Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Gizi dengan Metode International Dietetics Nutrition

Terminology (IDNT)
Kasus Penyakit Dalam
Hemiparese Sinistra, Diabetes Melitus dan Hipertensi

DISUSUN OLEH :
Maria Theresa
P07131521014

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2021
A. IdentitasPasien
1. Data Personal (CH)

Kode IDNT Jenis Data Data Personal


CH.1.1 Nama Ny. WY
CH.1.1.1 Umur 59 Tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
CH.1.1.5 Suku/etnik
CH.1.1.9 Peran dalam
keluarga
Diagnosis medis Hemiparese Sinistra, Diabetes
Melitus, dan Hipertensi

2. Riwayat Penyakit (CH)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


CH.2.1 Keluhan utama Kaki dan tangan lemas
Riwayat penyakit Diabetes melitus dan hipertensi
sekarang dan
dahulu
Riwayat pengobatan Amplodipine 10 mg, ranitidine 150
mg, metformin 150 mg, dan
glimepiride 2 mg.
Nomor RM :
Ruang Perawatan :
Tanggal MRS :
Tanggal pengambilan kasus :

3. Riwayat Klien yang Lain

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


CH.2.1.5 Gastrointestinal Penurunan nafsu makan
CH.2.1.8 Imun Tidak ada alergi makanan
CH.2.2.1 Perawatan
CH.3.1.1 Riwayat sosial Pasien berstatus sosial menengah
CH.3.1.7 Agama
Kesimpulan : Pasien mengalami gangguan gastrointestinal berupa penurunan nafsu
makan, pasien tidak memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu dan pasien
berstatus sosial menengah.

B. Hasil SkrinningGizi
Metode Skrining yang dipakai : NRS-2002
Form Skrining Dewasa NRS-2002

A. Skrining Awal

No Kriteria Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah IMT < 20,5 ? 

2 Apakah pasien kehilangan BB


dalam 3 bulan terakhir ? 

3 Apakah asupan makanan pasien


menurun 1 minggu terakhir ? 

4 Apakah pasien dengan penyakit


berat? 

B. Skrining Lanjut I

Risiko Gizi Kriteria

Absen (Skor=0) Status gizi normal

Ringan (Skor=1) Kehilangan BB >5% dalam 3 bulan atau asupan 50-75%


dari kebutuhan

Sedang (Skor=2) Kehilangan BB >5% dalam 2 bulan atau IMT 18,5-20,5


atau asupan 25-50% dari kebutuhan

Berat (Skor=3) Kehilanagan BB >5% dalam 1 bulan ( >15% dalam 3 bulan


) atau IMT <18,5 atau asupan 0-25% dari kebutuhan

C. Skrining Lanjut II

Risiko Gizi Kriteria

Absen (Skor=0) Kebutuhan gizi normal

Ringan (Skor=1) Fraktur, Pasien kronik (Sirosis Hati.


COPD, HD Rutin, DM, Kanker)

Sedang (Skor=2) Bedah mayor, Stroke, Pneumonia


berat, Kanker darah

Berat (Skor=3) Cidera kepala, Transplantasi


Sumsusm, Pasien ICU
Skrining Skrining Usia > 70 Total Skor
Lanjut I Lanjut II tahun

Skor 2 1 0 3

Kesimpulan RISIKO MALNUTRISI

Kesimpulan Hasil Skrining : Berdasarkan hasil skrining Ny. WY diperoleh total skor
adalah 3, sehingga pasien berisiko malnutrisi dan perlu dilakukan asuhan gizi.

C. Riwayat Makan (FH)


1. SFFQ

Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.2.1 Riwayat Diet MP : Nasi 3x/hr @2 ctg = 200 g
(pola makan) LH : Telur ayam 1x/hr @ 1 butir = 55 g,
ayam goreng 1x/hr @1 ptg = 40 g
LN : Tahu goreng 2x/hr @1 ptg = 25 g,
tempe goreng 1x/hr @1 ptg = 25 g
Sayuran : Sayur sop brokoli dan wortel
2x/hr @1 sdk sayur = 100 g, tumis kacang
1x/hr @1 sdk sayur = 100 g
Buah : Tidak mengonsumsi buah
Minuman : Teh manis 2x/hr @1 gls, air
putih 8 gls/hr.
FH.2.1.1 Pemesanan DMRG
Diet
FH.2.1.2 Pengalaman DMRG
diet
FH.2.1.3 Lingkungan -
makan
FH.4.1 Pengetahuan -
tentang
makanan dan
gizi
Kesimpulan : Pasien memiliki pola makan yang kurang baik karena tidak
mengonsumsi buah-buahan.

