Anda di halaman 1dari 5

MERANTAU

Babak 1

Prolog/Narasi:Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki yang menganjak dewasa. Dia adalah
seorang lelaki yang terkena dampak pergaulan bebas dan dia sangat sulit untuk diatur. Hingga suatu
hari dia di usir oleh ibunya karena sikapnya yang membuat ibunya kecewa.

Robby : (pulang dengan keadaan mabuk sambil mengetuk pintu)

Ibu : (dengan muka marah ibu pun membukakan pintu) “Dari mana aja kamu?”

Robby : (dengan ke adaan mabuk) “kepo lu bu udah, awas gua pengen tidur!”

Ibu : (menegur robby) “di tanya malah ngelawan, dasar anak enggak tau diri!”

Narasi : ketika robby terbangun dari tempat tidurnya dan menuju keruang tamu diapun terkejut
saat melihat koper yang berisi pakaian dan barang-barangnya.

Robby : (dengan perasaan terkejut) “bu, kenapa barang dan pakaian ku ada diluar?”

Ibu : (dengan muka yang marah) “kamu ibu usir dari rumah ini! ”

Robby : (dengan muka heran) “kenapa bu?”

Ibu : “ibu malu punya anak kayak kamu, tau nggak kamu itu sering di jadikan bahan omongan
tetangga gara-gara kamu itu sering kelayapan, udah pulangnya malam dan juga sulit diatur sama
ibu. Makannya, sekarang kamu ibu usir dari rumah ini!”

Robby : (dengan muka yang sedih) “tapi bu…”

Ibu :“enggak usah pakai tapi-tapi. Sekarang Cepat, kamu pergi dari rumah ini!!!” (sambil
berteriak)

Babak 2

Narasi :Robby pun pergi dari rumahnya dan robby berpikir untuk tinggal di rumah tantenya.
Sesampainya di sana tantenya pun mengizinkan robby untuk tinggal di rumah tantenya.

Robby : “Assalamu’alaikum” (sambil mengetuk pintu)

Tante : “Wa’alaikumsalam” (sambil membuka pintu) “ini siapa?”


Robby : “ini robby tan, ponakan tante”

Tante : “oh, ini robby?”

Robby : “iya ini robby emang tante kira aku apaan”

Tante : “kirain siapa. oh iya kamu ngapain kesini?” (tanya tante dengan herannya)

Robby : “aku diusir dari rumah tan…”

Tante : “kamu diusir?!”

Robby : “iya aku di usir dari rumah sama ibu”

Tante : “emangnya kenapa?”

Robby : “gara-gara aku bandel karna aku suka pulang malem”

Tante : “oh yaudah masuk istirahat dulu”

Babak 3

Narasi :Robby pun beristirahat di rumah tantenya dan keesokan harinya saat dia berjalan-jalan di
sekitar rumah tantenya dia pun melihat seseorang yang sedang latihan bela diri.

Robby : (dengan penasaran dia pun menghampiri seorang Bapak Pengajar itu) “sedang apa bapak
disini?”

Bapak Pengajar: “sedang latihan nak”

Robby : “latihan apa pak?”

Bapak Pengajar: “latihan bela diri pencak silat nak”

Robby : “saya boleh ikut latihan ini ngga pak?”

Bapak Pengajar: “boleh saja kenapa tidak”

Robby : “beneran pak?”

Bapak Pengajar: “beneran, kalo kamu mau latihan sekarang kamu harus pakai kaos putih sama
celana training”

Robby : “siap pak”

Narasi : Robby pun balik ke rumah tantenya untuk mengganti pakaiannya dan langsung pergi ke
Bapak Pengajar tadi
Robby : “Pak, saya sudah boleh mulai latihannya pak?”

Bapak Pengajar: “Ya boleh nak…”

Babak 4

Narasi : Kemudian robby mulai berlatih bela diri silat dengan Bapak Pengajar tadi. Sudah 5 bulan
robby belajar bela diri silat dengan Bapak Pengajar tersebut dan sekarang ia sudah mulai terlihat
mahir. Setelah ia 5 bulan dirumah tantenya ternyata adiknya rifkha selama ini mencari kakaknya
robby. Saat diperjalanan menuju rumah tantenya dia di ganggu oleh 2 preman.

Rifkha : “Aduh, nih kakak ngeselin banget sih. Aku udah nyari kerumah temen temennya tapi dia
gak ada. Giliran ke rumah tante dia malah ngelayap”

Preman1 : (mencegat rifkha) “neng, mau kemana neng?”

Rifkha : “apaan sih!”

Preman2 : (menarik tangan rifkha) “ayo lu ikut gua!”

Rifkha : “gak mau.. Tolong!! Tolong!!”

