Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

DIET PENYAKIT TIDAK MENULAR


(Hiperemesis)

Dosen pengampu : Yuniarti S.Gz, MPH

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Puji Ilahi Latif (P1337431117012)
2. Ahmad Sofiyul Fikri (P1337431117016)
3. Listiani (P1337431117017)
4. Nurmaulisa Priharsiwi (P1337431117034)
5. Lina Tri Astutik (P1337431117039)
6. Risna Devi (P1337431117045)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII GIZI SEMARANG
2019
1. Kasus
Nyonya A berusia 24 tahun, hamil 12 minggu, dengan keluhan mual muntah lebih dari 6
kali sehari diagnosa medis hiperemesis. Data antropometri BB = 45 kg. TB = 150 cm,
LLA 24 cm, data laboratorium Eritrosit 4,05 jt/ul, Leukosit 8,7 rb/ul, Hb 12,2 mg/dl, GDS
131 mg/dl, Hematocrit 38,2%, Trombosit 233 rb/ul. Data fisik klinis, KU composmetis,
Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 76 x/menit, Respirasi 22 x/menit, Suhu 38,5 °C,
Kebiasaan makan pasien 1 kali sehari, konsumsi nasi 1x sehari @ 1 gls, Lauk hewani =
daging ayam, ikan 1-2x / mgg @ 1 ptg sdg, telur 1-2x / mgg @ 1 btr, Lauk nabati = tahu,
tempe 1x/hari @ 1 potong sedang, Sayur = kangkung, bayam, kacang panjang, wortel,
sawi 1 -2x/hari @ 1/2 gelas, Buah = pisang, pepaya, apel, pir 2-3x/hari 1 potong sedang,
Senang mengkonsumsi rujak buah, tidak suka minum susu.

2. ADIME
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN GIZI

JL. WOLTER MONGINSIDI NO.115 PEDURUNGAN - SEMARANG

PERENCANAAN TERAPI DIET (ADIME)

NAMA MAHASISWA Nurmaulisa Priharsiwi


NIM P1337431117034
PARAF
IDENTITAS PASIEN
NAMA : Ny. A SUKU : PEKERJAAN :
PASIEN BANGSA
(INISIAL)
ALAMAT : UMUR : 24 th JENIS : Perempuan
KELAMIN
ASESMEN GIZI
DATA RIWAYAT DIET/ MAKAN (FOOD/ NUTRITION HISTORY)
 Kebiasaan makan pasien 1 kali sehari
 Konsumsi nasi 1x sehari @ 1 gls
 Lauk hewani = daging ayam, ikan 1-2x / mgg @ 1 ptg sdg, telur 1-2x / mgg @ 1 btr
 Lauk nabati = tahu, tempe 1x/hari @ 1 potong sedang
 Sayur = kangkung, bayam, kacang panjang, wortel, sawi 1-2x/hari @ 1/2 gelas
 Buah = pisang, pepaya, apel, pir 2-3x/hari 1 potong sedang
 Senang mengkonsumsi rujak buah, tidak suka minum susu
Kesimpulan : kebiasaan makan yang kurang tepat
DATA BIOKIMIA/ PEMERIKSAAN MEDIS/ TERAPI MEDIS YANG DIPEROLEH
(BIOCHEMICAL DATA, MEDICAL TEST, and PROCEDURES)
 Eritrosit 4,05 jt/ul (nilai rujukan 4,5-5,4 jt/ul = perempuan ; 4,7-6,1 jt/ul = laki-laki)
 Leukosit 8,7 rb/ul (nilai rujukan 4500-10.000 sel/mm)
 Hb 12,2 mg/dl (nilai rujukan 12,1-15,1 g/dl = perempuan ; 13,8-17,2 = laki-laki)
 GDS 131 mg/dl (nilai rujukan sebelum makan 70-130 mg/dl, 2 jam setelah makan
<140 mg/dl)
 Hematocrit 38,2% (nilai rujukan 40%)
 Trombosit 233 rb/ul (nilai rujukan 150.000-400.000 / mcL)
Kesimpulan : eritrosit dan hematocrit pasien rendah

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI (ANTHROPOMETRIC MEASUREMENT)