SQFFQ :

Energi Protein Lemak KH Na


(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan Oral 1286,5 46,2 29 206,2 190,7
Kebutuhan 1437,5 50 39,93 219,5 1500
% Asupan 89,49% 92,4% 72,6% 93,9% 12,7%
Interpretasi Baik Baik Kurang Baik Kurang
((WNPG, 2004)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil SQFFQ didapatkan Ny. WY memiliki asupan lemak
termasuk kategori asupan kurang (<80% kebutuhan).

2. Recall 24 jam (FH.7.2.8)


Tanggal :
Makanan dari RS : Diet
Makanan dari luar RS : -
Energi Protein Lemak KH Na
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg)
Asupan oral 463,08 19,925 14,875 62,775 49,25
Kebutuhan 1437,5 50 39,93 219,5 1500
% asupan 89,49% 39,85% 37,25% 28,59% 3,28%
Kategori Baik Kurang Kurang Kurang Kurang
(WNPG, 2004)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil recall didapatkan Ny. WY memiliki asupan protein,
lemak dan karbohidrat termasuk kategori asupan kurang (<80% kebutuhan)

D. Standar Pembanding (CS)

Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
CS.1.1.1 Estimasi = 25 x BB aktual
Kebutuhan Energi = 25 x 50 kg
= 1250 kkal – 5 % (Usia diatas 40 tahun) + 10%
(Aktifitas Fisik) + 10% (Faktor Stress)
= 1250 kkal – 62,5 kkal + 125 kkal + 125 kkal
= 1437,5 kkal
Sumber : Perkeni 2015
CS.2.1.1 Estimasi = 1 g/kg BB
Kebutuhan Protein = 1 g x 50
= 50 gram x 4
= 200 kkal
CS.2.2.1 Estimasi = 25% x Energi
Kebutuhan Lemak = 25% x 1437,5 kkal
= 359,375 kkal : 9
= 39,93 g
CS.2.3.1 Estimasi = Energi – Protein – Lemak
Kebutuhan = 1437,5 kkal – 200 kkal – 359,375 kkal
Karbohidrat = 878,125 kkal : 4
= 219,5 g
CS.5.1.1 Rekomendasi BBI BBI (Brocca)
= (TB – 100) x 1 kg
= (143 – 100) x 1 kg
= 43 x 1 kg
= 43 kg
IMT/Pertumbuhan = BB/TB2
= 50/(1,43x1,43)
= 24,45 kg/m2 (BB lebih dengan risiko : 23 – 24,9
kg/m2)
Sumber : Konsensus Perkeni, 2015
BB adj = {(BBA – BBI) x 0,25} + BBI -->bila obesitas
Antropometri (AD.1.1)

Kode IDNT Jenis Data Keterangan


AD.1.1.1 Tinggi Badan 143 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 50 kg
AD 1.1.4 Perubahan Berat 2 kg (3,8%)
Badan
AD.1.1.5 IMT = BB/TB2
= 50/(1,43x1,43)
= 24,45 kg/m2 (BB lebih dengan risiko)
(Menurut Perkeni, 2015)
LILA
Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan status gizi Ny. WY adalah 24,45 kg/m 2 dengan
kategori berat badan berlebih dengan risiko.

E. Pemeriksaan Fisik/Klinis (PD.1.1)

Kode IDNT Data Fisik / Klinis Hasil


PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan KU : composmentis
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh Baik
PD.1.1.6 Kepala dan mata
PD.1.1.9 Vital sign
Nadi 92x/menit (normal)
Suhu 36,7OC (normal)
Respirasi 20x/menit (normal)
Tekanan darah 157/88 mmHg (Hipertensi I)
(Menurut JNC – VII 2003)
PD 1 Sistem Pencernaan Nafsu makan menurun

Pemeriksaan Penunjang :
Foto thorax AP, supine, kesan pulmo tak tampak kelainan, besar cor
normal.

