Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKAKANAN INSTITUSI


SIKLUS MENU 5 HARI UNTUK DIET PENYAKIT JANTUNG DI RSUP HAJI ADAM MALIK
MEDAN

DISUSUN OLEH :
SITI AISYAH RIDA BR GINTING
P01031120070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapangan


Manajemen sistem Penyelenggaran Makanan Institusi
Siklus Menu 5 Hari Untuk Diet Penyakit Jantung Di RSUP Haji Adam
Malik Medan
Program Studi : DIII Gizi
Jurusan : Gizi

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal :

…………………………………………………..

Dosen Pembimbing Utama Pembimbing Lapangan

Rohani Retnauli Simanjuntak, S.Gz, M.Gizi Nurliana Hariandja, SST


NIP. 198103072008122001 NIP. 197001291992032002

Menyetujui :

Kepala Instalasi Gizi

dr. Hilna Khairunisa Shalihat, M.Gizi, Sp, GK


NIP. 199010222020122001

ii
KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat
waktu.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Laporan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan Institusi Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan hati maka penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohani Retnauli Simanjuntak, S.Gz, M.Gizi selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan
bimbingan, nasehat, arahan serta motivasi dalam penulisan laporan ini.
2. Emi Inayah,SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, arahan serta motivasi dalam penulisan laporan ini
3. dr. Hilna Khairunisa Shalihat, M.Gizi, Sp, GK selaku kepala Instalasi gizi di RSUP H. Adam Malik
yang telah memberikan izin.
4. Nurliana Hariandja, SST selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan,
masukan serta motivasi dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga apa yang telah ditulis
dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................................... ii
KATA PENGATAR .................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................. 3
A. Menu ........................................................................................................................................... 3
B. Perencanaan Menu ...................................................................................................................... 3
C. Siklus Menu ................................................................................................................................. 4
D. Penyakit Jantung .......................................................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 7
A. Standar Porsi ................................................................................................................................ 7
B. Struktur Menu .............................................................................................................................. 7
C. Susunan Siklus Menu 5 Hari...................................................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................... 14
D. Kesimpulan ................................................................................................................................ 14
E. Saran .......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan meliputi perencanaan
menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan
makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, pemasakan bahan makanan, distribusi dan
pencatatan, pelaporan serta evaluasi kegiatan. Sasaran penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit adalah
pasien. Penyelenggaraan makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan
yang kualitasnya baik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai
bagi pasien. Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah
satu cara untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap. Dalam penyelenggaraan
makana Rumah Sakit terdapat standar masukan (input) meliputi biaya, tenaga saran dan prasarana,
metode, peralatan. Sedangkan standar proses meliputi penyusunan anggaran belanja bahan makanan,
persiapan bahan makanan, serta pengolahn bahan makanan, dan pendistribusian bahan makanan (Brier &
lia dwi jayanti, 2020).
Perencanaan menu merupakan suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi
selera konsumen dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Tujuan perencanaan menu
adalahh tersedia beberapa buah susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi
pelayanan yang ada atas dasar kebijakan dan ketetapan yang ada. Perencanaan kebutuhan bahan makanan
adalah kegiatan yang menetapkan jumlah, macam/jenis dan kualitas bahan makanan yang dibutuhkan
untuk kurun waktu tertentu (Widyastuti et al., 2018)
Siklus menu adalah menu yang berbeda setiap hari dan akan berulang setelah beberapa hari atau
minggu. Siklus menu ini terbagi menjadi 2 yaitu siklus pendek dan siklus panjang. Siklus pendek.
biasanya dirancang untuk layanan makanan yang melayani individu dalam waktu singkat biasanya siklus
ini berdurasi 1 hingga 2 minggu. Contoh yang menggunakan siklus menu pendek adalah rumah sakit
untuk pasien yang tinggal selama seminggu atau kurang. Sedangkan siklus panjang biasanya dirancang
untuk layanan makanan yang melayani individu dalam jangka waktu panjang dan biasanya siklus ini
berdurasi 3 hingga 4 minggu. Salah satu manfaat dari siklus menu ini adalah penghematan waktu dalam
perencanaan menu. Pada Rumah Sakit penggunaan dengan jangka waktu lebih lama akan lebih baik dari
pada siklus menu dengan jangka waktu pendek karena dapat menghindari terjadinya pengulangan menu,
tetapi pelaksanaannya terutama dalam hal pengawasan lebih sulit dibandingkan dengan siklus menu yang

