Anda di halaman 1dari 2

Virtual

Cerpen Karangan: Nadya Putri Rahmanto


Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 21 March 2021

Hallo, perkenalkan nama-ku Yona Almaira. Saat ini umurku 19 tahun. Aku dilahirkan di keluarga
yang bisa dikatakan tercukupi. Saat ini aku sedang menempuh pendidikanku di salah satu
perguruan tinggi yang terkemuka di pulau Sumatra. Saat ini aku tinggal bersama orangtuaku di
kota tempat kampusku berada. Karena pandemi Covid-19 aku masih melakukan perkuliahan
secara daring. Ya seperti yang kita rasakan pasti bosan bukan?. Aku juga merasakan hal
tersebut. Dari sinilah kisah cintaku bermula. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan
mencintai seseorang secara virtual.

Saat ini aku sedang mencintai dia yang kutemui secara virtual. Aku mengenalnya dari game
online yang sedang ramai pada saat itu. Dia adalah Renaldi Eka Yoga. Lelaki baik yang belum
pernah aku jumpai sebelumnya. Sebelum mengenalnya aku pernah merasakan sakit hati yang
teramat dikarenkan cinta di masa laluku. Tapi saat dia hadir dia mengajarkanku apa cinta yang
sebenarnya. Renaldi tidak seperti laki-laki lain yang pernah kukenal. Dia lelaki yang baik,
perhatian, dan apa adanya.

Perkenalanku bermula ketika dia dengan berani mengirimkan pesan kepadaku melalui sosial
media. Awalnya aku sama sekali tidak ingin menggubris pesan tersebut. Ya karena aku tidak
ingin mengenal orang baru. Tetapi karena saran dari temanku, aku pun membalas pesan
tersebut. Lalu obrolan tersebut terus berlanjut. Renaldi sangat baik padaku. Hingga suatu ketika
ia menyatakan perasaannya kepadaku. Saat itu jujur aku belum mencintainya. Aku berpikir
bahwa aku hanya menganggapnya sebagai seorang teman yang baik, aku juga belum pernah
bertemu dengannya, dan aku juga belum siap untuk mencintainya. Aku takut dia akan
menyakitiku seperti yang lainnya.

Setelah kejadian itu dia sama sekali tidak merubah sikapnya kepadaku. Dia terus meyakiniku
bahwa tidak semua pria itu sama. Hari demi hari terlewatkan bersamanya walaupun hanya
sebatas virtual. Sikap Renaldi terhadapku setiap harinya membuatku jatuh cinta padanya. Aku
mengatakan padanya bahwa aku sudah mencintainya. Renaldi menyatakan kembali
perasaannya kepadaku. Tapi aku masih menolaknya karena aku tidak ingin menjalin hubungan
dengan siapapun. Aku ingin ini seiring berjalan dengan waktu. Tapi kisah cintaku tidak semulus
yang kubayangkan.

Saat itu aku mengetahui bahwa kami memiliki persamaan, tetapi persamaan itu membuat kami
tidak bisa untuk bersama. Ya aku dan dia memiliki suku yang sama, dimana di adat kami itu
tidak diperbolehkan. Karena hal tersebut aku meminta untuk tidak berhubungan lagi dengannya.
Menurutku jika dilanjutkan maka akan sia-sia saja. Tapi dia meyakinkanku bahwa ini bisa
dilewati. Dia sangat percaya bahwa suatu saat nanti kami akan bersama. Hingga sampai saat ini
aku masih berhubungan dengannya.

Jika nanti aku dan dia tidak bisa bersama, maka aku akan mengikhlaskannya. Karena tingkat
tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Walaupun pertemuan kami hanya virtual, rasa
sayang ini terasa nyata. Dia jauh berada disana dan aku disini entah kapan saatnya kami akan
bertemu. Tapi aku yakin tuhan memiliki rencana indah untuk dia dan untukku. Jika dia berada di
dekatku aku hanya ingin mengatakan “aku menyayangimu, terima kasih sudah mencintaiku, jika
kelak kita berpisah dan pernah mencintaiku adalah kesalahan besar bagimu, maafkan aku”.
Rencana tuhan akan indah suatu saat nanti.

Cerpen Karangan: Nadya Putri Rahmanto


Blog: kompasiana.com/nadyaputrirahmanto2663
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas

Cerpen Virtual merupakan cerita pendek karangan Nadya Putri Rahmanto, kamu dapat
mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/virtual.html

Anda mungkin juga menyukai