Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM PALPASI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penentuan Status Gizi

Pengampu Samuel, SKM, M. Gizi

NAMA : Chofifah Nur Rahmadiyanti

NIM : P20631218007

TINGKAT II

Tanggal Praktikum : Selasa, 24 September 2019

Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit gondok pada anak kelas 3 SD
dengan melakukan palpasi

PENDAHULUAN

Penyakit gondok adalah kondisi ketika terdapat benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang
membesar. Kelenjar tiroid dimiliki oleh pria maupun wanita. Pada pria, kelenjar tiroid terletak tepat di
bawah jakun. Pada kondisi normal, kelenjar tiroid tidak tampak menonjol. Fungsi kelenjar ini
adalah untuk menghasilkan hormon tiroid, yang mengatur berbagai fungsi normal tubuh, seperti
denyut jantung, suhu tubuh, dan kekuatan otot. Gejala yang dialami oleh penderita penyakit
gondok dapat berbeda-beda, tergantung dari pengaruhnya terhadap hormon tiroid dalam tubuh,
apakah meningkat, menurun, atau tetap normal. Penyaki gondok disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah kekurangan asupan yodium. Kelenjar tiroid memerlukan yodium
untuk memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium akan membuat kelenjar tiroid bekerja
lebih keras dan akhirnya membesar.

Yodium adalah suatu unsur kimia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan
hidup. Yodium ditemukan dalam berbagai makanan termasuk produk susu, makanan laut,
rumput laut, telur, roti, beberapa sayuran dan garam beryodium. Tubuh kita membutuhkan
yodium untuk pengembangan hormon tiroid yang penting. Tiroid adalah kelenjar pada
tenggorokan yang mengatur banyak proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan penggunaan
energi.
Perkembangan penyakit gondok dapat dikategorikan dalam 5 tahapan, yaitu :

1. Grade 0

Dengan inspeksi tidak terihat, baik datar maupun tengadah maksimal

2. Grade IA

Kalenjar gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal,
dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita

3. Grade IB

Kalenjar gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan
tengadah maksimal dan dengan palpasi terasa lebih besar dari Grade 1A

4. Grade II

Kalenjar gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi
teraba lebih besar dari Grade IB

5. Grade III

Kalenjar gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih

Diagnosis Individu

1. Orang (sampel) yang diperiksa berdiri tegak atau duduk menghadap pemeriksa
2. Pemeriksa melakukan pengamatan di daerah leher depan bagian bawah terutama
pada lokasi kalenjar gondoknya (di bawah jakun)
3. Amatilah apakah ada pembesaran kalenjar gondok
4. Kalau tidak ada, sampel menengadah dan menelan ludah. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah yang ditemukan adalah kalenjar gondok atau bukan. Pada
gerakan menelan, kalenjar gondok akan ikut terangkat keatas
5. Pemeriksa berdiri di belakang sampel dan lakukan palpasi. Pemeriksaan
meletakkan dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus
kalenjar gondok. Kemudian lakukan palpasi dengan meraba dengan kedua jari
telunjuk dan jari tengah
6. Menentukan apakah orang tersebut menderita gondok atau tidak
HASIL
Nama : Reno
Umur : 8 tahun
Kelas :3
Sekolah : SD Negeri 1 Pen Pen

 Pemeriksaan dengan sampel berdiri tegak di depan pemeriksa


Grade : 0

 Pemeriksaan dengan sampel menengadah ke atas dan menelan ludah


Grade : 0

 Pemeriksaan dengan palpasi (diberikan permen kemudian disuruh menelan air ludah
tanpa menelan permen)
Grade : 0
Sampel atas nama Reno dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi pembesaran kalenjar
tiroid/gondok (normal).

Anda mungkin juga menyukai