DISUSUN OLEH:
P01031118109
2021
LAPORAN MANDIRI
DISUSUN OLEH:
P01031118109
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN MANDIRI
DI RS ADVENT MEDAN
DI SUSUN OLEH
P01031118109
Medan………
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL MSPM ini yang berjudul “Laporan Umum Praktek Kerja
Lapangan Daya Terima Makanan di RS Advent Medan 2021”.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes RI, 2006).
Siklus menu merupakan serangkaian menu yang dirancang dan
direncanakan dengan hati-hati, lalu diputar pada interval tertentu beberapa
hari sampai beberapa minggu. Jenis siklus menu yang sering dijumpai
yaitusiklus menu 10 hari, 7 hari, serta 5 hari. Siklus menu dapat digunakan
untuk menyusun menu diet berbagai penyakit. Salah satu ialah siklus menu
diet penyakit ginjal.
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur
keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa dengan cara
menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, serta mengekresi
kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan sampah metabolisme
yaitu: urea, kreatinin asam urat dan zat kimia asing. akibat penurunan fungsi
ginjal pada penyakit ginjal kronik. Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Penyakit ginjal kronik adalah masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia dimana terjadi peningkatan insiden dan prevalensi,
memiliki prognosis buruk, serta biaya perawatan yang tinggi. Menurut
United State Renal Data System prevalensi penyakit ginjal kronik di dunia
meningkat 20-25% setiap tahun. Sedangkan menurut WHO, penyakit ginjal
dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar 850.000 orang
setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini
Gagal ginjal kronik dapat berlanjut menjadi gagal ginjal terminal atau
end stage renal disease dimana ginjal sudah tidak mampu lagi untuk
mempertahankan substansi tubuh, sehingga membutuhkan penanganan
lebih lanjut berupa tindakan dialisis atau pencangkokan ginjal sebagai terapi
pengganti ginjal.
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-
tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk hidup
seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Istilah Vegetarian
diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada
tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan kawan-kawan, di
Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan pengukuhan dari
Vegetarian Society Inggris. Kata ini berasal dari bahasa Latin vegetus, yang
berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana menyusun menu diet pada pasien penyakit ginjal selama 5
hari sesuai dengan diet penyakit ginjal yang dilakukan di RS Advent Medan.
C. Tujuan
Menyusun siklus menu 5 hari pasien dengan diet penyakit ginjal yang
mampu menambah variasi warna, rasa, tekstur, aroma dan cara
pengolahannya.
D. Syarat Diet
1. Kebutuhan energi: 35 kkal/kg BB (usia di bawah 60 tahun) dan 30 kkal/kg
BB (usia 60 tahun ke atas).
2. Protein: 0,6-0,8 g/kg BB. Sebesar 50% kebutuhan protein harus bernilai
biologik tinggi.
3. Lemak diberikan 25-30% dari total energi. Pembatasan lemak jenuh
sebesar <10%. Jika terdapat dislipidemia, anjuran kolesterol dalam
makanan sebesar <300 mg/hari.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak.
5. Natrium <2000 mg/hari.
6. Kalium 39 mg/kg/hari, disesuaikan dengan nilai laboratorium.
7. Kalsium 1200 mg/hari.
8. Fosfor 800-1000 mg/hari.
9. Cairan dibatasi, yaitu sejumlah urine selama 24 jam ditambah 500-750 ml.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
MENU DIET LIMA HARI
1. Master Menu
Hari l
1. Pagi Nasi Putih Beras 50 Rp.600
Tahu 30 Rp.200
Santan 5 Rp.500
Garam 2 Rp.10
Wortel 20 Rp.200
Makaroni 15 Rp.100
Garam 2 Rp10.
wortel 10 Rp.200
Garam 1 Rp.10
Semangka Semangka 45 Rp.200
Hari ll
1. Pagi Nasi putih Beras 50 Rp.1000
Bawang merah 5
Bawang putih 3
2. Snack Roti tawar selai Roti tawar 25 Rp.800
Selai 5 Rp.500
Garam 5 Rp.10
Garam 2 Rp.10
Kaldu 5 Rp.20
Sup Panca Warna
Kentang 50 Rp.200
Wortel 10 Rp.100
Apel 15 Rp.1000
Pepaya 15 Rp.1000
Semangka 15 Rp.1000
Garam 2 Rp.10
Wortel 10 Rp.400
Wortel 5 Rp.20
Buncis 5 Rp.300
Merica 2 Rp.10
Margarin 2 Rp.100
Garam 1 Rp.10
Telur 50 Rp.500
Tepung 10 Rp.400
maizena
Bawang putih 10 Rp.200
Garam 1 Rp.10
Garam 2 Rp.10
Wortel 5 Rp.200
Kentang 10 Rp.400
Tepung 5 Rp.20
maizena
Sawi putih 10 Rp.200
Kapri 15 Rp.500
Pisang Pisang ambon 45 Rp.200
Santan 20 Rp.100
3. Siang Nasi putih Beras 50 Rp.600
Kecap 2 Rp.20
Wijen 2 Rp.50