 BB = 45 kg
 TB = 150 cm
 LLA = 24 cm
 BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (150-100) – 10% (150-100)
= 45 kg
 IMT = BB / TB2 (m)
= 45 / (1,5)2
= 20
 Jika dibandingkan dengan standar LLA
24 / standar x 100% = underweight
Kesimpulan : status gizi pasien underweight

PEMERIKSAAN FISIK KLINIS (PHYSICAL EXAMINATION)


 KU composmentis (kesadaran normal, sadar sepenuhnya)
 Tekanan Darah 110/80 mmHg (nilai rujukan <120/80 mmHg)
 Nadi 76 x/menit (nilai rujukan 60-100 x/menit = dewasa)
 Respirasi 22 x/menit (nilai rujukan 12-20 x/menit)
 Suhu 38,5 °C (nilai rujukan 36,5-37 °C)
Kesimpulan : suhu pasien tinggi (demam) dan respirasi pasien tinggi (sesak napas)

RIWAYAT PASIEN (CLIENT HISTORY) : Medication & supplement use, medical/health


history, and social, personal/ family history, nutrition knowledge, perception &
behaviour.
 Nyonya A berusia 24 tahun
 Hamil 12 minggu
 Keluhan mual muntah lebih dari 6 kali sehari
Kesimpulan : pasien didiagnosis medis menderita hiperemesis

DIAGNOSIS GIZI
N PROBLEM ETIOLOGI SIMPTOM
O
NI Peningkatan Keadaan fisiologis Kebiasaan makan yang kurang tepat,
5.1 kebutuhan energi (hamil) porsi makanan pokok, lauk hewani
dan lauk nabati kurang, tidak suka
konsumsi susu
NC Perubahan fungsi Gangguan fungsi Mual muntah lebih dari 6 kali sehari
1.4 gastrointestinal gastrointestinal selama
kehamilan

RUMUSAN DIAGNOSIS GIZI

NI 5.1 Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan keadaan fisiologis (hamil) ditandai
dengan kebiasaan makan yang kurang tepat, porsi makanan pokok, lauk hewani dan lauk
nabati kurang, tidak suka konsumsi susu
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan gangguan fungsi gastrointestinal
selama kehamilan ditandai dengan mual muntah lebih dari 6 kali sehari

INTERVENSI GIZI
Tujuan Intervensi Gizi :
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
2. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup
3. Memberikan edukasi tentang
makanan yang seimbang dan
bergizi
4. Mempertahankan status gizi normal
5. Mengurangi komplikasi kehamilan
Prinsip Diet :
 Diet hiperemesis II
Syarat Diet :
 Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80%
dari kebutuhan energi total.
 Lemak rendah, yaitu ≤ 10% dari
kebutuhan energi total
 Protein sedang, yaitu 10-15% dari
kebutuhan energi total
 Makanan diberikan dalam bentuk
kering, pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan
pasien, yaitu 7-10 gelas perhari.
 Makanan mudah cerna, tidak
merangsang saluran cerna, dan
diberikan sering dalam porsi kecil
 Bila makan pagi dan siang sulit
diterima, dioptimalkan makan
malam dan selingan malam
 Makanan secara berangsur
ditingkatkan dalam porsi dan nilai
gizi sesuai keadaan dan kebutuhan
gizi pasien

PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


Rumus Harris Benedict :
BEE = 655 + 9,6 (BB) + 1,85 (TB) – 4,68 (U)

= 655 + 9,6 (45) + 1,85 (150) – 4,68


(24)

= 655 + 432 + 277,5 – 112,32

= 1252,2
TEE = BEE x FA x FS

= 1252,2 x 1,2 x 1,2

= 1803,2 K
TEE saat hamil = TEE + 180 (trimester 1)

= 1803,2 + 180

= 1983,2 K + (19,5% x
BEE)

= 2227 K

Note : ditambah 19,5% karena terdapat


kenaikan suhu 1,5°C dan tiap kenaikan
1°C ada penambahan 13% dari total
energi
Energi = 2227 (2177 – 2277) kkal
Protein = 15% x 2227 : 4

= 83,5 (79,3 – 87,7) gram


Lemak = 10% x 2227 : 9

= 24,7 ( 23,5 – 26) gram


Karbohidrat = 75% x 2227 : 4

= 417,6 (396,7 – 438,5) gram

MACAM DIET & CARA FREKUENSI JUMLAH YANG


BENTUK MAKANAN PEMBERIAN MAKAN DIBERIKAN
ATAU FORMULA (food delivery):
YANG DIBERIKAN ::
Diet Hiperemesis II Oral 3 x makan utama Energi = 2200 kkal

