Anda di halaman 1dari 15

Daftar isi

1. Daftar isi
2. Kata pengantar
3. Bab 1 pendahuluan
 1.1 latar belakang
 1. 2 Rumusan masalah
 1.3 tujuan
 1.4ruang lingkup
4. bab 2 pebahasan
5. Bab 3 penutup
 3.1 Kesimpulan
 3.2 saran
6. Daftar pusaka

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 1


KATA PENGANTAR
Alhamdhulillah, Alhamdhulillahirabbil’alamin puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hidup dan terutamanikmat
islam, salawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda besar NabiMuhammad SAW
berkat beliau yang telah membawa kita semua ke-zaman yang serbamodern ini.

Penyusunan makalah ini tak luput juga dari suatu ketidaksempurnaan dan kami
selaku penyusun mohon maaf jika ada kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa
yangditerangkan dan dijelaskan Ibuk. Dan jadikan sebuah kesalahan sebagai suatu
hasil belajaragar kita tidak akan mengulangi siklus yang statis. Akhir kata semoga makalah
ini bisa bermanfaat untuk kita semua, amin. Bilahitaufik wal hidayah waridha walinayah
Assalamu’alaikum wr wb.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 2


BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi merupakan tempat tinggal segala jenis makhluk hidup. Bumi juga memiliki seluruh
sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan litosfer, yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Litosfer terdiri dari
lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas yang lainnya. Oleh karena itu
mengingat pentingnya pengetahuan mengenai litosfer maka saya menyusun makalah yang
diberi judul “LITOSFER”. .

B.Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa pengertian litosfer ?

2. apa pengaruh litosfer bagi kehidupan ?

3. jenis jenis litosfer ?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian litosfer

2. Untuk mengetahui komposisi litosfer

3. Untuk memahami mamfaat liosfer bagi kehidupan

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 3


BAB 2 PEMBAHASAN
Dinamika Litosfer.
A. pengertian litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi / batuan bumi , litosfer berasal dari bahasa latin litho
yang berarti batuan dan sphaira yang berarti lingkungan atau bola.

KLASIFIKASI BATUAN
Menurut proses terjadinya, batuan pembentuk litosfera dibagi atas 3 golongan:
1. batuan beku
Terbentuk karena magma yang mengalami pendinginan, lalu membeku. Berdasarkan tempat
pembekuannya, batuan ini dibagai menjadi 3 :
a. Batuan beku dalam (batuan abyssis)
b. Batuan beku gang atau korok atau batuan hypoabyssis (struktur forfirit)
c. Batuan beku luar atau batuan beku effusif

2.batuan sedimen
Menurut Proses Terbentuknya batuan sedimen klastik (mekanik) batuan ini terdiri dari
endapan pecahan atau hancuran berbeda yaitu:
a. breksi = berupa kerikil kecil dengan sudut-sudut tajam
b. konglomerat = berupa kerikil dengan sudut-sudut tumpul » pasir (batu pasir, tanah pasir,
pasir)
c. tanah liat
d. batu lim
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Batuan metamorf kontak, terjadi akibat adanya pengaruh suhu yang tinggi. Misal berdekatan
dengan magma. Contoh: batuan kapur akibat pengaruh suhu yang tinggi menjadi cair,
setelah itu mengalami proses pendinginan berubah menjadi batuan pualam.

TENAGA ENDOGEN
A. Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan
lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 4


1. Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta
berlangsung dalam waktu yang singkat.