1
pendek. Hal utama yang harus dipertimbangkan dalam menentukan panjang siklus adalah jangka waktu
(jumlah hari) pelayanan kepada konsumen (Brier & lia dwi jayanti, 2020).
Penyakit jantung adalah penyakit yang berhubungan dengan pola perilaku modern yang merupakan
jenis penyakit yang melibatkan organ jantung atau pembuluh darah di jantung. Penyakit jantung masih
merupakan satu diantara penyebab utama kematian di dunia. Setiap masalah yang terjadi, baik pada organ
jantung maupun pembuluh darah yang gagal menyuplai darah ke jantung dapat menyebabkan penyakit
jantung (Dwiyanti & Jati, 2019).
Ada beberapa penyebab utama penyakit jantung seperti diabetes mellitus dan merokok. Keempat
hal tersebut dikenal sebagai faktor resiko penyakit jantung. Banyak bukti dari hasil penelitian
menyebutkan bahwa adanya hubungan antara faktor risiko dan aterosklerosis yang menyebabkan penyakit
jantung koroner. (Kaplan & Stamler, 1983) menyebutkan bahwa dari keempat faktor resiko tersebut,
hipertensi merupakan penyokong terkuat bagi stroke dan gagal jantung. Meskipun demikian, penyakit
jantung dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, terutama dengan rajin berolahraga
(Wijayanto, 2017).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat siklus menu 5 hari guna memberi
inovasi menu baru bagi RSUP Haji Adam Malik Medan untuk meningkatkan variasi dan rancangan menu
yang bervariasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyusun menu 5 hari untuk diet penyakit jantung

2. Tujuan Khusus
a) Menyusun standar porsi siklus menu 5 hari
b) Menyusun struktur menu siklus menu 5
c) Menyusun standar makanan per hari dan per waktu makan siklus menu 5 hari
d) Menghitung harga bahan untuk siklus menu 5 hari
e) Menghitung nilai gizi untuk siklus menu 5 hari

3. Manfat
Memperoleh siklus menu 5 hari untuk diet penyakit jantung sebagai asupan gizi yang baik bagi
pasien

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Menu
Menu berasal dari bahasa Perancis, yang berarti suatu daftar yang tertulis rinci. Menu dapat
diartikan sebagai rangkaian jenis makanan dan minuman yang tersedia dan yang akan dihidangkan. Jika
dilihat dari sudut pandang tamu pada jamuan makan, menu merupakan daftar urutan makanan yang akan
disajikan sedangkan jika dilihat dari sudut pandang juru masak, menu merupakan daftar makanan yang
harus disiapkan dan disajikan ke konsumen. Kata “menu” berarti hidangan makanan yang disajikan dalam
suatu acara makan, baik makan siang maupun makan malam. Namun, menu dapat juga disusun untuk
lebih dari satu kali makan, misalnya unuk satu hari terdiri dari menu makan pagi makan siang dan makan
malam, serta makananan selingan jika ada. Dalam penyelanggaraan makanan institusi, menu dapat
disusun untuk jangka waktu yang cukup lama, misalnya untuk selama lima hari atau sepuluh hari. Menu
yang disusun seperti itu disebut menu standar (master menu). Menu induk (Master menu) digunakan
sebagai patokan dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit (Widyastuti et al., 2018).

B. Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi
selera konsumen pasien dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Merencanakan
menu untuk suatu pelayanan makanan kepada orang banyak adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah,
karena setiap orang mempunyai kebiasaan dan kesukaan makan yang saling berbeda.

Langkah-langkah perencanaan menu sebagai berikut :


1. Bentuk Tim Kerja
Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari dietisen, kepala masak (chef cook),
pengawas makanan
2. Menetapkan Macam Menu
Mengacu pada tujuan pelayanan makanan rumah sakit, maka perlu ditetapkan macam menu, yaitu
menu standar, menu pilihan, dan kombinasi keduanya.
3. Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu
Penggunaan menu perlu ditetapkan macam menu yang cocok dengan system penyelenggaraan
makan yang sedang berjalan. Siklus dapat dibuat untuk menu 5 hari, 7 hari, 10 hari atau 15 hari.
Kurun waktu penggunaan menu dapat diputar selama 6 bulan – 1 tahun.
4. Menetapkan pola menu

