0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
753 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menjelaskan denah dapur besar Subdep Gizi RSAL Dr. Ramelan Surabaya yang terdiri dari beberapa ruangan untuk menerima, menyimpan, mempersiapkan, dan mengolah bahan makanan
2. Menguraikan tata letak peralatan yang sudah tertata rapi di setiap ruangan, meski beberapa gudang masih kurang tertata
3. Menganalisis alur kerja di dapur besar tersebut mulai d
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Laporan Denah Dapur, Tata Letak Peralatan dan Alur Kerja
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menjelaskan denah dapur besar Subdep Gizi RSAL Dr. Ramelan Surabaya yang terdiri dari beberapa ruangan untuk menerima, menyimpan, mempersiapkan, dan mengolah bahan makanan
2. Menguraikan tata letak peralatan yang sudah tertata rapi di setiap ruangan, meski beberapa gudang masih kurang tertata
3. Menganalisis alur kerja di dapur besar tersebut mulai d
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menjelaskan denah dapur besar Subdep Gizi RSAL Dr. Ramelan Surabaya yang terdiri dari beberapa ruangan untuk menerima, menyimpan, mempersiapkan, dan mengolah bahan makanan
2. Menguraikan tata letak peralatan yang sudah tertata rapi di setiap ruangan, meski beberapa gudang masih kurang tertata
3. Menganalisis alur kerja di dapur besar tersebut mulai d
Oleh : Linda Rahmaeka (P17111171009) Jonathan Soegiono (P17111173030) Agnesia Bunga Nurhayati (P17111173040)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2021 A. Syarat Dapur yang Baik Dapur adalah tempat untuk memproduksi/mengolah makanan dan minuman yang berkualitas dari bahan yang belum jadi, dipersiapkan sesuai dengan metode yang ditetapkan untuk dapat disajikan, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang mendukung proses pengolahan makanan dan minuman. Dapur sebagai pusat atau jantung dari penyelenggaraan makanan institusi dan merupakan sarana untuk sub sistem produksi mempunyai fungsi: 1. Tempat mengolah bahan makanan (mentah/segar) mulai dari dipersiapkan sampai dengan dihidangkan. 2. Tempat menyiapkan bahan setengah jadi (frozen/precooked), ditata dan dihidangkan. 3. Tempat menyimpan makanan sesuai jumlah porsi dan sesuai jam makan. 4. Memenuhi sistem untuk pelayanan makanan panas/dingin, dimana sub-sub sistemnya adalah produksi, distribusi dan logistik. Pada RSPAL Dr. Ramelan Surabaya memiliki bentuk dapur Combined Preparation and Finishing Kitchen Type. Tipe ini adalah tipe dapur yang memungkinkan untuk mempersiapkan sejumlah standar menu dan porsi tertentu. Bentuk dapur ini sangat berbeda dengan bentuk dapur conventional karena di sini terdapat pemisahan antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah makanan. Tipe dapur di mana dalam proses produksi mengombinasikan bahan mentah dan makanan yang telah matang. Biasanya digunakan pada perusahaan ukuran menengah, sejumlah menu sudah terstandarisasi, preparation dan finishing dipisahkan dalam dua blok. Desain dapur sangat penting untuk menunjang kegiatan dan dapat diartikan sebagai proses merancang bangunan gedung/area yang akan dibuat yang meliputi luas dapur, bentuk/shape dan gaya/stlyle. Luas dapur sangat tergantung dari besar kecilnya kegiatan di dapur. Luas dapur suatu saat akan berkembang menjadi lebih luas bila ada permintaan yang semakin meningkat. Bentuk dapur juga perlu dirancang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan dan tidak kalah penting gaya atau model bangunan serta dekorasi perlu dirancang bersama dengan tim interior. Pada RSPAL Dr. Ramelan Surabaya keseluruhan ruangan telah memiliki luas yang sesusai dan memadai untuk melakukan aktivitas di Subdep Gizi. Namun pada beberapa Gudang seperti Gudang Perlengkapan dan Gudang Logistik ruangan cukup sempit untuk barang yang banyak sehingga barang terlihat menumpuk dan udara didalam ruangan pengap. Layout dapur juga sangat penting untuk menunjang arus kerja dapur agar dapat maksimal. Layout diartikan sebagai merancang tata letak ruangan yang diperlukan agar terjadi alur kerja dan alur produksi yang searah dan tidak bertabrakan. Selain itu juga menyangkut tata letak alat-alat di area produksi dan distribusi serta menyangkut alur kerja. Syarat alur kerja yang baik adalah sebagai berikut: 1. Pekerja sedapat mungkin dilakukan menurut salah satu arah/continuous (hindari arus bolak balik atau simpang siur) menggunakan sedikit waktu dan energi. 2. Bahan makanan tidak terlalu lama menunggu sebelum proses. 3. Penggunaan ruangan dan alat semaksimal mungkin. Analisis layout dapur akan dibahas lebih dalam dengan membahas denah dapur dan arus kerja di Supdep Gizi RSPAL Dr. Ramelan Surabaya.