Kesimpulan : Ny. WY dalam keadaan sadar, memiliki vital sign berupa tekanan darah
tinggi yaitu 157/88 mmHg dallam kategori hipertensi I, dan terdapat gangguan pada
sistem pencernaan berupa nafsu makan menurun.

F. Biokimia (BD)
Tanggal :

Kode Data
Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT Biokimia
BD 1.2.5 Natrium 135 – 147
136 mmol/L Normal
mmol/L
BD 1.2.7 Kalium 4,4 mmol/L 3,5 – 5 mmol/L Normal
BD 1.5.1 GDN 346 mg/dl <110 mg/dl Tinggi
BD 1.10.1 Hemoglobin 12,7g% 12 – 14 g/dl Normal
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Ny. WY terdapat
-peningkatan GDN (gula darah puasa ) menunjukkan adanya gangguan sistem edokrin
berupa hormon insulin dan mengalami diabetes melitus.

G. Terapi Medis dan Fungsi

Kode JenisTerapi Interaksi dengan


Fungsi
IDNT Medis makanan
FH.3.1 Amlodipine Untuk menurunkan -
10 mg tekanan darah pada
hipertensi

Ranitidine Untuk mengurangi -


150 mg jumlah asam lambung
dalam perut.

Metformin Untuk menurunkan -


150 mg kadar gula darah pada
diabetes melitus tipe 2

Glimepiride 2 Untuk mengendalikan -


mg kadar gula darah yang
tinggi pada diabetes
melitus tipe 2

Kesimpulan : Terapi obat yang diterima Ny. WY bertujuan untuk mengendalikan kadar
gula darah yang tinggi

H. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
NI-2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan pasieb mengalami penurunan nafsu
makan ditandai dengan hasil recall menunjukkan asupan protein 39,85% (defisit
berat), lemak 37,25% (defisit berat), dan KH 28,59% (defisit berat).

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P NI-2.1 Asupan oral Tujuan : Meningkatkan asupan
inadekuat makan secara perlahan hingga
mencapai 80-110% dari kebutuhan.
E Pasien mengalami ND-1.2 Pemberian makanan dan
penurunan nafsu makan snack sesuai dengan daya terima
pasien
S Hasil recall menunjukkan Memberikan makanan sesuai
asupan protein 39,85% dengan daya terima pasien
(kurang), lemak 37,25%
(kurang), dan KH 28,59%
(kurang).

NI-5.4 Penurunan kebutuhan zat gizi natrium berkaitan dengan kondisi pasien
mengalami hipertensi ditandai dengan pemeriksaan klinis berupa tekanan darah
tinggi 157/88 mmHg.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P NI-5.4 Penurunan kebutuhan Tujuan : Pemberian diet RG III
zat gizi natrium untuk membantu mengontrol
tekanan darah
E Kondisi pasien mengalami ND-1.2 Pemberian makanan dan
hipertensi snack yakni makanan rendah garam
S Pemeriksaan klinis berupa Memberikan makanan rendah
tekanan darah tinggi 157/88 garam
mmHg (Hipertensi I)

2. Domain Klinik
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (GDN) berkaitan dengan adanya
gangguan endokrin berupa insulin ditandai dengan data biokimia berupa GDN 346
mg/dl.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P NC-2.2 Perubahan nilai Tujuan : Pemberian diet DM
laboratorium terkait gizi (GDN untuk membantu mengontrol
meningkat) glukosa darah
E Adanya gangguan endokrin ND-1.2 Pemberian makanan dan
berupa insulin snack yakni diet DM
S Hasil pemeriksaan lab berupa Memberikan diet DM
GDN 346 mg/dl (tinggi)

3. Domain Behavior
NB-1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
Keengganan atau tidak tertarik untuk mempelajari atau menerapkan informasi
ditandai dengan pasien masih mengonsumsi teh manis 2 gelas/hari dan adanya
diagnosis diabetes melitus.