(makanan lunak) 6 x selingan Protein = 80 gram

Lemak = 25,5 gram

KH = 398,5 gram
MONITORING DAN EVALUASI
PAREMETER YANG WAKTU METODE YANG TARGET
DIMONITOR DIGUNAKAN PENCAPAIAN

Asupan Setiap hari Comstock Asupan mencapai 80%


dari kebutuhan
Keadaan umum klinis Setiap hari Pengecekan fisik Tidak terjadi mual
klinis muntah dan suhu tubuh
normal

36,5-37 °C
Biokimia Setiap Pemeriksaan Eritrosit dan hematocrit
minggu laboratorium normal

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH BAHAN MAKANAN YANG TIDAK BOLEH


DIBERIKAN DIBERIKAN
1. Sumber karbohidrat : nasi, mie, roti, 1. Penggunaan garam dapur berlebih
kentang, ubi, singkong dalam makanan
2. Roti panggang, biskuit, krekers 2. Penggunaan dan penambahan gula
3. Sumber protein : ikan, ayam, daging berlebih
sapi, telur ayam, susu 3. Bahan makanan yang mengandung
4. Lemak tak jenuh : makanan diolah alkohol, kopi dan zat pengawet ,
dengan cara dipanggang, dikukus, pewarna dan penyedap
disetup, direbus dan dibakar 4. Konsumsi makanan yang merangsang
saluran cerna dan berbumbu tajam

STANDAR MAKANAN (BAHAN MAKANAN DAN JUMLAH YANG DIBERIKAN DALAM SEHARI)

KELOMPOK BAHAN PENU


GRAM ENERGI PROTEIN LEMAK KARBOHIDRAT
MAKANAN KAR
Makanan Pokok 6 1050 24 - 240
Protein Hewani 3 150 21 6 -
(rendah lemak)
Protein Hewani 1 75 7 5 -
(lemak sedang)
Protein Nabati 1,5 112,5 7,5 4,5 10,5
Sayur (jenis B) 3 75 3 - 15
Buah 4 200 - - 48
Gula 5 250 - - 60
Susu (tanpa lemak) 2,5 187,5 17,5 - 25
Minyak 2 100 - 10 -

JUMLAH 2200 80 25,5 398,5


KEBUTUHAN 2227 83,5 24,7 417,6
% 98,8 95,8 103,2 95,4

FORMULIR

PERENCANAAN MAKAN SEHARI

NAMA /NIM : Nurmaulisa P (7034) NAMA PASIEN : Ny. A


KASUS : Hiperemesis / kasus 1

Ener Prote Lema


Berat KH
Bahan Por gi in k
Waktu Hidangan (Gra (Gra
Makanan si (Kkal (Gra (Gra
m) m)
) m) m)

218,
Nasi tim 1,25 62,5 5 0 50
PAGI Beras 75
Ayam
07.00 Ayam semur tanpa kulit 1 40 50 7 2 0
    Kecap 1 10        
  Loaf tahu Tahu 0,5 55 37,5 2,5 1,5 3,5
    Telur 0,5 27,5 37,5 3,5 2,5 0
    Wortel 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
0,37 9,37 1,87
  Tumis buncis Buncis 5 37,5 5 0,375 0 5
0,37 9,37 1,87
    Wortel 5 37,5 5 0,375 0 5
    Minyak 0,5 2,5 25 0 2,5 0
297, 393,
    TOTAL 5 75 19 8,5 58,5
                 
SNAC Jagung
0,5 50 87,5 2 0 20
K Jagung susu manis
08.30   Susu skim 0,5 10 37,5 3,5 0 5
    Gula pasir 0,5 6,5 25 0 0 6
    TOTAL 66,5 150 5,5 0 31
                 
SNAC
K Salad buah Mangga 0,5 45 25 0 0 6
10.30   Apel 0,25 20 12,5 0 0 3
    Melon 0,25 30 12,5 0 0 3
Yoghurt
    non fat 0,5 20 37,5 3,5 0 5
    Madu 0,5 6,5 25 0 0 6
121, 112,
    TOTAL 25 5 3,5 0 23
                 
