SUP CAISIN
DISUSUN OLEH :
LAPORAN HACCP
Telah Berhasil Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Kepaniteraan Gizi Institusi.
Oleh:
Menyetujui
Kepala Instalasi Gizi Pembimbing Lapangan
i
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................5
PERENCANAAN ANALISIS HACCP..................................................................................................5
A. Deskripsi Produk.............................................................................................................................5
B. Identifikasi Penggunaan Produk......................................................................................................7
C. Penyusunan Bagan Alir Proses.........................................................................................................8
D. Verifikasi Bagan Alir Proses...........................................................................................................9
E. Analisis Bahaya.............................................................................................................................12
F. Penetapan Critical Control Point....................................................................................................15
G. Penetapan Critical Limit............................................................................................................18
H. Prosedur Pemantauan CCP........................................................................................................18
I. Penetapan Tindakan Koreksi.........................................................................................................19
J. Verifikasi Program HACCP terhadap CCP...................................................................................19
BAB III......................................................................................................................................................21
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................21
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................21
B. Saran.................................................................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu komponen penunjang
diselenggarakan oleh instalasi gizi yang bertujuan untuk menyelenggarakan makanan
bagi pasien. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan bahan makanan dan distribusi makanan kepada pasien ( PGRS,
2013 ). Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dan bertujuan untuk
menyediakan sajian makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta
pelayanan yang baik, dan layak sehingga memadai bagi klien atau konsumen yang
membutuhkan ( Anonim, 2013 ).
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. H Soewondo Kendal merupakan
salah satu penunjang yang menyelenggarakan makanan bagi pasien rawat inap di rumah
sakit tersebut. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan untuk
menyediakan makanan yang berkualitas baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
pasien rawat inap.Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan penampilan,
rasa, tekstur, aroma, dan sanitasi makanan tersebut. Cara pengawasan mutu makanan
yaitu salah satunya dengan menerapkan Hazard Analysis Critical Control Point ( HACCP
), sehingga makanan yang disajikan terjaga keamanannya untuk dikonsumsi.
HACCP yaitu suatu bentuk evaluasi yang sistematis terhadap prosedur
pengolahan atau penyiapan makanan yang spesifik bertujuan untuk mengidentifikasi
hazard yang erat kaitannya dengan ingredient atau dengan prosedur pengolahan itu
sendiri, dan untuk mengetahui cara pengendalian hazard tersebut. Tujuan HACCP yakni
menjamin bahwa produk makanan benar aman untuk dikonsumsi seseorang.Penerapan
HACCP meliputi semua kegiatan dimulai dari penanganan bahan mentah, pemilihan
bahan mentah, persiapan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian makanan.
1
Salah satu hidangan lauk sayuran yang disediakn oleh bagian Instalasi Gizi
RSUD dr. H Soewondo Kendal sebagai menu biasa bagi pasien rawat inap adalah Sup
Caisin ( diberikan untuk menu makan siang kelas I, II, III, dan VIP ). Lauk sayur ini
perlu dilakukan tindakan HACCP karena mengingat bahan bakunya berupa Sawi sendok
yang rentan terhadap bahaya biologis, fisik, dan kimia. Disamping bahaya yang berasal
dari bahan mentah tersebut, bahaya juga dapat ditimbulkan pada saat proses penerimaan,
pencucian, persiapan, maupun proses penggolahan bahan mentah. Bahaya dapat muncul
bila kualitas bahan yang didapatkan tidak sesuai dengan standar yang baik. Bahan
makanan yang kualitasnya tidak baik yaitu semisal ada kontaminasi dengan bahan
makanan lain serta kebersihan alat pada saat digunakan. Beberapa problem hal tersebut
yang melatarbelakangi, maka dilakukaan pengamatan terhadap penerapan HACCP
tentang “ Pengawasan Mutu Makanan ( HACCP ) Pada Lauk Sayur Sup Caisin”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut adalah perumusan masalah pada penelitian ini :
Bagaimana penerapan pengawasan mutu makanan ( HACCP ) pada lauk sayur sup caisin
yang diolah di Instalasi Gizi Rumah Sakit RSUD dr. H Soewondo Kendal?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penerapan pengawasan mutu makanan ( HACCP ) pada lauk sayur
Sup Caisin yang diolah di Instalasi Gizi RSUD dr. H Soewondo Kendal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui diagram alir proses produksi makanan sayur sup caisin.
b. Untuk mengetahui pengawasan mutu bahan baku makanan sayur sup caisin.
c. Untuk mengetahui pengawasan mutu tahapan proses penerimaan, persiapan,
pencucian, pengolahan, dan pendistribusian sup caisin.