2. Gerak epirogenesa adalah proses pembentukan permukaan bumi berupa pengangkatan


atau penurunan yang disebabkan oleh tenaga endogen. Prosesnya lama dan meliputi wilayah
yang luas .
B. Vulkanisme
Adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma ke permukaan bumi.
Gejala vulkanisme dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Intrusi magma : peristiwa penyusupan di antara dua litosfer.
b. Ekstrusi magma : proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
Material gunung api :
a. Efflata
b. Cair
c. Gas
Berdasarkan kekuatannya erupsi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a.Eksplosif (ledakan)]
b.Efusif (lelehan)
C. Seisme / gempa bumi
Seime sering disebut juga sebagai gempa. Gempa merupakan gerakan atau getaran kulit
bumi yang disebabkan oleh gaya endogen.
Macam – macam gempa bumi :
1. Gempa tektonik terjadi karena pergeseran kerak bumi.
2. Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi karena aktivitas vulkanisme.
3. Gempa runtuhan adalah gempa yang disebabkan oleh adanya runtuhan
Gempa berdasarkan intensitasnya :
a. Makroseime , yaitu gempa yang intensitasnya besar
b. Mikroseime, yaitu gempa yang intensitasnya kecil
Gempa berdasarkan hiposentrumnya :
1. Gempa dalam, yaitu antara 300 km-700 km
2. Gempa pertengahan, yaitu antara 100 km-300 km
3. Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km
Alat pencatat gempa bumi adalah seismograf.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 5


TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak berupa air,
gletser maupun sinar matahari.
1. Pelapukan / weathering
Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Pelapukan fisik dan mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.

2.Adapun pembekuan air di dalam batuan

3.Berubahnya air garam menjadi kristal.

b.Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia,
c.Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pelarutan.

2. Erosi/pengikisan
a. Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang di laluinya.
Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan terbentuk
v , jurang atau ngarai, aliran deras dan air terjun.
b. Pengikisan (erosi) oleh air laut/abrasi/korasi
Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan gelombang laut yang
Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai
c. Erosi oleh es/gletser/ekhsarasi
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di daerah
pegunungan. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord
d. Erosi oleh angin ( Deflasi )
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang beriklim kering.
Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu
cendawan di gunung pasir. Contohnya, mushroom rock.
3. Sedimentasi/pengendapan

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 6


a. Sedimen fluvial Sedimen fluvial adalah pengendapan yang materinya dibawa oleh aliran
sungai. Pengendapannya terjadi di danau, sungai, atau muara sungai. Materi endapan yang
dibawa oleh air disebut sedimen aquatis (aqua = air).
b. Sedimen aeolis Sedimen aeolis adalah suatu proses pengendapan yang materi-materinya
dibawa oleh angin.
c. Sedimen marine Sedimen marine adalah suatu proses pengendapan di mana materi hasil
abrasi diangkut dan diendapkan di sepanjang pantai. Contohnya adalah bar, gosong,
tombolo, dan spit.
d. sedimentasi moraine adalah hasil dari erosi es yang diendapkan pada suatu tempat.
Contohnya eskers, drumlin, dan cattles.
DEGRADASI LAHAN
A. Degradasi lahan
Degradasi adalah perubahan yang mengarah kepada kerusakan di muka bumi. Degradasi
lahan di sini artinya penurunan kualitas maupun perusakan lahan. tidak mudah terurai, hal
ini berbeda dengan limbah yang dihasilkan oleh pabrik.
B. Dampak degradasi lingkungan terhadap kehidupan.
• tingkat produktivitas lahan menurun
• tingkat kesuburan lahan merosot
• konversi lahan pertanian semakin meningkat
• luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas
C. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi degradasi lahan adalah :
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.
Salah satu jenis remediasi tanah adalah :
Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. caranya:
Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap
Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut
Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah.
PEDOSFER
A. Faktor Pembentuk Tanah
1. Bahan induk

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 7


2. Iklim
3. Relief atau topografi
4. Organisme
5. Waktu
B. Jenis dan cirri tanah di Indonesia
1. Tanah aluvial
Tanah aluvial bersifat subur berasal dari sedimen lumpur yang dibawa oleh air
Sungai
2. Tanah vulkanis
Tanah vulkanis sangat subur, karena berasal dari abu gunung api (abu vulkanis).
3. Tanah humus (bunga tanah)
Tanah jenis ini terjadi akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk, bersifat sangat
subur karena banyak mengandung unsur hara.
4. Tanah organosol (tanah gambut)
5. Tanah podzolik merah kuning
Tanah ini bersifat basa jika terkena air dan mengandung kuarsa.
6. Tanah kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur meskipun tidak subur.
7. Tanah pasir
Kadar air tanah pasir sangat sedikit, tanah ini sangat miskin unsur haranya.
8. Tanah laterit
Tanah laterit adalah tanah yang tidak subur, banyak mengandung zat besi dan aluminium.
C. Erosi Tanah
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya)
akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material
lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat
liang, dalam hal ini disebut bio-erosi
D. Dampak Kerusakan Tanah
1) Penurunan produktifitas tanah.
2) Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman.
3) Kualitas tanaman menurun.
4) Laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang.
5) Struktur tanah menjadi rusak.
6) Lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 8


