Dosen Pengampu :
dr. Arinda Lironika Suryana, M.Kes
oleh
Tsamrotun Ainiyah
G42202269/ D
Hasil biokimia dan antropometri Tn.Y 2 hari setelah dilakukan operasi kedua yakni
Hb 13.2 g/Dl, Ht 39%, eritrosit 5,05 juta/Ul, leukosit 9100/mm3, trombosit 314ribu/ mm3,
MCV 77,2 Fl, MCH 26,1 pg, MCHC 33,8%, GDS 142 mg/dl, Na 137 mEq/dl, kalium
4,4mEq/dl, LILA 28cm,Tinggi lutut 45 cm. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/ menit,
laju pernafasan 12x/menit, suhu 360C.
Saat ini Tn.Y dalam kondisi lemas, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada bagian pipi
kiri, kesulitan membuka mulut dan mengunyah makanan, serta kesadaran composmentis.
Tn.Y mendapatkan terapi obat obatan melalui jalur intravena antara lain ceftriaxon,
metronidazol, ranitidin, ketorolac, dan, cefazoline
LEMBAR KERJA
Identitas Pasien
Nama : Tn. Y No. RM : -
Umur : 40 tahun Ruangan : -
Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal MRS : -
Agama : - Alamat : -
Pekerjaan : pedagang Diagnosa Medis : dermato fibrosarcoma
protuberan
Pendidikan : - Suku/bangsa : -
Obat-obatan : -
Riwayat Penyakit
Keluhan utama Benjolan di pipi yang terus membesar
sebesar bola pingpong
Riwayat penyakit dahulu -
Riwayat penyakit keluarga -
Riwayat penyakit sekarang Dermato-fibrosarcoma protuberan
Dengan riwayat operasi :
- Operasi pertama : operasi eksisi
massa tumor, forehead, flap dan
STGG
- Operasi kedua : operasi
debridement, repair flap FTSG
Riwayat obat Ceftriaxone, metronidazole, ranitidine,
ketorolac, dan cefazoline
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan -
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan -
Gangguan fungsi gastrointestinal Mual: +
Muntah: -
Nyeri perut: -
Anoreksia: -
Diare: -
Konstipasi: -
Perubahan pengecapa/penciuman: -
Gangguan mengunyah: +
Gangguan menelan: -
Lain-lain: -
Lain-lain
Kesimpulan:
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan dipipi yang terus membesar sebesar bola
pingpong sehingga di diagnosis mengalami dermato-fibrosarcoma protuberan
Data Antropometri
No Domain Data Keterangan
1 AD-1.1.6 LILA 28 cm Normal
2 AD-1.1.1 Tinggi Lutut 45 cm -
Perhitungan % percentile LILA
Lila di ukur
% percentile LILA = x 100%
Nilai standar LILA
28
= 32,6 x 100%
= 85,8 % (normal)
Kategori menurut WHO-NCHS
Obesitas >120%
Overweight 110 – 120%
Gizi baik 85-110%
Gizi kurang 70,1-84,9%
Gizi buruk <70%
Perkiraan TB dengan Tinggi Lutut formula Chumlea
TB = 64,19 - (0,04 x usia) + (2,02 x tinggi Lutut)
= 64,19 - (0,04 x 40) + (2,02 x 45)
= 64,19 - 1,6 + 90,9
= 153,49 cm
Perkiraan BB Formula Crandal dengan estimasi LILA
BB = -93,2 + (3,29 x LILA) + (0,43 x TB)
= - 93,2 + (3,29 x 28) + (0,43 x 153,49)
= -93,2 + 92,12 + 66
= 64,9 kg
LILA konversi ke BB, tinggi lutut konversi ke TB. Lalu cari IMT nya.
Kesimpulan :
Berdasarkan data pemeriksaan antropometri , hasil perhitungan percentil LILA 85,8 %
dengan nilai normal 85 - 110% menurut WHO-NCHS maka status gizi pasien dikategorikan
normal
Data Biokimia
No Domain Dat Nilai Normal Keteranga
a n
1 BD-1.10.1 13,2 g/dL 12-14 g/Dl Normal
Hemoglobin
2. BD-1.10.2 Ht 39% 38,8-50% Rendah
3. Eritrosit 5,05 juta/uL 4,4 – 5,6 juta/uL Normal
4. Leukosit 9100/mm3 3200-10.000 mm3 Normal
5. Trombosit 314.000/mm3 170.000- Normal
380.000/mm3
6. BD-1.10.3 MCV 77,2 fL 80-100 fL Rendah
7. MCH 26,1 pg 28-34 pg Rendah
8. MCHC 33,8% 32-36% Normal
9. GDS 142 mg/dL < 200 mg/dL Normal
10. Na 137 mEq/dL 135-144 mEq/dL Normal
11. Kalium 4,4 mEq/dL 3,6-4,8 mEq/L Normal
Kesimpulan :
Kadar hemoglobin, MCV, dan MCH lebih rendah dari nilai normal yang berkaitandengan
kondisi pasien pasca operasi bedah plastic
Data Fisik Klinis
No Domain Data Nilai Normal Keterangan
1. PD-1.1.9 Tekanan Darah 110/70 mmHg 120/80 Rendah
mmHg
2. PD-1.1.9 Respiratory Rate 12×/menit 12-20x/menit Normal
3. PD-1.1.9 Nadi 80×/menit 60-100 x/menit Normal
4. PD-1.1.9 Suhu 36oC 36–37,5°C Normal
5. PD- 1.1.7 Kesadaran umum Compos mentis - Normal
6. Nyeri pada bagian pipi kiri - - Abnormal
7. PD-1.1.5 Sistem Kesulitan - Abnormal
pencernaan membuka mulut
dan mengunyah
Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil pemeriksaan fisik klinis pasien pasien mengeluh mengalaminyeri pada
bagian pipi kiri dan kesulitan membuka mulut serta mengunyah akibat kondisi pasca bedah.