SIAN 262,
Nasi tim 1,5 75 6 0 60
G Beras 5
Pepes ikan daun
12.30 kemangi Ikan 1 40 50 7 2 0
Daun
    kemangi 1 10        
  Perkedel tempe Tempe 0,5 25 37,5 2,5 1,5 3,5
    Telur 0,5 27,5 37,5 3,5 2,5 0
    Wortel 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
  Sayur asem Labu siam 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
Kacang
    panjang 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
Jagung
    pipil 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
277, 412,
    TOTAL 5 5 20 6 68,5
                 
SNAC
K Smoothies Strawberry 1 100 50 0 0 12
14.00   Wortel 0,5 50 12,5 0,5 0 2,5
    Susu skim 0,5 10 37,5 3,5 0 5
    Gula pasir 1 13 50 0 0 12
    TOTAL 173 150 4 0 31,5
                 
SNAC Kue talam ubi
0,5 67,5
K kuning Ubi kuning 87,5 2 0 20
Tepung 43,7
0,25 12,5
16.00   tapioka 5 1 0 10
    Susu skim 0,5 10 37,5 3,5 0 5
    Santan 0,5 20 25 0 2,5 0
    Gula pasir 1 13 50 0 0 12
Daun
    pandan 1 10        
243,
    TOTAL 133 75 6,5 2,5 47
                 
MALA 218,
Nasi tim
M Beras 1,25 62,5 75 5 0 50
Ayam asam Ayam
18.00 manis tanpa kulit 1 40 50 7 2 0
    Tomat 0,5 50        
    Minyak 0,5 2,5 25 0 2,5 0
Sup bola-bola
  tahu Tahu 0,5 55 37,5 2,5 1,5 3,5
Tepung 43,7
0,25 12,5
    terigu 5 1 0 10
    Wortel 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
    Caisin 0,25 25 6,25 0,25 0 1,25
216, 387,
    TOTAL 25 5 16 6 66
                 
SNAC Crepes buah Tepung
K naga terigu 0,5 25 87,5 2 0 20
19.30   Susu skim 0,5 10 37,5 3,5 0 5
    Buah naga 0,5 50 25 0 0 6
Pisang
    ambon 0,5 25 25 0 0 6
    Gula pasir 0,5 6,5 25 0 0 6
    Madu 0,5 6,5 25 0 0 6
    Minyak 0,5 5 25 0 2,5 0
    TOTAL 128 250 5,5 2,5 49
                 
SNAC
K Jus mangga Mangga 1 90 50 0 0 12
20.30   Gula pasir 1 13 50 0 0 12
    TOTAL 103 100 0 0 24
                 

3. Tinjauan pustaka
 Pengertian Hiperemesis Gravidarium
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi morning sickness yang ekstrem pada masa
kehamilan dan ditandai dengan mual dan muntah yang parah. Kondisi ini menyebabkan
dehidrasi, gangguan elektrolit dan keton dalam darah, serta penurunan berat badan yang
signifikan. Kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan untuk menghindari dampak
buruk yang dapat menimpa ibu hamil dan janin. Pengidap hiperemesis gravidarum
dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, karena komplikasinya yang berakibat pada ginjal,
sistem saraf, dan hati.
 Penyebab Hiperemesis Gravidarium
Penyebab pasti dari hiperemesis gravidarum belum diketahui hingga saat ini.
Dugaan utama adalah akibat perubahan hormon, seperti hormon glikoprotein atau Human
Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah.
Beberapa faktor risiko hiperemesis gravidarum, antara lain:
 Hamil pada usia yang sangat muda.
 Kehamilan pertama.
 Kelebihan berat badan (obesitas).
 Memiliki keluarga dekat (misalnya ibu, kakak, atau adik) yang pernah mengidap
hiperemesis gravidarum.
 Mengidap mola hidatidosa (hamil anggur).
 Mengandung anak perempuan atau anak kembar.
 Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.
 Diet yang diberikan :
Ciri khas diet hiperemesis adalah pada penekanan pemberian makanan sumber
karbohidrat kompleks, terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang berlemak
dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Pemberian makan dan minum
sebaiknya berjarak.
Tujuan diet ini yaitu untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol
asidosis. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.
Jenis diet untuk kasus di atas adalah Diet Hiperemesis II. Diet ini diberikan apabila
rasa mual dan muntah dirasakan oleh pasien. Secara berangsur mulai diberikan bahan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Pemilihan
bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi, kecuali
kebutuhan energi. Bentuk makanan yan diberikan yaitu makanan lunak.

