Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PENERAPAN HACCP TAHU BUMBU KUNING PADA


PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI/BANYAK (PMB)
DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

Disusun oleh :
ANDI REZKI AMALIA
15120086

PRODI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2019
HALAMAN JUDUL
PENERAPAN HACCP TAHU BUMBU KUNING PADA
PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI/BANYAK (PMB)
DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

Disusun oleh :
ANDI REZKI AMALIA
15120086

PRODI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN HACCP TAHU BUMBU KUNING PADA
PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI/BANYAK (PMB)
DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

Disusun oleh :
ANDI REZKI AMALIA
15120086

Diterima dan disahkan pada tanggal 21 Februari 2019

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Kepala Instalasi Gizi

Uun Setyati S.ST Dr. Agus Prastowo, S.ST,M.Kes


NIP. 19730805 199503 1 002

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Klinik 1 di RSUD PROF.. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO. Laporan ini disusun berdasarkan data hasil pelaksanaan
program-program PKL yang terkumpul selama berada di lokasi PKL setelah
sebelumnya melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi di lapangan.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban tertulis pelaksanaan program-
program PKL Klinik 1 Tahun Akademik 2018/2019 yang dilaksanakan dari tanggal
21–16 Februari 2019. Laporan ini tersusun atas upaya maksimal penyusun,
petunjuk bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati Penyusun menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga
kepada :

1. Dr. Haryadi Ibnu Junaedi, SpB selaku Direktur RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
2. Mohammad Judha, S. Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
3. Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp.Ok., selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
4. Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc, selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Gizi
Universitas Respati Yogyakarta.
5. Inayah, S.Gz., M.Si., RD dan Kuntari Astriana S.Gz,. M. Gizi, selaku
supervisor/pembimbing dari prodi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta.
6. Uun Setyati, S.ST, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dalam menyelesaikan laporan ini. di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
I. TIM HACCP .......................................................................................1
II. PENGERTIAN HACCP DAN CCP/TKK ........................................2
a. Pengertian HACCP pada produk tahu bb kuning .................................2
b. Pengertian Titik Kendali Kritis (TKK) .................................................2
III. TARGET/TUJUAN HACCP .............................................................2
a. Tujuan umum ........................................................................................2
b. Tujuan khusus .......................................................................................2
IV. DISKRIPSI/GAMBARAN PRODUK ...............................................3
V. BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN ........................................6
VI. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO BAHAYA .....................10
VII. DIAGRAM ALIR................................................................................11
VIII. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS (TKK/CCP) .................12
IX. OPERASIONAL MATRIK HACCP ................................................20
X. PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL (SOP) ..........................22

LAMPIRAN

iv
Nama Masakan : Tahu bb kuning
Perancang : Andi Rezki Amalia

I. TIM HACCP
NO TIM NAMA PERAN
1 Jaminan mutu Wiwit Hutari, S.ST Koordinator (Ahli Gizi)
2 Perencanaan Dr.Agus Menyusun perencanaan
Prastowo,S.ST,M.Kes banyaknya tenaga kerja
yang dibutuhkan dan
menyusun perencanaan
anggaran.
3 Keuangan/anggaran Farah Diana, AMG Bertanggung jawab atas
mutu setiap bahan makanan
yang akan disjikan ke pasien
4 Tenaga teknis Indri Retno Sawitri Bertanggung jawab mulai
kesehatan/ gizi / pangan dari pengupasan bahan
bahan sampai pengukusan
menjadi makanan yang siap
disajikan dan distribusikan
5 Pengolahan pangan Deny Indrianto Bertanggug jawab dalam
mengantarkan makanan
sampai ke pasien dengan
kondisi yang baik
6 Gudang Latif Widodo Bertanggung jawab atas
Windi Puspitowati semua bahan makanan
kering dan basah yang
digunakan dalam proses
produksi.

1
II. PENGERTIAN HACCP DAN CCP/TKK

A. Pengertian HACCP pada produk tahu.


Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) merupakan suatu
sistem yang mengidentifikasi bahaya spesifik yang mungkin timbul
dan cara pencegahannya untuk mengendalikan bahaya tersebut pada
tahu.
B. Pengertian Titik Kendali Kritis (TKK) atau Critical Control
Point (CCP)
Critical Control Points (CCP) merupakan titik prosedur atau tahap
operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan atau
mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya pada produksi Tahu.

