatan bobot dan rating ditentukan
sebagi berikut :
a. Bobot
b. Rating
- 4 : Major Strenght
- 3 : Minor Strenght
- 2 : Major Weakness
- 1 : Minor Weakness
27
A. Indikator SWOT
INDIKATOR BOBOT
NO
KEKUATAN (STRENGTH)
1 Dikelola langsung oleh seorang ahli gizi 0,20
2 Memiliki pelayanan konsultasi gizi 0,15
Mendapatkan makanan sehat lebih higiens, berkualitas sesuai penyakit
3 0,10
dengan harga terjangkau
4 Memberikan label informasi kalori makanan 0,10
5 Memiliki beranekaragam menu yang tidak membuat konsumen bosan 0,15
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Harga yang ditawarkan cenderung lebih mudah naik, mengikuti harga
1 0,15
bahan baku
2 Belum memiliki pengalaman usaha di bidang katering 0,10
PELUANG (OPPORTUNITY)
Perkembangan kemajuan serta inovasi teknologi untuk jual beli
1 0,10
makanan secara online
Perkembangan kasus penyakit degeneratif diwilayah perkotaan dan
2 peningkatan kualitas hidup sehat terkait dengan peningktan tingkat 0,15
harapan hidup.
ANCAMAN (THREAT)
1 Akan ada jenis usaha yang sama dan memiliki modal yang besar 0,20
Ketidakstabilan nilai tukar rupiah saat menentukan anggaran belanja
2 0,15
bahan makanan
28
Identifikasi Faktor Eksternal Strategi Perbaikin Indokator Mutu,
ditunjukkan pada tabel 3:
29
B. Analisis Penetapan Strategi SWOT
S (Strength) W (Weakness)
1. Dikelola langsung 1. Harga yang
oleh seorang ahli ditawarkan
gizi cenderung lebih
2. Memiliki pelayanan mudah naik,
konsultasi gizi mengikuti harga
3. Mendapatkan bahan baku
makanan sehat 2. Belum memiliki
IFS EFS lebih higiens,
berkualitas sesuai
pengalaman usaha
di bidang katering
penyakit dengan
harga terjangkau
4. Memberikan label
informasi kalori
makanan
5. Memiliki
beranekaragam
menu yang tidak
membuat konsumen
bosan
30
C. Penentuan Titik Koordinat Kuadran
= 2,45 – 0,6
= 1,85
= 0,85 – 0,35
= 0,5
31
berfungsi untuk mengidentifikasi apakah strategi yang disiapkan bersifat
Agresif, Diversifikasi, Turn-Aroud atau Difensif.
PELUANG (0,85)
II. Mendukung Strategi Turn-around I. Mendukung Strategi Agresif
(0.5, 1.85)
ANCAMAN (0.35)
32
B. Strategi W – O untuk mengurangi kelemahan dengan mengambil
peluang yang ada
1. Menawarkan kerjasama dengan investor dalam
meningkatkan sumber permodalan untuk mengembangkan
usaha catering
D. Strategi W – T
1. Memperkuat kerja sama dengan pusat pelayanan kesehatan
dengan tetap mempertahankan kualitas makanan
33
Telur 3 x/minggu. Ikan 2x/minggu, Tempe 2x/hari, tahu 4x/minggu (1
34
potong sdg), Sayur 3x/hari. Sayur yang sering dikonsumsi yaitu kol, labu
siam (1/2 gelas). Sayur lebih sering di tumis. Selalu menambahkan
penyedap dalam masak sayur (royko, Masako), kecap manis, terasi,
Mengonsumsi teh setiap hari 1x/hari menambahkan 1 sdm gula.
Berdasarkan hasil recall 24 jam responden selama dirumah asupan energi
901,6 kkal, protein 31,2 gr, lemak 43,3 gr, KH 150,2 gr
- Riwayat personal
Kode CH. Riwayat Pasien (Client History)
IDNT
(CH.1.1) Data personal
CH.1.1 Nama pasien : Ny.K
CH.1.1.1 Umur : 10 – 07 - 1967 (54 Tahun)
CH.1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik : Jawa
Diagnosis medis : Diabetes Militus, Hipertensi
Alamat : Ngemplak 01/04 Undaan Kudus
- Riwayat Gizi
Riwayat Gizi
: Makan 3x/hari makanan pokok dengan
Pola makan lauk nabati, lauk hewani, sayuran dan
buah
Sumber KH : Nasi (1/2 centong nasi per kali makan)
Telur 3 x/minggu. Ikan 2x/minggu.
