Anda di halaman 1dari 2

PETA KONSEP

GAGASAN PRESIDEN
SOEKARNO

TAHUN 1960

Kekutan dunia

NEFO OLDEFO

(Newly Emerging Forces) (Old Establishrd Forces)

Anti-kolianialisme &
Anti=kapitalisme Koloanialisme

Negara asia afrika barat

Yugoslavia Amerika
Indonesia serikat

Pakistan Uni soviet

India Perancis

Inggris

RANGKUMAN
Pengertian OLDEFO dan NEFO
Oldefo dan nefo merupakan gagasan Presiden Soekarno pada 1960-an tentang dua macam
kekuatan di dunia. Soekarno menggagas istilah itu ketika menghadiri Konferensi Negara-
Negara Gerakan Non-Blok di Belgrad, Serbia, pada September 1961. OLDEFO adalah
singkatan dari Old Established Forces, yang merupakan kekuatan negara lama yang mapan
menurut Soekarno. Sedangkan NEFO adalah singkatan dari Newly Emerging Forces, yang
merupakan kekuatan negara yang baru muncul.
Perbedaan OLDEFO dan NEFO
OLDEFO merupakan sekumpulan negara kapitalis yang condong terhadap praktik
kolonialisme. OLDEFO adalah negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Uni Soviet,
Inggris, Perancis, dan beberapa negara Barat lainnya. Sedangkan NEFO adalah kelompok
negara yang memiliki pandangan dan prinsip anti-kapitalisme dan anti-kolonialisme.
Beberapa negara NEFO adalah Indonesia, India, Pakistan, Yugoslavia, dan beberapa negara
di Asia dan Afrika. Selain itu, kekuatan ekonomi, keamanan, dan politik juga menjadi standar
perbedaan keduanya.

Sejarah munculnya OLDEFO dan NEFO


Pada 1950-an hingga 1960-an, dunia sedang mengalami Perang Dingin antara Blok Barat dan
Blok Timur. Konflik tersebut semakin memanas hingga membuat sejumlah pemimpin
terkemuka dunia merasa perlu mendeklarasikan kubu baru. Beberapa pemimpin dunia, seperti
Presiden Soekarno, Josip Broz Tito (Presiden Yogoslavia), Gamal Abdul Naser (Presiden
Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), dan Kwame Nkrumah (Perdana
Menteri Ghana) sepakat membentuk Gerakan Non-Blok (GNB). Konferensi GNB kemudian
digelar di Belgrad, Serbia, pada September 1961, yang dihadiri oleh 25 negara (11 negara
Asia, 11 negara Afrika, Yugoslavia, Kuba, dan Siprus). Konferensi ini menetapkan garis
besar pendirian sebuah gerakan untuk melawan kolonialisme, imperialisme, dan neo-
kolonialisme. Gerakan ini kemudian populer di seantero dunia. Akan tetapi, Bung Karno
merasa bahwa gerakan itu belum cukup kuat untuk melawan kolonialime dan imperialisme.
Gerakan Non-Blok Bung Karno, yang mendapat kesempatan untuk berpidato, melontarkan
konsep NEFOS dan OLDEFOS. Bersama dengan NEFOS, Bung Karno ingin menciptakan
suatu dunia baru tanpa penjajahan dan penindasan.
Dampak OLDEFO dan NEFO
Setelah Soekarno berpidato di Konferensi Gerakan Non-Blok, Indonesia condong dibawa ke
arah Blok Timur. Salah satu buktinya adalah ketika Soekarno menilai bahwa Malaysia
mendapat kemerdekaan dari Inggris dan menganggap itu sebagai bentuk kolonialisme yang
baru atau neo-kolonialisme. Selain itu, adanya Games of the New Emerging Forces
(GANEFO) atau sebuah pesta olahraga gagasan Soekarno untuk menandingi
Olimpiade.GANEFO merupakan salah satu bentuk dampak dari munculnya OLDEFO dan
NEFO.

Anda mungkin juga menyukai