Narasi : kemudian preman 1 mengikat tangan rifkha dan preman2 menodong rifkha dengan pisau.
Kemudian dari kejauhan robby melihat seseorang yang di ganggu oleh preman seketika ia lari dan
menolongnya

Robby : (berlari menghampiri suara teriakan perempuan tersebut) “Apa apaan ini? Beraninya sama
perempuan. Lawan gua sini!”

Rifkha : (terkejut ketika mengetahui bahwa laki laki itu adalah kakaknya robby) “Kakak? Akhirnya
gua bisa ketemu sama lu kak. Kak tolongin gua kak…”

Robby : “Rifkha? Buruan lari! Tenang gua yang melawan preman jelek ini!”

Preman1 : “ Apa kata lu? Lu berani lawan gua? ”

Preman2 : “ Belom tau dia kalo kita ini siapa… Jangan macem macem lu sama kita!”

Robby : “Berani, siapa takut? Ayo maju sini lu”

Narasi : Robby pun melawan kedua preman tersebut demi keselamatan adiknya. Kemudian preman
itu terkalahkan oleh robby. Lalu adiknya langsung dibawa ke rumah tantenya.
Babak 5

Robby : “Lu gapapa kan?”

Rifkha : “Gak kok…”

Tante : “Robby, ini siapa?”

Rifkha : “eh tante, ini rifkha tante. Aku kesini mau jemput kakak.”

Robby :(memotong pembicaraan tante dengan rifkha) “Apa?! Lu kesini mau jemput gua? Buat apa?
Ibu kan udah ngusir gua. Jadi percuma kalo gua pulang.”

Rifkha : “tapi kak. Semenjak kakak pergi ibu ngerasa bersalah banget. Kata ibu dia nyesel udah
ngusir kakak dan seharusnya dia ngedidik kakak bukannya ngusir kakak.”

Tante : “Iya by, mendingan kamu pulang minta maaf sama ibu kamu karena sikap kamu yang
selama ini bikin ibu kamu kecewa.”

Robby : “Gak mau tan. Percuma aja kalo aku pulang ibu masih benci sama aku. Pasti aku akhirnya
dikucilkan juga sama ibu. Lebih baik aku disini aja rif. Udah lah kamu pulang aja, sampein ke ibu kalo
aku baik baik aja di rumah tante.”

Rifkha : “Tapi kak… ibu lagi sakit di rumah. Ibu butuh kakak dan Rif sekarang”

Robby :“iya iya aku pulang. Yaudah aku mau siap-siap dulu”

Rifkha : “Hah?! Beneran kak? Yaudah kalo gitu gua bantuin kemas-kemas baju-baju lu ya kak.”

Robby : “iya. Ayo buruan. Ibu butuh kita sekarang!”

Narasi : setelah mereka berkemas kemas, mereka langsung berpamitan dengan tantenya

Rifkha : “Tan, kami pamit ya tan.

Tante : “Ya Allah, yaudah hati-hati ya. Salam buat ibu kamu semoga cepat sembuh.”

Rifkha : “ iya tan. Yaudah aku sama kakak pamit ya tan.”

Robby : “tan, aku pamit ya tan. makasih banyak tan udah ngebolehin aku tinggal disini selama aku
diusir. Doain ibu ya tan semoga ibu cepat sembuh.”

Tante : “Iya nak, sama sama. Tenang nak tante pasti doain kok. Yaudah cepat kamu pulang kasihan
ibu kamu. Hati hati dijalan ya nak.”

Robby : “iya tan. Assalamualaikum”

Tante : “Waalaikumsalam”
Babak 6

Narasi : setelah mereka pamit, mereka langsung berangkat ke rumah. Di rumah, mereka berdua
langsung masuk kerumah dengan wajah cemas.

Robby : “bu, aku minta maaf ya bu kalo selama ini aku bikin ibu kecewa.”

Ibu : “Iya, ibu juga minta maaf ya. Gak seharusnya ibu ngusir kamu. Seharusnya ibu ngedidik
kamu bukan langsung ngusir kamu. Sekarang giliran ibu udah sakit, ibu baru nyesel”

Robby : “Iya bu, maafin semua kesalahan robby ya karena aku semua jadi begini ,aku minta maaf
dan gak akan bikin ibu kecewa dengan sikap aku yang dulu …”

Ibu :”iya nak, ibu juga” (sambil terbata-bata )

Narasi : sambil ibu berbicara keadaan ibu semakin parah dan kemudian rifkha berteriak

Rifkha : “Ibu!! Ibu!!”

Epilog : Mereka berdua berusaha membangun kan ibunya. Semakin lama dan semakin lama ibunya
semakin parah, hingga ibunya tiada. Mereka sedih, karena mereka belum sempat membahagiakan
ibunya. Robby sangat menyesal karena dia hanya bisa membuat ibunya kecewa.

Anda mungkin juga menyukai