3
Pola menu yang dimaksud adalah menetapkan pola dan frekuensi macam hidangan yang
direncanakan untuk setiap waktu makan selama satu putaran menu. Dengan penetapan pola menu
dapat dikendalikan penggunaan bahan makanan sumber zat gizi dengan mengacu gizi seimbang.
5. Menetapkan besar porsi
Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makana yang direncanakan setiap kali makan
dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar makanan yang berlaku di rumah sakit.
6. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang, dan malam pada satu putaran menu termasuk
jenis makanan selingan.
7. Merancang format menu
Format menu adalah susunan hidangan sesuai dengan pola menu yang sudah ditetapkan. Setiap
hidangan yang terpilih dimasukan dalam format menu sesuai dengan golongan bahan makanan.
8. Melakukan penilaian menu dan merevisi menu
Untuk melakukan penilaian menu diperlukan instrument penilaian yang selannjutnya instrument
tersebut disebarkan kepada setiap manajer, misalnya manajer produksi, distribusi dan marketing.
Bila ada ketidaksetujuan oleh salah satu pihak manajr, maka perlu perbaikan kembali sehingga
menu telah benar benar disetujui oleh manajer.
9. Melakukan test awal menu.
Bila menu telah disepakati, maka perlu dilakukan uji coba menu. Hasil uji coba, langsung
diterapkan untuk perbaikan menu (Kemenkes, 2013)

C. Siklus Menu
Menu Siklus (Cycle Menu), adalah satu seri menu (pengulangan suatu set menu) yang ditawarkan
dari hari per hari dalam kurun waktu tertentu berdasarkan waktu 5 harian, mingguan, dua mingguan,
sepuluh harian, bulanan dengan dasar lain dimana setelah itu menu akan dirotasi sesuai lamanya siklus.
Penetapan siklus menu apakah 5 hari, 7 hari atau 10 hari biasanya ditentukan berapa lama konsumen
tinggal dalam institusi tersebut.
Menu 10 hari mendasarkan pada tanggal 1 sampai dengan 10, menu akan berulang lagi pada
tanggal 11 dan seterusnya. Kelebihannya dengan menu 10 hari konsumen tidak bosan karena pengulangan
bahan makanan dan hidangan setiap 10 hari sekali, namun kekurangannya sulit untuk merencakan karena
panjang/lama.
Keuntungan penggunaan menu siklus adalah:

4
1. Menghemat waktu dan tenaga perencanaan menu dan membantu dalam teknik perencanaan menu
yang akan datang, sehingga dalam membuat pergantian menu dapat dapat dirubah menu yang
kurang/tidak disukai konsumen.
2. Memudahkan pembelian bahan makanan dan pengolahan.
3. Menghindari pengulangan item menu yang sama, makanan dapat disusun lebih bervariasi sehingga
dapat menghindarkan kebosanan.
4. Frekuensi penggunaan dari masing-masing bahan makanan dapat diatur, sehingga dapat membantu
dalam standarisasi biaya, produksi dan prosedur pelayanan makanan.
5. Mencegah penggunaan peralatan yang tidak efisien.
6. Pembelian bahan makanan dan peralatan inventaris dapat dikontrol secara baik.
7. Beban kerja karyawan dapat diseimbangkan dan di distribusi dengan jelas.
8. Membantu supervisor dalam mengatur aktifitas penyelenggaraan makanan.
Kerugian penggunaan menu siklus jika penerapan jangka waktu siklus lebih pendek dari lamanya
konsumen mendapat pelayanan makanan, sehingga pengulangan macam hidangan menjadi lebih cepat
sehinga mudah bosan. Jika siklus yang diaplikasikan pada non pilihan, sehingga makanan yang
ditawarkan mungkin tidak termasuk makanan yang sangat disukai atau kemungkinan makanan yang
sering ditawarkan adalah makanan yang tidak populer. Jika siklus menu yang digunakan lebih lama,
seringkali tidak konsekuen yaitu dengan masih terjadinya pengulangan nama hidangan di hari berikutnya
(Brier & lia dwi jayanti, 2020)..

D. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyakit yang berhubungan dengan pola perilaku modern yang merupakan
jenis penyakit yang melibatkan organ jantung atau pembuluh darah di jantung. Penyakit jantung masih
merupakan satu diantara penyebab utama kematian di dunia. Setiap masalah yang terjadi, baik pada organ
jantung maupun pembuluh darah yang gagal menyuplai darah ke jantung dapat menyebabkan penyakit
jantung. makanan, prevalensi penyakit jantung lebih tinggi secara bermakna pada kelompok yang setiap
hari makan makanan asin, berlemak, jeroan, dan di bakarl dipanggang dibandingkan dengan yang tidak
setiap hari atau tidak pernah (Dwiyanti & Jati, 2019).
Faktor perilaku pernah merokok, minum beralkohol juga menunjukkan kecenderungan
meningkatnya risiko penyakit jantung. Yang agak berbeda adalah perilaku kurang aktifitas fisik dan
kurang konsumsi buah sayur justru cenderung menurunkan risiko penyakit jantung. Kebiasaan makan
makanan tertentu seperti setiap hari makan makanan berlemak, dibakarldipanggang, dan diawetkan juga
cenderung meningkatkan risiko penyakit jantung.

