Anda di halaman 1dari 6

Kasus

KASUS TUTORIAL 1
HIV AIDS
Dihadapkan pasien Tn.H 44 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas semakin memberat sejak 1
MSMRS. Keluhan yang dirasakan nyeri ulu hati, lemas, nafsu makan turun Terdiagnosis B20 sejak
2016. ARV, OAT 4TDC. Pekerjaan pasien adalah sebagai waria.

Pemeriksaan antropometri menunjukkan berat badan 42 kg, tinggi badan 161 cm. Terjadi penurunan
berat badan sebanyak 20 kg dalam 3 bulan. Data pemeriksaan darah seperti table berikut.

Pemeriksaan Satuan/nilai normal Nilai terukur


Ph 7,35 – 7,45 7,46
PCO2 35 – 45 mmHg 28,9 mmHg
PO2 80 - 95 mmHg 62,6 mmHg
%SO2 96 – 97% 91,8%
Hb 13,2 – 17,3 g/dl 10,1 g/dl
HCT 39 – 49% 35%
MCV 80 -94 fl 62,5 fl
MCH 26 – 32 pg 18,5 pg
MCHC 32 – 35 f/dl 29,5 f/dl
Albumin 3,97 – 4,94 1,49
Na 135 - 145 129

Saat ini pasien dalam kondisi sadar penuh, merasa mual, nafsu makan turun, nyeri ulu hati.
Pemeriksaan tekanan darah menunjukkan tekanan darah pasien 105/80 mmHg, nadi 130x/menit,
suhu 36,7C, respirasi 36x/menit.

Pola makan saat di rumah 3x makan utama, selingan sangat jarang. Tn.H sering membeli nasi padang
untuk makan pagi, siang, dan malam karena tidak ada yang memasakkan. Kebiasaan makan Tn.H
adalah sebagai berikut : Karbohidrat berupa Nasi 3x/ hari @2 ctg, L. Hewani yaitu Ayam 3x/hari
@ptg kecil, Ikan 3x/hari @ptg, Telur 3x/hari @ 1⁄2 butir, L. Nabati lebih sering Tahu dan tempe
1x/hari@ 1 ptg, Sayur gulai daun singkong 3x/hari @ 1 sdt sayur, Gulai nangka 3x/hari @ 1 sdt sayur
Buah Pisang ambon 1-2x/mgg @1 buah Cairan berupa Air putih 4 gls/hari @200ml, Teh manis
@500ml/ hari. Saat ini pasien diberikan diet berupa bubur nasi TETP, dengan pemenuhan zat gizi
berdasarkan recall 24 jam yaitu Energi 11,5%, protein 23%, lemak 14,96%, karbohidrat 29%.

Obat yang diberikan saat ini adalah ondasetron, pularex dan cotrimoxazole.
Bagaimana status gizi pasien saat ini?

