Anda di halaman 1dari 12

VIDEO PEMBELAJARAN

SUKARNO HATTA
FAJRIN BAIDS
ANNA PRATIWI
SOFYAN

Skenario Drama
Durasi 15 Menit

Judul : Norma-Norma Yang Berlaku dalam Masyarakat


Tema : Pergaulan Bebas
Alur : Maju
Latar :
- Tempat = Di ruang kelas,Di dalam Rumah dan Kantor Polisi
- Waktu = Malam hari dan Siang hari

Pemain :
· (Sofyan) Adila Qotrunada sebagai Polisi
· (Hikmah Rasyid) Annisa Ariestawati sebagai Polisi
· (Ono/Om Boss) Dinda Afifah Kurniawan sebagai Bandar Narkoba
· (Anna) Dwiarti Rahma Utami sebagai Anak Idiot,Teman Fajriyah
· (Helfa) Herlizha Suryadila sebagai teman Fajriyah
· (Dian) Rahmahwati sebagai Ibu Fajriyah
· (Fajrin) Fajriyah sebagai Fajriyah,Pelajar
A Story Made BY : FAJRIN BAIDS

“Ibu,aku minta uang,Bu..”sahut seorang anak bernama Fajrin. Fajrin

sekarang duduk di bangku SMA. Masa kecil Fajrin dulu adalah seorang

anak yang baik dan rajin.Tapi setelah ia duduk di bangku SMA,ia berubah

menjadi seorang anak yang Malas dan sering pulang tengah malam., dimana

seorang pelajar seharusnya sudah tidur ..

“Uang lagi..??? Dua hari yang lalu Uang,Kemarin Uang,sekarang uang

lagi..??

Buat apa uang-uang itu semua. Nak..??” tanya Sang Ibu yang mengeluh.

Karena anaknya selalu meminta uang kepadanya dengan tujuan tidak jelas

“Ah,Ibu!

Penting,Bu. 500 ribu aja dah..” ucapnya lagi meminta uang

“Nak,sekarang Ayah sudah tidak ada lagi..

Kita harus menghemat. Bagaimana dengan kehidupan selanjutnya..??” ucap

ibu menceramahi

“Ah, Ibu..

Terakhir deh,Bu. Sekarang aku masih minta uang..

Nanti kalau aku sudah lulus dan kerja aku juga bisa kok ngasilin uang buat

hidup kita” ucapnya mencari alasan agar sang Ibu memberinya uang.

Ibunya menurut lalu menguarkan dompet dari saku roknya..

Ia membuka dompetnya dan memberikan uang kepada Fajrin.

“Makasih. Ibu aku pergi dulu ya..” pamit Fajrin

“iya, Hati-hati. Nak..” ucap ibunya..


Fajrin lalu pergi ke sekolah ..

*****************

Sesampainya Fajrin di sekolah..

Ia bertemu dengan teman akrabnya yaitu Helfa.

Mereka berteman cukup dekat sejak SMP..

“Eh, hari ini jadikan ..??” ajak Helfa yang entah apa tujuannya

“Pastilah…” jawab Fajrin

“Hari ini di tempat mana..??”

“Biasa…

Samping sekolah..” ucap Helfa santai

“iyadah. Lo udah bawa uangkan..?”

“pastilah..” tak lama gurupun datang dan memulai pelajaran sampai sore

hari Bel berbunyi dan Murid di sekolah itu di bubarkan..

-------------------------

Helfa dan Fajrin pergi bersama berjalan kaki ke suatu tempat di samping

sekolah mereka.

Tempatnya sangat terpojok di pedalaman.sehingga tak banyak orang yang

mengenal tempat itu

“heii, bang.

Pesen 5 dong.. biasa ” ucap Fajrin santai yang duduk di kursi dekat

seseorang

“gue juga pesen 4 aja..