III. TARGET/TUJUAN HACCP

A. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesehatan pasien dengan cara mencegah atau
mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan
(foodborne diseases) dengan perantara Tahu.
B. Tujuan Khusus
1) Mengevaluasi cara produksi tahu bb kuning.
2) Memperbaiki cara produksi tahu bb kuning.
3) Memantau dan mengevaluasi penanganan, pengolahan,
sanitasi pada produksi tahu bb kuning.
4) Meningkatkan inspeksi mandiri pada proses produksi tahu
bb kuning.

2
IV. DESKRIPSI / GAMBARAN PRODUK
Ada tiga bumbu dasar masakan khas Indonesia, yang selalu
digunakan untuk memasak berbagai kuliner Nusantara. Adapun Bumbu
kuning merupakan salah satu jenis bumbu dasar. Terbuat dari bawang
putih, bawang merah, kunyit, jahe, kemiri, ketumbar. Bumbu ini biasa
dipakai sebagai bumbu ayam, tahu, atau tempe goreng dengan rasa gurih
dan aroma kunyit yang tajam.
Tahu bumbu kuning merupakan salah satu menu makan siang pada
siklus menu ke IX di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Tahu bumbu kuning diberikan kepada pasien Kelas I, II dan III. Bahan
Tahu bumbu kuning terdiri dari bahan utama yakni tahu kuning kecil
dan bahan lainnya meliputi bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe,
kemiri, ketumbar, dan garam. Tahu bumbu kuning di olah dengan cara
perebusan. Tahu bumbu kuning memiliki cita rasa gurih dan sedap
dengan warna kuning dan memiliki aroma yang harum dan dengan
tekstur yang lunak. Disajikan menggunakan plato stainless tertutup
berbentuk bulat dengan sekat 3 (untuk kelas II dan III) sedangkan sekat
1 (untuk kelas I) dan didistribusikan menggunakan troli tertutup.

3
URAIAN DESKRIPSI/GAMBARAN PRODUK
NO KOMPONEN DESKRIPSI
Nama Produk Tahu bb kuning
A Sasaran/konsumen dan setrilisasi produk
1 Sasaran Untuk menu makan siang pada pasien kelas I, II,
dan III dengan jenis makanan bentuk lunak di
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
2 Sterilisasi Produk
1.1 Fisik (Uji Fisik) Batu kerikil, Serpihan kayu
1.2 Kimia (Uji Kimia) Bebas kontaminasi
1.3 Mikrobiologis (Uji Bebas kontaminasi
Mikrobiologi)
1.4 Organoleptik (Uji Warna : Kuning
Cita Rasa) Tekstur : lunak
Rasa : Sedap dan gurih
Aroma : harum
B Bahan makanan yang digunakan
1 Bahan Utama Nama : Tahu kuning kecil;
Jumlah : 300 buah
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-Ciri : kuning, tidak asam, tidak mengandung
formalin, karangsari, kondisi baru, dan segar
2 Bumbu Bumbu 1. Nama : Bawang merah,
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : bersih, segar, tidak busuk,
ukuran besar, terkupas, lokal brebes, utuh,
kering
2. Nama : Bawang putih,
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : bersih, segar, tidak busuk,
ukuran besar, terkupas, lokal kating, utuh,
kering
3. Nama : Kemiri,
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Utuh, kering, bersih, tua, tidak
berjamur
4. Nama : Ketumbar,
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Utuh, bersih, tua, tidak
berjamur, kering
5. Nama : Kunyit,
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Tua, segar, bersih, utuh, tidak
busuk, kualitas rimpang

4
6. Nama : Jahe
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Tua, segar, bersih, utuh, ukuran
besar, jenis jahe emprit
3 Bahan Pelengkap 1. Nama : Minyak goreng
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Branded Tropical, kemasan utuh
1 liter, tidak tengik, jernih, Expired lebih
dari 1 tahun
2. Nama : Garam
Asal : CV. Mitra Mandiri
Ciri-ciri : Branded Revina, beryodium,
kemasan bungkus 250 gr, kering
3. Nama : Air
Ciri-ciri : bersih, tidak berwarna, tidak
berbau
C Proses Produksi Persiapan yang dilakukan untuk pembuatan tahu
bb kuning adalah tahu dipindahkan ke baskom
putih besar untuk kemudian diolah. Selanjutnya
bumbu kuning meliputi bawang putih, bawang
merah, kemiri, ketumbar, kunyit, jahe
(diblender), garam & air secukupnya. Kemudian
Panaskan minyak goreng masukkan bumbu halus
kemudian ditumis hingga harum, lalu ada
penambahan air, kemudian dibiarkan bumbu
mendidih baru kemudian tahu dimasukkan dan
dimasak selama 45 menit agar tekstur tahu
menjadi lunak dan matang.
D Penanganan setelah Setelah tahu bb kuning matang lalu akan
selesai pengolahan, ditiriskan kedalam wadah besar (stainless) dan
Penyimpanan selanjutnya disimpan sementara kedalam etalase
Sementara kaca (tempat yang kering) dan pada suhu ruang.
E Distribusi Tahu yang telah siap nantinya akan diporsikan
pada plato stainless berbentuk bulat dengan sekat
3 (untuk kelas II dan III) sedangkan sekat 1 (untuk
kelas I) dan telah disterilisasi di ruang
dishwasher. Setelah pemorsian nantinya akan
distribusi/diantarkan oleh pramusaji ke bangsal-
bangsal sesuai pesanan. Sebelumnya pramusaji
akan menuliskan sebuah label berisi nama pasien,
tgl lahir, kode ruangan, waktu, jenis diet dan
tanggal pemesanan. Pendistribusian makanan ke
pasien mengunakan troli tertutup yang bersih.
Sistem distribusi menggunakan sistem
sentralisasi. Pendistribusian dilakukan pada
pukul 12.00 WIB.

