DISUSUN OLEH:
P01031118109
2021
LAPORAN MANDIRI
DISUSUN OLEH:
P01031118109
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
P01031118109
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Mandiri dengan judul ”Menu Diet Lima Hari untuk Penyakit Lambung” di
Rumah Sakit Advent Medan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
D. Syarat Diet..........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A. Pengertian Penyakit Ginjal.................................................................4
B. Gejala Awal Penyakit Ginjal...............................................................4
C. Klasifikasi Penyakit Ginjal..................................................................5
D. Manifestasi Klinis................................................................................7
E. Kriteria Diagnosis...............................................................................8
F. Tujuan Diet.........................................................................................8
G. Makanan yang Dianjurkan.................................................................9
H. Makanan yang Tidak Dianjurkan.......................................................9
I. Jenis Diet............................................................................................9
J. Vegetarian........................................................................................10
BAB III MENU SIKLUS 5 HARI………………………………………………11
A. Master Menu....................................................................................11
B. Nama Bahan Makanan dan Harga..................................................12
C. Analisis Zat Gizi................................................................................23
D. Analisis Biaya...................................................................................23
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................24
A. Analisis Bahan Makanan..................................................................24
B. Analisis Menu...................................................................................24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................26
A. Kesimpulan.......................................................................................26
B. Saran................................................................................................26
Daftar Pustaka............................................................................................27
iv
DAFTAR TABEL
1. MASTER MENU………………………………………………………………………………………………..10
2. NAMA BAHAN MAKANAN DAN HARGA HARI I…………………………………………………11
3. NAMA BAHAN MAKANAN DAN HARGA HARI II………………………………………..……..13
4. NAMA BAHAN MAKANAN DAN HARGA HARI III………………………………………..…….14
5. NAMA BAHAN MAKANAN DAN HARGA HARI IV…………………………………………..….17
6. NAMA BAHAN MAKANAN DAN HARGA HARI V…………………………………………..…..19
7. ANALISI ZAT GIZI………………………………………………………………………………………………22
8. ANALISIS BIAYA………………………………………………………………………………………………..22
9. ANALISIS MENU……………………………………………………………………………………………….23
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan
yang optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes RI, 2006).
Siklus menu merupakan serangkaian menu yang dirancang dan
direncanakan dengan hati-hati, lalu diputar pada interval tertentu
beberapa hari sampai beberapa minggu. Jenis siklus menu yang sering
dijumpai yaitusiklus menu 10 hari, 7 hari, serta 5 hari. Siklus menu dapat
digunakan untuk menyusun menu diet berbagai penyakit. Salah satu ialah
siklus menu diet penyakit ginjal.
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur
keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa dengan cara
menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, serta
mengekresi kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan
sampah metabolisme yaitu: urea, kreatinin asam urat dan zat kimia asing.
akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik. Gagal ginjal
kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Penyakit ginjal kronik adalah masalah kesehatan masyarakat di
seluruh dunia dimana terjadi peningkatan insiden dan prevalensi,
memiliki prognosis buruk, serta biaya perawatan yang tinggi. Menurut
United State Renal Data System prevalensi penyakit ginjal kronik di
dunia meningkat 20-25% setiap tahun. Sedangkan menurut WHO,
penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar
850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini
Vegetarian adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-
tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari mahluk
hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Istilah Vegetarian
1
diciptakan pada tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada
tanggal 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton dan kawan-
kawan, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu adalah pertemuan
pengukuhan dari Vegetarian Society Inggris. Kata ini berasal dari bahasa
Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Syarat Diet
1. Kebutuhan energi: 35 kkal/kg BB (usia di bawah 60 tahun) dan 30
kkal/kg BB (usia 60 tahun ke atas).
2. Protein: 0,6-0,8 g/kg BB. Sebesar 50% kebutuhan protein harus
bernilai biologik tinggi.
3. Lemak diberikan 25-30% dari total energi. Pembatasan lemak jenuh
sebesar <10%. Jika terdapat dislipidemia, anjuran kolesterol dalam
makanan sebesar <300 mg/hari.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari perhitungan protein dan lemak.
5. Natrium <2000 mg/hari.
6. Kalium 39 mg/kg/hari, disesuaikan dengan nilai laboratorium.
7. Kalsium 1200 mg/hari.
8. Fosfor 800-1000 mg/hari.
9. Cairan dibatasi, yaitu sejumlah urine selama 24 jam ditambah 500-750
ml.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
filtrasi glomerulus. Diet rendah protein diberikan apabila nilai laju filtrasi
glomerulus pada grade/stage 3 atau 4.
2. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR)
atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal
untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini disertai
oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria. Penyebabnya bermacam-
macam, seperti kekurangan cairan tubuh secara berlebihan akibat diare
dan/atau muntah, perdarahan hebat atau trauma pada ginjal akibat
kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar.
3. Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal adalah terapi pengganti dengan cara mengganti
ginjal yang sakit dengan ginjal donor. Setelah transplantasi sering terjadi
hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia. Diet pada bulan
pertama setelah transplantasi adalah energi cukup dengan protein tinggi,
setelah itu berubah menjadi energi dan protein · cukup. Karena diet
sangat tergantung pada keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan
secara individual.
4. Gagal Ginjal Dengan Dialisis
Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal
berat, di mana ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk-produk sisa
metabolisme, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta
memproduksi hormon- hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan
produk-produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia. Dialisis
dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15 ml/menit.
Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis
peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada
proses hemodialisis, aliran. darah ke ginjal dialihkan melalui membran
semipermeabel dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk-
produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh. Pada proses
dialisis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding semipermeabel
4
dari peritoneum. Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa
fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karena nafsu makan pasien umumnya
rendah, perlu diperhatikan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas
diet yang ditetapkan.
5. Nefrolitiasis (Batu Ginjal)
Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau garam dalam urin
mencapai nilai yang memungkinkan terbentuknya kristal, yang akan
mengendap pada tubulus ginjal atau ureter. Meningkatnya konsentrasi
garam-garam ini disebabkan adanya kelainan metabolisme atau pengaruh
lingkungan. Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat,
oksalat, serta asam urat. Batu ginjal lainnya adalah batu sistin tetapi
jarang terjadi.
Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang dewasa laki-laki
daripada orang dewasa perempuan. Hiperkalsiuria, hiperurikosuria,
hiperoksalouria, rendahnya vo- lume dan pH urin merupakan faktor risiko
terjadinya batu ginjal. Asupan cairan yang tinggi (2,5-3 liter/hari) dapat
menghasilkan paling kurang 2 liter urin/hari, dapat mencegah
terbentuknya berbagai jenis batu ginjal. Kebutuhan cairan bertambah
dengan adanya kenaikan suhu pada lingkungan dan peningkatan
aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.
Gejala batu ginjal adalah rasa nyeri pada abdomen, mual, muntah,
infeksi pada saluran kemih, dan sering buang air kecil. Penyakit ini sering
kambuh kembali. Agar bisa dilakukan upaya penyembuhan yang tepat,
hendaknya dilakukan analisis terhadap jenis batu dan penyakit yang
menjadi penyebabnya.
D. Manifestasi Klinis
Pada awal perjalananya, keseimbangan cairan, penanganan garam,
dan penimbunanan zat-zat sisa masih bervariasi dan bergantung pada
bagian ginjal yang sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25%
normal, manifestasi klinis gagal ginjal kronik mungkin minimal karena
nefron-nefron sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak.
Nefron yang tersisa meningkatkan kecepatan filtrasi, reabsorpsi, dan
5
sekresinya serta mengalami hipertrofi. Seiring dengan semakin banyaknya
nefron yang mati, maka nefron yang tersisia menghadapi tugas yang
semakin berat, sehingga nefron-nefron tersebut ikut rusak dan akhirnya
mati.
Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya berkaitan dengan
tuntutan pada nefron-nefron yang ada untuk meningkatkan reabsorpsi
protein. Seiring dengan penyusutan progresif nefron-nefron, terjadi
pembentukan jaringan parut dan aliran darah ginjal mungkin berkurang.
Pelepasan renin meningkat bersama dengan kelebihan beban cairan yang
menyebabkan hipertensi. Hipertensi akan mempercepat gagal ginjal.
Tanda dan gejala GGK melibatkan berbagai system organ,
diantaranya (Tanto, 2014):
E. Kriteria Diagnosis
1. Asupan energi inadekuat (NI-1.2).
2. Asupan oral inadekuat (NI-2.1).
3. Asupan cairan berlebihan (NI-3.2).
4. Penurunan kebutuhan zat gizi (NI-5.4).
6
5. Asupan protein berlebihan (NI-5.7.2).
6. Jenis Asupan protein atau asam amino tidak optimal (spesifik) (NI-
5.7.3).
7. Pemanfaatan zat gizi terganggu (NC-2.1).
8. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (spesifik) (NC-2.2).
9. Kepatuhan yang rendah terhadap rekomendasi gizi (NB-1.6).
10. Pilihan makanan yang tidak diinginkan (NB-1.7).
F. Tujuan Diet
7
4. Buah – buahan rendah kalium seperti : jambu, kedondong, mangga,
markisa, melon, semangka, nangka, pir, salak, sawo.