7) Erosi gully dan tebing menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang
dapat ditanami.
8) Pendapatan petani berkurang.
E. Usaha-usaha Mencegah Kerusakan Tanah
1.Pemupukan; pupuk yang digunakan, yaitu pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan
pupuk buatan.
2.Menanami lereng-lereng yang telah gundul.
3.Membuat irigasi yang baik secara kontinu, misalnya, membuat bendungan sebagai tandon
air.
4.Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung.
5.Penanaman pada tanah miring dengan sistem berteras-teras atau terasering, ini berguna
untuk menjaga jangan sampai tanahnya tererosi.
6.Untuk menjaga jangan sampai terjadi erosi maka sistem menanam di daerah miring harus
menurut garis kontur (contour farming) supaya perakaran dapat menahan tanah.
7.Sistem contour strip cropping, yaitu bercocok tanam di daerah miring dengan cara
membagi bidang-bidang tanah dalam bentuk yang sempit dan memanjang serta mengikuti
garis kontur.
8.Pengolahan tanah di daerah yang miring, cara membajak tanahnya harus searah dengan
garis kontur (contour plowing) sehingga terjadilah alur-alur yang sejajar garis kontur.
9.Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan-hutan yang gundul.

PENGARUH LITOSFER TERHADAP KEHIDUPAN


Secara umum, litosfer adalah lapisan bumi yang paling atas dengan ketebalan lebih kurang
66 kilometer dan tersusun atas batuan. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti
bentuk muka bumi yang bulat serta tersusun atas batuan dan mineral.
Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama di muka bumi. Berdasarkan
proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku dan
menjadi padat karena proses pendinginan. Berdasarkan tempat terjadinya pendinginan,
batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :
• Batuan tubir/batu beku dalam
Batuan tubir hanya terdiri dari kristal dan terbentuk jauh di dalam kulit bumi. Bongkahan

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 9


kristal yang besar terjadi karena proses pendinginan yang berjalan lambat. Contoh batuan
ini adalah granit.
• Batuan leleran/batu beku luar
Pembekuan batuan ini terjadi di luar kulit bumi sehingga penurunan temperatur terjadi
sangat cepat.
• Batuan korok/batu beku gang
Batuan korok merupakan batuan yang terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang.
Proses pendinginan berlangsung lebih cepat karena berada di dekat permukaan, sehingga
batuan ini dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, tetapi juga ada yang tidak
mengkristal, seperti bahan amorf. Contohnya, granit fosfir.
2. Batuan Sedimen
Pelapukan yang dialami oleh batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah lepas.
Bagian yang lepas akan mudah terbawa air, angin, atau es. Bagian ini lantas akan terendap
di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap tadi lama-kelamaan akan menumpuk dan
mengeras membentuk batuan sedimen. Pengerasan batuan ini disebut dengan ‘pembaruan’.
Jika ditinjau dari tempat terjadinya pengendapan, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, sebagai berikut :
• Batuan sedimen kontinental, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di
laut. Misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir.
• Batuan sedimen marine, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut.
Misalnya, endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
• Batuan sedimen lakustre, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di
danau. Misalnya, tanah liat danau.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis, yaitu :
• Batuan sedimen klastik, yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis
dari ukuran besar menjadi kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik.
Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale).
• Batuan sedimen kimiawi, yakni batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti
penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang
terjadi secara langsung adalah batuan sedimen kapur yang
dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur.
• Batuan sedimen organik, yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengendapannya
mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang yang

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 10


tertimbun di dasar laut seperti kerang, dan terumbu karang.
3. Batuan Metamorf
Batuan malihan adalah batuan hasil perubahan dari batuan asal (batuan beku dan batuan
endapan) akibat proses metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses yang dialami
batuan asal akibat dari adanya tekanan dan/atau temperatur yang meningkat.