5
Terdapat lima faktor risiko utama yang bisa berujung pada serangan jantung, yakni:
a) Kebiasaan merokok.
b) Tidak banyak beraktivitas fisik.
c) Tekanan darah tinggi.
d) Kelebihan berat badan atau obesitas.
e) Kadar kolesterol tinggi.
(Ariana, 2016)

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Standar Porsi
Standar porsi diet jantung 1700 kkal adalah sebagi berikut :

Waktu Bahan Makanan Jumlah/Gram Standar Porsi/Penukar


Nasi 100 1p
Lauk hewani 75 1p
Pagi Sayuran 50 ½p
Minyak 5 1p
Gula pasir 20 1p

Pukul 10.00 Buah 100 1p

Nasi 200 2p
Lauk hewani 75 1p
Lauk nabati 50 1p
Siang Sayuran 100 1p
Minyak 5 1p
Buah 100 1p

Pukul 16.00 Jus buah 100 1p

Nasi 200 2p
Lauk hewani 100 1p
Malam Lauk nabati 50 1p
Sayuran 50 ½p
Minyak 5 1p
Buah 100 1p

B. Struktur Menu
Jenis waktu Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 Hari ke 5
Makanan
Lauk pagi Telur Ikan gabus Ayam Telur Ikan tongkol
hewani
siang Ikan nila - Ikan lele Ayam ayam
malam Ikan ayam Ikan patin Ikan ikan kembung
kembung tongkol
Lauk pagi - tempe - - -
nabati siang tahu tempe tempe tempe tempe
malam tempe tempe tahu tahu tahu
Buah pagi Jeruk - - - -
siang Pisang Semangka Melon Pisang Melon
malam Semangka papaya Semangka melon Jeruk

7
Sayur pagi - Tumis labu tumis Tumis Setup buncis &
kuning brokoli+jamur labu siam wortel

siang Bening Brokoli Tumis buncis Onyong tumis


bayam rebus dan kol brokoli+jamur
malam Tumis Tumis Tauge Rebusan Brokoli
buncis sawi & sayur pait
&wortel tauge

C. Susunan Siklus Menu 5 Hari


Hari ke 1
waktu Hidangan Bahan BB BK Zat gizi Harga
Energy Protein Ha Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Sandwich Roti 75 75 205,4 6,6 38,3 2,3 Rp.200
0
telur 50 60 77,6 6,3 0,6 5,3 Rp.150
0
selada 10 10 3,7 0,1 0,7 0,7 Rp. 10
Tomat 10 10 2,1 0.1 0,5 0 Rp.10
Jus jeruk Jeruk 100 150 137,9 11,2 2,2 25,9 Rp.20
Gula 10 10 38,7 0 10 0 Rp.12
pasir
Snack Pisang Pisang 100 120 115 0,8 31,2 0,2 Rp.100
rebus 0
Siang Nasi putih Beras 75 75 270 13,7 0 59,6 Rp.100
0
Ikan nila Ikan 80 90 83,9 13,7 0 0,5 Rp.200
bakar nila 0
Bening Bayam 100 300 37, 1 1,3 0,1 Rp.20
bayam
Tahu Tahu 60 60 45,6 4,9 4,9 2,9 Rp.20
Bumbu
kuning
Pisang Pisang 120 150 110,4 1,2 28,1 0,6 Rp.230
ambon
Snack Bubur Kacang 100 100 115,9 7,7 20,8 0,5 Rp.180
kacang Hijau 0
hijau Gula 10 100 38,7 0 10 0 Rp. 140
pasir

Malam Nasi putih Beras 75 75 270,7 3,3 39,8 0,3 Rp.750


Ikan Ikan 80 100 112,1 21,4 0 2,3 Rp.180
kembung kembun 0
arsik g
Tumis Buncis 50 50 17,4 0,6 2,4 0,1 Rp.10