B. Denah Dapur di RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
Dapur merupakan suatu ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan fasilitas untuk memasak bahan makanan mulai dari kegiatan penerimaan bahan makanan sampai dengan penyajian makanan. Dapur sebagai tempat pengolahan makanan dibedakan menurut kelompok makanan yang dimasak yaitu makanan biasa dan makanan khusus. Denah dapur jasaboga Rumkital Dr Ramelan terdiri dari ruang komisi, ruang penerimaan bahan makanan, ruang persiapan, ruang penyimpanan kering dan basah, ruang pengolahan makanan, dan ruang distribusi. Berikut denah dapur Rumkital Dr Ramelan disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Denah Subdep Gizi RSAL Dr. Ramelan Surabaya
Berdasarkan Gambar 1 denah tersebut dapur besar Subdep Gizi
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya terletak disebelah ruang staf. Dapur besar tersebut terdiri atas beberapa ruangan diantaranya ruang penerimaan bahan yang letaknya berdekatan dengan cool storage (penyimpanan bahan basah) dan gudang kering sehingga memudahkan pengawas untuk segera menyimpan bahan makanan baik basah maupun kering yang belum diperlukan untuk produksi. Untuk bahan makanan seperti beras dan minyak goreng di simpan di gudang harian. Pada bagian gudang kering juga dijadikan tempat persiapan makanan cair kering. Disebelah ruang persiapan makanan cair kering adalah ruang pencucian untuk mencuci alat-alat masak pada proses produksi makanan. Setelah di cuci alat-alat tersebut disimpan di ruang alat yang letaknya bersebelahan dengan ruang pencucian. Setelah dari penerimaan, bahan makanan yang akan digunakan untuk produksi akan diproses di ruang persiapan. Ruang persiapan di Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya terdiri atas Ruang persiapan sayur dan buah, ruang persiapan snack, dan ruang persiapan bumbu. Kegiatan yang dilakukan pada bagian persiapan diantaranya pengupasan, pencucian, pemotongan, peracikan, dan lainnya sebelum bahan makanan diolah. Untuk menjaga higienitas penjamah makanan, pencucian tangan dapat dilakukan di washtafel yang telah disediakan seperti yang tersedia di kamar mandi, pintu masuk, dan di ruang pencucian. Terdapat juga ruang pengolahan makanan cair seperti makanan lewat pipa (MLP) baik berbahan susu maupun non susu untuk sonde serta makanan saring untuk pasien dengan diet khusus. Ruang pengolahan snack bersebelahan dengan ruang pengolahan makanan cair. Ruang ini digunakan untuk memproduksi makanan selingan sesuai diet pasien, sehingga produksi makanan selingan lebih dari 1 jenis menu makanan selingan setiap harinya. Pada bagian depan ruang produksi makanan cair adalah tempat produksi makanan utama pasien yang terdiri atas 6 stove yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri saat proses produksi berlangsung. Stove 1 digunakan untuk memanggang lauk hewani dan nabati, , serta steamer untuk memasak nasi dalam skala besar. Stove 2 digunakan untuk merebus masakan lauk hewani dan nabati seperti menu masakan tahu atau ayam bacem yang harus direbus terlebih dahulu. Stove 3 digunakan untuk menggoreng atau menumis masakan. Stove 4 khusus digunakan untuk produksi snack dan makanan cair, sehingga terdapat banyak kompor untuk pengolahan makanan cair dan pengolahan snack serta 1 buah oven untuk memanggang snack. Stove 5 khusus digunakan untuk memasak sayur dalam jumlah besar dan sesuai dengan diet yang ditentukan seperti rendah garam dan lunak cacah. Stove 6 khusus digunakan untuk peracikan bumbu seperti bumbu A, B, C, dan K sesuai dengan resep yang ditetapkan, bumbu tersebut diolah dalam skala banyak sehingga memerlukan kompor tersendiri untuk