5
F Konsumsi Setelah pendistribusian makanan oleh tenaga
pramusaji. Selanjutnya pramusaji akan
menyajikan makanan kepada pasien sesuai
pesanan diet berupa plato stainless tertutup
dengan tambahan snack berupa buah semangka
yang dibungkus dengan plastik bening dan air
putih kemasan gelas. Dan cara konsumsi pasien
dengan menggunakan sendok.

V. BAHAN – BAHAN YANG DIPERLUKAN


1. Bahan utama :
 Nama : Tahu Kuning Kecil
 Jumlah : 300 buah
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : Kondisi baru, berwarna kuning, berbentuk
utuh
2. Bahan lainnya :
 Nama : Bawang merah,
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, bentuk utuh, berwarna merah, tidak
ada luka

 Nama : Bawang putih,


 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, bentuk utuh, berwarna putih, tidak ada
luka

 Nama : Kemiri,
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, bentuk utuh, berwarna putih, tidak berjamur

 Nama : Ketumbar,
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, tidak berjamur

 Nama : Kunyit,
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, tidak ada luka dan tidak berjamur

 Nama : Jahe
 Asal : CV. Mitra Mandiri

6
 Ciri-ciri : baru, tidak ada luka dan tidak berjamur

 Nama : Minyak goreng


 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : Baru, kuning bening, bersih

 Nama : Garam
 Asal : CV. Mitra Mandiri
 Ciri-ciri : baru, bersih, tidak meleleh
3. BTP : Tidak ada.

VI. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO BAHAYA→ FORM 1 &


FORM 2
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA
PENCEGAHANNYA

NO BAHAN BAHAYA JENIS CARA PENCEGAHAN


MENTAH/ (B (M)/K/F BAHAYA
INGRIDIENT/
BAHAN
TAMBAHAN
1 Tahu B (M) Aspergillus Penanganan bahan sesuai
flavus dengan spesifikasi yang
telah ditentukan.
F Kerikil, Ulat Sortasi atau pemilihan tempe
yang berkualitas baik dan
bersih
2 Bawang putih M Bacillus cereus, Penerimaan sesuai dengan
aspergillus spesifikasi bahan.
niger, kapang Pengendalian suhu dan waktu
penyimpanan
3 Bawang merah F Benda asing Penerimaan sesuai dengan
(tanah) spesifikasi bahan.
Pengendalian suhu, tempat
dan waktu penyimpanan
4 Kemiri F Kerikil, pasir, Penerimaan sesuai dengan
plastik, spesifikasi bahan.
potongan plastik Penyortiran sebelum
penggunaan
B Serangga Penyimpanan pada tempat
hidup/mati tertutup dan kering
5 Kunyit F Rusak, busuk Penerimaan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
Penyimpanan ditempat
kering.

7
Pengendalian suhu, tempat
dan waktu penyimpanan
6 Jahe F Rusak, busuk Penerimaan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
Pengendalian suhu, tempat
dan waktu penyimpanan
7 Ketumbar F Debu, tanah Penerimaan sesuai dengan
spesifikasi bahan.
Sesuai kriteria, dalam
keadaan tertutup dengan
kondisi pengemasan yang
baik.
8 Garam F Kerikil, Penyimpanan ditempat yang
berdebu, bersih, kering, tertutup dan
kemasan tidak panas.
rusak/meleleh Pemilihan garam beryodium
dalam kemasan.
9 Minyak goreng K Tengik Penyimpanan dengan
wadah tertutup
10 Air B (M) Escherichia Air dimasak hingga matang
Coli

8
FORMULIR 2. ANALISIS RISIKO BAHAYA PADA PRODUK

No BAHAN/INGRIDIENT KELOMPOK KATEGORI


BAHAYA RESIKO**
A B C D E F

Produk Tahu bb kuning     IV


BAHAN MAKANAN MENTAH
1. Tahu     IV

2. Bawang putih     IV

3. Bawang merah     IV
4. Kunyit     IV

5. Jahe     IV
6. Kemiri     IV

7. Ketumbar     IV
8. Garam     IV

9. Minyak goreng     IV

10. Air     IV

Keterangan:
*Kelompok Bahaya :
A = Makanan non-steril untuk konsumen resiko tinggi (pasien dan
golongan resiko tinggi)
B = Mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya
biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah
pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama
distribusi/konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh
konsumen

9
KATEGORI RESIKO MAKAN→ FORM 2
Kategori Resiko Karakteristik Bahaya Keterangan
0 0 (tidak ada bahaya) TIDAK mengandung
bahaya A s.d F
I (+) Mengandung SATU
bahaya B s.d F
II (++) Mengandung DUA
bahaya B s.d F
III (+++) Mengandung TIGA
bahaya B s.d F
IV (++++) Mengandung EMPAT
bahaya B s.d F
V (+++++) Mengandung LIMA
bahaya B s.d F
VI (++++++) Kategori resiko paling
tinggi (semua makanan
yang mengandung
bahaya A, baik
DENGAN atau TANPA
bahaya B s.d F

10
VII. DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI/PENGOLAHAN

Penyortiran & Penerimaan Bahan Makanan

Tahu Kuning Bawang Bawang Minyak


Kunyit Jahe Ketumbar Kemiri Garam
Putih Merah Goreng

Penyimpanan
Penyimpanan
Gudang Kering
Gudang Basah

Pencucian
bahan

Penghalusan Pencampuran Penambahan


Blender
bumbu

Penumisan Wajan besar


bumbu
Keterangan :
Pemambahan Air = Alat
air
= Bahan Makanan

Pemasukkan tahu & = Proses


perebusan hingga matang = Produk

Penambahan Plato Troli


garam Stainles Tertutup
s

Tahu BB Menyimpan Pemorsian Distribusi


Kuning sementara
CCP
Etalase Kaca

Wadah 11
Stainless
VIII. PENETEPAN TITIK KENDALI KRITIS (TKK/CKP)
Titik Kendali Kritis (TKK) atau Critical Control Point (CCP), yaitu titik
prosedur atau tahap proses yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya pada
Tahu bb kuning.
1. CCP dessicion tree
A. Bahan Mentah

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

1) Tahu

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

12
Ya Bukan CCP

2) Bawang Merah

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Tidak Bukan CCP

3) Bawang Putih

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Tidak Bukan CCP

13
4) Kunyit

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

5) Jahe

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

14
6) Kemiri
Apakah bahan mentah mungkin
mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

7) Ketumbar

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

15
8) Garam
Apakah bahan mentah mungkin
mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

9) Minyak goreng
Apakah bahan mentah mungkin
mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

16
10) Air

Apakah bahan mentah mungkin


mengandung/sensitif bahan berbahaya
(mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk


cara mengkonsumsi) menghilangkan atau
mengurangi bahaya

Ya Bukan CCP

B. Penentuan Komposisi/Formulasi/Adonan/Resep Tahu bb kuning

Apakah Formulasi Tahu bb kuning dengan bumbu penting


untuk MENCEGAH terjadinya bahaya ?

Tidakbukan CCP

17
C. Setiap Tahap Dalam Proses

1) Tahap penerimaan

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya  Bukan CCP

2) Tahap penyimpanan

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya Bukan CCP

3) Tahap persiapan (pencucian)

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya Bukan CCP

4) Tahap pengolahan

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya Bukan CCP

5) Tahap pemorsian

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

YaCCP

18
6) Tahap distribusi

Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya Bukan CCP

Berdasarkan hasil analisis penetapan Critical Control Point (CCP) yang


telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pada proses produksi Tahu bb kuning
terdapat titik kendali kritis atau CCP, yaitu pada :
a. Titik kendali krtis pada tahap proses : Pemorsian.

19
IX. OPERASIONALISASI MATRIK HASIL HACCP→FORM 3

CCP BAHAYA CARA PARAMETER BATAS KRITIS NILAI PEMANTAUAN TINDAKAN


(BAHAN/TAHAP PENGENDALIAN CCP TARGET KOREKSI
PROSES)
Tahap Pemorsian Mikrobiologi  Menggunakan  Menggunakan  Menggunakan  Menggunakan  Inspeksi  Tenaga
dan fisik APD lengkap APD lengkap APD lengkap bagi APD lengkap kegiatan pengolah
bagi tenaga bagi tenaga tenaga pengolah bagi tenaga penyajian menerapkan
pengolah pengolah agar tidak ada pengolah  Pemeriksaan higiene
 Pemberian wrap  Menggunakan cemaran  Menggunakan kebersihan alat sanitasi sesuai
(penutup plastik) alat sarung  Menggunakan sarung tangan penyajian serta dengan
pada snack yang tangan plastik sarung tangan plastic higiene sanitasi standar
akan  Piring snack plastic  Waktu  Menggikuti
didistribusikan dalam  Waktu pemorsian pemorsian dan SOP yang
 Tidak berbicara keadaan dan penditribusian penditribusian berlaku
saat pemorsian bersih selama ± 30 menit selama ± 30  Tenaga
 Lingkungan  Kebersihan  Lingkungan bersih menit pengolah tidak
pemorsian bersih lingkungan  Suhu, alat dan  Lingkungan banyak bicara
dan bebas dari pemorsian waktu penyajian bersih dan bercanda
hewan serangga  Suhu, alat, sesuai dengan  Hygiene tenaga selama
dan pengerat dan waktu prosedur penyaji dan alat penyajian
 Memisahkan penyajian  Penerapan higiene sesuai dengan  Tenaga
makanan dengan  Hygiene sanitasi penjamah standar pengolah
bahan makanan tenaga serta alat  Sesuai dengan mencuci
yang lain terutama pengolah standar porsi tangan
bahan makanan sebelum dan
mentah. sesudah
penyajian

20
KESIMPULAN
1. Pengawasan makanan dengan metode HACCP dilakukan pada produk
tahu bumbu kuning
2. Dalam proses produksi tahu bb kuning terdapat kendali kritis atau CCP,
yaitu : titik kendali kritis pada tahap pemorsian.

21
X. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah cara atau teknik yang
diterapkan sebagai cara yang benar untuk kegiatan sehari-hari dalam
proses penyelenggaraan makanan, SOP meliputi nama kegiatan,
pengertian, tujuan, urutan kerja, kebijakan, dan unit terkait. Berikut
adalah standar operasional prosedur pemorsian tahu bb kuning dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 10.1 Standar Operasional Prosedur (SOP) persiapan
pembuatan tahu bb kuning.
Nama Kegiatan Pemorsian tahu bumbu kuning
Pengertian Suatu rangkaian kegiatan dalam pemorsian makanan
sesuai jenis makanan dan jumlah porsi pasien yang
ditentukan (makanan biasa maupun makanan khusus).
Tujuan Konsumen/pasien mendapat makanan sesuai diet dan
ketentuan yang berlaku.
Kebijakan 1. Buku Panduan Pedoman Pelayanan Instalasi
Gizi RSUD PROF. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
2. Buku Pedoman Asuhan Gizi Terstandar,
KEMENKES RI Tahun 2013.
Prosedur 1. Makanan yang telah diolah oleh pengolah
kemudian diletakkan pada wadah stainless
kemudian siap diporsikan sesuai dengan jenis
diet dan ruangan.
2. Meyajikan makanan pada alat saji yang bersih,
utuh dan tidak cacat atau rusak.
3. Pelabelan/etiket diet dilakukan untuk
mengurangi kesalahan dalam pemberian jenis
diet dan kegiatan distribusi pasien
4. Sebelum mengisi tempat makan petugas
pendistribusian harus membaca etiket diet
terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan
dalam pemberian diet.
5. Makanan dimasukkan pada alat makan sesuai
dengan jenis diet dan ruang perawatan.
6. Setelah makanan diisi, plato di tutup rapat dan
disusun dalam troli makanan.
7. Makanan siap diantar oleh tenaga distribusi ke
ruang perawatan.
Unit terkait 1. Dapur intalasi gizi

22
LAMPIRAN

23
Dokumentasi : Pembuatan Tahu Bumbu Kuning
TAHAP PERSIAPAN

Penerimaan Bawang Pencucian Bawang Penghalusan


Penerimaan Tahu
Bumbu
TAHAP PENGOLAHAN

Bumbu Kuning Penumisan Bumbu Pemasakkan Tahu

HASIL AKHIR

Etalase/Penyimpanan Pendistribusi
Wadah Stainless Sementara Pemorsian oleh Pramusaji

24
25

Anda mungkin juga menyukai