Lauk Hewani
:
Tempe 2x/hari, tahu 4x/minggu (1
Lauk Nabati : potong sdg).
Sayur 3x/hari. Sayur yang sering
dikonsumsi yaitu kol, labu siam (1/2
: gelas). Sayur lebih sering di tumis. Selalu
Sayuran
menambahkan penyedap dalam masak
sayur (royko, Masako), kecap manis,
terasi.
: 2x/minggu. Buah yang paling suka
Buah
mangga.
Sumber Lemak :
: Mengonsumsi teh setiap hari 1x/hari
Sumber KH Murni
menambahkan 1 sdm gula
35
- Hasil Recall
- Riwayat Penyakit
(CH. 2) Riwayat Medis/Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu : Diabetes Militus sejak 3 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang : Hipertensi, Diabetes militus
(CH.3.1) Riwayat Sosial
Agama : Islam
Status : Istri
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Situasi tempat tinggal : Tinggal bersama suami
Status Ekonomi : Menengah kebawah
Area tinggal : Perkotaan
- Antropometri
BB : 45 kg
TB : 158 cm
IMT: 18 kg/m² (Status Gizi Kurang) berdasarkan standar Asia-Fasifik
status gizi baik yaitu 18,9 – 22,9 kg/mᵌ.
36
- Biokimia
Kode
Data Biokima Hasil Nila Rujukan Ket.
IDNT
Haemoglobin 13,2 12 – 15 g/dl
Eritrosit 4,55 4,0 – 5.1 jt/ul
Hematokrit 36,6 36 – 47%
Trombosit 172 150 – 400 10ᶺ3/ul
Lekosit 3,5 4,0 -12,0 10ᶺ3/ul Rendah
Netrofil 65,7 50 – 70 %
Limfosit 24,8 20 – 40 %
Monosit 9,2 2–8% Tinggi
Eosinofil 0,0 2–4% Rendah
Basofil 0,3 0–1%
MCH 29,0 27 – 31 pg
MCHC 36,1 33 – 37 g/dl
MCV 80,4 79 – 99 fl
RDW 12,5 10 – 15 %
MPV 10,1 6,5 – 11 fl
PDW 11,5 10 – 18 fl
Netrofil Absolut 2,3 10ᶺ3/ul
Limfosit Absolut 0,9 10ᶺ3/ul
NLR 2,6
Ureum 26,6 19 – 44 mg/dl
Kreatinin 0,9 0,6 -1,3 mg/dl
Calsium 2,38 2,20–2,90 mmol/L
Kalium 3,2 3,5 – 5,5 mmol/L Rendah
Natrium 135 135 – 145 mmol/L
Klorida 99 98 – 108 mmol/L
Diabetes Militus
12,9
HbA1c tidak terkontrol Tinggi
>8%
Pemeriksaan Urin
Makroskopis
Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Agak keruh Jernih
PH urin 5.5 4.8 – 7.4
Berat Jenis 1.010 1.015 – 1.025
Protein Trace (+/-) Negative
Glukosa 4+ Negative
Keton Trace (+/-) Negative
Bilirubin Negatif Negative
Urobilinogen Normal < 16,9
Nitrit Negatif Negative
Lekosit 3+ Negative
Mikroskopis
Lekosit 20-25 1-4
Eritrosit 15-25 0-1
Epitel squamous 8-17 5 - 15
Silinder Negative
Positif (+)/Sedikit
Bakteri Amor (+)
37
Kristal Yest/Jamur (+)
Lain - lain
Kesimpulan : Kadar HbA1c 12,9% menandakan Diabetes Militus tidak
terkontrol. Kadar Glukosa 4+ menandakan adanya gula
dalam darah untuk penderita Diabetes Militus.
