Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA PROFESI

“ETIKA BERBICARA PADA ORANG YANG LEBIH TUA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. PRADHANI NURBAITY (P1337431117020)


2. NURMAULISA PRIHARSIWI (P1337431117034)
3. JIHAN AMRINA R (P1337431117041)

DIII GIZI SEMESTER V


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya membutuhkan komunikasi

dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia merupakan wilayah yang terkenal dengan tata

karma dan sopan santun yang dijunjung tinggi, dalam budaya Indonesia berbicara

kepada orang yang seusia dan orang yang lebih tua dibedakan dengan jelas. Cara

berbicara kepada orang lain akan menjadi tolok ukur kepribadian seseorang. Hal itu

menandakan pentingnya etika dalam berbicara.

Etika dalam berbicara perlu diterapkan pada semua umur terutama pada orang

yang lebih tua agar mencerminkan sikap saling menghormati. Ketika kita berbicara

sopan maka orang lain akan memperlakukan kita dengan cara yang sama. Dalam

makalah ini kita akan membahas tentang etika dalam berbicara kepada orang yang

lebih tua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis mencoba merumuskan beberapa

rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain :

1. Apakah yang dimaksud dengan etika ?

2. Apakah yang dimaksud dengan etika dalam berbicara ?

3. Bagaimana etika berbicara pada orang yang lebih tua?

C. Tujuan Masalah

1. Menjelaskan pengertian etika

2. Menjelaskan pengertian etika dalam berbicara

3. Mengetahui bagaimana etika berbicara pada orang yang lebih tua


D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah Etika Bertamu dan Menerima Tamu, yaitu: 

1.      Menambah pemahaman tentang etika berbicara pada orang yang lebih tua.

2.      Sebagai sumber ilmu dalam proses belajar.

3.      Menambah wawasan mengenai etika berkomunikasi yang baik dan benar.


BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI ETIKA

Etika adalah aturan mengenai sikap atau perilaku dilingkungan kita sesuai

dengan kebiasaan ditempat itu. Termasuk sopan santun dalam bersikap atau berbicara.

Etika juga di gambarkan oleh baik atau buruknya sikap dan prilaku seseorang yang di

implementasikan pada kehidupan sehari – hari.

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah

sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau

kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan

sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam

melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu,

objek dari etika adalah tingkah laku manusia.Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu

lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.

Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia yang

dibatasi oleh norma masyarakat yang ada.

2. DEFINISI ETIKA DALAM BERBICARA

Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan, melalui apa

yang diucapkan atau yang dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya. Arti kata-

kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila ucapan itu akan diikuti dengan tekanan

suara melalui tinggi rendahnya suara, lemah lembutnya suara dan perubahan nada

suara. Penyampaian informasi yang dilakukan secara lisan melalui ucapan kata-kata

atau kalimat itulah yang dinamakan berbicara (Ig. Wursanto, 1992:102). Dapat pula

dikatakan bahwa berbicara adalah suatu usaha untuk mengungkapkan suatu


perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata atau kalimat. Dalam kehidupan manusia,

berbicara mempunyai dua fungsi utama yaitu :

a. Sebagai alat untuk melahirkan perasaan.

Dengan berbicara manusia bisa mengungkapkan segala perasaan yang

dialaminya, seperti kemarahan, kesedihan, kegembiraan, dan lain sebagainya.

b. Sebagai alat komunikasi

Dengan berbicara manusia dapat mengutarakan  isi hatinya, menyampaikan

pesan kepada orang lain, dengan kata lain berbicara adalah alat komunikasi

manusia dalam pergaulan masyarakat. Sebagai alat komunikasi, berbicara dapat

bermanfaat :

 Memperlancar pergaulan atau hubungan

 Melahirkan gagasan, ide, isi hati, perasaan, inisiatif dan kreativitas

 Menambah pengetahuan

 Menyampaikan informasi

Kelancaran atau kemampuan seseorang dalam bicara berbeda-beda dan ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

 Pengetahuan, semakin luas pengetahuan maka akan semakin banyak

perbendaharaan bahasanya.