Data Dietary History
C-2.1
Pasien
diberikan
konseling
terkait terapi
diet yang
diberikan dan
memberi
motivasi
supaya pasien
patuh terhadap
dietnya.
RC-1.4
Menangani
pasien bersama
dengan tenaga
kesehatan lain
seperti dokter,
perawat dan
rekam medis.
C. Fisik Klinis
PD-1.1.9 PD-1.1.9 NC-2.1 C PD-1.1.9
Tekanan Darah Tekanan darah Perubahan Pemberian Tekanan darah
110/70 mmHg kemampuan pasien menjadi
konseling
lebih rendah dari metabolisme normal yairu
nilai normal gizi berkaitan kepada pasien 120/80 mmHg
120/80 mmHg dengan dan akan
dan keluarga
perubahan dipantau pada
fungsi endokrin terkait diet yang pemeriksaan
yang ditandai berikutnya
akan diberikan
dengan benjolan
di pipi yang dan pemberian
terus membesar
motivasi
sebesar bola
pingpong dan RC-1.4
tekanan darah
Berkolaborasi
yang rendah.
dengan perawat
dan dokter
dalam
memantau
gejala yang
dialami pasien.
D. Dietary History
Energi defisit FH-1.1.1.1 NI-1.2 ND-1.2 FH-1.1.1.1
berat asupan energi asupan energi
pasien SMRS pasien normal
54% deficit berat yaitu 90-
Protein defisit asupan energi Pasien 119%. Akan
berat FH-1.5.2 asupan tidak adekuat dipantau 2-3
diberikan diet
protein pasien berkaitan kali dalam
Lemak defisit SMRS 66% dan dengan pra bedah seminggu
berat tergolong defisit peningkatan
sesuai dengan
berat kebutuhan zat FH-1.5.2.1
Karbohidrat gizi karena kebutuhan dan asupan protein
defisit ringan FH-1.5.1.1 penyakit batu pasien normal
kondisi pasien
ginjal yaitu 90-
Asupan lemak
nefrolitiasis 119%. Akan
pasien SMRS
yang diderita dipantau 2-3
30% dan
ditandai dengan kali dalam
tergolong deficit
asupan energi E-1.1 seminggu
berat
54% tergolong
Pemberian
deficit berat FH-1.5.1.1
FH-1.5.3.1
edukasi kepada
Asupan lemak
Asupan NI-5.7.1 asupan
pasien dan pasien normal
karbohidrat protein tidak
yaitu 90-
pasien SMRS adekuat keluarga pasien
119%. Akan
84,9% dan berkaitan
terkait dengan dipantau 2-3
tergolong defisit dengan
kali dalam
ringan peningkatan asupan
seminggu
kebutuhan zat
makanan yang
gizi karena
FH-1.5.3.1
penyakit batu sesuai dengan
ginjal Asupan
kondisi pasien.
nefrolitiasis karbohidrat
yang diderita pasien normal
ditandai dengan yaitu 90-
C-2
asupan protein 119%. Akan
66% tergolong Memberikan dipantau 2-3
deficit berat konseling gizi kali dalam
untuk seminggu
N1-5.6.1 memberikan
motivasi dan
Asupan lemak
strategi pada
tidak adekuat
pasien agar
berkaitan
pasien dapat
dengan
menjalani
peningkatan
terhadap diet
kebutuhan zat
yang diberikan.
gizi karena
penyakit batu
ginjal
nefrolitiasis
yang diderita,
ditandai dengan
asupan lemak
sebesar 30%
tergolong deficit
berat.
NI-5.8.1
Asupan
karbohidrat
tidak adekuat
berkaitan
dengan
peningkatan
kebutuhan zat
gizi karena
penyakit batu
ginjal
nefrolitiasis
yang diderita,
ditandai dengan
asupan
karbohidrat
sebesar 64%
tergolong deficit
berat.
E. Lain-Lain
SATUAN ACARA KONSELING (SAK)
Pokok Bahasan : Tatalaksana Diet Pra Bedah
Waktu : 15 Menit
A. Latar belakang
Salah satu bentuk pelayanan gizi diruang rawat inap ialah memberikan terapi
diet bagi pasien rawat inap. Terapi diet yang diberikan pada pasien bedah ialah diet Pra
bedah dan pasca bedah dengan tahapan pemberian bentuk makanan disesuaikan dengan
kondisi pasien dan jenis penyakit.Tujuan diet pra Bedah adalah untuk mengupayakan
agar status gizi pasien dalam keadaan optimal, sehingga tersedia cadangan untuk
mengatasi stress dan penyembuhan luka, sedangkan tujuan diet pasca bedah yaitu untuk
mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat
proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien
H. Indikator Evaluasi
Keberhasilan