- Fisik/Klinis
Tekanan Darah : 150/90 mmHg (HT Stage I)
Nadi : 100 kali/menit
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC – VII 2003
Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal <120 <80
Pra Hipertensi 120 - 139 80 - 89
Hipertensi Tingkat 1 140 -159 90 - 99
Hipertensi Tingkat 2 >160 >100
Hipertensi Sistolik Terisolasi >140 >90
b. Responden 2
Tn.Z adalah seorang pria berusia 62 tahun memiliki BB 60 kg, TB
163 cm. Responden pernah masuk rumah sakit dengan diagnose Diabetes
Militus, HT Emergency. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik/klinis
tekanan darah Tn.Z 180/100 mmHg, nadi 100 kali/menit, GDS 305 mg/dl.
Tn.Z mendapatkan obat penurun tekanan darah dari puskesmas.
Responden memiliki riwayat stroke sekitar 2 tahun yang lalu, riwayat
hipertensi serta riwayat diabetes militus dan memiliki ayah, kakak, adik
dengan riwayat diabetes militus. Responden bekerja sebagai pedagang,
responden tinggal bersama istri dan bekerja sebagai pedagang. Tn.Z jarang
melakukan latihan fisik (olahraga) karena setiap hari berdagang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden diketahui makan
3x/hari dengan lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah. Nasi 3x sehari 1
centong nasi/kali makan, telur 2x/minggu, ikan asin 3x/minggu, sarden
2x/minggu. Tahu dan tempe 3x/hari (1 ptg), sayuran paling sering
dikonsumsi kangkung, bayam, dan sawi. Pengolahan lebih sering di tumis
dan setiap kali masak selalu menambahkan penyedap rasa (royko,
masako), dan kecap manis. Buah 3x/minggu, buah yang paling suka pisang
(1 buah), mangga (1 buah), Mengonsumsi teh 3x/minggu menambahkan 1
38
sdm gula, kopi 2x/minggu menambahkan 1 ½ sdm gula pasir. Berdasarkan
hasil recall 24 jam pasien selama dirumah asupan energi 1334,5 kkal,
protein 53,1 gram, lemak 42 gram, KH 201,3 gram.
- Riwayat Personal
- Riwayat Gizi
Riwayat Gizi
: Makan 3x/hari dengan porsi 1 centong nasi
Pola makan dengan lauk nabati, lauk hewani, sayuran dan
buah
Sumber KH : Nasi (1 centong nasi per kali makan)
Sumber Lemak :
Mengonsumsi teh 3x/minggu menambahkan 1
Sumber KH Murni : sdm gula, kopi 2x/minggu menambahkan 1 ½
sdm gula pasir
39
dimana 1 centong nasi/kali makan. Untuk lauk-pauk
1/3 dari ½ piring makan, Konsumsi sayur dianjurkan
2/3 dari ½ piring atau 150 gram atau 1 mangkok
sedang. Bisa dilihat berdasarkan PUGS Isi Piringku
asupan makan Tn.Z belum sesuai dengan anjuran
PUGS Isi Piringku. Dimana tinggi konsumsi sumber
natrium, dan tinggi konsumsi gula.
- Hasil Recall
- Riwayat Penyakit
CH. 2) Riwayat Medis/Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu : Diabetes Militus sejak 3 tahun yang lalu,
Stroke Hemoragik 2 tahun yang lalu, HT emergency
Riwayat Penyakit Sekarang : Diabetes Militus, Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah Pasien Tn.Z memiliki riwayat DM,
kakak dan adik pasien juga memiliki riwayat DM
40
- Riwayat Aktivitas Fisik
FH.7.3.1 Riwayat Aktivitas
Fisik
- Tidak pernah melakukan latihan fisik
Responden berdagang setiap hari, sehingga dari hasil wawancara
dengan responden didapatkan hasil bahwa responden tidak pernah
melakukan latihan fisik dengan alasan bekerja
- Antropometri
BB : 60 kg
TB : 163 cm
IMT: 22,5 kg/m² (Status Gizi Baik) berdasarkan standar Asia-Fasifik
status gizi baik yaitu 18,9 – 22,9 kg/mᵌ.