peracikan bumbu setiap harinya. Setelah makanan matang, makanan tersebut diletakkan di meja distribusi. Bagian distribusi ada dua area, area dalam digunakan untuk membagikan makanan sesuai dengan porsi dan jenis diet yang dibutuhkan pasien, dan area luar digunakan untuk persiapan alat makan dan penataan makanan yang sudah dikemas kedalam trasnportasi makanan. Pada bagian penyaluran makanan merupakan bagian akhir dari distribusi yang melakukan pengemasan dan menyalurkan makanan kepada pramusaji setiap ruangan untuk dilakukan penataan makanan dalam transportasi makanan. Setelah kegiatan distribusi, kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh komisi di ruang pawas. Pencatatan dilakukan setiap distribusi makanan berlangsung, dan pelaporan dilakukan setiap distribusi selesai. Denah dapur Subdep Gizi juga menunjukkan beberapa hal yang belum sesuai yaitu tidak ada pembatas antara distribusi langsung dengan ruang pengolahan sehingga dapat hal ini dapat memungkinkan adanya adanya kontaminasi pada makanan yang telah matang dengan bahan makanan yang masih mentah. Selain itu, denah dapur Subdep Gizi belum terdapat ruang khusus persiapan bahan makanan lauk nabati sehingga persiapan lauk nabati dilakukan langsung di ruang pengolahan oleh tenaga penjamah. Hal ini dapat memicu kontaminasi silang baik dari tenaga pengolah maupun dari kondisi ruangan pengolahan. Hal lain yang belum sesuai dengan PGRS 2013 adalah fasilitas pencucian peralatan. Letak tempat pencucian dan penyimpanan alat di unit produksi Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan belum terpisah dengan ruang pencucian bahan makanan. Hal ini merupakan salah satu poin penting hygiene sanitasi yang apabila tidak terpenuhi dapat memicu kontaminasi makanan.
C. Tata Letak Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan mulai dari persiapan bahan makanan hingga proses pengolahan makanan berada di satu ruangan yaitu ruang alat yang letaknya berdekatan dengan ruang pencucian. Pada pengolahan makanan cair dan pengolahan snack, peralatan yang dibutuhkan telah tersedia diruangan masing – masing, sehingga peralatan khusus yang digunakan untuk pengolahan makanan cair dan pengolahan snack tidak digunakan untuk pengolahan makanan padat. Kompor dan oven diletakkan ditengah dapur yang merupakan ruangan khusus untuk proses pengolahan makanan Tata letak peralatan sudah cukup tertata rapi pada setiap ruangan di Subdep Gizi RSPAL Dr. Ramelan Surabaya. Hanya saja penataan barang pada beberapa tempat seperti Gudang Barang, Gudang Logistik dan Gudang Perlengkapan kurang tertata rapi. Tempatnya juga kecil dan barang yang tertata cukup banyak sehingga membuat ruangan terasa lembab. Ruangan yang lembab dapat memicu serangga untuk tinggal dan berkembang biak disana. Alangkah baiknya jika ruangan ditata rapi sehingga lebih mudah dibersihkan dan jika akan mengambil dan menerima barang akan lebih mudah mencari dan menata barang-barang tersebut. D. Alur Kerja Alur kerja adalah urut-urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi hidangan meliputi kegiatan dari penerimaan bahan makanan, persiapan, pemasakan dan distribusi. Alur kerja unit produksi SubdepGizi Rumkital Dr. Ramelan disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Alur Kerja Dapur SubDep Gizi RSAL Dr. Ramelan
Setelah kegiatan penerimaan selesai, bahan makanan akan disalurkan ke