2
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui Pengawasan Mutu Makanan ( HACCP ) Pada Sayur sup caisin
di Instalasi Gizi Rsud dr. H. Soewondo Kendal serta adanya kontribusi yang
diberikan untuk kampus dalam rangka menambah daftar penelitian ilmiah
2. Bagi Rumah Sakit
Penelitian sederhana ini diharapkan dapat memberikan sedikit masukan terhadap
pihak rumah sakit tentang Pengawasan Mutu Makanan ( HACCP ) Pada Sayur sup
caisin di Instalasi Gizi Rsud dr. H. Soewondo Kendal
3. Bagi Pasien
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi jaminan keamanan pangan sayur sup caisin
untuk pasien rawat inap RSUD dr. H Soewondo Kendal
3
BAB II
A. Deskripsi Produk
4
kepala, memakai masker dan memperhatikan
hygine dan sanitasi kerja seperti mencuci tangan
sebelum dan sesudah pengolahan.
Setelah melakukan penganalisaan bahaya pada produk sup caisin baik
mikroorganisme, kimia, dan fisik, langkah selanjutnya adalah mengkategorikan bahaya.
Pengkategorian bahaya dilakukan untuk pertimbangan penetapan CCP pada langkah
berikutnya. Kategori resiko pada bahan baku sup caisin dapat dilihat pada langkap
berikutnya. Kategori resiko pada bahan baku sup caisindapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Resiko Bahaya Biologi, Kimia dan Fisik pada Bahan Baku.
Keterangan :
A. : Kelompok makanan khusus yang terdiri dari makanan non steril dan ditunjukan
untuk kelompok beresiko (lansia, bayi, immunocompromised).
B. : Makanan yang mengandung ingredient sensitive terhadap bahaya biologi, kimia atau
fisik.
C. : Proses pengolahan makanan tidak memiliki tahap yang dapat membunuh mikroba
berbahaya atau menghilangkan bahaya kimia atau fisik.
D. : Makanan kemungkinan mengalami rekontaminasi setelah pengolahan sebelum
pengemasan atau penyajian.
E. : Kemungkinan dapat terjadi kontaminasi kembali atau penanganan yang salah selama
distribusi, penanganan oleh pasien sehingga makanan menjadi berbahaya bila
dikonsumsi.
5
F. : Tidak ada proses pemanasan setelah penyajian ke pasien yang dapat memusnahkan
atau menghilangkan bahaya biologis.
Sup caisin merupakan siklus menu makan siang ke-3 yang disajikan untuk pasien diit
biasa kelas I, II, dan III RSUD DR.H. Soewondo Kendal
6
C. Penyusunan Bagan Alir Proses
Bawang putih Daun onclang
Sawi Cendok Tulang Sapi Kupas seledri
Perebuasan
Pemasakan
Distribusikan ke R. Feeding
Daun Onclang
Bawang putih Seledri
Sawi Cendok Tulang Sapi Kupas
Disortir
Disortir Disortir
Disortir
Perebuasan
Pemasakan
Distribusikan ke R. Feeding
8
Sup caisin didistribusikan ke pasien
Keterangan :
9
Proses Awal Hingga Akhir Mengenai Penerimaan Sampai Pendistribusian Menu
Sayur Sup Caisin
1. Penerimaan
Penerimaan komposisi sup caisin terdiri dari bahan makanan basah dan kering
menyesuaikan dengan ketersediaan stok pada dapur. Sedangkan bahan makanan
basah datang dan diterima setiap hari. Semua bahan dilihat kesesuaian dengan
spesifikasi lalu disimpan sesuai kriteria.
2. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan untuk mempertahankan kualitas bahan makanan.Bahan
makanan disimpan sesuai jenisnya supaya tetap terjaga kualitasnya.
3. Persiapan
Persiapan bahan makanan adalah kegiatan yang meliputi penyortiran, pencucian
bahan penyiapan bahan oleh logistik sesuai dengan menu yang akan diolah sesuai
dengan siklus menu. Bumbu yang akan digunakan untuk membuat sup caisin
dipersiapkan sebelum pemasakan.
4. Pengolahan
Pengolahan bahan makanan merupakan salah satu kegiatan mengubah bahan
makanan mentah menjadi makanan matang yang siap dikonsumsi yang berkualitas
dan aman untuk dikonsumsi.
5. Penyimpanan sementara
Penyimpan sementara dilakukan sebelum makanan didistribusikan ke
konsumen. Saat penyimpanan sementara perlu diperhatikan karena tahap ini makanan
berpeluang besar mengalami kontaminasi.
6. Pemorsian
Pemorsian adalah kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
7. Pendistribusian
Distribusi makanan adalah penyaluran makanan dari ruang feeding makanan
hingga ke pasien.
10
E. Analisis Bahaya
Bahaya adalah faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan kepuasan
konsumen.Bahaya yang mungkin timbul berupa kontaminan biologi, kimia dan fisik yang
dapat merugikan kesehatan.