- Biokimia
GDS : 305 mg/dl (tinggi) Gula Darah sewaktu (GDS) berdasarkan
Kemenkes 2019 normal <200 mg/dl
Berdasarkan PERKENI 2021 hasil baca gula darah sebagai berikut :
HbA1c GDP (mg/dl) GP 2 jam
(mg/dl)
Diabetes ≥6,5 ≥126 ≥200
Pradiabetes 5,7 - 6,4 100 - 125 140 – 199
Normal <5,7 <100 <140
- Fisik/Klinis
Tekanan Darah : 180/100 mmHg (HT Stage II)
Nadi : 100 kali/menit
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC – VII 2003
Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal <120 <80
Pra Hipertensi 120 - 139 80 - 89
Hipertensi Tingkat 1 140 -159 90 - 99
Hipertensi Tingkat 2 >160 >100
Hipertensi Sistolik Terisolasi >140 >90
41
B. Diagnosa Gizi
1. Responden 1
No Masalah gizi Karakteristik penentu
1 Asupan Makan Kurang Hasil recall selama di rumah
2 Asupan Natrium Berlebih Hasil FFQ selama dirumah
3 Perubahan nilai lab terkait Gizi Hasil pemeriksaan laboratorium
(Diabetes Militus)
4 Underweight/Berat Badan Kurang Hasil recall selama di rumah, IMT
5 Pengetahuan kurang Hasill FFQ selama dirumah
6 Ekonomi menengah kebawah Responden bekerja sebagai ibu tangga, suami
bekerja sebagai buruh
2. Responden 2
C. Intervensi Gizi
1. Responden 1
a. Tujuan Diet
b. Syarat Diet
43
4. Karbohidrat 60% dari kebutuhan energi
c. Kebutuhan Energi
44
PERKENI,2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa &
Dian,2020)
Lemak = 25% x energi
= 47,3 gram
Pembagian lemak :
Lemak Jenuh (SAFA) <7% dari kebutuhan = 5% x 1701,1/9 = 9,5 gr
Lemak Tidak Jenuh Ganda (PUFA) <10% dari kebutuhan = 8% x
1701,1/9 = 15 gr
Lemak Tidak Jenuh Tunggal (MUFA) 12-15% dari kebutuhan = 12%
x 1701,1/9 = 22,7 gr
d. Preskripsi Diet
Modifikasi
Bentuk makanan: Biasa
Frekuensi pemberian: 3x1 makanan utama + snack
Rute pemberian: oral
Jenis diet: Rendah Karbohidrat, Rendah Natrium
45
2. Responden
2
1. Tujuan Diet
2. Syarat diet
3. Kebutuhan Energi
= 30 x 56,7
= 1701 kalori
= 170,1 kalori
= 170,1 kalori
46
= 170,1 kalori
= 1871,1 kkal
PERKENI 2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
Protein = 15 gr x energi
= 70,2 gr
PERKENI 2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
= 52 gram
PERKENI 2021, (Asuhan Gizi Diabetes Melitus Tipe 2, Supariasa & Dian, 2020)
KH = 60% x energi
= 280,6 gram
4. Preskripsi Diet
Modifikasi
Bentuk makanan: Biasa
Frekuensi pemberian: 3x1 makanan utama + kali snack
Rute pemberian: oral
Jenis diet: Rendah KH Sederhana, Rendah Natrium
a. Edukasi
47
sukarela. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien
dan pentingnya gizi terhadap penyakit pasien.