Santan 10 Rp.700
Bawang putih 3 Rp.20
Bawang Merah 2 Rp.20
Santan 10 Rp.25
Tepung 5 Rp.500
maizena
Bawang putih 3 Rp.20
Hari V
1. Pagi Nasi Putih Beras 50 Rp.600
Telur 45 Rp.100
Tepung terigu 15 Rp.200
Garam 2 Rp.10
Sup Labu Kuning Labu kuning 75 Rp.200
Bawang merah 5 Rp.10
Bawang putih 3 Rp.10
Wortel 2 Rp.10
Buncis 15 Rp.200
Pisang Pisang 45 Rp.100
Garam 2 Rp.10
Buncis 5 Rp.500
Merica 2 Rp.20
Garam 1 Rp.10
Tumis touge Touge 5 Rp.200
kacang panjang
Kacang panjang 15 Rp.100
Bawang merah 2 Rp.20
Bawang putih 3 Rp.20
Garam 1 Rp.10
Tomat 10 Rp.200
Wortel 5 Rp.300
Jagung 5 Rp.400
Bawang putih 15 Rp.10
Santan 10 Rp.700
Kentang 10 Rp.500
B. Analisis Biaya
N Waktu Jumlah
o
1 Hari Pertama Rp 17.795
2 Hari Kedua Rp 16.160
3 Hari Ketiga Rp 19.750
4 Hari Keempat Rp 15.657
5 Hari Kelima Rp 16.796
6 Hari Keenam Rp 16.890
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Bahan Makanan
Penderita penyakit ginjal kronik (PGK) bisa mengalami Malnutrisi Energi
Protein (MEP) atau kehilangan massa otot, lemak dan cadangan protein
visceral. Keadaan ini bukan saja disebabkan kurangnya asupan makanan
yang adekuat tetapi juga karena berkurangnya fungsi ginjal. Tujuan asuhan
gizi atau penatalaksanaan gizi pada pasien ginjal kronik adalah untuk
memperbaiki kualitas hidup, menurunkan morbiditas dan mortalitas,
memperlambat progresivitas penyakit ginjal, meminimalkan toksisitas uremic
serta yang tidak kalah pentingnya adalah mencegah terjadinya malnutrisi.
B. Analisis Menu
Rumah sakit Advent Medan merupakan rumah sakit tipe C yang
memiliki pola hidup vegetarian yang memiliki pasien yang menderita
hipertensi .Menu diet telah disusun merupakan menu diet penderita
hipertensi .Dengan pemberian 4 kali pemberian makan meliputi 3 kali
makanan dan 1 kali snack.
Tabel 6. Analisis Menu
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013). Epidemiologi Ginjal
Kronik.
https://www.indozone.id/health/x0sz54l/sawi-putih-baik-dikonsumsi-oleh-
penderita-penyakit-ginjal-benarkah
http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4834
Kuncoro, Sri dan Soenanto, Hardi. 2005. Hancurkan Batu Ginjal dengan
Ramuan Herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.
Susetyowati, Fasa Fara, Andari IH. 2016. Gizi Pada Penyakit Ginjal Kronis,
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
DISUSUN OLEH:
RAPPITA LESTARI SITANGGANG
P01031118109
LAPORAN MANDIRI
MODIFIKASI MAKANAN UNTUK DIET PENYAKIT HIPERTENSI
“ROLLADE EGG VEGGIE MEAT’’
DI RS ADVENT MEDAN
DI SUSUN OLEH
RAPPITA LESTARI SITANGGANG
P01031118109
Medan
Penulisan menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna untuk itu
penulis mengharapkan saran dan masukkan yang berguna untuk perbaikan
dan menyempurnakan usulan proposal ini.Semoga apa yang telah ditulis bisa
menambah pengetahuan bagi kita semua.
Medan,Mei 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiaan mulai dai perencanaan menu menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes RI, 2006). Dalam
MSPM ada yang dikatakan modifikasi resep. Modifikasi resep adalah
mengubah resep dasar menjadi resep baru untuk meningkatkan nilai gizi
sebuah makanan modifikasi resep dapat dilakukan dengan cara menambah
atau mengurangi bumbu pada sebuah masakan. Penambahan ukuran atau
takaran bumbu juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan
variasi rasa dan jenis masakan (Irawati, 2012). Maka laporan ini adalah
mengenai penyakit kronik yaitu ginjal.
Gagal ginjal kronik dapat berlanjut menjadi gagal ginjal terminal atau
end stage renal disease dimana ginjal sudah tidak mampu lagi untuk
mempertahankan substansi tubuh, sehingga membutuhkan penanganan lebih
lanjut berupa tindakan dialisis atau pencangkokan ginjal sebagai terapi
pengganti ginjal. Maka dari itu praktikan membuat modifikasi resep untuk
penyakit ginjal kronik.
B. Tujuan Modifikasi
1. Tujuan umum
Memodifikasi resep menu yang ada sehingga lebih bervariasi.
2. Tujuan khusus
A. Memperoleh resep baru
B. Menganalisa kandungan zat gizi menu
C. Mengetahui uji organoleptik yang meliputi warna, tekstur, rasa, dan
aroma modifikasi resep.
3. Manfaat Modifikasi
A. Bagi Pasien
Menambah nafsu makan
Menambah variasi menu makanan
Menambah daya tarik untuk mengkonsumsi makanan.
B. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan luar
Cara membuat :
J. Resep Modifikasi
Nama resep : Rolade Egg Veggie Meat
Bahan luar
- 100 gr gluten
- 30 gr sawi putih
- ½ sdt garam
- 5 gr Bawang merah
- 3 gr Bawang putih
- 1 buah telur
Cara membuat :