 Pengalaman, pengalaman yang banyak dialami oleh seseorang, maka akan

menyebabkan orang itu terbiasa menghadapi segala sesuatu, orang yang

sering menghadapi massa maka dia akan lancer berbicara kapanpun,

dimanapun dan dengan siapapun.

 Inteligensi, orang yang inteligensinya rendah biasanya kurang lancer dalam

berbicara dan perbendaharaan bahasa yang kurang baik


 Kepribadian, sifat dan karakteristik seseorang dapat membedakan dalam

berbicara.

 Biologis, keadaan fisik dari seseorang dapat memengaruhi berbicaranya.

Seperti orang yang tuna wicara.

Berbicara dapat digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu ;

1. Dari segi jarak :

a. Berbicara langsung

b. Berbicara secara tidak langsung

2. Dari segi sarana yang digunakan :

a.       Berbicara melalui telepon

b.      Berbicara melalui radio

c.       Berbicara melalui televise

3. Dari segi tujuannya

a.       Pemberian informasi

b.      Pengumpulan informasi

c.       Pengambilan keputusan

d.      Persuasi

e.       Pemecahan masalah

4. Dari segi lawan bicara

a.       Berbicara satu lawan satu

b.      Berbicara satu lawan banyak

c.       Berbicara kelompok melawan kelompok

5. Dari segi hierarki

a.       Berbicara dengan orang yang lebih tinggi jabatannya dan orang yang lebih

tua
b.      Berbicara dengan bawahannya atau orang yang lebih muda

c.       Berbicara dengan rekan sejawat atau seusia.

3. ETIKA BERBICARA PADA ORANG YANG LEBIH TUA

Dalam kehidupan selalu terjadi interaksi sosial, bagaimana etika dan sopan

santun ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua atau lebih muda apalagi

seseorang yang baru saja kita kenal. Kebanyakan seseorang tak sadar dengan yang

diucapkan, mereka cenderung melakukan atau mengucapkan sesuatu yang menurut

mereka nyaman, padahal belum tentu nyaman bagi orang lain.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila berbicara atau

berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, yaitu sebagai berikut :

1. Tersenyum

Ketika orang lain sedang bercerita dimana cerita tersebut mengharuskan anda

untuk menanggapi maka tersenyumlah. Entah anda menanggapi negatif atau

positif, cukup berikan senyuman maka mereka pun akan melanjutkan ceritanya ke

sesi berikutnya.

2. Fokus dan Konsentrasi

Mungkin terdengar mudah tetapi nyatanya banyak orang yang mengeluh dan

berlalu ketika dia kehabisan bahan cerita atau terhambat karena sikap si lawan

bicara. Jadi usahakan konsentrasi pada orang yang sedang berbicara. Jangan

sampai mereka mengulang - ulangi kalimat, jangan buat mereka menunggu juga,

apalagi terhadap orang yang lebih tua karena mereka cenderung gampang

tersinggung. Jika anda sedang tidak ingin diajak bicara maka caranya adalah

dengarkanlah dia sebentar, perhatikan dia lalu ketika dapat waktu yang tepat

utarakan perasaan anda dengan berkata, "Maaf pak/buk saya sedang ada ......" atau
"maaf dek aku lagi ada urusan yang harus diselesaikan ......". Jadi jangan sampai

anda menolak mentah - mentah jika sedang dicurhati orang lain.

3. Nada bicara yang sewajarnya

Jangan menggunakan nada tinggi pada orang yang lebih tua karena mereka akan

menganggap anda menantang mereka, jangan miringkan kepala atau alis naik

sebelah apalagi jika anda adalah pria, berbeda pula ketika berbicara dengan

wanita. Gunakan nada bicara yang halus. Nada yang naik turun boleh juga untuk

dipakai tetapi jangan berlebihan dan jangan dibuat - buat. Jika anda pria maka

berbicaralah seperti pria. Jika berbicara dengan yang lebih muda, anda harus lebih

halus lagi demi menjaga perasaanya tetapi juga harus tetap tegas dan konsisten.

4. Menatap lawan bicara

Menatap mata seseorang merupakan sesuatu yang penting tetapi bisa juga

berbahaya jika berlebihan. Untuk itu, jika berhadapan dengan orang yang lebih tua

jangan terlalu sering menatap matanya karena mereka akan menganggap anda

menantang mereka atau berani. Jangan mengalihkan apalagi memotong

pembicaraan dan pandangan kecuali pada situasi kondisi tertentu. Jika pada orang

yang lebih muda maka jangan anda meremehkan dia. Jangan memandang dengan

tatapan dingin atau tatapan tidak butuh.