- Sasaran : pasien dan keluarga
- Tempat : Rumah responden
- Durasi : 15 menit
- Media : Leaflet
- Materi :
1) Memberikan gambaran singkat mengenai penyakit diabetes mellitus
dan hipertensi
2) Menjelaskan asupan zat gizi yang perlu diperhatikan sesuai
dengan kondisi responden
3) Menjelaskan pengaturan makan baik jumlah dan jenis makanan serta
penjelasan tentang penting nya latihan fisik
4) Penerapan dan implemetasi prinsip gizi seimbang
5) Menjelaskan cara pengolahan makanan yang baik dan benar
6) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan dihindari (termasuk
indeks glikemik pangan)
7) Menjelaskan berbagai komplikasi pada diabetes mellitus
8) Menjelaskan tentang jenis makanan dan minuman tinggi KH
Sederhana
9) Makanan tinggi kadar natrium serta pentingnya pembatasan natrium
b. Konseling
48
- Tempat : Rumah responden
- Metode : diskusi dan tanya jawab
- Waktu : 25
- Media : leaflet
- Materi : menginformasikan hasil pengkajian gizi pasien,
menjelaskan tujuan diet, mendiskusikan perubahan pola makan,
dan memberikan contoh menu
2. Responden 2
49
2.5 Perencanaan dan Pengelolaan Program Mutu dan Kepuasaan Konsumen
A. Daya Terima
1. Tekstur Makanan
2. Rasa Makanan
3. Aroma Makanan
4. Variasi Menu
51
Dari hasil uji daya terima konsumen terhadap 2 orang responden
secara keseluruhan tentang variasi menu makanan selama 3 hari berturut
– turut mengatakan variasi menu yang disajikan baik, yang artinya menu
yang disajikan bervariasi, baik dari segi makanan pokok, protein hewani,
protein nabati serta sayuran.
5. Penampilan Makanan
6. Penyajian Makanan
52
Dari hasil uji daya terima konsumen terhadap 2 orang responden
secara keseluruhan tentang penyajian makanan selama 3 hari berturut –
turut mengatakan makanan yang disajikan membuat responden selera
untuk makan, baik dari segi makanan pokok, protein hewani, protein
nabati serta sayuran. Hal ini disebabkan makanan yang disajikan masih
dalam keadaan hangat sehingga aroma, warna, dan tekstur yang
ditampilkan dapat menggunggah selera.
B. Sisa Makanan
1. Responden 1
53
mengatakan sangat menyukai tempe dan tahu sehingga selalu
menghabiskannya.
2. Responden 2
54
- Perlu dilakukan konseling gizi untuk terus memotivasi klien tentang
pentingnya menjaga pola makan yang sehat
- Perlu melakukan aktifitas fisik (Olahraga) mandiri di rumah
55
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Bentuk makanan yang diberikan adalah makanan biasa dengan jenis diet
rendah karbohidrat dan rendah natrium
B. Saran
56
b. Perlu membuat banyak variasi menu untuk menghindari kebosanan pada
klien
DAFTAR PUSTAKA
ASDI, PERSAGI. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2021
Freddy Rangkuti. 2009. ANALISIS SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gibney, M.J., et al. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Hardinsyah, Nyoman SI. Ilmu Gizi, Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC Penerbit
Buku Kedokteran; 2016.
Hatta, G, R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.
KEMENKES RI. 2017. Menu Katering Sehat. Jakarta
KEMENKES RI.2018. Bahan Ajar Gizi. Sistem penyelenggaraan Makanan
Institusi. Jakarta.
Manuntun, R. (2015). Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
Dasar. Jakarta: EGC.
Nawawi, Hadari.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia: untuk Bisnis dan
Kompetitif. Yogyakarta: GadjahMada University Press.
PERKENI, 2021. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia, www.perkeni.org
PERMENKES RI. 2018. Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan.
PERMENKES RI Nomor 26 Tahun 2013. Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi.