I. Jenis Diet
1. Diet Gagal Ginjal Akut
- Diet gagal ginjal akut lunak
- Diet gagal ginjal akut cair
2. Penyakit Ginjal Kronis
- Diet protein rendah I : 30 g protein. Diberikan kepada pasien
dengan BB 50 kg.
- Diet protein rendah II : 35 g protein. Diberikan kepada pasien
dengan BB 60 kg.
- Diet protein rendah III : 40 g protein. Diberikan kepada pasien
dengan BB 65 kg.
3. Transplantasi Ginjal
- Diet transplantasi I/DT I (setelah transplantasi sampai dengan
sebulan)
- Diet transplantasi II/DT II (setelah sebulan transplantasi)
4. Gagal Ginjal Dengan Hemodialisis
- Diet dialisis I, 60 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ±
50 kg
8
- Diet dialisis II, 65 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ±
60 kg
- Diet dialisis III, 70 gr protein. Diberikan kepada pasien dengan BB ±
65 kg.
J. Vegetarian
9
BAB III
MENU DIET LIMA HARI
A. Master Menu
10
-sayur -bening -tumis kuning hu -tumis
sop toge kangku -sayur bayam
ng pelang
(wortel -sup
,labu sosis
siam, wortel.
jagung
muda)
(Rp)
(gr)
KAL PROT LEM HA (gr)
AK
(gr)
11
Daun 5 1,1 0,1 0,0 0,3 100
bawang
Santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3 500
Merica 3 9,8 0,4 0,4 1,7 100
Cah sawi putih Sawi putih 50 7,5 1,1 0,1 1,8 500
Bawang 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
merah
Bawang 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
putih
Melon melon 100 47,1 0,2 0,1 12,1 1000
Total 308,2 10,4 4,5 58,6
12
selai
Selai 10 7,9 0,1 0,0 2,0 500
Total 144,9 4,5 1,5 28,0
siang nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 500
Bola-bola Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 500
tempe
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Tepung 10 36,4 1,0 0,1 7,6 100
terigu
Tumis wortel Wortel 30 10,8 0,3 0,2 2,4 500
jagung
Jagung 30 32,4 1,0 0,4 7,5 500
B. putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
B. merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
buah Semangka 100 32,0 0,6 0,4 0,2 1000
Total 401,3 16, 16, 5,3 75,2
1
malam nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 500
Rolled egg Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6 1500
Wortel 10 3,6 0,1 0.1 0,8 500
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 6 2,6 0,1 0,0 0.6 50
Daun 8 1,7 0,1 0,1 0,5 100
bawang
Tumis bunga Bunga kol 40 8,8 0,4 0,2 1,8 5000
kol
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Daun 1,1 0,1 0,0 0,3 100
bawang
Sup jamur Jamur 20 5,4 0,4 0,1 1,0 1000
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Daun 5 1,1 0,1 0,0 0,3 100
bawang
Total 294,1 11,3 6,1 48,2
13
Kunyit 5 16,3 0,6 2,9 2,9 50
Cabe 3 0,8 0,0 0,2 0,2 50
Total 255,9 9 9,6 4,0 46,6
Tumis Kangkung 75 11,3 1,7 0,2 1,6 500
kangkung
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Total 16,2 1,99 0,2 2,7
snack Kue lapis T.Kanji 30 114,3 0,1 0,0 27,4 300
T.Terigu 20 72,8 2,1 0,2 15,3 200
Gula 5 19,3 0,0 0,0 5,0 100
Coklat 7 33,4 0,3 2,1 4,4 500
bubuk
Total 239,8 2,4 2,3 52,1
siang nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 500
Rendang Jamurkaki 60 16,2 1,3 0,3 3,1 1000
jamur kaki
B.Merah 7 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 6 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Lengkuas 4 5,5 0,4 0,1 1,0 50
Total 207,0 0,5,2 0,7 45,0
Lodeh kuning Buncis 30 10,5 0,6 0,1 2,4 200
Jipang 30 6,0 0,3 0,1 1,3 200
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Daun 5 1,1 0,1 0,0 0,3 100
bawang
Kunyit 3 9,8 0,4 0,4 1,7 50
Total 32,1 1,4 0,7 6,8
Tumis bayam Bayam 60 22,2 2,2 0,1 4,4 500
B.Merah 4 1,8 0,1 0,0 0,4 50
B.Putih 6 5,3 0,2 0,0 1,2 50
Buah Pisang 100 92,0 1,0 0,5 23,4 1000