5. Suara harus terdengar jelas

Disamping kita harus menatap lawan bicara, yang tak kalah pentingnya adalah

menata suara kita agar lawan bicara dapat menangkap dengan jelas apa yang

sedang kita bicarakan. Tidak boleh terlalu terburu-buru dan jangan terlalu pelan.

Usahakan suara yang keluar bisa terdengar jelas agar lawan bicara dapat terdengar

apa yang kita ucapkan. Karena kondisi tertentu seringkali kita tidak dapat
mengontrol suara kita, sehingga menjadi terlalu cepat. Lawan bicara merasa perlu

menegaskan kembali dengan bertanya balik. Atau karena tidak ingin didengar

orang lain, kita berusaha merendahkan intonasi suara sehingga di telinga lawan

bicara terdengar seperti desis ular. Kedua-duanya bukan cara yang efektif dalam

berbicara.

6. Gunakanlah tata bahasa yang baik dan benar

Bahasa dapat menunjukan kualitas kepribadian dan latar belakang seseorang.

Bahasa pegawai kantor, jelas berbeda dengan orang berjualan di pasar. Salah satu

unsur pembedanya terdapat dalam pemakaian tata bahasa yang digunakan. Bahasa

pegawai kantor jelas lebih punya etika dari pada orang pasar. Bahasa anak gaul

berbeda dengan bahasa ningrat keraton. Sebelum berbicara sebaiknya kata-kata

diatur terlebih dahulu. Jangan sampai di tengah kalimat tiba-tiba putus karena kita

tidak tahu apa yang akan kita bicarakan. Dan tentunya tidak boleh menggunakan

kata-kata yang kasar, apalagi yang meninggung hati lawan bicara.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika adalah aturan mengenai sikap termasuk sopan santun dalam bersikap atau

berbicara yang menggambarkan baik atau buruknya prilaku seseorang pada kehidupan sehari

– hari. Dalam berkomunikasi, etika sangat diperlukan terutama apabila lawan bicara adalah

orang yang lebih tua. Selain karena faktor budaya yang ada di masyarakat, berbicara dengan

baik dan sopan juga mencerminkan seseorang memiliki pribadi yang baik.

Beberapa etika yang dapat diterapkan saat berbicara dengan orag yang lebih tua,

antara lain : Tersenyum, focus dan konsentrasi, nada bicara sewajarnya, menatap lawan

bicara, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Cara berkomunikasi atau pemakaian suatu kata atau kalimat yang kita anggap sebuah

etika, dapat pula berakibat pada sesuatu yang tidak menyenangkan dan menimbulkan suatu

kesalahpahaman antar sesama. Oleh sebab itu, etika dalam berkomunikasi merupakan hal

yang penting untuk diketahui, dipelajari, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Bahasa yang baik dan benar itu adalah pemakaian bahasa Indonesia yang relevan-

sesuai dengan situasinya dan benar dari segi kaidahnya. Bahasa itu terlihat baik bila

digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan-penggunaannya dan juga dikatakan benar bila

digunakan sesuai dengan kaidah-tata aturannya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah ini. Segala

bentuk kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon di maafkan. Akhir kata, semoga

makalah ini banyak memberikan manfaat untuk kita semua dan penulis mengucapkan  limpah

terima kasih  untuk kita semua.


Daftar Pustaka

Etika.(wikipedia) http://id.wikipedia.org/wiki/Etika(diakses online 20.05 tanggal


14 September 2011)

https://trysutriani.blogspot.com/2015/05/etika-komunikasi-dalam-berbahasa.html?m=1

http://want-tips.blogspot.com/2012/03/berbicara-dengan-orang-yang-lebih-tua.html

http://rauzatulmuna53.blogspot.com/2017/03/etika-sopan-santun-ketika-berbicara.html

https://lifestyle.kompas.com/read/2012/12/03/12095835/sulit.bicara.dengan.orang.yang.lebih.tua

Anda mungkin juga menyukai