bagian persiapan. Bahan makanan kering akan disalurkan ke gudang kering (gudang kering) dan bahan makanan basah akan disalurkan ke ruang persiapan agar segera dilakukan pemorsesan, untuk produk olahan akan disalurkan ke penyimpanan bahan basah atau cool storage. Selain itu, persediaan bahan makanan yang digunakan untuk skala harian seperti beras, air mineral, dan minyak goreng akan disimpan di gudang harian. Apabila makanan sudah selesai dipersiapkan, maka makanan akan dibawa ke ruang pengolahan. Untuk bahan makanan utama akan diolah di bagian produksi makanan utama, bumbu diolah dibagian pengolahan bumbu, makanan cair akan diolah di ruang produksi makanan cair, dan selingan akan diolah diruang produksi snack. Peralatan yang digunakan pada saat pengolahan tersedia di ruang alat. Sebelum digunakan alat tersebut dicuci terlebih dahulu kemudian dikeringkan. Hal tersebut juga berlaku apabila alat sudah selesai digunakan kemudian disimpan di ruang alat kembali. Proses pengolahan makanan utama, makanan cair, dan selingan dilakukan setelah proses persiapan selesai. Untuk produksi snack hanya dilakukan sekali yaitu pagi hingga pukul 11 siang. Setelah proses pengolahan makanan selesai, makanan akan diletakkan dimeja distribusi. Kegiatan distribusi makanan dalam sehari dilakukan 3 kali dan snack dilakukan 1 kali. Saat proses distribusi berlangsung, pramusaji akan menyerahkan bon pesanan diet ke bagian pemesanan. Setelah pemesanan makanan telah diterima oleh petugas, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan kebutuhan produksi oleh petugas sehingga pada saat pendistribusian, makanan yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan pasien. Pada kegiatan distribusi, terdapat kegiatan pemorsian. Kegiatan pemorsian ini dilakukan sesuai dengan pesanan diet pasien dan pada bagian akhir makanan akan di beri plastik wrep untuk mengurangi terjadinya kontaminasi. Kemudian makanan akan diberikan kepada pramusaji untuk ditata pada kereta makanan sebelum disajikan ke pasien. Setelah proses distribusi selesai, petugas langsung melakukan pelaporan terkait jumlah makanan yang diproduksi, makanan di distribusi, dan makanan yang sisa. Dari hasil pengamatan, arus kerja dapur yang ada di Subdep Gizi Rumkital Dr. Ramelan sudah sudah sesuai dengan pedoman PGRS 2013 yaitu kegiatan penyelenggaraan makanan mulai dari penerimaan, penyimpanan, persiapan sayur, lauk, produksi di ruang pengolahan utama, ruang snack, dan dapur cair, dilanjutkan dengan penyajian dan distribusi dimana dalam pelaksanaan pengolahan bahan makanan searah sehingga pekerja tidak bolak- balik. Selain itu, alur kerja membutuhkan wilayah yang cukup luas ini didukung dengan luas dapur pengolahan yang memang cukup besar. Jarak antar ruang persiapan, pengolahan, dan distribusi juga dekat sehingga pekerjaan menjadi lancar dan dapat menghemat energi dan waktu. Alur kerja yang diterapkan di Rumkital Dr. Ramelan, Surabaya sudah sesuai dengan pedoman PGRS 2013 yaitu kegiatan penyelenggaraan makanan mulai dari penerimaan, penyimpanan, persiapan sayur, lauk, produksi di ruang pengolahan utama, ruang snack, dan dapur cair, dilanjutkan dengan penyajian dan distribusi dimana dalam pelaksanaan pengolahan bahan makanan searah sehingga pekerja tidak bolak-balik. Selain itu, alur kerja membutuhkan wilayah yang cukup luas ini didukung dengan luas dapur pengolahan yang memang cukup besar. Jarak antar ruang persiapan, pengolahan, dan distribusi juga dekat sehingga pekerjaan menjadi lancar dan dapat menghemat energi dan waktu. Alur kerja di RSPAL Dr. Ramelan Surabaya telah memenuhi syarat–syarat terciptanya alur kerja yang baik. Alur kerja tersebut dapat berpengaruh terhadap efektifitas-efisiensi waktu kerja dan energi tenaga penjamah. Hal ini kemudian berhubungan dengan ketepatan waktu distribusi dan dapat secara langsung mempengaruhi kepuasan pasien. Dimana pasien merasa lebih puas dengan pelayanan makanan rumah sakit yang didistribusikan tepat pada waktunya.