Anda di halaman 1dari 24

CATATAN ASUHAN GIZI

RESUME NUTRITION CARE PROCESS


( NCP ) RSUP SANGLAH DENPASAR

Nama : A.n NKMP Tanggal MRS : 20 Maret 2017


Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Dirawat : Pudak ( Kamar 08 bed 1)
No. CM : 16051624 Alamat : Dsn Peken Desa Bakas Br. Rangka Klungkung
Umur : 9 bulan 4 hari Tanggal Pengamatan : 30 – 1 April 2017
Tanggal Terapi : 2 – 4 April 2017
Diagnosa : Tumor Abdomen Ec Small Round Cell Ec Ewing
Sarcoma Prokemoterapi Protocol Ewing Sarcoma + Gizi Buruk Tipe
Marasmus Kondisi V Fase Rehabilitas

IDENTIFIKASI DIAGNOSA GIZI


DATA DASAR
MASALAH (PES)
1. Antropometri
NC.3.1. Berat badan
kurang/underweight yang berkaitan
Perempuan, umur : 9 bulan 4 hari dengan patologis proses penyakit
LILA : 10 cm tumor abdomen ec small round cell
LILA standar : 64.16% cm (Gizi Buruk) ec ewing sarcoma prokemoterapi
BB actual : 6,3 kg Status Gizi Buruk protocol ewing sarcoma + gizi buruk
BBI : 6,5 kg tipe marasmus kondisi V fase
PB : 62 cm rehabilitas dan kurangnya asupan
BB/U : -3 SD (severe underweight) makanan yang ditandai dengan status
PB/U : -3 SD (Pendek) gizi berdasarkan LILA yaitu 64.16%
BB/PB : 0 – 2 SD (normal) (gizi buruk)
2. Klinis/Fisik NC.1.4 Perubahan fungsi
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Klinis 3 Hari Pertama MRS gastrointestinal
(P) yang berkaitan dengan terjadinya
No Tanggal Hasil Pengamatan Nilai Rujukan
penyakit Tumor Abdomen Ec Small
1 20/04/2017 Suhu : 37 oC
Nadi : 100 x/menit Round Cell Ec Ewing Sarcoma
Respirasi: 26 x/menit Suhu : 36-37 oC Prokemoterapi Protocol Ewing
2 21/03/2017 Suhu : 36 oC Nadi : 60- Sarcoma (E) yang ditandai dengan
Nadi : 105 x/menit 100x/menit adanya rasa nyeri pada perut pasien,
Respirasi : 26 x/menit Respirasi :20- sariawan disertai mual (S)
3 22/03/2017 Suhu : 36,6 oC 30 x/menit
Nadi : 96 x/menit - Gangguan
NC.1.1.Kesulitan menelan pada
Respirasi : 24 x/menit gastrointestinal
pasien yang (P) menyebabkan pasien
- Kesulitan menelan
Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Klinis 3 Hari Sebelum Intervensi tidak mampu untuk mencerna
makanan masuk yang (E) ditandai
No Tanggal Hasil Pengamatan Nilai Rujukan dengan adanya sariawan pada bagian
1 30/03/2017 Suhu : 36,5°C lidah (S)
Nadi : 110 x/menit
Suhu : 36-37 oC
Respirasi : 28 x/menit
Nadi : 60-
2 31/03/2017 Suhu : 36,8°C
100x/menit
Nadi : 100 x/menit
Respirasi :20-
Respirasi : 26 x/menit
30 x/
3 01/04/2017 Suhu : 36°C
menit
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 24 x/menit

Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Fisik 3 Hari Pertama MRS


No Tanggal Hasil Pengamatan
1 20/03/20  Keadaan umum : badan lemas, ada benjolan diperut
17 dan terasa keras, pro kemoterapi, badan terlihat
kurus seperti tulang hanya terbalut kulit, muka
terlihat seperti orang tua, gampang nangis, kulit
terlihat keriput dan kering, tulang iga gambang
 Kesadaran : compos mentis
2 21/03/20  Keadaan umum : badan lemas, keluhan terdapat
17 benjolan diperut dan terasa keras, badan terlihat
kurus seperti tulang hanya terbalut kulit, muka
terlihat seperti orang tua, gampang nangis, kulit
terlihat keriput dan kering, tulang iga gambang
 Kesadaran : compos mentis
3 22/03/20  Keadaan umum : lemas, benjolan diperut terasa
17 keras, badan terlihat kurus seperti tulang hanya
terbalut kulit, muka terlihat seperti orang tua,
gampang nangis, kulit terlihat keriput dan kering,
tulang iga gambang
 Kesadaran : compos mentis

Tabel 4 Hasil Pemeriksaan Fisik 3 Hari sebelum Intervensi


No Tanggal Hasil Pengamatan
1 30/03/2017  Keadaan umum : demam naik turun, BAK
banyak, lemas tidak ada, badan terlihat kurus
seperti tulang hanya terbalut kulit, muka
terlihat seperti orang tua, gampang nangis,
kulit terlihat keriput dan kering, tulang iga
gambang
 Kesadaran : compos mentis
2 31/03/2017  Keadaan umum : lemah dan tidak ada
keluhan, badan terlihat kurus seperti tulang
hanya terbalut kulit, muka terlihat seperti
orang tua, gampang nangis, kulit terlihat
keriput dan kering, tulang iga gambang
 Kesadaran : compos mentis
3 01/04/2017  Keadaan umum : lemah, sariawan, badan
terlihat kurus seperti tulang hanya terbalut
kulit, muka terlihat seperti orang tua,
gampang nangis, kulit terlihat keriput dan - Anemia
kering, tulang iga gambang - Hipokalemia
 Kesadaran : compos mentis - Gangguan fungsi
ginjal
7. Biokimia/laboratorium - Gangguan fungsi
hati
NC.2.2. Perubahan nilai laboratorium
Tabel 5 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Awal MRS
terkait gizi
Tanggal Pemeriks Hasil Nilai Satuan Keterang
aan normal an (P) yang berkaitan dengan berkaitan
dengan penyakit tumor abdomen ec
20 Maret SGOT 27.4 11.00 – u/l Tinggi small round cell ec ewing sarcoma
2017 27.00 prokemoterapi protocol ewing
sarcoma + gizi buruk tipe marasmus
SGPT 6.70 11.00 – u/l Rendah
34.00
kondisi V fase rehabilitas (E) yang
ditandai dengan penurunan gangguan
BUN 5.9 8.00 – mg/dl Rendah fungsi ginjal dengan nilai lab yaitu
23.00 Kreatinin, SGPT, WBC dan PLT (S)
Kreatinin 0.20 0.50 – mg/dl Rendah
0.90

Na-Serum 131 136 - 145 mmol/L Rendah

K-Serum 2.5 3.50-5.10 mmol/L Rendah

CI-Serum 90.2 94 - 110 mmol/L Rendah


HGB 8.21 12.0 – g/dL Rendah
16.0

HCT 27.83 36.0 – % Rendah


49.0

WBC 17.51 6.0 – 103µ/L Tinggi


14.00

PLT 480.10 140 - 440 103µ/L Tinggi

Tabel 6 Pemeriksaan laboratorium Sebelum Intervensi


(24-25 Maret 2017)
Pemeriks Hasil Pemeriksaan Satuan Nilai Keterang
aan Normal an
24/03/201 25/03/201
7 7