Sama minumnya yang biasa.. botolan bang..” sahut Helfa yang ikut duduk

di samping Fajrin

“Sippppp…

Nih..” ujar seseorang bernama “ono” yang memberikan sebuah botol

minuman keras dan beberapa obat terlarang narkoba yang di bungkus di

dalam plastic..

“nih, om uangnya..” Fajrin memberikan uang kepada ono

“besok ada kiriman dari Negara tetangga sebelah.

Obatnya lebih mantep dari pada yang ini.

Tapi harganya lebih mahal. Soalnya kan barang luar..” Ujar ono yang

memberitahukan suatu hal kepada temannya.

“siippp dahh..

Tapi ada diskon kali bang..

Kan kita udah langganan disini” rayu Helfa agar mendapatkan potongan

harga

“iya,bang ..

Setengah harga boleh kali bang..’ sahut Fajrin

“sip dah..

Tapi kalian bawa satu orang lagi dong..

Biar ikut beli juga.. nanti bayarnya setengah harga gapapa dah..”

“satu orang ..??

Susah bang. Kalo ngajak orang lagi mah..”

“ya. Rayulah….
Entarkan bayarnya setengah.. biar cepet laku juga..

Soalnyakan produknya baru ini..”

“okeh deh bang..

Gua pulang dulu ya..” pamit Helfa lalu pergi pulang.

Sementara Fajrin masih di tempat itu dan mengkomsumsi obat-obat

terlarang itu yang membuat matanya sayu. Wajahnya juga sudah tidak

segar lagi, dan tubuhnya benar-benar mabuk yang membuat kadang ia

terjatuh saat berjalan pulang..

Kepala juga terasa sangat pusing setelah meminum itu. bicaranyajuga

sudah ngawur sepanjang perjalan ia pulang.

*********

Ckkkkrrrrrriiiikkkkk…

Fajrin masuk kedalam rumah dengan keadaan masih mabuk dan

sempoyongan

“Fajrin. kenapa kamu pulang selarut ini..??” tanya sang ibu yang

menghawatirkan keadaan anaknya.

“Itu bukan urusan ibu..” jawab Fajrin dengan nada bicara ngawur

“Fajrin..!! kamu ini kenapa..???” tanya sang ibu dengan nada agak sedikit

kesal juga

“Hanya sedikit pusing. Besok juga sudah tidak apa-apa, Bu..” ucapnya yang

langsung

”Fajrin! Apa kau mabuk..??”

“Ini bukan urusan Ibu!! Aku pergi dulu..


Aku mengantuk…” ucap Fajrin yang langsung memasuki kamarnya

meninggalkan ibunya sendiri..

Ibunya mengambil telepon genggam di saku celananya. Jari tangannya lalu

memencet tombol-tombol pada keypad teleponnya dan menelepon seorang

polisi

“Hallo. Assalamu alaikum ..” sahut Ibunya di rumah

“Walaaikum salam. Apa yang bisa saya bantu..??” Tanya seorang polisi dari

seberang sana

“Apa kau bisa memata-matai anakku..??

dia murid SMA Di daerah Makassar. Namanya Fajrin..”

“Memangnya apa yang salah dengan anak itu..?”

“Akhir-akhir ini dia sering pulang malam,

Setiap pulang matanya terlihat sayu bicaranya juga ngawur..”

“oh. Mungkin anak itumengikuti pergaulan bebas di sekolahnya..

Baik,Bu. Saya akan mengawasi anak ibu..”

“Ya. Terima kasih..

Maaf telah mengganggu waktu anda di malam hari”

“ya. Tidak apa-apa.

Ini sudah tugas saya sebagai polisi..” ucap polisi itu lalu menuntup telepon.

**************

Pagi hari

Fajrin dan Ibunya berantam lagi dengan permasalahan yang sama terus

menerus..
Yaitu masalah uang..

“Ibu. Aku minta 500 ribu dong,Bu..” ucap Fajrin

“500 ribu lagi,nak..??

Buat apa semua uang itu kamu pakai..??

kemarin apa tidak cukup..??

