HUKUM HAMMURABI
Tahun : 2500 – 1000 SM
Isi / Ket :
Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kelaliman Raja
Namrud yang memaksakan harus menyembah patung (berhala). Nabi
Musa, memerdekakan bangsa Yahudi dari perbudakan Raja
Fir’aun(Mesir) agar terbebas dari kewenangan-wenangan raja yang
merasa dirinya sebagai Tuhan.
Terdapat pada masyarakat Babylonia yang menetapan
ketentuan-ketentuan hukum yang menjamin keadilan bagi warganya.
2. CORPUS LURIS
Tahun : 527 – 322 SM
Isi / Ket :
Kaisar Romawi pada masa Flavius Anacius Justinianus
menciptakan peraturan hukum modern yang terkodifikasi
yang Corpus Luris sebagai jaminan atas keadilan dan hak asasi
manusia.
Pada masa kebangkitan Romawi telah lahir filsuf terkenal
dengan visi tentang hak asasi, seperti : Socrates dan Plato yang
banyak dikenal sebagai peletak dasar diakuinya hak-hak asasi
manusia, serta Aristoteles yang mengajarkan tentang pemerintahan
berdasarkan kemauan dan cita-cita mayoritas warga.
3. PIAGAM MADINAH
Tahun : 622 M
Isi / Ket :
Piagam Madinah merupakan konstitusi progresif-revolusioner
yang mengatur relasi sosial, kepemilikan, dan komitmen persatuan
untuk membela Madinah dari segala agresi dunia luar yang
mengganggu stabilitas Madinah dan merongrong warganya.
Isi piagam Madinah cukup panjang, seperti ditulis oleh Ahmad
bin Hanbal dalam Musnad. Beberapa poin penting piagam tersebut
penulis kutip dari buku Fiqh Sirah karya Al-Buthi.
Isi dari piagam Madinah ini terdiri dari 14 butir yang isinya di
antaranya:
o Pertama, kaum Muslimin dari kalangan Quraisy dan Yatsrib
(Madinah), juga siapa pun yang mengikuti dan berjihad
bersama mereka, adalah satu umat.
o Kedua, semua muslim, meskipun berbeda suku, sama-sama
harus membayar ‘aql (sejumlah uang tebusan yang harus
dibayarkan karena yang bersangkutan melakukan pembunuhan
atau melukai orang lain) dan menebus para tawanan mereka
dengan cara yang makruf dan adil di antara kalangan orang-
orang mukmin.
o Ketiga, sesungguhnya orang-orang mukmin tidak
meninggalkan (mengabaikan) seseorang yang menanggung
utang di antara mereka untuk memberinya uang tebusan
atau aql.
o Keempat, sesungguhnya orang-orang mukmin yang bertakwa
harus melawan orang-orang yang melampaui batas atau
melakukan kejahatan besar berupa kezaliman, dosa,
permusuhan, atau kerusakan di antara kaum Mukminin sendiri,
walaupun ia adalah anak salah seorang di antara mereka.
o Kelima, seorang mukmin tidak boleh membunuh mukmin yang
lain demi membela orang kafir. Seorang mukmin juga tidak
boleh membantu orang kafir untuk menyerang sesama mukmin.
o Keenam, sesungguhnya kata damai bagi kaum Mukminin
adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh berdamai tanpa orang
mukmin yang lain, dalam berperang di jalan Allah, kecuali jika
dilakukan atas kesetaraan dan keadilan antara mereka
o Ketujuh, dzimmah Allah adalah satu. Dia melindungi mukmin
yang lemah. Orang mukmin adalah wali bagi mukmin yang
lainnya di hadapan seluruh umat manusia.
o Kedelapan, seorang mukmin yang telah mengikrarkan piagam
ini, juga beriman kepada Allah dan hari Akhir, tidak dihalalkan
membantu atau melindungi seorang pendosa. Siapa saja yang
membantu atau melindungi seorang pendosa, pada hari kiamat
ia dilaknat dan dimurkai Allah. Tidak ada tebusan yang dapat
membebaskannya dari laknat dan murka-Nya.
o Kesembilan, orang-orang Yahudi harus mengeluarkan belanja
bersama orang-orang mukmin selama mereka masih dalam
kondisi perang
o Kedua belas, jika di antara orang-orang yang mengakui
perjanjian ini terjadi perselisihan yang dikhawatirkan
menimbulkan kerusakan, perkara itu dikembalikan kepada
Allah dan Muhammad Rasulullah.
o Ketiga belas, siapa pun yang tinggal di dalam kota Madinah ini,
keselamatannya tetap terjamin, kecuali yang berbuat kezaliman
dan melakukan kejahatan.
o Keempat belas, sesungguhnya Allah melindungi apa yang
tercantum di dalam Piagam ini. Sesungguhnya Allah
melindungi siapa pun yang berbuat kebaikan dan bertakwa.