Anda di halaman 1dari 8

Naskah Drama: Beauty & The Beast Scene 1 Pada Suatu malam di negeri nun jauh disana.

Seorang penyihir sedang berjalan di tengah hutan.. Penyihir langsung berjalan.) Malam itu sedang terjadi badai ringan.. Hujan dan suhu yang dingin saat itu sangatlah menusuk tubuh. Si Penyihir kedinginan.. Seketika itu juga, ia melihat sebuah Istana yang besar dan megah.. Ia berjalan menuju Istana tersebut, berharap ia akan disambut ramah dan hangat oleh para penghuni Istana.Dari pintu gerbang Istana, ia bisa melihat dan mendengar suara musik dan orang-orang bercengkeraman..

Kelihatannya didalam sedang ada Pesta, pikirnya.. Lalu ia mengetuk pintu Istana. (Pintu Istana membuka. Dibuka oleh sang Pangeran.) Pangeran : Siapa kau, nenek tua?? Ada urusan apa kau datang kemari?? Maaf nek, tapi kami tidak menerima sumbangan. Penyihir : Eh, jangan sembarangan kau anak muda! Dasar kau--- ehm, maksud nenek, semalaman nenek berkelana menyusuri hutan yang gelap itu. Nenek kedinginan dan kelaparan. Bersediakah kau menolong nenek yang tak berdaya ini? Pangeran : Cuih, dasar gembel! Bau! Miskin! Jelek! Kere! Apalagi ya? Ya, pokoknya kamu tuh gembel! Aku tak sudi menolong kamu!? Kaya gak ada kerjaan lain aja. Pergi sana! Melihatmu saja sudah cukup membuatku ingin muntah (Si Pangeran menendang si Penyihir. Penyihir Murka) Penyihir : Awas kau Pangeran. Disini aku bersumpah. Aku akan mengutukmu, wahai pangeran. Kau, pangeran, akan menjadi makhluk terjelek & terseram di muka bumi ini. Disini ada Mawar Gaib. Jika kau belum menemukan cinta sejati, Wanita yang benar-benar mencintaimu, sebelum semua kelopak Mawar tersebut habis gugur, maka kalian semua akan tetap seperti ini selamanya!!! Selamanya! Hahahahahahaaa!!!

Scene 2

--- Beberapa tahun kemudian --Di sebuah desa yang terletak tak jauh dari Istana tersebut, tinggallah seorang gadis cantik bernama Belle, yang tinggal bersama Ayahnya, Maurice dan dua orang kakaknya yang bernama margareth dan betty.. Di Desa itu juga tinggal seorang pemuda tampan, namun bengis dan licik, bernama Gaston. Gaston ingin meminang Belle sejak dulu, namun Belle selalu menolak.

Di suatu sore, Ayah Belle bersiap-siap berangkat menuju ke dermaga, katanya kapalnya telah tiba. Belle : Ayah, ini, jangan lupa bekalnya.

Maurice : Oh, ya, tentu. Terima kasih anakku. Yap, kukira ini saat yang tepat untuk berangkat. Oh iya anak-anakku, adakah yang ingin kalian titipkan padaku pada saat aku pulang nanti? Kemungkinan aku akan berkemah di tengah hutan nanti... Margareth : Iya yah, aku mau titip tas mahal merek channel, BB, dan kalung mas.

Betty : Aku juga yah, handphone terbarunya, dan juga aku mau pakaian mahal dari butik ya yah. Maurice : Baiklah anak-anakku, dan kau Belle, apa yang ingin ayah bawakan nanti pada saat ayah pulang nanti? Belle hanya itu. : Tidak usah yah, aku hanya ingin ayah dapat pulang kembali dengan selamat,

Maurice : Ayolah Belle, kakak-kakakmu saja sudah memesan semua barang-barang mahal pada ayah, masa kau tidak ayah belikan sendiri. Ayah tidak akan keberatan, sebutkan apa saja yang kau mau. Belle : Baiklah ayah, jika itu yang kau harapkan, kalau begitu aku hanya ingin setangkai bunga mawar saja. Margareth : Hanya itu, tidakkah kau ingin barang yang lebih mahal lagi? Hanya setangkai bunga mawar? Ayah, lebih baik jatahnya, untukku saja lagi. Maurice : Kau ini serakah sekali sih Margareth, kaalu begitu baiklah Belle, aku akan membawakannya untukmu. Kalu begitu, ayah pergi dulu ya anak-anak. Semua : Iya, hati-hati di jalan ya yah!