BUN 5.9 mg/dl 8.00- Rendah


23.00

Kreatinin 0.20 mg/dl 0.50-0.90 Rendah

HGB 8.57 8.42 g/dl 12.0-16.0 Normal

HCT 28.59 % 36.0-49.0 Rendah

WBC 16.10 18.93 103µ/L 6.0-14.0 Tinggi

PLT 545.70 573.70 103µ/L 140-440 Tinggi

SGOT 28.0 U/L 11.00- Normal


27.00
SGPT 5.50 U/L 11.00- Rendah
34.00

Tabel 7 Pemeriksaan laboratorium urine sebelum


intervensi

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal

1000 1000 1.003-1.035

7.00 7.00 4.5-8

Positif 3 Positif 3 Negatif E = 36.33%


26 Maret 2017 P = 38.9%
Negatif Negatif Negatif L = 54.26%
Negatif Negatif Negatif KH = 23.67%

Normal Normal Normal Intake makanan di RS tidak


adekuat
Negatif Negatif Negatif

Negatif Negatif Negatif


Ibu sudah memperkenalkan
Normal Normal Normal MP ASI sebelum waktunya
berumur 6 bulan yaitu pada
Negatif Negatif Negatif
umur 5 bulan
Light yellow Light yellow P.yellow-yellow

4. Hasil Anamnesa Gizi


a. Hasil anamnesa Gizi di rumah NI.2.1. Asupan zat gizi mikro (energi,
Berdasarkan hasil wawancara tentang riwayat makan saat protein, lemak dan karbohidrat)
dirumah, diketahui bahwa dalam keadaan sehat pasien biasanya (P) disebabkan karena
penurunan nafsu makan dan
mengkonsumsi bubur beras 2x sehari sebanyak ½ mangkuk kecil dan kurangnya asupan makanan (E) yang
pasien lebih sering mengkonsumsi ASI setiap harinya. Bahan ditandai oleh tingkat konsumsi zat
makanan yang sering dikonsumsi oleh pasien adalah; gizi mikro dengan persentase <50%
(S)
Bubur beras : 2x sehari @50 gram

Kacang Tanah : 2x seminggu @3 sdm


NB.1.1 Kurang pengetahuan yang
Jeruk Manis : 1x sebulan @25 gram berhubungan dengan gizi
(P) disebabkan karena kurangnya
Pisang : 3x seminggu @ 100 gram informasi mengenai makanan
bergizi/zat gizi (E) yang ditandai
Susu Pediasure : 2x sehari @60 ml dengan pola makan yang salah dan
pasien sudah diberikan MP ASI
Kebutuhan energy dan zat gizi lainnya untuk pasien selama
sebelum usia 6 bulan yaitu pada umur
dirumah ditentukan berdasarkan RDA, yaitu sebagai berikut: 5 bulan (S)
Energi : 780 kkal
Protein : 24.37 gram
Lemak : 30.33 gram
KH : 102.37gram

Tabel 8 Tingkat Konsumsi Sebelum MRS


Energi Protein Lemak KH
No Asupan
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan di 286.65
1
rumah 8.63 10.96 37.71
Kebutuhan 780 24.37 30.33 102.37
2 Berdasarkan
RDA
% Tk. Konsumsi 36.75% 34.89% 36.13% 36.83%

Kategori Buruk Buruk Buruk Buruk


Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005) (ADA);
8. Baik ≥ 80%
9. Kurang 51 – 79%
10. Buruk ≤ 51%

Berdasarkan tabel tingkat konsumsi makanan pasien dirumah, dapat


dilihat bahwa tingkat konsumsi pasien termasuk dalam kategori buruk
yang persentase tingkat konsumsi energi, proten, lemak dan karbohidrat
kurang dari 50%

Tabel 9 Tingkat Penerimaan di Rumah Sakit Berdasarkan REE


Energi Protein Lemak KH
No Asupan
(kkal) (gram) (gram) (gram)
1 Penerimaan 283.43 9.46 16.46 24.24
Dirumah
sakit
Kebutuhan 326.51 10.20 12.69 42.86
2
REE
% Tk. Konsumsi 86.80% 92.74% 129.70% 56.55%
Kategori Baik Baik Baik Buruk

Tabel 10 Tingkat Penerimaan di Rumah Sakit Berdasarkan RDA


Energi Protein Lemak KH
No Asupan
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Penerimaan 283.43 9.46 16.46 24.24
1 Dirumah
sakit
Kebutuhan 780 24.37 30.33 102.37
2
REE
% Tk. Konsumsi 36.33% 38.9% 54.26% 23.67%
Kategori Buruk Buruk Buruk Buruk