8
buncis&w
ortel Wortel 50 100 21,7 0,3 0,2 2,4 Rp.20

Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.50


bumbu
kuning
Semangka Semang 100 130 32 0,6 7,2 0,4 Rp.300
ka
Total kalori 1839,1 kkal

Hari ke 2
Waktu Hidangan Bahan BB BK Zat gizi Harga
Energy Protein Ha Lemak
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi putih Beras 50 50 180,4 3,3 39,8 0,3 Rp.100
0
Ikan ikan 75 80 62.9 13,7 0 0,5 Rp.300
gabus gabus 0
woku
Tumis Labu 75 90 29.2 0,7 6,6 0,5 Rp.65
labu kuning
kuning

Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 8,5 3,8 Rp.250


kuning
Snack Roti selai Roti 60 60 164,3 5,3 31,1 1,8 Rp.250
tawar
Gula 10 10 38,7 0 10 0 Rp.12
pasir

Siang Kentang Kentan 200 250 186 4,0 3.3 0,2 Rp.200
Rebus g
Steak Tempe 150 150 289,6 29,5 2,1 25,5 Rp.250
tempe
Saos 30 30 9,6 0,4 3,3 0,2 Rp.500
temat
tumis Brokoli 50 75 17 1,4 3,3 0,2 Rp.500
brokoli 0
+wortel
wortel 50 50 13,5 1,1 0,3 2,5 Rp.300
Snack Kolak Pisang 50 80 58 0,4 15,6 0,1 Rp.100
pisang Kepok
Gula 10 10 38,7 0 10 0 Rp.12
pasir

Malam Nasi putih Beras 50 100 180,4 3,3 39,8 0,3 Rp.100
0

9
Ayam Ayam 50 80 142,4 13,4 0 9,4 Rp.150
bumbu 0
kuning
Tahu Tahu 50 50 38 4,1 0,9 0,1 Rp.250
bumbu
kuning

tumis Sawi 50 75 7,5 1,1 1,0 0,1 Rp.20


sawi toge
Toge 20 21 12.2 1,3 1 0,7 Rp.200
Total kalori 1857 kkal

hari ke 3
Waktu Hidangan Bahan BB BK Zat gizi Harga
Energy Protein Lemak Ha
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi puti Beras 50 50 180,4 3,3 0,3 39,8 Rp.1000
Sup Ayam 80 90 227,9 21,5 15,1 0 Rp3000.
ayam Wortel 30 35 10,8 0,3 0,2 2,4 Rp.20
Snack Pisang Pisang 100 120 115,9 0,8 0,2 31,2 Rp.2000
rebus kapok

Siang Nasi Beras 100 100 268,5 5,6 1,9 56,4 Rp.1200
merah merah
Ikan lele Ikan lele 80 85 67,1 11,8 1,8 0 Rp.2000
bakar
tumis jamur 50 50 13,5 1,1 0,3 2,5 Rp.200
jamur brokoli 50 60 17 1,4 0,2 3,3
+brokoli
Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.250
bumbu
kuning
Melon Melon 50 60 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.300
Snack Bolu Tepung 50 50 182 5,2 0,5 20 Rp.200
kukus terigu
Gula pasir 20 20 77,4 0 0 20 Rp.40
Malam Nasi Beras 50 50 180,4 3,3 0,3 39,8 Rp.1000
putih
Asam Ikan patin 80 85 67,1 11,8 1,8 0 Rp.2000
padeh Belimbing 20 20 6,7 0,1 0,1 1,4 Rp.400
ikan wuluh
patin
Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.250
bumbu
kuning
Tumis Buncis 30 35 10,5 0,6 0,1 2,4 Rp.300

10
buncis &
wortel
Wortel 30 40 10,8 27 0,3 0,2 Rp.300
Total kalori 1734,5 kkal

11
Hari ke 4
Waktu Hidangan Bahan BB BK Zat gizi Harga
Energy Protein Lemak Ha
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi putih Beras 50 50 180,4 3,3 0,3 39,8 Rp.1000
Telur Telur 75 80 116,7 9,5 8 0,8 Rp.1500
semur
Tumis Labu 70 80 14,1 0,6 0,2 3,0 Rp.300
labu siam siam
Snack Bolu Tepung 50 50 182 5,2 0,5 38,2 Rp.200
kukus terigu
Gula pasir 50 50 77,4 0 0 20 Rp.750
Siang Nasi putih Beras 75 5,6 268,5 5,6 1,9 56,4 Rp.1500

