Anda di halaman 1dari 30

Nurul Huda Syamsiatun

PENGKAJIAN
RIWAYAT GIZI
Faktor risiko tjdnya malnutrisi
Penyakit serta keberadaan gejala
 masalah psikososial : pengetahuan gizi, dukungan
keluarga, dll
Pengkajian risiko malnutrisi
Penurunan BB ≥ 5% dlm 1 bulan , ≥ 10% dlm 6 bulan
Asupan oral yg tdk memenuhi slm ≥ 7 hr
Albumin serum ≤ 3,5 g/dl
LOLA < 90% standart
TLBK < 90% standart
Pembedahan, infeksi berat yg baru saja dialami
risiko malnutrisi ...
Radioterapi atau kemoterapi agresif yg dialami
Adanya gejala persisten yg dialami > 2 mgg: mual,
muntah, disfagia, diare, mukositis, depresi, anoreksia
Kurangnya kemampuan untuk perawatan mandiri /
tdk ada org lain yg membantu
Dimensia
Kemiskinan
Adiksi (alkohol, obat2an)
Pengkajian antropometri
LOLA (standar laki : 29,3 mm, wanita:28,5 mm)
TLBK tricep (standar laki : 12,5 mm, wanita : 16,5
mm)
IMT
LILA
Pengkajian Biokimia
Albumin serum
 Cadangan protein viseral
Waktu paruh 20 hr, shg kekurangan menunjukkan
defisiensi lama
 kadar normal : 3,5 – 5,0 gram/dl
Prealbumin
Waktu paruh 2 hari
Lebih cepat dan disukai, tp lebih mahal dibanding tes
albumin
Pd kondisi kaheksia akibat Ca /HIV  kadar albumin turun
Laboratorik..
Transferin
Protein viseral , waktu paruh 8 hr
 kadar normal : 200-400 mg/dl
 turun pd kondisi malignansi dan kekurangan Fe
Tes imunologi pd kanker

1. Tes Carcinoma Antigen (CA)


 Unt mengetahui keberadaan antigen carsinoma
terrtentu & penanda tumor pd organ ttt
 nilai normal : negatif
Penanda tumor pada organ
JENIS antigen Penanda tumor pd organ Penanda lain

CA 19-9 Tumor pancreas CEA


Tumor kolorektal
CA 15-3 Tumor payudara CEA, MCA
CA 125 Tumor ovarium CEA, CA 72-74
CA 72-74 Tumor ovarium CEA, CA 19-9
Tumor lambung
Uji saring tumor AFP, Hb spesifik
PSA (laki-laki)
Pap smear (wanita
Tumor hati AFV, PIVKA-II
Tumor tyroid Tiroglobulin, kalsitonin
Tumor servix Pap smear, SCC
Tumor prostat PSA, free PSA
Tumor paru-paru CEA, SCC, NSE
Tumor nasopharing Anti EBV VCA Ig A
Anti EBV EA Ig A
Tes imunologi HIV
Unt mengukur keberadaan immunoglobulin Ig G tipe
1-4, IgA, IgM, IgD
Enzim Linked Immunosorbent Assay (ELISA) : hasil +
Anti HIV immunoblot/western blot : hasil +
CD4 (T4) : Siistem kekebalan humoral dari sel T
limfosit
CD4 = T helper : b’kaitan dg HIV & sbg sarana masuk
dlm sel tubuh yg sehat
T4 500 – 1000 : sindroma retroviral akut, gejala
intermiten, kandidiasis oral, tukak mulut, serosis,
ruam mulut
T4 < 500 : gangg. AIDS kronis, limfodenopati,
kandidiasis oral, lesi oral, muntah, diare, TBC
T4 < 200 : gejala parah dr AIDS, peningkatan
masalah kanker, kelainan paru & susunan saraf pusat
T4 < 50 : peningkatan probabilitas infeksi oportunitik
& mortalitas
Fisik/klinis
Suhu
Tekanan darah
Respirasi (fx paru)
Nadi
Bibir  pecah2 , lesi ? Kandidiasis ?
Gigi  sehat / karies/tanggal
Gusi  perdarahan/ luka ??
Abdomen  pembengkakan, tumor, ? Asites, oedem,
nyeri tekan, hepar/splen membesar ??
Indera pengecap , penghidu normal ?
Saraf: kesemutan, keluhan patirasa
Dietary History – Riwayat makan
Kebiasaan konsumsi makanan mengandug bahan
karsinogen : MSG, pengawet, makanan yg dibakar
Pola makan sumber lemak, tmsk minuman dan
camilan, suplemen
Kebiasaan/kepercayaan
Tidak siap dgn perubahan diet yg diberikan
Riwayat Personal
RPD (riwayat penyakit dahulu)
RPS (riwayat penyakit sekarang)
RPK (riwayat penyakit keluarga)
Suku/etnis
Edukasi
Peran dlm keluarga
Kebiasaan merokok, obat2an, alkohol, kehidupan seks
Riwayat transfusi darah, berhubungan dg penderita
HIV/AIDS
DIAGNOSIS GIZI
NI 1.2  Peningkatan energi ekspenditur
NI 1.4  asupan energi inadekuat
NI 2.1  asupan oral tdk adekuat
NI 5.2  malnutrisi
NC 1.1  kesulitan menelan
NC 1.2  kesulitan mengunyah/menggigit
NC 2.1  perubahan nilai lab
NC 3.2  penurunan BB yg tdk diharapkan
NB 1.7  pemilihan makanan yg salah
INTERVENSI
Planning
- tujuan, prinsip,syarat diet, target capaian
- Jenis diet , route, bentuk, frekuensi pemberian
- Perhitungan kebutuhan zat gizi makro/mikro
- Preskripsi diet  menu
Menejemen Diet:

1. Macam diet : TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)


2. Tujuan Diet
 Mencapai & mempertahankan status gizi optimal dg
cara :
 Memberikan mknan seimbang sesuai kead. Penyakit
& daya terima
 Mencegah / menghambat penurunan BB scr
berlebihan
 Mengatasi rasa mual, muntah, diare
 Mengupayakan perubahan sikap & perilaku sehat thd
makanan kpd pasien & keluarganya
Syarat Diet :

 Energi tinggi ( ♂: 36 kkal/kg BB & ♀: 32 kkal/kg BB)


 Pasien gizi kurang (♂: 40 kkal/kg BB &
 ♀: 36 kkal/kg BB)
 Protein tinggi : 1 - 1,5 g/kg BB
 Lemak sedang : 15 – 20 % total kalori
 Karbohidrat cukup
 Vit & mineral cukup (t.u vit A, B komp, C & E) bila perlu btk
suplemen ditambah
 Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif
internal
 Bila imunitas turun ( leukosit < 10 ul) atau mau menjalani
kemoterapi agresif, pasien hrs mdpt mak. Yg steril
 Porsi kecil & sering
Indikasi pemberian :

 Sesuai keadaan pasien : oral/enteral/parenteral


 Bentuk makanan : biasa/lunak/lumat
Jenis Diet HIV
1. Diet AIDS I (DA I)
 Infeksi HIV akut dgn gejala (panas lama, batuk,
diare akut, sulit menelan, sesak nafas berat,
sariawan, kesadaran turun, saat pasien dpt
diberi mkn)
 Bentuk makanan: cair dan bubur susu, bisa
dikombinasi dgn sonde
2. Diet AIDS II (DA II)
Perpindahan dari DA I, keadaan akut
terlampaui
Bentuk maknan : saring tiap 3 jam, bisa
dikombinasi dgn makanan enteral / sonde
3. Diet AIDS III (DA III)
Perpindahan dr DA II atau Infeksi HIV
tanpa gejala
Bentuk makanan: lunak/biasa
Porsi kecil, sering
Tinggi energi, protein, vit & min
Kombinasi dgn sonde agar tdk tjd
penurunan BB
Mengatasi masalah makan pd pasien kanker :

1. Pasien dg anoreksia :
Dianjurkan makan mknan yg disukai / dpt diterima
walua tdk lapar
Hindari minum sblm makan
Tekankan bahwa makan mrpk bag penting dlm
pengobatan
Olah raga sesuai kemampuan
2. Bila tjd perubahan pengecapan :

 Makanan & minuman diberikan pd suhu


kamar/dingin
 Tambahkan bumbu mknan yg sesuai unt
menambah rasa
 Minuman diberikan dlm bentuk segar (sari buah /
juice)
3. Kesulitan menelan / mengunyah :

 Minum menggunakan sedotan


 Minuman & mkanan diberikan pd suhu
kamar/dingin
 Bentuk makanan saring/cair
 Hindari makanan tll asam/asin
4. Mulut kering:

• Minuman & mkanan diberikan pd suhu


kamar/dingin
 Bentuk makanan cair
 Kunyah permen karet atau hard candy
5. Mual & muntah :

 Beri makanan kering


 Hindari mknan dgn bau merangsang
 Hindari makanan lemak tinggi
 Makan & minum perlahan2
 Hindari makanan & minuman tll manis
 Batasi cairan saat makan
 Tidak tiduran setelah makan
monev
AD 1.1  Antropometri TB, PB, BB, IMT, dll
FH.1.1.1  asupan Energi total
FH 5.1  kepatuhan ( monitoring mandiri sesuai
kesepakataan, kunjungan ke AG,
FH 1.3  asupan enteral /parenteral
BD 1.11  profil albumin, Hb

Anda mungkin juga menyukai