Keterangan:
Kategori asupan makan (Gibson, 2005) (ADA);
11. Baik ≥ 80%
12. Kurang 51 – 79%
13. Buruk ≤ 51%

Berdasarkan tabel tingkat konsumsi makanan dirumah sakit 1 hari


sebelum intervensi, berdasarkan REE dapat dilihat bahwa tingkat
konsumsi energi, protein, lemak pasien termasuk dalam kategori baik
yang dengan persentase tingkat konsumsi yaitu : 51-79%. Untuk tingkat
konsumsi karbohidrat termasuk dalam kategori buruk dengan persentase
<50%. Sedangkan tingkat konsumsi berdasarkan RDA dapat dilihat
bahwa tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat termasuk
dalam kategori buruk yang dengan persentase <50%. Hal ini disebabkan
karena kondisi patologis penyakit pasien yaitu tumor abdomen ec small
round cell ec ewing sarcoma prokemoterapi protocol ewing sarcoma +
gizi buruk tipe marasmus kondisi V fase rehabilitas dan penurunan nafsu
makan akibat sariawan dan rasa nyeri diperut pasien.

1. Riwayat penyakit dahulu


Pada umur 2 bulan pada saat ibu memandikan pasien perut pasien
bagian kiri mengeras tapi tidak diperiksa oleh ibu karena tidak ada
keluhan dari pasien dan tidak merasakan adanya nyeri. Umur 3 bulan
mulai muncul adanya benjolan kecil pada perut bagian kiri karena tidak
ada keluhan dan rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien. Setiap bulan
benjolan pada perut pasien bagian kiri membesar, pada bulan November
2016 pasien diajak periksa kepuskesmas tetapi dirujuk untuk ke dokter
umum untuk dilakukan pemeriksaan tetapi dokter tidak berani mengambil
tindakan lalu dirujuk ke RS Klungkung karna dari RS alat yang
diperlukan tidak ada lalu dirujuk ke RSUP Sanglah untuk dilakukannya
pemeriksaan dengan diagnose pasien saat ini Tumor Abdomen Ec Small
Round Cell Ec Ewing Sarcoma Prokemoterapi Protocol Ewing Sarcoma +
Gizi Buruk Tipe Marasmus Kondisi V Fase Rehabilitasi.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada 20 Maret 2017 pasien datang ke RSUP Sanglah dengan kondisi
pasien lemas disertai dengan benjolan perut terasa keras sejak usia 3 bulan
tanpa nyeri, tanpa demam, sesak tidak ada. Benjolan bersifat keras dan
sulit untuk digerakkan. Saat pasien diterima untuk kemoterapi makan dan
minum menurun. Berat badan menurut saat sakit. Pasien akan rencana
kemoterapi. Hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan pada tanggal 20
Maret 2017 didapatkan kesadaran pasien compos mentis, nadi = 96
x/menit, suhu = 36,6°C, Respirasi = 24 x/menit. Pada tanggal 1 April
pasien melakukan kemoterapi. Pasien pernah MRS pada tanggal 3 maret
2017 dan tanggal 7 maret dilakukan tindakan operasi biopsi tumor pada
pasien.
3. Riwayat penyakit keluarga
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien, tidak ada anggota
keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama dengan apa yang
dialami oleh pasien sekarang.
4. Keadaan Sosial ekonomi
Pasien merupakan anak ke empat. Ayah pasien merupakan seorang
pegawai swasta disebuah hotel didaerah jimbaran, dengan pendidikan
terkahir SMK sedangkan ibu pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga, dengan pendidikan terakhir SMA kesehariannya pasien dirawat
dan diasuh langsung oleh ibunya. Biaya rumah sakit pasien ditanggung
oleh BPJS.
5. Kebiasaan Hidup
Pasien merupakan anak keempat dan mendapatkan asi hingga usia 9
bulan, saat ini pasien mengkonsumsi bubur saring + formula F100
dengan takaran saji 6sdm/30 ml, sebelum MRS biasanya pasien hanya
meminum ASI setiap 2 jam sekali dirumah dan bubur biasa serta buah
pisang yang dilumatkan. Pada saat pasien rawat jalan dipoli RSUP
sanglah ibu memberikan susu pediasure 2x sehari karena ASI pada saat itu
hanya keluar sedikit.

