PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia. Oleh
karena itu, penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di
lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Pelayanan gii
institusi merupakan penyelenggaraan makanan banyak yang tujuannya adalah
menghasilkan makanan yang berkualitas baik, menu seimbang dan bervariasi
serta makanan yang memuaskan bagi klien (Mukrie, 1990).
Setiap orang memerlukan jumlah makanan (zat gizi) berbeda-beda,
tergantung usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan
(misalnya suhu), keadaan tertentu (misalnya keadaan sakit, ibu hamil atau
menyusui). Proporsi makanan sehat berimbang terdiri atas 60-65%
karbohidrat, 20% lemak dan 15-20% protein dari total kebutuhan atau
keluaran energi per hari, misalnya seseorang dalam sehari memerlukan 3000
kalori, maka kebutuhan karbohidrat 1800-1950 kalori, lemak 600 kalori dan
protein 450-600 kalori (Irianto, 2006).
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang menyediakan
siklus menu 10 hari untuk seluruh warga binaannya. Menu yang disajikan
mengikuti standar porsi yang telah ditentukan Direktorat Jendral mengenai
berapa banyak porsi yang berhak diterima oleh warga binaan di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang ini. Setiap warga binaan yang
berjumlah 315 orang akan memperoleh porsi 2250 kkal per harinya. Standar
porsi ini diperoleh rata untuk semua warga binaan, kecuali warga binaan yang
bekerja di dapur, lansia, atau ibu hamil.
Pada penyelenggaraan makanan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita
Klas IIA Malang belum ada perhitungan kebutuhan energidan zat gizi lainnya
bagi warga binaan. Hal ini sesuai dengan survey pendahuluan yang dilakukan
peneliti pada tanggal 14 Maret 2015 dalam rangka kunjungan untuk
wawancara pemenuhan tugas MSPM. Makanan yang disediakan untuk warga
binaan oleh pihak lapas hanya berpacu pada Direktorat Jendral yaitu sebanyak
2250 kkal/hari. Per harinya setiap orang diberi jatah 400 gram beras (makanan
pokok), 50-75 gram lauk hewani, 100 gram lauk nabati, 250 gram sayuran,
dan 1 porsi buah.
Menurut Almatsier, 2009, konsumsi makanan berpengaruh terhadap
status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Zat-zat gizi yang dapat
memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat
gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
kegiatan/aktifitas.
Berdasarkan permasalahan penelitian diatas, maka penulis termotivasi
untuk melakukan penelitian tentang kesesuaian asupan makanan dan
kebutuhan kalori per hari pada penyelenggaraan makanan di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang.
B Tujuan
BAB II
METODE PELAKSANAAN KUNJUNGAN
A Tempat dan Waktu PKL
Kunjungan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2015
Tempat
Alamat
B Peserta PKL
Peserta dalam kunjungan ini sebenyak 7 orang, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C Pelaksanaan
(1303000001)
(1303000003)
(1303000006)
(1303000030)
(1303000035)
(1303000054)
(1303000056)
a.
b.
c.
d.
Analisis ketenagaan
Perencanaan menu
Analisis menu dan biaya
Sistem pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan persiapan bahan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
makanan
Sistem pemasakan, distribusi dan penyajian makanan
Sistem pencucian peralatan
Sistem pembuangan sampah dan limbah
Personal hygiene dan pelatihan karyawan
Penerapan hygiene sanitasi dan keselamatan kerja
Layout dapur
Hygiene sanitasi makanan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN
A Gambaran Umum Institusi Penyelenggaraan Makanan
Pada penyelenggaraaan makanan yang dilakukan di lembaga pemasyarakatan
kelas 1A lowokwaru , Malang . Merupakan kegiatan penyelenggaraan massal
yang tergolong golongan B yaitu jasa penyedia makanan khusus .
B Uraian Hasil Pelaksanaan PKL Kunjungan :
a Ketenagaan
pembinaan
terlebih
dahulu
oleh
karyawan
dari
Lembaga
Pagi
Snack
Siang
Snack
Sore
makan
I
Nasi
Bubur
Nasi
Bubur
Nasi
Tempe goreng
kacang ijo
Telur
kacang ijo
Tempe
II
Tumis kacang
balado
bacem
panjang
Sayur asem
Urap
Air putih
Pisang
sayuran
Nasi
Air putih
Nasi
Air putih
Nasi
Oseng tempe
Ikan segar
Ikan
Tumis
goreng
goreng
Pecel sayur
Sayur kare
Ubi rebus
sawi
putih
III
Air putih
Nasi
Bubur
Air putih
Nasi
Telur rebus
kacang
Daging
Tempe
Tumis tauge
hijau
goreng
goreng
Ubi rebus
asin
Air putih
Nasi
Air putih
IV
gepuk
tepung
Sup
Tumis
sayuran
kangkung
Pisang
Air putih
Air putih
Nasi
Nasi
Tempe goreng
Telur
Kacang
Oseng buncis
bumbu
tanah
Air putih
semur
balado
sayur lodeh
Asem asem
Air putih
buncis
Nasi
Air putih
Nasi
Nasi
Ubi rebus
Nasi
Bubur
Ubi rebus
Daging
Oseng
kuning
rendang
tempe
Sayur asem
Sup
siam- kacang
Pisang
sayuran
pajang
Air putih
Air putih
Nasi
Nasi
Tempe bacem
Telur rebus
Ikan
Tumis
Sayur kare
goreng
kangkung
Air putih
Urap sayur
Tumis
labu
Air putih
VI
VII
Nasi
Ubi rebus
asin
Air putih
Nasi
Bubur
Nasi
Tempe goreng
kacang
Ikan seger
Tempe
goreng
balado
dan kol
Sayur
Sayur asem
Air putih
bening
Air putih
Cah
wortel hijau
bayam
jagung
Pisang
Air putih
Ubi rebus
Air putih
Nasi
VIII
Nasi
Ubi rebus
Nasi
Nasi
Telur rebus
Soto
Pecel
Oseng sawi
daging
sayuran
Air putih
Capcay
Air putih
sawi/kol +
wortel
IX
Nasi
Bubur
Air putih
Nasi
Oseng tempe
kacang
Ikan
Tumis terong
hijau
goreng
tempe
Tumis
Sayur
kangkung
lodeh
Air putih
asin
Ubi rebus
Nasi
Oseng
Pisang
X
Air putih
Nasi
Nasi
Tempe bacem
Telur rebus
Tempe
Tumis buncis
Urap sayur
goreng
Air putih
Air putih
Gule daun
Nasi
Ubi rebus
singkong
Air putih
e Perhitungan anggaran
Dalam penyediaan makanan untuk penghuni Lapas , biaya makan dalam sekali
makan ditaksir dengan harga Rp 9000,00 per porsi dan diberikan 3 kali makan
dalam sehari dengan tambahan snack atau buah sekali dalam sehari . Harga ini
dikali dengan jumlah seluruh penghuni lapas yaitu berkisar 1800 orang .
f Kegiatan Pemesanan & Pembelian bahan makanan
Kegiatan pemesanan dan pembelian bahan makanan pada institusi dilakukan
dengan cara pelelangan atau rekanan yang dilakukan setiap tahunnya berubahubah sesuai dengan pemenang lelang. Pembelian bahan makanan dilakukan
dengan cara borongan, pada bahan makanan pokok (beras) pembelian dilakukan
dengan cara mengalikan bahan makanan yang dibutuhkan dengan jumlah para
penghuni lapas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Siklus Menu
Standar Porsi
Standar Resep
Standar Bumbu