57
LAMPIRAN
58
Lampiran 1
MASTER MENU
59
Lampiran 2
1. HARI I
a. Pagi
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 IKAN BANDENG 50 gr 50 gr Rp. 60.000 Rp. 3.000
3 BROKOLI 50 gr 100 gr Rp. 30.000 Rp. 3.000
4 WORTEL 50 gr 57 gr Rp. 15.000 Rp. 855
5 TEMPE 50 gr 50 gr Rp. 30.000 Rp. 1.500
6 PEPAYA 100 gr 133 gr Rp. 7.500 Rp. 997,5
TOTAL Rp. 10.452,5
b. Siang
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 IKAN NILA 50 gr 50 gr Rp. 30.000 Rp. 1.500
3 JAGUNG 30 gr 30 gr Rp. 8.000 Rp. 240
4 BAYAM 30 gr 30 gr Rp. 14.000 Rp. 420
5 SAWI PUTIH 20 gr 24 gr Rp. 10.000 Rp. 240
6 SAWI HIJAU 20 gr 24 gr Rp. 8.000 Rp. 192
7 TEMPE 50 gr 50 gr Rp. 30.000 Rp. 1.500
8 PUDING 100 gr 100 gr Rp. 5.000 Rp. 500
TOTAL Rp. 5.692
c. Malam
60
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 IKAN KAKAP 50 gr 50 gr Rp. 63.000 Rp. 3.150
3 TAHU 50 gr 50 gr Rp. 20.000 Rp. 1.000
4 TERONG 40 gr 40 gr Rp. 5.250 Rp. 210
5 SAWI PUTIH 30 gr 36 gr Rp. 10.000 Rp. 360
6 SAWI HIJAU 30 gr 36 gr Rp. 8.000 Rp. 288
TOTAL Rp. 6.108
TOTAL BIAYA
NO WAKTU HARGA
1 PAGI Rp. 10.452,5
2 SIANG Rp. 5.692
3 MALAM Rp. 6.108
JUMLAH Rp. 22.252,5
BUMBU 10% Rp. 2.225,25
TOTAL Rp. 24.500
2. HARI II
a. Pagi
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 DAUN PEPAYA 100 gr 141 gr Rp. 23.000 Rp. 3220
3 AYAM 50 gr 67 gr Rp. 33.750 Rp. 2.261
4 WORTEL 20 gr 25 gr Rp. 15.000 Rp. 375
5 BUNCIS 30 gr 33 gr Rp. 16.000 Rp. 528
6 BROKOLI 50 gr 60 gr Rp. 30.000 Rp. 1.800
7 TEMPE 50 gr 50 gr Rp. 30.000 Rp. 1.500
8 DAUN KEMANGI 10 gr 15 gr Rp. 20.000 Rp. 300
9 MANGGA 100 gr 112 gr Rp. 25.000 Rp. 2.800
TOTAL Rp. 13.884
b. Siang
61
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1100
2 PARE 100 gr 130 gr Rp. 10.000 Rp. 1.300
3 IKAN BANDENG 50 gr 50 gr Rp. 60.000 Rp. 3.000
4 TAHU 50 gr 50 gr Rp. 20.000 Rp. 1.000
TOTAL Rp. 6.400
c. Malam
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 IKAN LELE 50 gr 62,5 gr Rp. 20.000 Rp. 1.250
3 KANGKUNG 100 gr 167 gr Rp. 16.000 Rp. 2.672
4 TEMPE 50 gr 50 gr Rp. 30.000 Rp. 1.500
TOTAL Rp. 6.522
TOTAL BIAYA
NO WAKTU HARGA
1 PAGI Rp. 13.884
2 SIANG Rp. 6.400
3 MALAM Rp. 6.522
JUMLAH Rp. 26.806
BUMBU 10% Rp. 2.680,6
TOTAL Rp. 29.500
3. HARI III
a. Pagi
NO NAMA BAHAN BERAT BERSIH BERAT KOTOR HARGA SATUAN (kg) JUMLAH
1 BERAS 100 gr 100 gr Rp. 11.000 Rp. 1.100
2 TELUR 50 gr 56 gr Rp. 22.500 Rp. 1.260
3 TAHU 50 gr 50 gr Rp. 20.000 Rp. 1.000
4 BUNCIS 100 gr 110 gr Rp. 16.000 Rp. 1.760
62
5 PUDING BUAH 100 gr 100 gr Rp. 5.000 Rp. 500
TOTAL Rp. 5.620
b. Siang
c. Malam
TOTAL BIAYA
NO WAKTU HARGA
1 PAGI Rp. 5.620
2 SIANG Rp. 4.888
3 MALAM Rp. 9.161
JUMLAH Rp. 19.669
63
BUMBU 10% Rp. 1.966,9
TOTAL Rp. 22.000
NO MENU HARGA
1 HARI I Rp. 24.500
2 HARI II Rp. 29.500
3 HARI III Rp. 22.000
JUMLAH Rp. 76.000
Lampiran 3
STANDAR RESEP
3. Sayur Capcay
64
- Bawang Putih - Masukkan jagung pipil, bayam, sawi putih,sawi
- Minyak Kelapa Sawit hijau dan garam secukupnya
- Capcay siap disajikan
5. Sayur Bening
BAHAN CARA PENGOLAHAN
- Kacang panjang - Panaskan air hangat
- Kembang kol - Masukkan semua bahan kedalam air mendidih
- Bihun tambahkan garam secukupnya
- Garam
65
- Bawang putih - Tambahkan daun salam, serai, jahe, kunyit,
- Kunyit lengkuas, bawang merah dan bawang
- Jahe putih.