6. Obat –obatan yang Biasa di Konsumsi di Rumah


Obat yang dikonsumsi pasien dirumah dirumah adalah Paracetamol yang
diberikan setiap demam dan supplement penambah nafsu makan kurkuma
plus 1 sdm setiap pagi.

7. Obat – obatan yang diberikan dirumah Sakit


Tabel 11.
Obat – obatan yang diberikan di Rumah Sakit
No Obat Dosis Fungsi
1 Paracetamol 70 gr @ 4 jam Meringankan rasa sakit pada
(30 Maret sakit kepala dan sakit gigi,
2017) serta menurunkan demam
dan nyeri. Pada pasien
digunakan sebagai antibiotic

2 Doxorubicin 30 ml dlm 10 Untuk memperlambat


cc NaCl 0,5% menyebarnya sel kanker ke
@ 2 jam jaringan sel tubuh lainnya
(1 April 2016)

3 Enystin 0,3 ml @ 7 Untuk mengatasi infeksi


Nystatin jam sekali yang disebabkan oleh jamur.
pemberian Obat ini mengatasi infeksi
(03 April yang terjadi pada mulut
2017)

INTERVENSI GIZI

PLANNING EDUKASI
1. Jenis Diet 1. Jenis diet
Diet yang diberikan yaitu diet modifikasi tim saring + Diet yang diberikan yaitu diet modifikasi tim saring + formula 100/30 ml/ 12x
formula 100/30 ml/ 12x = 780 kkal. Pemberian makanan = 780 kkal
secara oral dengan jenis makanan lumat + cair serta 2. Bentuk makanan
diberikan secara bertahap. Lumat + cair
2. Tujuan diet 3. Standar diet makanan
a. Meningkatkan status gizi dan lila yang optimal Berdasarkan REE
b. Mencapai dan mempertahankan nilai laboratorium Energi : 326.51 kkal
normal Protein : 10.20 gram
c. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang sesuai Lemak : 12.69 gram
dengan keadaan pasien untuk mencegah dan Karbohidrat : 42.86 gram
mengurangi kerusakan pada jaringan tubuh Berdasarkan RDA
d. Meningkatkan asupan makan pasien sesuai Energi : 780 kkal
Protein : 24.37 gram
kebutuhan nutrisi pasien
Lemak : 30.33 gram
e. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat
Karbohidrat : 102.37 gram
terhadap makanan oleh pasien dan keluarga pasien Cairan : 756 ml
3. Prinsip diet
4. Jadwal atau Distribusi makanan pasien
a. Energi sesuai dengan REE
Jadwal atau Pendistribusian makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum
b. Protein sesuai dengan Rasio Nitrogen
4. Syarat diet Pusat Sanglah terdiri dari 2 ( kali ) makan utama dan 2 (dua) kali makan
a. Energi awal diberikan sesuai REE = 326 kkal (42% selingan ( snack) namun dikarenakan pasien mendapatkan diet makanan cair
RDA) untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. formula 100 maka jadwal makan pasien disesuaikan setiap 2 jam sekali.
Makanan diberikan secara bertahap dengan target
akhir 100% RDA = 780 kkal
b. Protein rasio REE = 10.20 gram. Protein diberikan
5. Pembagian makan
tinggi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel a. Diet pasien
baru yang menggantikan sel-sel yang telah rusak, Dengan menu sebagai berikut :
sebagai pembentukan antibodi yang cukup untuk Menu Hari I
meningkatkan daya tahan tubuh. Makanan diberikan Waktu Makanan
secara bertahap dengan target akhir 100% RDA = Siang Bubur Saring
97.48 gram
c. Lemak sedang, 35% dari kebutuhan energi total Susu F100/30 ml/ 12 x pemberian
sesuai REE yaitu sebesar 12.69 gram. Diutamakan Sore Bubur Saring
lemak tak jenuh ganda untuk melarutkan vitamin
yang larut lemak yaitu vitamin A,D,E,dan K.
Menu Hari II
Makanan diberikan secara bertahap dengan target
Waktu Makanan
akhir 100% RDA = 30.33 gram
d. Karbohidrat, yaitu sisa dari kebutuhan energi total Siang Bubur Saring
sesuai REE yaitu sebesar 42.86 gram digunakan
Susu F100/30 ml/ 12 x pemberian
sebagai sumber tenaga untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Bahan makanan sumber karbohidrat Sore Bubur Saring
yaitu, beras, beras merah, jagung, ubi, kentang,
singkong, roti, mie, sereal, gula, tepung-tepungan, Menu Hari III
gandum. Makanan diberikan secara bertahap dengan Waktu Makanan
target akhir 100% RDA = 102.37 gram Siang Bubur Saring
e. Tinggi antioksidan untuk mengurangi radikal bebas.
Bahan makanan yang mengandung tinggi Susu F100/30 ml/ 12 x pemberian
antioksidan misalnya telur, kacang-kacangan, Sore Bubur Saring
brokoli, kubis, kembang kol, bayam, kedelai, wortel,
labu, sawi, jeruk, dan papaya.
f. Zat besi 7 mg sesuai AKG 2013. Bahan makanan
yang mengandung tinggi zat besi misalnya, ikan
segar, telur, bayam, tomat dan kentang.
g. Vitamin C 50 mg sesuai AKG 2013. Bahan makanan
yang mengandung tinggi vitamin C misalnya
brokoli, kembang kol, kentang, tomat, mangga,
jeruk dan pisang.
h. Cairan diberikan sebesar 756 ml
i. ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun

5. Kebutuhan zat gizi


Perhitungan kebutuhan zat gizi berdasarkan REE
 Umur : 9 bulan 4 hari
 Usia PB : 10 bulan
 BBS : 6,3 kg
 PB : 62 cm
 BBI : 6,5 kg
Kebutuhan Energi :
REE = 16.252 . w + (10.232. H – 413.5)
= 16.252 . 6,5 + (10.232 . 62 – 413.5)
= 105.63 + (634.38 – 413.5)
= 105.63 + 220.88
= 326.51 kkal
Kebutuhan Protein :

Protein =

= = 10.20 gram 40.85 kkal

Kebutuhan Lemak :
Lemak = 35% x 326.51 kkal
= 114.27 kkal/9
= 12.69 gram 114.21 kkal
Kebutuhan Karbohidrat :
Karbohidrat = Total Energi – (Keb. Protein + Keb.
Lemak)
= 326.51 – (40.85 + 114.21)
= 326.51 – 155.06
= 171.45 kkal/4
= 42.86 gram

Perhitungan berdasarkan RDA


Kebutuhan Energi :
Energi = BBI x RDA
= 6,5 kg x 120
= 780 kkal

Kebutuhan Protein :

Protein =

= = 24.37 gram 97.48 kkal

Kebutuhan Lemak :
Lemak = 35% x 780 kkal
= 273 kkal/9
= 30.33 gram 273 kkal
Kebutuhan Karbohidrat:
Karbohidrat = Total Energi – (Keb. Protein + Keb.
Lemak)
= 780 – (97.5 + 273)
= 780 – 370.5
= 409.5 kkal/4
= 102.37 gram
Kebutuhan Cairan :
Cairan = 100 x 6,3 kg
= 630 ml + (20% x 630 ml )
= 756 ml