Scene 3 --- Malamnya --Ternyata barang-barang yang dimuat di kapal tersebut bermasalah. (Biaya untuk mengurus masalah itu menguras seluruh pendapatannya.) Dalam keadaan bangkrut, sang ayah bermaksud kembali pulang ke rumah, namun kemudian ia tersesat dalam badai salju. Sekonyong-konyong, dia melihat sebuah kastil yang mentereng di kejauhan. Pada pagi harinya, bukannya salju yang dia lihat, melainkan sebuah taman yang sangat luas. Ya! Dia lalu memetik setangkai bunga mawar untuk Beauty. Tiba-tiba, sesosok makhluk yang menyeramkan muncul di seberang taman, dengan menampakkan deretan giginya yang tajam. Rupanya taman itu merupakan satu-satunya harta berharga yang makhluk itu miliki dan cintai!

Beast : Hai sedang apa kau disini (dengan nada marah), apa yang kau lakukan? Cepat pergi kau dari sini, kalu tidak, aku akan membunuhmu. Maurice : Tidak, jangan! Jangan bunuh aku, aku melakukan ini semua karena ini merupakan permintaan anakku, aku adalah seorang orang tua tunggal, istriku telah meninggal, dan usahaku bangkrut maka, tolonglah aku, hanya ini yang bisa aku berikan pada anakku, karena ia minta di petikkan setangkai bunga mawar. Beast : Baiklah, jika demikian, aku ampuni kau, tetapi kau harus tinggal di kastilku, karena kau telah berbuat lancang. Maurice bunuh aku. : Kalau memang itu yang kau mau, aku akan ikut dengan mu, tapi tolong jangan

Malam itu, seseorang menggedor-gedor pintu rumah Belle. Gaston Belle Gaston : Belle! Belle! Cepat Bangun! : Ugh, siapa itu? : Ini aku, Gaston. Cepat keluar, aku punya berita penting.

(Belle Membuka Pintu) Belle Gaston Belle : Ada apa Gaston? : Ayahmu, Belle! Ayahmu! Ayahmu ditangkap oleh si monster kastil. : Hah!? Siapa yang memberitahumu?

Gaston : Seorang bocah saat itu sedang berkelana di tengah hutan. Ia bilang ayahmu pergi ke dalam kastil itu untuk mencari tempat berteduh. Ia masuk, tetapi ia tidak keluar. Belle : APA??? Kalau itu benar, maka kita harus menolongnya, Gaston! Siapkan kudamu. Kita berdua akan pergi menolong ayahku.

Gaston : Ehm, Belle, kau tahu aku pasti bersedia untuk menolong ayahmu, namun aku ada sedikit urusan penting. Aku ada keperluan. Ah, ya!keluargaku akan berkunjung. Kalau aku tidak ada di rumah, kau tahu sendiri kan paman ku akan marah. Jadi, ya, selamat tinggal dan semoga beruntung! (Gaston lari kabur.) Belle : Huh! Dasar lelaki pengecut! Oh, lebih baik aku pergi sekarang.

(Belle berangkat menuju hutan.) Setelah sesampainya di hutan, ia melihat, ada sebuah kerajaan besar, oh, mungkin itu kastilnya. Belle pun datang ke tempat itu. Beast Belle Beast : Apa yang sedang kau lakukan disini? : Beast, aaaaku sedang berjalan-jalan. Oh tuhan, dimana aku sekarang. : Kau tak boleh ada disini. Sekarang kau harus---

Sebelum Beast bisa selesai bicara, Mawar dibelakangnya bercahaya. Diiringi cahaya itu, 1 kelopaknya gugur. Menyisakan 2 kelopak lagi. Beast : Oh, tidak. Aku kehilangan waktu. (Beast berjalan mendekati mawar tersebut) Belle : Beritahu aku, sebenarnya apa itu?

Beast : Mawar ini menentukan nasibku. Jika aku belum menemukan cinta sejati sampai waktunya kelopak terakhir gugur, aku akan tetap seperti ini selamanya. Nah, sekarang kau harus pergi dari kamar ini. Pergi mencuci piring atau mengepel atau apalah--Belle : Mana dulu ayahku? Aku tahu kau kan yang menculik ayahku. Cepat kembalikan ayahku sekarang. Beast : Baiklah, tapi dengan syarat, kau harus tinggal denganku di dalam kastil selamanya, dan menikah denganku hanya itu, jika kau mau ayahmu ku kembalikan. Bagaimana? Belle : Aku mau untuk tinggal di kastil ini bersamamu, tetapi, maaf aku tidak bisa menikah denganmu. Beast. Beast Belle : Baiklah kalau begitu, tinggallah bersamaku di kastil ini selamanya. Ok? : Okelah kalau begitu

(akhirnya ayahnya Belle di lepaskan, namun Belle- lah sebagai jaminannya.)