Assessment
1. FH – FOOD HISTORY
Riwayat Alergi Makanan Tidak ada
Riwayat Pola Makan 3x makan utama, selingan sangat jarang
membeli nasi padang untuk makan pagi, siang, dan malam
 Makanan pokok : nasi 3x/ hari @2 ctg
 LH : ayam 3x/hari @1ptg kecil, Ikan 3x/hari @1ptg, Telur
3x/hari @ 1⁄2 butir
 LN : tahu dan tempe 1x/hari @1 ptg
 Sayur : gulai daun singkong 3x/hari @ 1 sd sayur, Gulai nangka
3x/hari @ 1 sd sayur
 Buah : pisang ambon 1-2x/mgg @1 buah
 Minuman: air putih 4 gls/hari @200ml, Teh manis @500ml/
hari.
Hasil recall 24 jam Diet : TETP
Bentuk : bubur nasi (lunak)
Pemberian : oral
- Energy 11,5%
- Protein 23%
- Lemak 14,9%
- KH 29%
Obat 1. Ondansetron – mual muntah
2. Pularex – diare
3. Cotrimoxazole – antibiotic (menangani dan mencegah
pneumocystis carinii pneumonia (PCP) pada pasien dengan
daya tahan tubuh turun, seperti penderita HIV/AIDS.
Jika dilihat dari riwayat makannya, Tn H mempunyai pola makan yang masih perlu
perbaikan. Gambaran pola makan Tn H sudah cukup baik, cukup beragam, dan terlihat
namun secara jumlah belum cukup mengingat penurunan berat badan yang terjadi 3 bulan
terkahir. Klien perlu untuk menambah konsumsi diluar makan besar untuk memenuhi
kebutuhannya. Sebagai ODHA Tn H membutuhkan energi yang lebih tinggi dibandingkan
orang normal.
Untuk hasil recall rumah sakit asupan makan Tn H sangat buruk, hal tersebut kemungkinan
dikarenakan kondisinya yang masih mual, sesak napas, dan nyeri ulu hati.
2. AD – ANTROPOMETRIC DATA
TB 161 cm
Berat Badan 42 kg
Kehilangan BB 20 kg dalam 3 bulan (32%)
IMT 16,2
Dari data antropometri di atas, dapat disimpulkan bahwa Tn H mempunyai badan yang
sangat kurus yang dapat dilihat dari IMT yang kurang dari 17 yaitu 16,2. Tn H mengalami
penurunan berat badan tingkat berat yang mencapai 32% dalam 3 bulan sedangkan
kehilangan berat badan 10% dalam 12 bulan saja sudah dapatdikatan sever weight loss.
3. BD – BIOCHEMICAL DATA
Pemeriksaan Satuan/nilai normal Nilai terukur Keterangan Indikasi
Ph 7,35 – 7,45 7,46 Tinggi?
PCO2 35 – 45 mmHg 28,9 mmHg Rendah
PO2 80 - 95 mmHg 62,6 mmHg Rendah
%SO2 96 – 97% 91,8% Rendah
Hb 13,2 – 17,3 g/dl 10,1 g/dl Rendah
HCT 39 – 49% 35% Rendah
MCV 80 -94 fl 62,5 fl Rendah
MCH 26 – 32 pg 18,5 pg Rendah
MCHC 32 – 35 f/dl 29,5 f/dl Rendah
Albumin 3,97 – 4,94 1,49 Redah
Na 135 - 145 129 Rendah
Data data tersebut, dapat diketahui bahwa Tn H

4. PD – PHYSICAL DATA
- Pulmonary : sesak nafas
- Gastrointestinal : mual, penurunan nafsu makan, nyeri ulu hati
- Vital sign
Tanda vital Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Interpretasi
Tekanan darah 95-140/60-90 mmHg 105/80 mmHg Normal
Respirasi 16-20x/menit 36x/menit Tinggi
Nadi 60-100x/menit 130x/menit Tinggi
Suhu tubuh 36.6-37° C 36,7 ° C Normal
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa Tn H mempunyai masalah dengan nafsu
makan karena sedang sesak napas yang menyebabkan tidak nyaman untuk makan selain itu
nyeri ulu hati dan juga mual. Keadaan sesak napas Tn H terlihat dari hasil perhitungan
respirasi yang lebih tinggi.
5. CH – CLIENT HISTORY
Data personal Nama : Tn H
Usia : 44 tahun
JK : laki-laki
Pekerjaan : waria
Riwayat medis/kesehatan klien - Riwayat Penyakit Dahulu
• B20 sejak 2016
• ARV (0bat HIV)
• OAT 4FDC (obat TB)
- Riwayat Penyakit Sekarang
B20
- Terapi Obat
ondasetron, pularex dan cotrimoxazole.
- Keluhan:
sesak nafas semakin memberat sejak 1 MSMRS
nyeri ulu hati, lemas, nafsu makan turun, mual

Obat
1. Ondansetron
Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan
muntah yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Ondansetron akan menghambat serotonin bereaksi pada reseptor 5HT3 sehingga membuat
kita tidak mual dan berhenti muntah.
2. Pularex
Pularex adalah salah satu nama dagang dari attapulgite. Attapulgite adalah obat yang
digunakan untuk meredakan dan mengatasi diare akibat keracunan makanan, bakteri
ataupun virus. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus besar, sehingga
membuat usus mampu menyerap lebih banyak air, dan tinja akan menjadi lebih padat.
Attapulgite juga mengikat bakteri atau racun penyebab diare. Selain membuat tinja lebih
padat, attapulgite juga bermanfaat untuk meredakan gejala kram perut akibat diare.
3. Cotrimoxazole
Kotrimoksazol adalah kombinasi antibiotik yang terdiri dari trimethoprim dan
sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, seperti bronkitis, otitis media, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, kotrimoksazol
juga dapat digunakan untuk menangani dan mencegah pneumocystis carinii pneumonia
(PCP) pada pasien dengan daya tahan tubuh turun, seperti penderita HIV/AIDS. Obat ini
bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.