PENGARUH TEKTONISME DALAM KEHIDUPAN


Tektonisme merupakan tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun
horizontal sehingga mengakibatkan perubahan lokasi lapisan batuan pada permukaan bumi.
Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga
tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu:
A. GERAK OROGENETIK
Gerak orogenetik/orogenesa adalah gerak yang menimbulkan lipatan, patahan, dan retakan
disebabkan oleh gerakan dari dalam bumi yang besar dan relatif cepat, meliputi daerah yang
sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
1.Lipatan (folds)
Lipatan adalah gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut dan berlipat. Kerutan atau
lipatan bumi inilah yang nantinya menjadi pegunungan. Bentuk lipatan terdiri dari:
a) Lipatan tegak (symmetrical fold)
Lipatan tegak adalah bentuk lipatan yang terjadi karena gaya tangensial yang bekerja pada
lapisan sedimen sebelah-menyebelah tidak begitu besar. Atau terjadi karena pengaruh
tenaga radial, yang kekuatannya sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.
b) Lipatan miring (asymmetrical fold)
Lipatan miring adalah bentuk lipatan yang gaya tangensialnya bekerja secara terus-
menerus. Atau terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih
kecil daripada tenaga tangensial.
c) Lipatan isoklin atau lipatan rebah (overturned fold) *
Lipatan isoklin atau lipatan rebah adalah suatu lipatan miring yang gaya tangensialnya
bekerja secara terus-menerus. Atau, terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah.
d)Lipatan disharmont
Lipatan disharmont adalah bentuk lipatan yang mengalami gaya tangensial pada suatu
batuan lunak dan batuan keras secara berganti-gantian.
e)Lipatan menutup (recumbent fold)

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 11


Terjadi karena hanya tenaga tangensial saja yang bekerja.
2. Patahan (fault)
Patahan adalah gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam waktu
cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Macam-macam patahan, antara lain:
a.Horst (tanah naik)
Horst ialah bagian kulit bumi yang terangkat secara vertikal oleh gaya endogen. Atau,
lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan-
lapisan tanah sekitarnya.
b.Graben (tanah turun)
Graben ialah bagian kulit bumi yang merosot secara vertikal oleh gaya endogen. Atau,
lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat patahan
sekitarnya.
3. Fleksur
Fleksur ialah bentuk patahan yang terjadi karena pergeseran vertikal dari peralihan lipatan
akibat peningkatan tenaga endogen.
4. Block Mountain
Block mountain terjadi akibat tenaga endogen yang membentuk retakan-retakan di suatu
daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadi
satu kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer.
5. Patahan transversal
Patahan transversal ialah patahan yang memotong tegak lurus arah lipatan.
6. Patahan jenjang
Patahan jenjang adalah patahan yang membagi kerak/kulit bumi pada bentuk bongkahan-
bongkahan.
7. Zone/wilayah patahan
Zone/wilayah patahan ialah gerak patahan yang terjadi secara meluas tidak pada suatu
tempat saja melainkan hampir mencapai beberapa wilayah yang membentuk jalur patahan.

B. GERAK EPIROGENETIK
Gerakan epirogenetik/epirogenesa ialah gerak yang dapat menyebabkan permukaan bumi
seolah-olah turun naik, disebabkan karena gerakan dari dalam bumi yang lambat,
berlangsung dalam waktu lama dan meliputi daerah luas.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 12


Gerak epirogenetik dibedakan menjadi 2, yaitu;
a) Gerak Epirogenetik Positif
Gerak epirogenetik positif adalah gerakan bumi turun dan seolah-olah permukaan air laut
naik. Contohnya, turunnya pulau-pulau di kawasan Indonesia bagian timur (Kepulauan
Maluku dan pulau-pulau Barat Daya sampai ke Pulau Banda).
b) Gerak Epirogenetik Negatif
Gerak epirogenetik negatif ialah gerakan permukaan bumi naik seolah-olah permukaan air
laut turun. Contohnya, naiknya Pulau Timor dan Pulau Buton.

C. PENGARUH POSITIF TEKTONISME


1) Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian,
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
2) Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah, serta
bahan bangunan yang lainnya.
3) Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
D. PENGARUH NEGATIF TEKTONISME
• Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai, yang
tidak baik dijadikan daerah pertanian
• Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman
karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan kerugian, baik materil
maupun korban jiwa.
• Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa
bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan
masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi penduduk setempat.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 13


BAB.3 PENUTUP

Kesimpulan

Litosfer adalah lapisan kerak bumi, berasal dari bahasa latin litho yang berarti batuan dan
sphaira yang berarti lingkungan atau bola.
mamfaat litosfer bagi kehidupan
a)pada bidang Industri: Industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri
bahan bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besib)
b) Unsur uranium dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai :
• Bahan bakar utama pada reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik yang sangat
besar.
• Girokompas dan alat pengontrol pada pesawat ruang angkasa
• Alat bantu untuk menentukan usia batuan dan lapisan tanah.
• Bahan pembuatan dioksida uranium yang berguna dalam foto rontgen

Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai salahsatu bagian dari
ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji danmembahas mengenai dinamikamanusia yang meliputi
kelahiran, kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk,kepadatan penduduk,
pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.seperti yang telah dijelaskan diatas.

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 14


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2002,


Statistik Indonesia
, Jakarta, Badan Pusat Statistik RepublikIndonesia.Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006,
Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarMata Pelajaran Geografi untuk SMA/MA
.Calon Ilmuwan, 1996,
Dunia Kita dalam Bahaya
, Jakarta, Tira Pustaka.Felicity Brooks, 2004,
Laut dan Samudra
, Bandung, Pakar Raya.Geographica, 1999, Singapura, Periplus.Hamparan Dunia Ilmu Time-
Life, 1996,
Bumi dan Permukaannya
, Jakarta, TiraPustaka. _______, 1996,
Evolusi Makhluk Hidup
, Jakarta, Tira Pustaka. _______, 1996,
Geologi dan Perubahan
, Jakarta, Tira Pustaka.
Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4
, 1986, Jakarta, Widyadara.Indonesian Heritage, 2002,
Manusia dan Lingkungan
, Jakarta, Gramedia. _______, 2002,
Tetumbuhan
, Jakarta, Gramedia.Kathryn Whyman, 2006,
Seri Life Skill Lingkungan Hidup, Logam dan Lingkungan
,Bandung, Pakar Raya.Kathy Mac Kinon, 1986,
Alam Asli Indonesia
, Jakarta, Gramedia.K.L. Tan dan A.S. Khaw, 1999,
Discovering Geography
, Singapura, Pearson Education Asia Pte Ltd.Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1981,
Dasar-DasarDemografi
, Jakarta, Universitas Indonesia.Moh. Soerjani, dkk, 1987,
Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan DalamPembangunan
, Jakarta, Universitas Indonesia.Philip Tien, 2001,
Geography Essentials 3
, Singapura, Pearson Education Pte Ltd.Pustaka Alam Life, 1980,
Ekologi
, Jakarta, Tira Pustaka.Sally Hewitt, dkk, 2006,
Menjelajahi dan Mempelajari Tumbuhan dan Satwa Liar
,Bandung, Pakar Raya.U.S. Cencus Bureau, 2004,
International Data Base
, Washington DC.Valentine Fam, 2001,
Interactive Geography 3
, Singapura, Pan Pacific Publication(s)Pte.Ltd.Widya Wiyata Pertama Anak-Anak, 1995,
Ekologi dan Lingkungan
, Jakarta, TiraPustaka.Yee Sze On (Ed), 2001,
Earth Our Home

[Senin, 05 Maret 2018] dinamika litosfer 15

Anda mungkin juga menyukai