Ayam Ayam 80 90 227,9 21 15,1 0 Rp.2000


gulai gulai
kemiri
Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.250
bacem
Rebusan Sawi pait 70 80 10,5 1,6 0,1 1,5 Rp.200
sayur pait
Semangka Semangka 70 80 22,4 0,4 0,3 5,0 Rp.200
Snack Kue lapis Kue lapis 50 50 201,5 2,8 11,4 22,1 Rp.200
Malam Nasi putih Beras 50 50 180,4 3,3 0,3 39,8 Rp.200
Pindang Ikan 80 90 88,7 19,2 0,8 0 Rp.2000
ikan tongkol
tongkol Kunyit 10 15 32,5 1,3 1,4 5,8 Rp.50
Tahu Tahu 50 50 38 4,1 2,4 0,9 Rp.250
bumbu
kuning
Tumis Onyong 60 90 18,1 0,1 0,1 4,6 Rp.300
onyong
Pisang Pisang 70 80 64,4 0,7 0,3 16,4 Rp.2000
ambon
Total kalori 1823 kkal

12
Hari ke 5
Waktu Hidangan Bahan BB BK Zat gizi Harga
Energ Protei Lema Ha
y n k (gr)
(kkal) (gr) (gr)
Pagi sandwich Roti 50 50 137 4,4 1,5 26 Rp.2000
tawar
Suiran 33,3 40 33,3 7,2 1,4 5,8 Rp.2000
ikan
tongkol
Selada 20 20 2,6 0,2 0 0,4 Rp.200
Jus jeruk Jeruk 30 50 41,4 3,4 0,7 7,8 Rp.300
Gula 10 10 38,7 0 0 10 Rp.120
Snack Pudding Agar agar 3 3 0 0 0 0 Rp.300
coklat
Gula 10 10 38,3 0 0 10 Rp.120
pasir
Coklat 20 20 95,4 0,8 5,9 12,7 Rp.120
Siang Nasi Beras 75 100 268,5 5,6 1,9 56,4 Rp.1200
putih tumbuk
Pepes ayam 80 86 227,9 21,1 15,8 0 Rp.3000
ayam Tahu 50 50 38 4,1 2,4 0,9 Rp.250
+ tahu
Tumis Bucis 30 31 10,5 0,6 0,1 2,4 Rp.200
buncis Wortel 30 40 10,8 0,3 0,2 2,4 Rp.200
dan
wortel
Semangk Semangk 70 80 22,4 0,4 0,3 5,0 Rp.300
a a
Snack Pisang Pisang 70 80 81,1 0,6 0,1 21,8 Rp.200
rebus kapok
Malam Nasi Beras 50 100 180,4 3,3 0,3 39,8 Rp.1000
putih
Ikan Ikan 80 90 89,7 17,1 1,8 0 Rp.3000
kembung kembung
bakar + Madu 5 5 15,7 0 0 4,1 Rp.500
madu
Tempe Tempe 50 50 99,5 9,5 3,8 8,5 Rp.250
bacem Kecap 3 3 1,8 0,3 0 0,2 Rp.200
tumis jamur 50 50 13,5 1,1 0,3 2,5 Rp.200
jamur + brokoli 50 60 17 1,4 0,2 3,3 Rp.300
buncis
Melon Melon 50 50 19,1 0,3 0,1 4,1 Rp.300
Total kalori 1831 kkal

13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan
menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan
makanan, penerimaaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makananan, hingga distribusi makanan
penyelenggaraan dirumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yg kualitasnya
baik, jumlah sesuai dengan kebutuhan serta pelayanan yang baik dan layak sehingga memadai bagi klien
atau konsumen yang membutuhkan, maka dari itu perlu adanya penyusunan siklus menu dirumah sakit
untuk mengetahui bahan makanan yang dibutuhkan, harga bahan makanan, jumlah bahan makanan.

D. Saran
Untuk penderita penyakit jantung sebaiknya dibatasi mengkonsumsi makanan berlemak, tidak merokok,
rajin berolahraga, dan memenuhi kebutuhan gizi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ariana, R. (2016). 済無No Title No Title No Title. 06, 1–23.

Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Title. 21(1), 1–9. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203

Dwiyanti, I. A. I., & Jati, I. ketut. (2019). 1, 2. Tjyybjb.Ac.Cn, 27(2), 58–66.

Widyastuti, N., Nissa, C., & Panunggal, B. (2018). Manajemen Pelayanan Makanan. K-Media, 76.

Wijayanto, M. A. (2017). Olahraga sebagai Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. In INA-Rxiv Papers
(pp. 1–6).

15

Anda mungkin juga menyukai