Analisis Bahaya dan Cara Pencegahan Bahaya pada Makanan
11
maksimal 2-3 kali pakai
Biologi - -
Fisik Tengik, padat Memilih minyak yang
sesuai dengan spesifikasi
serta menyimpan di
tempat tertutup pada suhu
ruang
Identifikasi Bahaya Proses Produksi dan Cara Pencegahan pada Sayur Sup Caisin
Tabel 2.4 Identifikasi Bahaya Proses Produksi dan Cara Pencegahan pada Sayur Sup
Caisin
12
plastik, serangga makanan dengan tempat
makan yang sudah
matang.
- Penggunaan APD
lengkap untuk petugas
pengolahan dan penjamah
makanan.
5. Holding time Biologi Mikroba Menggunakan wadah
Fisik Debu tertutup serta memperhatikan
suhu
6. Pemorsian Biologi Salmonella, E.coli, Menggunakan alat makan
lalat, semut tertutup.
Fisik Kotoran, debu, rambut
7. Pendistribusian Biologi Salmonella, E.coli Pendistribusian
Fisik Kotoran, debu, menggunakan alat yang
rambut, plastik bersih, trolly bebas dari
kotoran seperti debu dan
sampah
Identifikasi Bahaya Lingkungan dan Cara Pencegahan pada Sayur Sup Caisin
Tabel 2.5 Identifikasi Bahaya Lingkungan dan Cara Pencegahannya pada Sayur Sup Caisin
13
F. Penetapan Critical Control Point
1. Penetapan CCP pada Bahan Makanan
Bagan panduan penetapan CCP (CCP Descicion Tree)
Pertanyaan yang diajukan untuk setiap bahaya dan bahan baku / mentah
Ya Tidak Buka
n
CCP
Bukan CCP Ya Tidak
14
Gambar 2.3 Penetapan CCP pada Bahan Makanan
Penetapan CCP pada Bahan Mentah
Tabel 2.6 Keputusan Penetapan CCP pada Bahan Mentah
15
Penetapan CCP pada Tahap Proses
TIDAK YA CCP
YA
TIDAK CCP
BUKAN CCP
16
Penetapan CCP pada Tahap Proses
Tabel 2.7 Keputusan Penetapan CCP pada Tahap Proses
17
I. Penetapan Tindakan Koreksi
Penggunaan tempat tertutup dalam proses Holding time sehingga tidak
terkontaminan dengan lingkungan sekitar dan segera dilakukan pemorsian untuk menjaga
suhu masakan tetap hangat dan dapat disajikan dalam suhu > 60ºC. Penggunaan
handscoon dalam proses pemorsian dan kemasan yang digunakan menggunakan kemasan
tertutup.
18
di tempat terbuka proses Holding suhu dan
tanpa tutup dan saat time sehingga tidak penggunaan
akan dilakukan terkontaminan tempat tertutup
pemorsian suhu dengan lingkungan
masakan mencapai sekitar dan segera
45ºC dilakukan
pemorsian untuk
menjaga suhu
masakan tetap
hangat dan dapat
disajikan dalam
suhu > 60ºC
2. Proses Proses pemorsian Penggunaan Pengawasan
pemorsian makanan sesuai handscoon dalam kepatuhan
standar porsi, pada proses pemorsian penggunaan
proses tersebut dan kemasan yang sarung tangan
pramumasak tidak digunakan dalam serta
menggunakan menggunakan kemasan tertutup
handscoon. Serta kemasan tertutup agar lebih terjaga
kemasan yang dari bahaya
digunakan kontaminasi
menggunakan
kemasan terbuka.
19
BAB III
A. Kesimpulan
Sup caisin merupakan menu sayur pada siklus ke- 3 untuk pasien diit biasa kelas
VIP.
1. Bahaya yang muncul dalam sup caisin adalah bahaya kimia, fisik dan biologis yang
bersumber dari bahan itu sendiri maupun bahaya yang muncul karena proses
pengolahan.
2. CCP yang muncul dalam sup caisin yaitu proses holding time dan pemorsian.
3. Monitoring yang dapat dilakukan untuk mengecek CCP adalah dengan cara
pengawasan pada holding time serta pemorsian.
4. Jika produk memiliki bahaya namun dapat ditangani, semua proses holdingtime tetap
dilakukan namun dapat ditangani, semua proses produksi tetap dilakukan namun jika
produk beresiko bahaya tinggi akan diganti dengan produk lain yang lebih dan aman.
5. Proses verifikasi dilakukan dengan cara melihat proses holding time serta pemorsian.
B. Saran
1. Saran dalam penerapan HACCP pada produk sup caisin adalah dengan lebih
memperhatikan suhu-suhu dan waktu mengawasi pada holding time serta proses
pemorsian, sehingga mutu dari sup caisin dapat tetap terjaga.
2. Pada saat proses holding time sayur sop harus disimpan di tempat tertutup dan dijaga
suhunya agar tetap hangat.
20