Anda di halaman 1dari 15

Kasus Pelanggaran Hak dan Kewajiban

“Persamaan Di Hadapan Hukum”


.
KASUS NENEK ASYANI
Kronologis Kasus
▪ 14 Juli 2014 petugas perhutani menemukan dua tunggak bekas
pencurian pohon di petak 43.

▪ Pihak perhutani dan kepolisian melakukan penyelidikan ,mereka


menemukan yang menyimpan kayu jati tersebut adalah Cipto.

▪ Akibat hilangnya dua batang kayu jati hasil tanaman tahun 1974 silam,
Pihak perhutani mengalami kerugian sekitar sebesar Rp 4 juta lebih.
Kronologi Kasus Labora Sitorus
Anggota polisi terpidana kasus pembalakan liar
dan pencucian uang, Labora Sitorus, dikabarkan
melarikan diri saat akan dieksekusi pindah dari
Lapas Sorong, Papua ke Lapas Cipinang, Jakarta.
Sebelumnya, Labora menolak dieksekusi lantaran
telah menerima surat pembebasan. Setelah
melakukan penyidikan, Mabes Polri memblokir 60
rekening miliknya. Rekening itu sebagian atas nama
Labora Sitorus, sebagian lagi bukan atas namanya.
Atas perbuatannya itu, Labora Sitorus divonis
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Sorong 2
tahun penjara dan denda Rp 50 juta pada akhir
2013. Dia hanya terbukti melakukan pembalakan
hutan liar dan penimbunan bahan bakar minyak.
Sedangkan dakwaan lain, yaitu tindak pidana
pencucian uang, tak terbukti.
Namun kejaksaan tinggi papua melakukan
banding dan diputus 8 tahun penjara dan
Denda Rp.50 juta dipengadilan tinggi papua.
Vonis itu lebih tinggi dari putusan pengadilan
tipikor sorong. Pengadilan tinggi papua
Menyatakan labora terbukti melakukan tindak
Pidana Pencucian uang.
Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada Labora
karena pembalakan liar, penimbunan bahan bakar minyak secara ilegal, dan
pencucian uang. Aset perusahaan milik Labora Sitorus akan dieksekusi
Kejaksaan Negeri Sorong sebagai barang bukti. Namun Labora menggugat
karena menilai eksekusi tidak memiliki dasar hukum yang kuat.
Perjalanan Kasus Labora Sitorus
 17 Februari 2014
PN Sorong, Papua Barat memvonis Aiptu Labora Sitorus dengan pidana 2 tahun penjara yang kemudian
membuat jaksa mengajukan banding
 Maret 2014
Labora keluar dari LP Sorong dengan alasan sakit
 2 Mei 2014
Pengadilan Tinggi Papua memperberat hukuman Aiptu Labora Sitorus menjadi 8 tahun penjara dan denda Rp 50
juta karena terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang
 17 September 2014
Mahkamah Agung kemudian menolak kasasi yang diajukan Labora. Labora divonis hukuman 15 tahun penjara
dan denda sebesar Rp 5 miliar.
 21 Oktober 2014
Jaksa kemudian menuju ke LP Sorong untuk melaksanakan putusan MA. Namun ternyata Labora tidak berada di
selnya.
 1 Februari 2015
Labora diketahui berada di rumahnya di Sorong. Saat hendak ditangkap, Labora berkelit dengan dalih surat bebas
yang didapatnya dari Kepala LP Sorong.
Dasar hukum
UUD Pasal 27 ayat 1
Segala warga negara bersama kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.
UUD Pasal 28 D ayat 1
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum
Pasal 7 Deklarasi Universal HAM
Hak untuk mendapat kesamaan di dalam hukum
tanpa adanya unsur diskriminasi dan berhak dilindungi
dari hal tersebut.
Lalu apa arti semua itu?
Menanggapi
Jika kita lihat contoh dari dua kasus tersebut, sudah jelas bahwa sistem
peradilan di Indonesia itu sangat lah lemah dan merupakan tanda tanya besar apa
yang terjadi dengan Hukum di Indonesia ini.
Walaupun Indonesia sudah punya banyak sekali peraturan yang
mengikat tentang semua hal khususnya tentang peraturan persamaan dihadapan
hukum, namun pada kenyataanya di Indonesia jauh dikatakan sebagai negara
yang kuat hukumnya.
Karena hukum di Indonesia yang kita tahui ini, hanyalah mendukung
orang orang yang diatas “Pejabat” yang memiliki banyak sekali harta, dan
menindas rakyat kecil. Atau bisa diartikan hukum dapat dibeli dengan uang. Dan
itu merupakan penyakit yang mengakar di Indonesia yang seharusnya cepat
dibasmi.
Solusi
Hukum di indonesia harus lebih ditegakkan lagi dan harus lebih adil.
Keadilan bukan sekedar menghukum orang, melainkan juga untuk
memperbaiki perilaku pelaku tersebut agar sadar dan jera akan
kesalahan yang dibuatnya yang dapat merugikan diri sendiri, orang
lain dan juga negaranya.

Anda mungkin juga menyukai