Total 121,3 3,4 0,7 29,4
malam nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 0,4 50
Telur puyuh Telur 50 92,5 6,4 6,9 0,0 1000
tauco puyuh
Tauco 10 18,4 1,1 0,6 0,2 1000
B.Merah 4 1,8 0,1 0,0 0,1 50
B.Putih 6 5,3 0,2 0,0 0,2 50
Total 298,4 11,1 7,8 44,4
Tumis sawi Sawi putih 60 9,0 1,4 0,1 1,3 200
putih
B.Merah 4 1,8 0,1 0,0 0,4 50
B.Putih 6 5,3 0,2 0,0 1,2 50
Total 16,1 1,6 0,2 2,9
14
Sup Jamur 20 5,4 0,4 0,1 1,0 1000
jamur+bihun
Bihun 30 114,3 0,1 0,0 27,4 100
B.Merah 7 3,1 0,1 0,0 0,7 50
B.Putih 6 5,3 0,2 0,0 1,2 50
Total 128,0 0,8 0,1 30,3
4 pagi nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 500
Perkedel tahu Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9 200
Telur 10 15,5 1,3 1,1 0,1 300
Wortel 15 5,4 0,2 0,1 1,2 200
D. bawang 5 1,1 0,1 0,0 0,3 100
T. terigu 20 72,8 2,1 0,2 15,3 200
Merica 3 9,8 0,4 0,4 1,7 50
Total 323,0 11,3 4,5 59,3
Tumis buncis Buncis 40 14,0 0,8 0,1 3,2 400
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 5 4,4 0,1 0,0 1,0 50
Total 20,6 1 1,0 0,2 4,7
Snack Bubur mutiara Sagu 50 190,5 0,2 0,1 45,7 500
Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0 100
Santan 20 14,2 0,1 1,3 0,6 500
Total 243,4 0,3 1,4 56,2
siang nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 500
Tahu saus tahu 30 22,8 1,4 1,4 0,6 500
teriyaki
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Saos tomat 5 1,6 0,1 0,0 0,3 200
kecap 5 3,0 0,5 0,0 0,3 200
Wijen 5 28,6 0,9 2,5 1,2 200
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 100
Total 284,4 7,4 7,4 43,2
Tumis labu Labu siam 75 15,1 0,7 0,2 3,2 200
siam
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Buah Papaya 100 39,0 0,6 0,1 9,8 1000
Total 58,9 1,4 0,3 14,1
15
Cabai 2 0,5 0,0 0,0 0,1 100
Tomat 5 1,1 0,0 0,0 0,2 200
Total 265,1 9,9 5,7 41,9
Tumis Kangkung 50 7,5 1,1 0,1 1,0 500
kangkung
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Sup jipang Jipang 50 7,5 1,1 0,1 1,0 200
B.Merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
B.Putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Total 24,7 2,6 0,2 4,3
16
buncis+wortel
Wortel 30 10,8 0,3 0,2 2,4 200
b.merah 5 2,2 0,1 0,0 0,5 50
b.putih 3 2,6 0,1 0,0 0,6 50
Sup merah tomat 5 1,1 0,0 0,0 0,2 100
17
L. Analisis Zat Gizi
Karbohidrat 256,8 gr
Lemak 18,7 gr
Protein 48,1 gr
Karbohidrat 212,9 gr
Lemak 19.4 gr
Protein 24,3 gr
Karbohidrat 260,2 gr
Lemak 16,7 gr
Protein 37,4 gr
Karbohidrat 223,7 gr
Lemak 19,7 gr
Protein 33,9 gr
Karbohidrat 198,3 gr
18
Lemak 27,3 gr
Protein 47,7 gr
M. Analisis Biaya
N Waktu Jumlah
o
19
BAB IV
PEMBAHASAN
N. Analisis Menu
Rumah sakit Advent Medan merupakan rumah sakit tipe C yang
memiliki pola hidup vegetarian yang memiliki pasien yang menderita
hipertensi .Menu diet telah disusun merupakan menu diet penderita
hipertensi .Dengan pemberian 4 kali pemberian makan meliputi 3 kali
makanan dan 1 kali snack.
Tabel 6. Analisis Menu
20
pasien diet penyakit penderita untuk
hipertensi. mengonsumsinya.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
O. Saran
22
Daftar Pustaka
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013). Epidemiologi Ginjal
Kronik.
https://www.indozone.id/health/x0sz54l/sawi-putih-baik-dikonsumsi-oleh-
penderita-penyakit-ginjal-benarkah
http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4834
Kuncoro, Sri dan Soenanto, Hardi. 2005. Hancurkan Batu Ginjal dengan
Ramuan Herbal. Jakarta: Niaga Swadaya.
Susetyowati, Fasa Fara, Andari IH. 2016. Gizi Pada Penyakit Ginjal
Kronis, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
23
Untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
24