Oleh :
P2.31.31.0.11.036
JURUSAN GIZI
TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
Proses Asuhan Gizi Terstandar Studi Kasus “Space Occupying Lession (SOL)
ec. dd/Glioma Cerebral From Meningitis Serosa Grade II” di ruang Kenanga 1
(Ruang Anak) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ini telah disetujui oleh
pembimbing dan telah dipresentasikan.
Menyetujui,
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1Data Biokimia .............................................................................................. 7
Tabel 2 Rancangan Diit Hari ke-1 (5 April 2014)........................................................ 12
Tabel 3 Distribusi Diit Hari ke-1 (5 April 2014) .......................................................... 12
Tabel 4 Distribusi Diit Hari ke-2 (6 April 2014) .......................................................... 15
Tabel 5 Monitoring dan evaluasi ............................................................................ 13
Tabel 6 Monitoring hari ke-1 (6 April 2014) ............................................................. 14
Tabel 7 Monitoring hari ke-2 (7 April 2014) ............................................................. 14
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Implementasi Hari ke-1 dan Hari ke-2 ..................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Space Occupying Lession (SOL) merupakan masalah tentang
adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak (
Long, C 1996 ; 130). Adanya SOL dalam otak akan memberikan
gambaran seperti tumor, yang meliputi gejala umum yang berhubungan
dengan peningkatan tekanan intracranial, perubahan tingkah laku, false
localizing sign serta kelainan lain, tergantung pada lokasi tumor (true
localizing sign). Tumor juga dapat menyebabkan infiltrasi dan kerusakan
pada struktur organ yang penting seperti terjadinya obstruksi pada aliran
LCS yang menyebabkan hidrosefalus atau menginduksi angiogenesis dan
edem otak. (Akhyar, 2010)
Di Amerika didapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun.
Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.
Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1 (3-12 tahun),
sedangkan pada dewasa pada usia 30-70 dengan puncak usia 40-65
tahun. (Akhyar, 2010)
Beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita SOL adalah
nyeri kepala, muntah tanpa diawali dengan mual, perubahan status mental
seperti gangguan konsentrasi, ataksia atau gangguan keseimbangan,
seizure atau gejala epilepsi dan papil edem yang dapa menyebabkan
penyempitan pandangan (Akhyar, 2010)
Kumpulan gejala – gejala tersebut dapat mengakibatkan penurunan
asupan makan pasien serta peningkatan kebutuhan energi karena adanya
infeksi pada tubuh pasien. Ketika ada peningkatan kebutuhan namun
terjadi penurunan asupan dan hal tersebut berlangsung terus – menerus
dalam waktu lama maka akan mengakibatkan malnutrisi. Pasien yang
mengalami malnutrisi akan menyulitkan proses penyembuhan, karena
apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan infeksi lebih lanjut.
Pada laporan ini akan dibahas satu kasus mengenai An . R
seorang anak berusia 4 tahun 1 bulan. Merupakan anak kedua dari dua
bersaudara. Diagnosa saat masuk rumah sakit adalah SOL ec. dd/Glioma
Cerebral Meningitis Serosa Grade II. Diagnosa tersebut mengakibatkan
gangguan asupan makan sehingga asupan makan menurun sejak ± 1
4
bulan dan terjadi penurunan berat badan sebanyak 1 kg dalam 1 minggu.
Oleh karena itu pasien membutuhkan assesmen lanjut untuk intervensi
yang lebih tepat.
5
BAB II
KASUS
1. ASESMEN GIZI
a) Riwayat Personal
a. Data Personal
An R 4 tahun 1 bulan, belum sekolah, anak kedua dari 2
bersaudara, bahasa sehari – hari bahasa sunda dan bahasa
Indonesia. Ayah Pasien seorang perokok dan sering merokok di
dekat Pasien. Gejala awal pasien adalah mengalami pusing, lalu ±
1 bulan yang Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
b. Riwayat medis
5 bulan SMRS pasien mengalami sakit kepala yang tidak
kunjung reda walau sudah diberikan obat warung
2 bulan SMRS pasien mengalami panas lebih dari 2 minggu
kemudian dibawa ke RS Garut dan dirawat selama 12 hari
dengan diagnosis meningitis.
Diagnosa medis pada awal masuk RS adanya SOL ec.
dd/glioma cerebral meningitis serosa grd II
c. Riwayat Sosial Ekonomi
Pekerjaan Ayah : Peternak Ayam
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
d. Status ekonomi : Menengah ke bawah
b) Antropometri
Komposisi / pertumbuhan tubuh / riwayat berat badan
(tanggal 5 April 2014)
Nama : An. R
Berat Badan : 16 kg
6
Tinggi Badan : 103 cm
Status Gizi BB/TB : - 0.1 s/d + 1 SD (Gizi Baik)
Riwayat perubahan BB : Berat badan 1 minggu yang lalu
adalah 17 Kg, sedangkan berat badan (4/4/2014) hasil
penimbangan adalah 16 Kg. Terjadi penurunan berat badan
sebanyak 1 kg (5.8%) dalam waktu 1 minggu.
c) Biokimia
Berikut ini merupakan tabel data biokimia yang diambil pada
tanggal 4 April 2014
Tabel 1Data Biokimia
Hasil Nilai
Pemeriksaan Satuan Keterangan
Pemeriksaan Normal
Hb 14.7 12-16 g/dL Normal
Ht 47 35-47 % Normal
Leukosit 12.500 4400- /mm3 Tinggi
11.300
Ureum 7 15-50 mg/dL Rendah
Kreatinin 0.29 0,5-0,9 mg/dL Rendah
GDS 90 <140 mg/dL Normal
Na 138 135- mEq/L Normal
145
K 4 3,6-5,5 mEq/L Normal
7
a. Jari pada tangan kanan tidak dapat digerakkan 2 minggu
terakhir sehingga makan harus disuapi, biasanya Pasien
makan sendiri
b. Kepala terasa pusing dan mudah mengantuk
c. Ada sedikit pembengkakan di bagian kepala kanan
d. Ada penurunan aktifitas
3. Aktifitas : Ambulatory (dapat berjalan namun dengan
bantuan)
8
Data diatas menunjukkan bahwa asupan Pasien di RS rata-rata
<80%
Order/Pemesanan diit
Order awal : Makanan Biasa (Nasi)
2. DIAGNOSIS GIZI
3. STANDAR PEMBANDING
Perhitungan Kebutuhan
Estimasi Kebutuhan Energi Total
Rumus WHO Equations (REE) : (22.7 x weight (kg)) + 495
: (22.7 x 16) + 495
: 858.2 kkal
TEE : 858.2 kkal x AF xSF
: 858.2 x 1.1 x 1.3
: 1227.3 kkal ∞ 1200 kkal
9
Estimasi Kebutuhan Gizi Makro
Estimasi Kebutuhan Protein
15% x1200kkal
Protein : 45 gram
4
Estimasi Kebutuhan Lemak total
35% x1200kkal
Lemak : 47 gram
9
Estimasi Kebutuhan Karbohidrat
50% x1200
KH : 150 gram
4
4. INTERVENSI GIZI
a) Tujuan Intervensi
Memberikan dan meningkatkan asupan zat gizi oral sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan Pasien.
Memberikan edukasi kepada orang tua Pasien dalam
membantu memberikan makanan
1. Prinsip dan Syarat diit
Energi sesuai kebutuhan yaitu sebesar 1200 kkal.
Protein tinggi yaitu 15% dari kebutuhan setara dengan 45
gram.
Lemak cukup yaitu sebesar 35% dari total energi atau
setara dengan 47 gram.
Karbohidrat merupakan sisa dari total protein dan lemak
yaitu sebesar 50% dari total energi atau setara dengan 150
gram.
Bentuk makanan yaitu makanan padat (makanan biasa)
dengan suplemen makanan cair (Formula Komersial)
Diberikan melalui oral
Diberikan sebanyak 3 kali makan utama dan 2 – 3 kali
selingan.
10
b) Rancangan Implementasi
Pemberian Makanan
Sebelum implementasi dilakukan, terlebih dahulu
membuat rancangan diit dan distribusi diit sehari,
implementasi dilakukan selama 2 hari, dalam proses
implementasi ini dilakukan tahapan monitoring setiap waktu
makan Pasien. Untuk menghitung asupan yang dikonsumsi
oleh Pasien dilakukan dengan metode food weighing.
11
Tabel 2 Rancangan Diit Hari ke-1 (Sabtu, 5 April 2014)
NILAI GIZI
KELOMPOK
NO SATUAN JUMLAH ENERGI PROTEIN LEMAK KH
BAHAN MAKANAN
Kkal gram gram gram
1 Nasi Penukar 1,5 262,5 6 0 60
2 Lauk Hewani 0 0 0 0 0
12
5. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
Tabel 4 Rencana Monitoring dan evaluasi
8. IMPLEMENTASI
Pemberian makan
Modifikasi diit : Makanan Biasa (Nasi) + Suplemen Cair
(Formula Komersial)
Edukasi
o Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang makanan
yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
o Memotivasi anak untuk makan dan memotivasi orang tua
pasien untuk menjaga asupan makan agar tetap stabil
13
Tabel 5 Monitoring hari ke-1 (6 April 2014)
b. Berat Badan
Tidak dilakukan monitoring.
c. Data Biokimia
Tidak dilakukan monitoring karena tidak ada data
biokimia terbaru.
d. Tanda Vital
Tidak dilakukan monitoring.
2. Hasil Evaluasi Hari Pertama
Asupan makan pasien sudah meningkat ± 34.82% tetapi
masih belum mencapai target. Masih ada beberapa makanan
pasien yang tidak dihabiskan seperti buah karena pasien tidak
suka pisang dan snack, karena pasien tidak terlalu menyukai
manis. selain itu pasien hanya sedikit mengonsumsi protein
hewani karena kurang suka. Selain itu Pasien juga masih
mendapat makanan dari luar rumah sakit yaitu Susu Ultra
Coklat dan nasi 5 suap sehingga formula komersial yang
diberikan tidak langsung diminum habis karena sudah minum
14
susu terlebih dahulu, sehingga dibuat rancangan distribusi untuk
hari kedua. Formula komersial yang diberikan tidak diberikan
secara langsung 1 x 200 cc namun diberikan 2x pemberian
menjadi 1 x 100 cc pada sore hari dan 1 x 100 cc pada malam
hari sebelum tidur. Berikut adalah rancangan distribusi untuk
hari kedua.
Tabel 6 Distribusi Diit Hari ke-2 (6 April 2014)
15
Tabel 7 Monitoring hari ke-2 (7 April 2014)
b. Berat Badan
Ada peningkatan berat badan sebanyak 1 kg pada
hari terakhir intervensi.
c. Data Biokimia
Tidak dilakukan monitoring, karena tidak ada data
biokimia terbaru.
d. Tanda Vital
Hasil monitoring tanda vital pada tanggal 7 April 2014:
Tekanan darah 100/90 mmHg Normal
Suhu 36,8oC
Respirasi 26x/mnt
Nadi 102x/mnt
Kesadaran : compos mentis
2. Hasil Evaluasi Hari Kedua
Asupan pasien sedikit menurun ± 3,66% bila dibandingkan
dengan hari pertama. Namun, apabila dibandingkan dengan
asupan pasien sebelum implementasi, asupan pasien di hari
kedua meningkat sebanyak ± 31,16%. Hal ini dikarenakan
pasien tidak terlalu menyukai ayam dengan teknik pengolahan
direbus yaitu ayam bb terik, karena pasien lebih suka ayam
dengan teknik pengolahan digoreng, dan snack yang tidak
dihabiskan karena terasa pedas dari lada. Selain itu pasien juga
kurang menyukai menu tempe dan kacang merah.
16
Berat badan pada hari terakhir intervensi naik sebanyak 1 kg
menjadi 17 kg. Berat badan yang naik dalam waktu 2 hari
tersebut belum bisa diidentifikasi apakah benar karena asupan
Pasien yang meningkat atau karena faktor lain.
Keadaan fisik klien sudah mulai membaik karena klien sudah
lebih mau berinteraksi dan sudah mulai bisa beradaptasi
dengan lingkungan.
17
BAB III
PEMBAHASAN
Kasus yang dikaji dalam laporan ini adalah kasus tentang “Space
Occupying Lession (SOL) ec. dd/Glioma Cerebral From Meningitis Serosa
Grade II” suatu keadaan dimana tumor ganas yang terus berkembang dan
menyerang bagian otak. Apabila hal ini terjadi terus menerus maka
semakin lama akan terus berkembang dan bisa menjadi kanker. Pasien
sudah mengalami gejala sakit kepala sejak Desember 2013 lalu dan mulai
mengalami penurunan nafsu makan sejak ± 1 bulan lalu dan jari tangan
kanan Pasien tidak bisa digerakkan semenjak 2 minggu lalu. Pasien juga
mengalami penurunan berat badan yaitu 1 kg (5.8%) dalam waktu 1
minggu, dimana berat badan Pasien sebelumnya adalah 17 kg dan berat
badan Pasien ketika ditimbang adalah 16 kg. Intake makanan Pasien
berdasarkan recall 24 jam adalah E 55 %; P 60,5 %; L 49,6 %; Kh 55 %.
Dari uraian diatas ditarik diagnosa gizi “NI2.1. Inadequat oral intake
(P) Adanya penurunan nafsu makan akibat ketidaknyamanan pasien yaitu
keluhan pusing (E) ditandai dengan Adanya penurunan BB sebanyak
5.8% dalam waktu satu minggu dan asupan yang rendah yaitu Energi
55%, Protein 60,5%, Lemak 49,6% dan Karbohidrat 55%. (S)” dan “NB 2.6
Kesulitan Makan Sendiri (P) berkaitan dengan Kondisi fisik yang terbatas
(E) ditandai dengan Jari tangan kanan yang tidak bisa digerakkan
sehingga tidak bisa makan sendiri (S)”
18
Terapi gizi yang diberikan yaitu Diit Gizi Seimbang; 1200 kkal; 45 g
protein; 47 g lemak; 150 g karbohidrat dengan bentuk makanan padat
(makanan biasa) dan suplemen oral (enteral) yang bertujuan untuk
meningkatkan asupan makan Pasien.
108.2%
96.3% 98.1%
91.0%
75.9%75.4% 79.0%80.3%
60.5%
55.0% 55.0%
49.6%
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Intervensi dan implementasi yang dilakukan selama 2 hari
dapat dikatakan mencapai tujuan karena persentase asupan
Pasien meningkat sebanyak ± 34.82% pada hari pertama bila
dibandingkan dengan asupan awal sebelum implementasi. Namun,
pada hari kedua terjadi sedikit penurunan yaitu ± 3,66% dihari
kedua. Namun, apabila dibandingkan dengan asupan awal
sebelum implementasi asupan Pasien pada hari kedua juga
meningkat sebanyak 31,16%. Berat badan Pasien juga naik
walaupun belum diketahui karena asupan atau karena faktor lain.
Selain itu kondisi fisik klinis Pasien pun mulai membaik.
2. SARAN
Sebaiknya klien yang memiliki penyakit SOL terus dimotivasi
dan diperlukan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan
agar dapat meningkatkan asupan makanan dan diberikan edukasi
mengenai asupan makanan yang tepat untuk klien dengan penyakit
SOL.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN 1
TABEL 1 HASIL RECALL 24 JAM RUMAH SAKIT
(Jum’at, 4 April 2014)
22
LAMPIRAN 2
TABEL 2 MONITORING HARI KE-1
(Minggu, 6 April 2014)
NILAI GIZI
MENU
WAKTU SATUAN JUMLAH ENERGI PROTEIN LEMAK KH
MAKANAN
Kkal gram gram gram
Nasi Penukar 0,4 70 1,6 0 16
Bistik daging Penukar 0,5 37,5 3,5 2,5 0
Oseng tahu,
Pagi Penukar 0,4 30 2 1,2 2,8
soun
Kari Sayuran Penukar 0,3 7,5 0,3 0 1,5
Susu BMC Gelas 1 110,28 4,21 3,92 14,54
Snack Celorot Penukar 0,5 50 1,075 1,865 7,3
Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 20
Crispy chicken
Penukar 0,23 11,5 0,92 0,46 0
steak
Tahu cina bb
Siang Penukar 0,3 22,5 1,5 0,9 2,1
kuning
Orak arik
Penukar 0,3 7,5 0,3 0 1,5
sayuran
Pisang ambon Penukar 0,2 10 0 0 2,4
Formula
Snack Komersial Serving 1 200 6 7 28
(Entrakid)
Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 20
Fillet ikan bb
Penukar 0,5 37,5 3,5 2,5 0
acar
Sore Tempe bacem Penukar 0,04 3 0,2 0,12 0,28
Sup sayuran Penukar 0,4 10 0,4 0 2
Semangka Penukar 1 50 0 0 12
Minyak Penukar 3 150 0 15 0
TOTAL 963,03 27,195 33,155 130,42
KEBUTUHAN 1200 45 47 150
PENCAPAIAN 80,2% 60,4% 70,5% 86,9%
23
LAMPIRAN 3
TABEL 3 MONITORING HARI KE-2
(Senin, 7 April 2014)
NILAI GIZI
MENU
WAKTU SATUAN JUMLAH ENERGI PROTEIN LEMAK KH
MAKANAN
Kkal gram gram gram
Pagi Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 20
Fillet ayam bb
Penukar 0,5 25 2 1 0
terik
Tumis kacang
Penukar 0,2 15 1 0,6 1,4
merah
Ca labu siam
Penukar 0,4 10 0,4 0 2
wotel udang
Susu BMC Gelas 1 110,28 4,21 3,92 14,54
Snack Sosis solo Penukar 0,5 50 1,075 1,865 7,3
Siang Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 20
Telur penyet
Penukar 1 75 7 5 0
kemangi
Tempe goreng
Penukar 0,3 22,5 1,5 0,9 2,1
tepung
Sup sosis
Penukar 0,35 8,75 0,35 0 1,75
ayam
Melon Penukar 1 50 0 0 12
Formula
Snack Komersial Serving 0,5 100 3 3,5 14
(Entrakid)
Sore Nasi Penukar 0,5 87,5 2 0 20
Opor ayam
Penukar 0,2 15 1,4 1 0
broiler
Bacem tahu Penukar 0,5 37,5 2,5 1,5 3,5
Ca pecay
jagung semi, Penukar 0,5 12,5 0,5 0 2,5
udang
Jeruk Penukar 1 50 0 0 12
Formula
Sebelum
Komersial Serving 0,5 100 3 3,5 14
tidur
(Entrakid)
Minyak Penukar 3 150 0 15 0
TOTAL 1094,03 33,935 37,785 147,09
KEBUTUHAN 1200 45 47 150
PENCAPAIAN 91% 75,4% 80,3% 98,06%
24