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


P NB-1.1 Kurang pengetahuan Tujuan : Meningkatkan
terkait makanan dan zat gizi pengetahuan gizi
E Keengganan atau tidak tertarik E.1 Edukasi gizi mengenai materi
untuk mempelajari atau yang bertujuan untuk
menerapkan informasi meningkatkan pengetahuan.
S Pasien masih mengonsumsi Pembatasan makanan yang
teh manis 2 gelas/hari dan mengandung tinggi
adanya diagnosis diabetes garam/natrium dan glukosa
melitus sederhana
I. Intervensi Gizi
1. Tujuan
a. Meningkatkan asupan makanan secara perlahan atau bertahap hingga
mencapai 80 – 110% dari kebutuhan.
b. Membantu mengontrol tekanan darah
c. Membantu mengontrol gula darah
d. Memberikan makanan sesuai daya terima makan.

2. Preskripsi Diet
PemberianMakanan dan Selingan (ND.1)
a. ND.1.1 : Jenis DIIT : DMRG III
b. ND.1.2.1 : Bentuk Makanan : Biasa
c. ND.1.5 Route : Oral
d. ND.1.3 jadwal/Frekuensi Pemberian : 3 kali makan utama, 3 kali selingan
e. Energi : 1437,5 kkal
f. Protein : 50 gram (1 gr/kg BB. Atau 13,9%)
g. Lemak : 39,93 gram (24,9% dari kebutuhan energi total).
h. Karbohidrat : 219,5 gram (61,2% dari kebutuhan energi total)
i. Natrium : <1500 mg/hari

3. Implementasi Diet Rumah Sakit (Standar diet : ……………….)

Energi Protein Lemak KH Na


(kcal) (g) (g) (g) (mg)
Standar Diet RS
Extra - Enteral
Infus - Parenteral
Total
Kebutuhan (Planning)
% Standar /Kebutuhan
Kesimpulan :

4. Rekomendasi Diet

Waktu Makan Standar Diet RS Rekomendasi


Makan Pagi
Selingan pagi

Makan Siang

Selingan sore

Makan malam

Selingan malam

Nilai Gizi Energi : kkal Energi : kkal


Protein : gram Protein : gram
Lemak : gram Lemak : gram
Karbohidrat : gram Karbohidrat : gram
Zat gizi lain tergantung kasus Zat gizi lain tergantung kasus

5. Domain Konseling (C)


a. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai pemberian
makanan meliputi pemilihan bahan, jumlah makanan, ketepatan waktu makan,
cara pengolahan, dan bentuk makanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
b. Preskripsi
1) Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
2) Tempat : Ruang perawatan
3) Waktu : ±15 menit
4) Permasalahan gizi : Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi
5) Metode : Ceramah dan tanya jawab
6) Media : Leaflet dan buku foto makanan
7) Materi : Kebutuhan zat gizi pasien, pemilihan bahan dan jumlah makanan,
ketepatan waktu makan, saran pengolahan makanan, makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.

6. Domain Edukasi Gizi (E.1)


E.1.1. Tujuan Edukasi
a) Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang diet DM RG III
b) Meningkatkan motivasi pasien untuk secara bertahap dapat
meningkatkan asupan makannya
c) Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pemberian
makanan meliputi pemilihan bahan, jumlah makanan, ketepatan waktu
makan, cara pengolahan, dan bentuk makanan sesuai dengan kebutuhan
pasien
E. 1.2. Prioritas Modifikasi

J. Kolaborasi (RC)

No Tenaga Kesehatan Koordinasi


1 Ahli gizi Merencanakan asuhan gizi dan
menentukan diet yang tepat untuk
pasien sesuai dengan kebutuhan
pasien.
2 Dokter Membantu dalam pemeriksaan fisik,
klinik pasien, memonitoring dan
mengevaluasi keadaan pasien (vital
sign seperti denyut nadi, suhu
tubuh) kemudian dikoordinasikan
kepada ahli gizi terkait dengan
pemberian makan
3 Pasien dan keluarga pasien Meminta persetujuan keluarga
pasien untuk melakukan intervensi
terhadap pola makan dan asupan
pasien selama dirawat di Rumah
Sakit, menanyakan kondisi pasien
setiap hari, memberikan konseling
dan edukasi terkait gizi.
4 Perawat ruangan Meminta izin untu melihat rekam
medis atas nama Ny. WY dan
menanyakan perkembangan pasien
serta menginformasikan diet pasien.
5 Tenaga pengolahan Menyiapkan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien dengan
jumlah dan menu sesuai dengan diit
yang dianjurkan oleh ahli gizi.
6 Tenaga pramusaji Mengkoordinasikan jenis diet yang
sesuai rekomendasi dan
bekerjasama bila ada perubahan
diet serta melakukan pemantauan
sisa makan pasien.

K. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Evaluasi/Target
Pengukuran
Antropometri BB 3 hari sekali Target mendekati
BB ideal
Biokimia GDN Menyesuaikan Target dalam
dengan jadwal batas normal
pemeriksaan
laboratorium
Klinis/fisik Vital sign Setiap hari Target tetap
(Tekanan darah) normal
dan nafsu makan Target tekanan
darah mendekati
normal
Nafsu makan
membaik/menikm
at
Dietary Asupan energi, Setiap hari Mencapai target
protein, lemak, 80-110%
karbohidrat, daya
terima
Lampiran Perencanaan Menu

P
Waktu Bahan Berat E L KH Na
Menu H
Makan Makanan (g) (kkal) N (g) (g) (g) (mg)
(g)
Makan
beras
pagi Nasi 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,0
putih giling
07.00
Telur bb
telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 62,0
tomat
tomat
10 2,1 0,1 0,0 0,5 0,9
masak
tempe
Oseng
kedele 20 39,8 3,8 1,5 3,4 1,2
tempe
murni
minyak
kelapa 5 43,1 0 5,0 0,0 0,0
sawit
Tumis gambas /
oyong + oyong 60 12,0 0,5 0,2 2,6 0,6
wortel mentah
Wortel 10 2,6 0,1 0,0 0,5 6,0
minyak
kelapa 2,5 21,6 0 2,5 0,0 0,0
sawit
Selinga pisang
Pisang
n pagi kapok 60 69,6 0,5 0,1 18,7 3,0
rebus
09.00 kuning
Makan
beras
siang Nasi 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,0
putih giling
12.00
daging
Loaf ayam 35 99,7 9,4 6,6 0,0 25,5
ayam
telur ayam 5 7,8 0,6 0,5 0,1 6,2
Tempe bb tempe 35 69,7 6,7 2,7 5,9 2,1
kuning kedele
murni
Wortel 15 3,9 0,1 0,0 0,7 9,0
minyak
kelapa 2.5 21,6 0,0 2,5 0,0 0,0
sawit
kembang
Sup kimlo tahu 5 19,0 2,0 1,2 0,5 1,8
mentah
jamur
kuping 30 8,1 0,7 0,2 1,5 0,6
segar
mie soun 5 19,0 0,0 0,0 4,6 0,4
Semangka semangka 80 25,6 0,5 0,3 5,8 1,6
Selinga
Singkong Singkong
n sore 100 131,0 1,1 0,3 31,9 2,0
rebus putih
15.00
Makan
beras
malam Nasi 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,0
putih giling
18.00
Bandeng ikan
30 25,2 4,4 0,7 0,0 12,0
presto bandeng
minyak
kelapa 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0
sawit
Tahu
tahu 25 19,0 2,0 1,2 0,5 1,8
bacem
kecap 5 3,0 0,5 0,0 0,3 279,3
Laksa
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 15,0
sayuran
toge
kacang
20 12,2 1,3 0,7 1,0 1,4
hijau
mentah
santan
(kelapa 5 5,3 0,1 0,5 0,2 0,3
dan air)
Melon Melon 80 30,6 0,5 0,2 6,6 0,8
Selinga
n
Ubi rebus Ubi ungu 100 112,1 2,4 0,1 26,3 3,0
malam
20
Total 1489,3 54,9 38,5 236,4 438
Kebutuhan 1437,5 50 39,93 219,5 1500
%Kebutuhan 103,6% 109,8 % 96,4% 107,7% 29,2%

Anda mungkin juga menyukai