Buatlah diagnose gizi untuk pasien!

Diagnosis
NI-2.1 Inadekuat oral intake berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk mengonsumsi
makanan seperti mual, sesak nafa, dan nafsu makan menurun dibuktikan oleh recall 24 jam
RS dengan pemenuhan energy, protein, lemak, dan karbohidrat dibawah 80% (Energy
11,5%, Protein 23%, Lemak 14,9%, KH 29%) dan penurunan berat badan sebanyak 32%
dalam 3 bulan.
NI-5.2 Malnutrisi berkaitan dengan kondisi fisiologis yang meningkatkan kebutuhan zat gizi
yaitu HIV/AIDS dibuktikan oleh IMT <17 (16,2), penurunan berat badan yang tidak disengaja
>7,5% (30%) dalam 3 bulan, intake yang kurang dari <50 RMR (11,9%) dan tidak mampunya
mengonsumsi energi yang cukup.

Hitunglah kebutuhan gizi pasien dan preskripsi diet untuk pasien!

Intervensi Diet TETP


Tujuan Diet
1. Mempertahankan atau mencegah penurunan berat badan.
2. Memenuhi kebutuhan energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
3.
Syarat Diet
1. Energi tinggi, tambah 20-30% dari kebutuhan normal
2. Protein tinggi 1,1 – 1,5 g/kgBB
3. Lemak cukup 25% dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat cukup by difference dari kebutuhan energy total
5. Vitamin dan mineral tinggi, 1,5 kali AKG (terutama vit A, B12, C, E, folat, kalsium,
magenesium, zinc, selenium)
6. Serat cukup
7. Cairan cukup
8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridkosin B6, asam folat B9, vitamin C
dan vitamin D

Perhitungan kebutuhan
Energi (HB) = BMR x FA x FS
= 66 + (13,7 x 42) + (5 x 161) – (6,8 x 44) x 1,2 x 130%
= 1147,2 x 1,2 x 130%
= 1789,6 kkal
Protein = 1,5 gram/kgBB = 1,5 x 42 = 63 g = 252 kkal
Lemak = 25% x 1789,6 kkal = 447,4 kkal = 49,7 g
Karbo. = 1789,6 – 252 – 447,4 = 1090,2 kkal = 272,5 g

Diet
1. Terapi diet : Diet TETP
2. Bahan makanan : Lunak
3. Cara pemberian : Oral
4. Pola pemberian : Porsi kecil sering

Bagaimana strategi pemberian makan yang tepat untuk pasien dan


apa alasannya?
Mengingat kondisi pasien yang nafsu makannya masih buruk karena mual dan sesak nafas, makanan
yang diberikan akan mempunyai tektur yang lunak sehingga lebih mudah dimakan. Makan tetap
diberikan secara per oral karena masihada kemampuan untuk mengonsumsi secara oral. Selain itu
makanan juga diberikan dalam porsi kecil namun sering untuk memaksimalkan pemasukan
makanan. Mungkin perlu diberikan makanan yang padat nutrisi sehingga makanan dapat lebih
mudah dihabiskan.
Parameter apakah yang harus dimonitor pada pasien dan apakah
alasan memilih parameter tersebut?

Monitoring
Yang diukur Pengukuran Evaluasi/ Target

FH  Sisa makanan Setiap hari  Sisa makanan kurang dari 50%


 Asupan energi,  Mencapai BMR (32%) atau lebih
protein, lemak dan
karbohidrat
AD  BB Setiap minggu  BB tetap atau tidakmengalami
penurunan
BD  Ph Menyesuaikan  Menjadi normal
 PCO2
 PO2
 %SO2
 Hb
 HCT
 MCV
 MCH
 MCHC
 Albumin
 Na
PD  Mual Setiap hari  Berkurang atau hilang
 Nafsu makan  Membaik
 Sesak nafas  Membaik

Buatlah rencana konseling untuk pasien!

Edukasi
Masalah gizi Tujuan Materi edukasi Alat bantu
Asupan makan yang Meningkatkan Kebutuhan yang menigkat
rendah pemahaman akan dibandingkan normal pada HIV
pentingnya pemenuhan
Diet yang diberikan, jenis
asupan
tekstur dan frekuensi
Manfaat menghabiskan
makanan yang disediakan
Cara meminimalkan mual saat
makan

Anda mungkin juga menyukai