- Daun salam - Masak dengan api kecil hingga mendidih
- Serai, memarkan - Tambahkan garam, tomat dan daun bawang.
- Lengkuas, memarkan - Didihkan kembali hingga tomat dan daun
- Cabai merah besar bawang lunak.
- Cabai hijau besar - Angkat, taburi daun kemangi.
- Cabai rawit merah,
- Asam Jawa
- Garam
- Tomat, potong kasar
- Daun bawang
- Daun kemangi
8. Pepes Kakap
BAHAN CARA PENGOLAHAN
- Ikan Kakap - Haluskan bahan bumbu halus, siapkan daun
- Bawang merah pisang
- Bawang putih - Ikan yang sudah bersih dipotong-potong,
- Kemiri lalu diletakkan diatas daun pisang. Lumuri
- Cabe merah dengan bumbu halus
- Daun salam - Masukkan daun salam, laos, tomat hijau,
- Laos serai, daun kemangi
- Tomat hijau - Bungkus ikan dan tutup lipatan dengan tusuk
- Serai gigi, kukus hingga matang.
- Daun kemangi - Kukus selama 15 menit
- Daun pisang besar
66
BAHAN CARA PENGOLAHAN
- Tahu - Haluskan bumbu : bawang merah, bawang
- Bawang putih putih, kemiri, dan garam
- Bawang putih - Kemudian haluskan tahu sampai lembut
- Cabe merah - Semua bumbu dijadikan satu dengan tahu lalu
- Kemiri dicampur cabai yang sudah dicuci
- Daun pisang - Bungkus pepes menggunakan daun pisang
- Garam - Kukus pepes kurang lebih 30 menit
67
- Brokoli bersih dengan air bersih, lalu potong
- Minyak goreng - Panaskan wajah tumis bawang merah dan
- Bawang merah bawang putih
- Lalu masukkan ayam
- Bawang putih
- Setelah sedikit matang masukkan wortel
- Garam dan brokoli
- Tambahkan garam secukupnya
- Makanan siap disajikan
68
- Cabe rawit, iris serong pare sedikit layu.
- Lengkuas memarkan - Tuang sedikit air lalu masak hingga mendidih dan
- Daun salam pare matang. Koreksi rasanya. Angkat.
- Siap disajikan.
- Tomat merah, potong
kasar
69
- Lengkuas - Makanan siap disajikan.
- Cabe rawit
Bumbu Halus :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kemiri sangria
- Kunyit, kencur, jahe
- Cabe merah besar
- Merica
70
19. Telur Rebus Bumbu Kuning
71
- Lalu aduk sambal dengan telur yang sudah
direbus
- Siap disajikan
72
- Cabe rawit hijau, - Kecilkan api.
memarkan - Tambahkan daun jeruk dan serai, aduk
- Tomat hijau, hingga layu dan harum.
tumbuk/iris kasar - Masukkan ayam goreng, cabe rawit hijau
dan tomat hijau.
Bumbu, haluskan: - Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap.
- Cabai hijau keriting - Tambahkan daun bawang, aduk hingga layu lalu
- Bawang merah angkat.
- Bawang putih - Makanan siap disajikan
- Jeruk nipis, kupas, ambil
dagingnya
- Garam
73
Lampiran 4
a. Hari I
Protein
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Lemak HA
Hewani Nabati
74
b. Hari II
75
c. Hari III
76
Lampiran 5
Logo Katering
77
Lampiran 6
Menu Katering
78
Lampiran 7
79
Lampiran 8
80
81