Densitas =

= = 1,3 (dalam 1 ml cairan terdapat 1,3


kkal)
6. Penyuluhan dan konsultasi gizi
Tempat
Ruang Pudak Kamar 08 bed 1
Waktu
Siang hari, pukul 12.00 – 12.30 WITA
Sasaran
Sasaran dari pemberian edukasi gizi ini yaitu
keluarga pasien
Metode
Metode yang digunakan untuk melakukan penyuluhan atau
konseling yaitu ceramah dan diskusi. Metode ceramah
digunakan untuk menyampaikan materi pada saat
melakukan penyuluhan atau konseling. Metode Tanya jawab
digunakan setelah selesai menyampaikan materi.
Materi (terlampir)
Gizi Buruk
Tumor Abdomen
Cara Membuat Susu F100

CATATAN ASUHAN GIZI


MONITORING – EVALUASI – TINDAK LANJUT

TGL ANTR BIO KLINIS/ DIETARY EDUKASI IDENT RENC. TINDAK


O FISIK IF. LANJUT
MSLH
BARU
2 April - KU : lemah, INTERVENSI HARI I  Memberi motivasi Mengubah jenis
2017 sariawan, Berdasakan Perhitungan REE kepada pasien makanan lumat yang
BB : badan terlihat Analisa E P L KH menghabiskan susu diberikan dengan
6,0 kg kurus seperti Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr) formula dan sesuai mengubah bahan
PB : 62 tulang hanya Asupan 295.13 10. 15. 32.6 dengan jadwal makanan dan
cm terbalut kulit,
54 01 pemberian diet serta frekuensi pemberian
muka terlihat
seperti orang makanan lumat sesuai susu formula
Kebutuh 326.51 10. 12. 42.8
tua, gampang dengan diet yang
an 20 69 6
nangis, kulit %Tingka 90.6% 103 118 76% diberikan
terlihat t Daya  Berdiskusi dengan
% %
keriput dan Terima penunggu pasien
kering, Berdasarkan Perhitungan RDA tentang makanan
tulang iga Analisa E P L KH lunak yang sekiranya
gambang Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr)
Keasadaran : dapat dikonsumsi
Compos Asupan 295.1 10. 15. 32.6 oleh pasien sehingga
Mentis 3 54 01 dapat dilakukan
Kebutuh 780 24. 30. 102. perubahan diet
Suhu : an 37 33 37 makanan lunak untuk
36,4°C
terapi selanjutnya
Nadi : %Tingka 37.83 42. 50 31.8
90x/menit t Daya  Memberikan edukasi
% 6% % 4%
Respirasi : Terima mengenai pentingnya
26x/menit Terapi hari I pasien diberikan susu formula higiene dan sanitasi
sebanyak 30 ml x 12 dengan nilai energy
sebesar 780 kkal dan pasien hanya mampu
menghabiskan 180 ml. Untuk makanan lumat,
pada terapi hari pertama diberikan tim saring
dengan nilai energy sebesar 100 kkal dan
protein sebesar 4.8 gram. Pemorsian makanan
lunak ditetapkan berdasarkan ½ resep dari
porsi tim saring sesuai dengan menu di RSUP
Sanglah Denpasar. Tujuan diberikannya
makanan lunak ini adalah untuk melatih
pasien makan makanan selain makanan cair,
namun pasien tidak mau makan tim saring
yang diberikan sehingga asupan makan pada
terapi hari I hanya dari susu formula.
3 April BB : KU : lemah, INTERVENSI HARI II  Memberikan  Saria Terjadi peningkatan
2017 6,3 kg sariawan, Berdasakan Perhitungan REE informasi kepada wan asupan susu formula
PB : 62 nafsu makan Analisa E P L KH keluarga pasien yang diberikan,
cm mulai Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr) 
bahwa diet yang namun pasien tetap
meningkat, Pasien
wajah pucat, Asupan 355.13 12. 18. 38.9 diberikan saat ini tidak mau
28 54 adalah diet tetap mengkonsumsi
badan terlihat
kurus seperti makanan cair 30 ml tidak makanan lunak