Scean 4 Kehidupan di dalam kastil. menyediakan kamar khusus lengkap dengan pakaian dan sebuah perpustakaan. Lama kelamaan beauty merasa nyaman dengan suasana di dalam kastil. Dia mengakui (setelah dipaksa) bahwa secara fisik, makhluk buruk rupa itu memang menyeramkan. Tetapi kala dia memikirkan kebaikannya, rupa buruk tersebut memudar.apa saja yang ia inginkan selalu tersedia. Gloria : Belle, kau mau makan apa untuk malam ini? Semua akan aku sediakan, Beast sudah menunggumu di bawah untuk makan bersama. Oh, makanlah sana! Aku yakin, ia pasti sangat senang bisa makan bersama denganmu. Belle : Baiklah, aku akan segera turun Gloria, tadi apa yang kau bilang? benarkah itu? Beast ingin makan bersamaku? Kalu begitu, aku akan turun sekarang juga, ayolah Gloria Belle dan Gloria pun, menuju ke bawah, di sana sudah ada Beast yang menunngu dengan setianya sedari tadi. Belle : Oh beast, mengapa kau menungguku? Jika kau sudah lapar, makanlah duluan, apa kau tak lapar menungguku sedari tadi? Beast Belle : Tidak, aku sengaja ingin makan malam bersamamu, apa kau suka? : Tentu

Kemudian mereka makan malam bersama malam itu, sehabis itu, mereka duduk-duduk di atas kastil sambil memandangi pemandangan dari atas. Beast : Apa kau suka tinggal di kastil ini?

Belle : Ya aku sangat menyukainya, tetapi sebagai manapun, aku menyukai kastil ini, aku tidak merasakan bahagia tanpa ayah, dan kakak-kakakku di sampingku. Beast : Jika itu yang kau mau, pergilah, aku yakin kau akan merasa lebih baik tentunya, lagi pula aku tidak berhak mengurungmu terus di sini Belle Beast : Jadi maksudmu aku bebas? Baik sekali kau ini : Ya, tapi aku harap kau dapat kembali ke sini lagi Belle

Belle : Mungkin, pasti. Ya aku pasti akan kembali, jangan menghawatirkanku. Tapi bagaimana caranya aku bisa ke sini lagi? Aku mungkin akan lupa dengan letak kastil ini karena terlalu terpencil sekali Beast : Jangan khwatir, ini (sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya) ada cincin, cincin ini membantumu agar kau bisa kembali ke sini lagi, jangan hilangkan cincin ini Belle, karena hanya ini yang dapat membuatmu kembali. Dan aku mohon kembalilah kesini lagi karena aku akan sangat merindukanmu tentunya Akhirnya, cincin itu di berikan Beast pada Belle, dan Belle pun berjanji akan pulang kembali ke kastil itu.

Namun, tepat pada saat Belle akan meninggalkan Beast, tiba-tiba Gaston dating tanpa ada yang tahu siapa yang memberi tahunya.dan tiba-tiba Gaston seperti akan menyerang Beast, namun urung ia menyerang, ia sudah di buat takut dengan wajah Beast.

Beast Belle Beast ke sini?

: Hah!? Siapa itu? : Gaston!! : Siapa itu Gaston? Oh, jangan bilang jika dia itu kekasihmu, apa maunya datang

Belle : Percayalah Beast, dia bukan siapa-siapaku, dan aku tidak tahu apa maksudnya datang ke sini Gaston : Belle, kemarilah sedang apa kau disana bersama makhluk jelek nan menjijikkan itu, kemarilah nanti kau bisa di makan olehnya Di sana Beast terlihat sangat marah, rupanya ucapan Gaston tadi membuatnya tersinggung, urung ia ingin memukul wajah Gaston, Belle menghentikannya. Beast : Dasar manusia biadab! Tak bisakah kalian meninggalkanku sendiri. Huh, dia pasti datang untuk menolongmu. Pergilah, aku tidak mau terjadi keributan sekecil pun di kastilku ini (Beast pergi meninggalkan kamar, lalu Belle pun pulang di antar Gaston)