Ibu bukan seorang direktur sehingga kamu bisa meminta uang sebanyak

itu setiap hari..!!” ceramah ibunya lagi

“jika itu tugas sekolah apa Ibu tidak akan memberikan uang..??”

“Guru mana yang meminta uang muridnya sampai sebesar itu setiap hari

nak..??”

“Ibu..

Ini beneran tugas sekolah… Ibu telepon Pak Ono saja jika tidak

percaya…”

“Baiklah.. kamu tunggu disini.

Ibu mau ke ruang tamu dulu mengambil telepon..” ucap ibunya lalu pergi

mencari teleponnya

Sementara itu Fajrin justru pergi mengendap-endap ke kamar ibunya..

Pertama, ia pergi mencari dompet ibunya di meja. Tapi tidak ada disana

Ia lalu mencari lagi ke Kolong meja itu tapi hasilnya tetap sama.

Ia kemudian mencari di lemari pakaian kamar ibunya..

Lalu di temukan sebuah dompet dan beberapa perhiasan emas milik

ibunya, mengambilnya dan segera pergi untuk berangkat sekolah..

*******
Sesampainnya di sekolah..

Helfa dan Fajrin bertemu di kelas..

“Eh, hari ini jadi lagikan..??!!” tanya ajak Helfa kepada Fajrin

“ iyalah,Bro..”

“Eh,tapi terus kita ajak siapa nih..??

Biar dapet potongan hargakan lumayan..”

“Ajak Hasni aja gimana..??”

“jangan.. dia gak bakalan mau minum gitu-gituann..”

“yaudah. Si culun aja..sihh.”

“anak culun siapa..??”

“itu si Anna…”

“emang dia mau begituan..??”

“Paksa aja sihhh..dia kan juga anak orang kaya..

Pasti berduitlahh..”

“O aja dah bray. Abis pulang dah..” ucap Fajriyah

Waktupun berlalu..

Bel Pulang pun berbunyi..

Anna bersiap untuk pulang,tapi kedua temannya Fajrin dan Helfa

menadangnya sehingga jalannya terhenti..

“Ada-ada-ada apa kamu..??” tanya Anna dengan gagap.. selain dia anak

yang culun ia juga sedikit gagap ketika sedang berbicara.tapi prestasinya

cukup baik dalam belajar

“Lo bisa ikutkan sekarang..??” tanya Helfa


“Memangnya, kita-kita-kita mau kemana..??”

“lo bawa uang banyak gak hari ini..??” tanya Fajrin

“aku-aku Cuma bawa uang 400 ribu..

Uang-uang itu,itu juga buat bayar SPP bulan ini”

“Udah.. lo ikut aja..” acap Fajrin memaksa sambil menarik salah satu

tangannya

“Tapi-tapi kita,kita-kita mau pergi kemana..??” tanya Anna menurut sambil

berjalan yang di seret Fajrin dan Helfa

“Diem aja lu..” marah Helfa kesal. Mereka lalu pergi bersama dengan

mengendap-endap takut ketahuan orang lain..

Di sisi lain..

Kedua polisi masih mengikuti mereka sejak pulang sekolah sampai ke

tempat ini..

Fajrin, Helfa dan Anna juga tidak sadar kalau mereka sedang di buntuti..

**********

“Weeiiii, om..

Gua bawa korban nih bang..” ucap Fajrin

“Bagus dah. Tunggu disini ya..

Mau ngambil barangnya dulu..”

“Siipppp…” sahut Helfa

“Fajrin, Helfa…

Kita-kita ada dimana..??

ini namanya tempat-tempat apa..??” tanya Anna penasaran


Om Boss (ono) datang membawakan beberapa obat terlarang itu di

tangannya

“Nihh… barangnya” ucap Om Boss memberikan obat terlarang itu kepada

mereka

“Mana keluarin uang lu..!!” suruh Helfa

“Tapi-tapi.. uang aku buat bayar-bayar SPP bulan ini..” jawab Anna

memberi alasan

“Udah!! Cepetan..!! mana uang lu…??” tanya Fajrin kesal

“Ah! lama lu!!” lanjut Fajrin yang kesal lau membongkar tas yang di bawa

Anna..