tulang hanya Kebutuh 522.6 16. 20. 68.5 mau sehingga jenis
12 x dan 2x
terbalut kulit, an 56 32 8 makan
%Tingka 68% makanan lumat makanan lumat
muka terlihat 75 92 57% makana
t Daya  Memberikan diganti bahan
seperti orang % % n lumat
Terima pengetahuan makanannya
tua, gampang yang
Berdasarkan Perhitungan RDA mengenai terapi
nangis, kulit
Analisa E P L KH nutrisi yang diberik
terlihat
keriput dan Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr) an
diberikan agar
kering, Asupan 355.1 12. 18. 38.9 keluarga mencoba
tulang iga 3 28 54 memberikan pasien
gambang
Kebutuh 780 24. 30. 102. makan makanan
Kesadaran :
Compos an 37 33 37 lunak dengan cara
Mentis porsi kecil tapi
%Tingka 45.52 50. 61. 37.9 sering
t Daya % 38 14 9%
Suhu : Terima  Memberikan
36,8°C % % edukasi mengenai
Nadi : cuci tangan dan
100x/menit Terapi hari II pasien diberikan susu formula PHBS.
Respirasi : sebanyak 30 ml x 12 dengan nilai energy
26x/menit
sebesar 780 kkal dan pasien mampu
menghabiskan susu formula F100 yang
diberikan yaitu sebanyak 240 ml x 12. Untuk
makanan lumat, pada terapi hari kedua
diberikan bubur saring dengan nilai energy
sebesar 100 kkal dan protein sebesar 4.8
gram. Pemorsian makanan lumat ditetapkan
berdasarkan ½ resep dari porsi bubur saring
sesuai dengan menu di RSUP Sanglah
Denpasar. Tujuan diberikannya makanan
lumat ini adalah untuk melatih pasien makan
makanan selain makanan cair, namun pasien
tidak mau makan tim saring yang diberikan
sehingga asupan makan pada terapi hari II
hanya dari susu formula.
4 April BB : - KU : lemah, INTERVENSI HARI III  Memberikan  S Terjadi peningkatan
2017 6,0 kg sariawan, Berdasakan Perhitungan REE informasi kepada a nafsu makan sebelum
PB : 62 nafsu makan Analisa E P L KH keluarga pasien r intervensi dan
cm Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr) i
meningkat, bahwa diet yang sesudah intervensi
a
badan terlihat Asupan 445.13 14. 23. 48.3 diberikan saat ini
w
kurus seperti 89 84 5 adalah diet
a
tulang hanya makanan cair 30 ml
Kebutuh 326.51 10. 12. 42.8 n
terbalut kulit, 12 x dan 2x
an 20 69 6
muka terlihat makanan lumat  P
%Tingka 135% 145 187 112
seperti orang t Daya  Memberikan asien
% % %
tua, gampang Terima edukasi tetap
kepada
nangis, kulit tidak
pasien mengenai
terlihat Berdasarkan Perhitungan RDA mau
gizi buruk pada
Analisa E P L KH makan
keriput dan anak
Zat gizi (kkal) (gr) (gr) (gr) makana
kering,
n lunak
tulang iga Asupan 445.1 14. 23. 48.3  Tetap memberikan
yang
gambang 3 89 84 5 motivasi kepada
diberika
Kesadaran : keluarga pasien n
Kebutuh 522.6 16. 20. 68.5
Compos an 56 32 8 untuk tetap
Mentis %Tingka 86% 90 117 72% mencoba
Suhu : 37°C t Daya % % memberikan
Terima makanan lunak
Nadi : 100 untuk melatih
x/menit Pada terapi hari ke III frekuensi susu formula pasien agar mampu
yang diberikan 30 ml 12 x dengan energy makan selain
Respirasi : sebesar 780 kkal dan pasien mampu makanan cair
26x/menit menghabiskan seluruh susu formula dengan
total 330 ml. Namun, sama seperti terapi
sebelumnya, pasien tetap tidak mau
mengkonsumsi makanan lumat yaitu bubur
saring.

Mengetahui Pembimbing

Gusti Ayu Nym Hariani,S.GZ


Nip.198403092006042001
s

Anda mungkin juga menyukai