Scene 5 Tepat sebelum Belle ikut meninggalkan kastil, Mawar itu bercahaya lagi, dan 1 kelopak gugur lagi, meninggalkan 1 kelopak terakhir. Setelah kembali ke rumah ayahnya, Belle sering melamun memikirkan si makhluk buruk rupa. Dia heran akan perasaannya sendiri yang merindukan makhluk itu. Ada apa ini? Belle bukanlah jenis orang yang suka mengharapkan apa-apa yang tidak dimilikinya. Setelah bermimpi bahwa makhluk buruk rupa itu sedang dalam keadaan sekarat, Belle baru menyadari bahwa sebenarnya dia memang mencinta imakhluk itu, walaupun hanya sebatas teman. Dia bergegas kembali ke kastil tadi.... namun,ternyata, kakaknya Margareth, sedari Belle pulang terus melihat ke arah cincin yang Belle pakai, edan terus mengajukan sejumlah pertanyaan tentang Belle mendaatkan cincin itu. Karena kesal oleh ulah Belle yang tidak mau memberi tahu dari mana asal cincin itu, akhirnya Margareth yang tamak, bermaksud untuk mencuri cincin itu dari tangan Belle, namun urung ia menjalankan niatnya datanglah Betty yang melihat perbuatan Margareth. Betty : Hei!! Sedang apa kau Margareth? Apa yang akan kau lakukan? Cincin, kau ingin mencuri cincin itu ya? Margareth : Kalau iya, memangnya kenapa? Lagi pula ini kan punya adikku, jadi bolehkan aku meminjamnya sebentar Betty : Ah!! Meminjam? Aku tidak mendengar kata bahwa kau mau meminjamnya, jujur saja padaku, aku tidak akan bilang ke Belle mengenai ini, tapi dengan syarat aku yang akan memakainya duluan, bagaimana? Margareth : Enak saja! Aku yang mencuri, kau yang memakai, tidak! Aku tidak akan menyerahkannya kepadamu Betty : Baiklah, tidak apa-apa kalu begitu

Betty pun berlalu di sertai senyum dendam pada Margareth. Sebelum Belle akan kembali ke kastil tersebut, ia sibuk mencari cincin yang di Beast berikan padanya, ia sadar bahwa ia bisa kembali jika dia memakai cincin itu. Namun sekarang, cincin itu hilang. Belle : Kemana ya cincinku, oh, celakanya aku kenapa bisa hilang begini? Jika cincin itu tidak aku temukan aku tidak akan bisa bertemu dan melihat Beast lagi Betty : Sedang cari apa kau Belle?

Belle : Eh, kakak, aku sedang mencari cincinku itu, kakak lihat tidak? Aku sedang sangat membutuhkannya kak, tolonglah kak Betty : Oh! Cincin itu, iya aku lihat, asal kau tahu saja, cincinmu telah di curi ole si Margareth itu Belle : Benarkah? Kalau begitu aku harus mencari Margareth sekarang juga, kakak tahu dia di mana? Betty : Iya, aku tahu, mari ikut dengan ku

Akhirnya Betty mengantarkan Belle ke tempat Margareth pada saat itu, sedangkan di sana margareth sedang melihat-lihat cincin itu dengan bahagianya. Betty : Hai Margareth, kembalikan cincinnya si Belle, heh! Itu bukan milikmu ya! Kembalikan cepat Belle : Kak, aku sangat membutuhkan cincin itu sekarang juga, maka kembalikanlah

Margareth : Ini! Aku tidak mencuri Belle, aku hanya melihatnya sebentar saja kok!, jangan kau dengarkan omongan si Betty itu, justru dia yang menghasutku untuk menjualnya Betty : Sudahlah maling, mengaku saja! Jangan bawa-bawa nama orang ya, kalau salah ngaku saja Belle : Sudahlah kak, aku mohon seklarang ini aku sangat membutuhkannya, jadi bolehkah aku memintanya kembali? Lalu Margareth pun mengembalikan cincin itu, dengan perasaan malu bercampur kesal. Setibanya di kastil, Belle langsung masuk ke dalam sambil berlari. dimana si makhluk buruk rupa memang tengah sekarat, dikarenakan rasa rindunya kepada Belle. Belle : Kenapa ini bisa terjadi? Ada apa denganmu? (sambil menangis Belle mengatakannya) Beast : Hei, jangan kau menangis. Kau terlihat buruk bila kau sedih. Aku hanya rindu pada mu. (Beast terjatuh) Belle : Oh tidak, kau tak boleh mati. Siapa yang akan menjagaku.

(Lalu Belle menangis) Bersamaan dengan saat itu, kelopak mawar terakhir jatuh. Kemudian sesuatu yang ajaib terjadi. Luka Beast mulai memudar. Cahaya berpendar dari tubuhnya. Sedikit demi sedikit tubuhnya mulai berubah. Beast telah berubah. Kutukan itu telah lenyap. Ia telah menemukan cinta sejatinya. Kemudian, si Pangeran telah terbangun. Istana itu kembali hidup.kemudian datanglah si penyihir itu. Penyihir : Hai pangeran, sekarang kau sudah berubah, dan kau berhasil mengubah sikap sombong mu,selain itu, sekarang kau telah menemukan cinta sejatimu dengan seorang Gadis cantik berhati emas Pangeran : Terima kasih nek, aku sangan berterima kasih, berkat kutukanmu aku dapat mengubah segalanya menjadi lebih baik sekarang Belle dan pangeran pun,kemudian menikah dan hidup berbahagia selamanya, dengan tetap berwajah rupawan.

Anda mungkin juga menyukai