“Jangan. Aku-aku-aku gak punya uang lagi nanti..”

“Alah.. berisik lu..” sahut Helfa yang kesal.

Fajrin menemukan dompet milik Anna dan mengambil uang di dalamnya lalu

memberikan kepada om boss..

Fajrin dan Helfa meminum obat-obat terlarang itu sampai membuat

dirinya menjadi mabuk..

Sementara ketika di sungguhi obat itu kepada Anna. Ia tidak meminumnya

karena ia tahu itu adalah benda haram dan juga ia takut di marahi kedua

orang tuanya.

Ia mengambil telepon genggam dari saku bajunya dan menelpon polisi

disana..

“Hallo. Polisi.. tolong-tolong aku..” sahut Anna menelpon


Tapi Helfa yang termabuk menyadari bahwa Anna sedang menelpon

seorang polisi itu langsung mengambil ponselnya dan membuangnya

sembarangan..

“Kenapa-kenapa kamu membuang ponselku..?” tanya Anna

“Udah.. lu diem aja..” ucapnya dengan nada mabuk

BRRRRRRUUUUUKKKKKKKKKKK……

Kedua polisi datang dengan mendobrak pintu menggunakan kakinyaa..

Tembakan peringatan pertama di tembakan sehingga semua orang yang

berada disana menunduk ketakutan…

“Angkat tangan!!!!” Teriak salah satu polisi itu yang bernama Anna

Semua orang disana menundukan kepalanya ..

Dan salah satu polisi itu sempat menghubungi polisi lainnya..

Kedua polisi tersebut menangkap dan memborgol kedua tangan Helfa,

Fajrin serta sang Bandar Narkoba Ono (Om Boss).

Mereka semua di bawa ke kantor polisi..

************

Sesampainya di Kantor polisi. Polisi Sofyan menghubungi Ibu dari Fajrin

sehingga ia datang.

Kedua polisi itu menanyai para tersangka..

“Coba jelaskan, sudah berapa lama kamu mengkomsumsi Narkoba..??”

tanya tegas polisi Sofyan

“Saya baru meminumnya seminggu ini pak..” jawab Helfa


“Apa kamu juga ikut meminumnya..??” tanya Polisi Hikmah Rasyid kepada

Anna

“Tidak pak.. saya-saya belum pernah minum..” jawabnya ketakutan

“Darimana kamu mendapatkan obat-obat seperti itu..??” tanya tegas Polisi

Sofyan lagi

“saya mendapatkan dari Negara sebelah..” jawabnya tidak terus terang

“Jawab yang JUJUR!!!” tanyanya dengan teriak dan tegas

“saya mendapatkan dari Malaysia dan Singapura..” jawab Ono

Setelah mereka di tanya beberapa pertanyaan. Polisi itu langsung

menahan mereka lagi di sel-sel penjara..

Tak lama Ibu dari Fajrin datang menemuinya..

PRRRRAAAAAAKKKKKKK……

Tamparan keras mendarat di pipi Fajrin..

“Ibu, aku minta maaf…” ucap Fajrin sambil menangis tersedu-sedu

“Kau tahu…?? Kau menghabiskan Rp.5.000.000 uang ibu hanya untuk

mabuk-mabukan saja!!” marah ibunya kecewa

“Ibu aku menyesal.. aku minta maaf ibu…” ucap Fajrin lagi..

Fajrin dan Helfa pun di rehabilitasi untuk beberapa nulan. Sementara Ono

di Vonis selama 5 tahun penjara ..

Namun, Anna terbebas karena tidak terlibat dengan masalah Narkoba..

Untuk itu. Kita harus bergaul dengan orang yang tepat! Agar kita tidak

terjerumus ke jalan yang sesat ..

The End

Anda mungkin juga menyukai