Anda di halaman 1dari 4

5.

Perhitungan Anggaran
Penentuan biaya makan sesuai dengan Kebijakan dan Standar Prosedur
Operasional. Penyusunan dilakukan oleh tim Ahli gizi di Rumah Sakit yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menyusun
biaya makan.
Biaya makan diperoleh berdasarkan total biaya yaitu biaya bahan
makanan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang dikeluarkan untuk
penyelenggaraan makanan sesuai kelas rawat inap. Selanjutnya, biaya makan yang
disusun diajukan kepada bagian Keuangan dan Anggaran Rumah Sakit.

Kelas Food Cost Labor Overhead Unit Cost Harga


Cost Cost Jual

VVIP Rp. 31.770 Rp. 10.590 Rp. 14.120 Rp. 63.540 Rp 70.600
VIP Rp. 24.750 Rp. 8.250 Rp. 11.000 Rp. 44.000 Rp 55.000
Utama Rp. 11.475 Rp. 3.825 Rp. 5.100 Rp. 20.400 Rp 25.500
Kelas I Rp. 9.450 Rp. 3.150 Rp. 4.200 Rp. 16.800 Rp 21.000
Kelas II Rp. 8.145 Rp. 2.715 Rp. 3.620 Rp. 14. 480 Rp 18.100
Kelas III Rp. 6.615 Rp. 2.205 Rp. 2.940 Rp. 11.760 Rp 14.700
VOC Rp. 13.635 Rp. 4.545 Rp. 6.060 Rp. 24.240 Rp 30.300
Perhitungan diatas terlampir.

Tabel…. Target Konsumen


No Tipe Jumlah BOR
1. VVIP 5 5
2. VIP 10 10
3. Utama 10 10
4. Kelas I 20 20
5. Kelas II 14 14
6. Kelas III 115 115
7. II (Pennalogi) 1 1
8. VOC 42 42
Total 217

5.1.1 Biaya Bahan Makanan (Food Cost) Biasa


Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan dasar atau bahan
langsung dalam rangka memproduksi makanan. Semakin tinggi food cost (dan
sebaliknya): (1) Keuntungan institusi semakin kecil; (2) Konsumen seharusnya
semakin puas. Biaya bahan makanan juga bisa diklasifikasikan sebagai biaya
langsung atau biaya tidak tetap (variable cost). Perhitungan biaya bahan
makanan dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu berdasarkan: 1) pedoman
menu, 2) standar resep. 3) pemakaian bahan makanan atau logistik bahan
makanan. Fungsi dari food cost yaitu: (1) mengetahui harga bahan makanan/
waktu makan/ porsi/ hari; (2) sebagai bahan evaluasi; (3) sebagai alat kontrol dan
pengendali biaya. Persentase ideal untuk food cost yaitu antara rentang 30-60%.
Berdasarkan tabel perhitungan biaya diatas pada bulan januari
2021. Untuk kelas VVIP hingga kelas VOC secara berurutan persentasenya yaitu
45%. Sehingga food cost untuk semua kelas perawatan sudah ideal.

5.1.2 Indeks Biaya Lain (Labour Cost, Overhead Cost, Biaya Lainnya)
Biaya ini meliputi tenaga kerja diunit perbekalan serta unit
pengolahan penyaluran makanan. Biaya tenaga kerja ini merupakan biaya tetap
karena pada batas tertentu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang
dihasilkan. Biaya tenaga kerja terdiri dari gaji, tunjangan, lembur, honor, insentif
dan sebagainya. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses penyelenggaraan
makanan meliputi tenaga kerja langsung yaitu pengawas, penjamah makanan,
dan lainnya serta tenaga kerja tidak langsung seperti petugas keamanan,
kebersihan dan sebagainya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Labor cost: (1)
standar upah minimum regional; (2) jumlah jam kerja/hari; (3) volume makanan
yang diproduksi. Persentase ideal untuk labor cost yaitu antara rentang 15-35%.
Berdasarkan tabel perhitungan biaya diatas pada bulan april. Untuk
kelas VVIP hingga kelas VOC secara berurutan persentasenya yaitu 15%.
Sehingga labour cost untuk semua kelas perawatan sudah ideal.
Biaya overhead yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka proses
produksi (makanan), kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya barang
yaitu seluruh biaya barang yang telah dikeluarkan untuk operasional
penyelenggaraan makanan misalnya alat masak, alat makan dll. Sedangkan biaya
pemeliharaan meliputi biaya untuk pemakaian air, bahan bakar, pemeliharaan
gedung dan peralatan-peralatan, dll, penyusutan fisik, alat, furniture, dll. Biaya
ini termasuk biaya tetap, karena tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
produksi. Persentase ideal untuk overhead cost yaitu antara rentang 25-45%.
Berdasarkan tabel perhitungan biaya diatas pada bulan januari
2021. Untuk kelas VVIP hingga kelas VOC secara berurutan persentasenya yaitu
25%. Sehingga overhead cost untuk semua kelas perawatan sudah ideal.
5.1.3. Profit
Pada tabel telah ditentukan harga jualnya, sehingga mencari laba yang
diinginkan oleh rumah sakit. Harga jual sudah termasuk ke dalam perhitungan
laba (profit). Cara mengetahui persentase laba berdasarkan harga jual dan unit
cost, yaitu
Harga jual – unit cost
x 100%
unit cost
a. Kelas VVIP

70.600−63,540
x 100% = 11,1%
63.540

b. Kelas VIP

55.000−44.000
x 100% = 25%
44.000

c.Kelas Utama

25.500−20.400
x 100% = 25%
20.400

d. Kelas I

21.000−16.800
x 100% = 25%
16.800

e.Kelas II

18.100−14.480
x 100% = 25%
14.480

f. Kelas III

14.700−11.760
x 100% = 25%
11.760

g. Kelas VOC

30.300−24.240
x 100% = 25%
24.240

Berdasarkan data yang telah didapat, kemudian diolah dan menentukan


berapa besar profit atau laba yang didapat. Maka diperoleh data di atas, untuk
presentase profit atau laba Rumah Sakit Daerah adalah 10 %, akan tetapi dari
hasil tersebut diatas tidak sesuai dengan presentase ideal pada umumnya.

Lampiran Perhitungan

1. Perhitungan food cost

45 %
x Harga Jual =
100 %

Untuk persentase food cost yaitu antara rentang 30-60%.

2. Perhitungan Labour cost

15 %
x Harga Jual =
100 %

Untuk persentase labor cost yaitu antara rentang 15-35%.

3. Perhitungan Overhead cost

20 %
x Harga Jual =
100 %

Untuk persentase overhead cost yaitu antara rentang 25-45%.

Anda mungkin juga menyukai