4. Pelaksanaan praktek
a. Di kelas :
 Waktu : Jum’at, 15 November 2019
 Tempat : Ruang kelas E (DIII Gizi Semester 5)
 Hasil diskusi : Kasus 1 Hiperemesis
 Evaluasi perhitungan energy yaitu penambahan 19,5% energi karena kondisi
pasien demam (kenaikan suhu 1,5oC dari batas normal)
 Evaluasi kategori status gizi berdasarkan standar LLA yaitu pasien termasuk
underweight
 Makanan dieberikan porsi kecil dan sering
 Frekuensi pemberian makan yaitu 3 x makanan utama dan 6 x makanan selingan
(snack)
 Protein diberikan sedang (15%), lemak diberikan rendah (10%) dan karbohidrat
tinggi (75%)
b. Di laboratorium :
 Waktu : Selasa, 19 November 2019
 Tempat : Laboratorium Gizi Kuliner
 Hasil diskusi : Kasus 1 Hiperemesis
 Dalam pelaksanaan praktek antar anggota kelompok sudah melakukan
koordinasi dengan baik, pembagian tugas sudah merata dan saling membantu
ketika ada kesulitan.
 Petugas :
 Belanja:
 Ada beberapa bahan yang kurang (manga dan apel)
 Petugas belanja membelanjakan bahan-bahan yang kurang di tengah
praktikum
 Bagi :
 Beberapa bahan yang dibagi tidak sesuai dengan berat bersih
 Bahan yang kurang membuat kelompok kami harus meminta
pada kelompok lain
 Waktu pengolahan :
 Pengolahan makanan dapat selesai tepat waktu dengan cara
mengeompokkan makanan yang satu jenis pengolahan (contoh :
pengukusan loaf tahu, perkedel tempe, ubi kuning, jagung
manis)
 Kendala yang dialami adalah pembuatan salah satu snack
(crepes buah naga) yang sulit dibentuk dan lengket pada teflon

 Penyajian makanan :
 Alat saji yang digunakan yaitu sesuai jenis masakannya, makanan
utama (kering) menggunakan piring, makanan berkuah dengan
mangkuk, dan minum dengan gelas jus / milkshake
 Makanan disajikan sesuai menu yang sudah dibuat
 Waktu penyelesaian :
 Waktu memasak yaitu 13.00-14.30
5. Hasil praktek
a. Di kelas :
 Makanan diberikan kering, pemberian cairan disesuiakan dengan keadaan pasien
 Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam
porsi kecil
 Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan
malam
 Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien
b. Di laboratorium :
 Pemberian makan lebih baik jangan yang berkuah
 Setelah makan beri jeda 15 menit kemudian minum satu teguk, jeda 1 menit minum
lagi agar makanan bisa masuk dan tidak muntah
 Lebih maksimalkan pada makanan selingan dibandingkan makan utama
 Diberikan rendah lemak karena selain serat, lemak juga sulit untuk dicerna atau
diserap
 Jangan diberikan susu, alternatifnya bisa dengan memberi susu dicampur sedikit
bubuk kopi dan gula agar aroma enak dan tidak mual
 Hindari makanan yang merangsang pencernaan (mual muntah) seperti rujak, jus, sirup,
jahe, ronde.
 Minuman yang baik dikonsumsi adalah air kacang hijau, wedang secang, teh (jangan
kental)
6. Kesimpulan
Dari hasil praktikum di atas, menu yang dimasak hampir sesuai. Frekuensi makanan
selingan (snack) lebih banyak dibanding makanan utama. Namun terdapat kekurangan yaitu porsi
nasi tim yang terlalu banyak dan pengolahan sayur masih ada yang berkuah. Sehingga perlu
diperhatikan lagi jenis olahan makanan yang tidak menyebabkan mual muntah pada pasien
hiperemesis ini.
Saran kepada teman kelas untuk saling menjaga kebersihan dan kepada pembimbing untuk
memberi contoh modifikasi makanan yang sesuai dengan kondisi pasien agar ke depannya dapat
diterapkan jika menemui kasus yang serupa.
7. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai