Anda di halaman 1dari 10

3.

Hukum Coulomb
Dua muatan yang sejenis yang didekatkan akan tolak menolak, namun seberapa
besar gaya tolak menolak tersebut?
Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles
Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca puntir
yang mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada percobaan
gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil
bermuatan. Hasil eksperimen Coulomb tersebut kemudian dinyatakan sebagai hukum
Coulomb dan dirumuskan sebagai berikut.
𝑞1 𝑞2 1
𝐹=𝑘 𝑘=
𝑟2 4𝜋Ɛ0
Keterangan: Keterangan:
F : gaya Coulomb (N) Ɛ0 : permisivitas ruang hampa yang
q1 dan q2 : muatan (C) besarnya 8,854.10-12 C2/N.m2

Dasar Listrik dan Elektronika 7


r : jarak (m)
k : konstanta yang besarnya
9.109 N.m2/C2

Jika terdapat dua muatan yang sejenis maka gaya bekerja bersifat tolak-menolak.
Sedangkan jika kedua muatan tidak sejenis (berlawanan jenis) maka gaya yang bekerja
akan bersifat tarik-menarik. Perhatikan kedua gambar di bawah untuk lebih jelasnya.

Sumber: BSE Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1, 2014


Gambar 1.5. Tolak-menolak dan Tarik Menarik Muatan
Hukum Coulomb mempunyai kesamaan dengan hukum gravitasi Newton.
Persamaannya terletak pada perbandingan kuadrat yang terbalik dalam hukum gravitasi
Newton. Perbedaannya adalah gaya gravitasi selalu tarik-menarik, sedangkan gaya listrik
dapat bersifat tarik-menarik maupun tolak-menolak.

Contoh Soal
Dua buah muatan titik masing-masing bermuatan +4 μC dan -6 μC terpisah 12 cm satu
sama lain. Tentukan besar gaya tarik-menarik kedua muatan tersebut!
Penyelesaian:
 Diketahui:
q1= +4 μC
q2= -6 μC
r = 12 cm
 Ditanyakan:
F = ... ?
 Jawaban:
𝑞1 𝑞2
𝐹=𝑘 2
𝑟
4.10−6 . 6.10−6
𝐹 = 9. 109
(12.10−2 )2

9
24.10−12
𝐹 = 9. 10
12.10−4
𝐹 = 9. 109 . 2.10−8
𝐹 = 180 N

Dasar Listrik dan Elektronika 8


4. Medan Listrik
Suatu muatan selalu menghasilkan gaya ke segala arah dalam ruangan. Ruang yang
masih mendapat pengaruh sistem muatan disebut medan listrik.
Medan listrik di sekitar muatan listrik dapat digambarkan dengan garisgaris yang
menunjukkan arah medan listrik pada setiap titik. Garis medan listrik disebut juga sebagai
garis gaya listrik, karena garis tersebut menunjukkan arah gaya pada suatu muatan. Pada
setiap titik di sekitar muatan positif, medan listrik mengarah secara radial menjauhi
muatan. Sebaliknya, pada muatan negatif arah medan listrik menuju muatan.

Sumber: BSE Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1, 2014


Gambar 1.6. Garis Gaya Listrik di Sekitar Muatan
Terdapat hubungan antara kerapatan garis dengan kuat medan listrik, dimana
semakin rapat garis-garis gaya berarti kuat medannya semakin besar. Perhatikan ilustrasi
garis gaya listrik pada Gambar 1.7.

Sumber: Dudi Indrajit, 2009


Gambar 1.7. Garis Gaya Listrik yang Diakibatkan Dua Muatan
Setelah mempelajari mengenai muatan listrik, selanjutnya apakah yang dimaksud arus
listrik?
Arus listrik adalah aliran muatan listrik setiap satuan waktu tertentu. Dalam suatu
penghantar, muatan yang mengalir adalah elektron-elektron yang bebas bergerak. Proses
aliran arus listrik mirip dengan aliran panas dari suatu benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
lebih rendah. Aliran panas akan berhenti setelah kedua suhu benda tersebut sama. Begitu

Dasar Listrik dan Elektronika 9


pula dalam aliran listrik, jika kedua titik telah memiliki tegangan sama, aliran muatan akan
berhenti. Beda potensial inilah yang menyebabkan muatan listrik mengalir (terjadi arus
listrik).
Arah pergerakan elektron berlawanan dengan arah arus listrik, perhatikan Gambar 1.
Dalam sebuah penghantar, sebenarnya yang membawa muatan listrik adalah elektron. Walau
demikian telah disepakati bahwa arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron.
Muatan listrik hanya akan mengalir dalam rangkaian tertutup, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.

Sumber: Dudi Indrajit, 2009


Gambar 1.8. Arah Arus Listrik (I) dan Arah Arus Elektron (e)

Sumber: Dudi Indrajit, 2009


Gambar 1.9. Rangkaian Tertutup
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam
suatu penghantar setiap satuan waktu. Secara matematis, ditulisan sebagai berikut.
𝑞
𝐼=
𝑡
Keterangan:
I : kuat arus (A)
q : muatan (C)
t : waktu (s)

Contoh Soal
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebesar 60 Coulomb selama 2 menit.
Tentukan besar kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut!
Penyelesaian:
 Diketahui:
q = 60 C
t = 2 menit = 120 detik

Dasar Listrik dan Elektronika 10


 Ditanyakan:
I = ... ?
 Jawaban:
𝑞
𝐼=
𝑡
60
𝐼=
120
𝐼 = 0,5 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

Arus listrik yang mengalir di dalam suatu bahan listrik dapat menimbulkan suatu usaha
atau energi sebagai berikut.
a. menimbulkan energi panas
b. menimbulkan energi magnet
c. menimbulkan energi cahaya, dan
d. menimbulkan reaksi kimia.
Ada dua jenis arus listrik, yaitu arus searah (direct current) dan arus bolak- balik
(alternating current). Arus searah mengalir dalam satu arah. Arus searah meruakan arus
listrik yang dihasilkan oleh batere kering dan batere akumulator.
Arus bolak-balik selalu berbalik arah pada setiap interval tertentu. Arus bolak-balik
merupakan jenis arus yang banyak digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik baik
untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan komersial dan industri.
B. ENERGI POTENSIAL LISTRIK DAN POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik lazim juga disebut sebagai tegangan listrik. Akan mudah
menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai dua tabung yang
dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka
permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam
pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung
tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air
yang melalui pipa.

Dasar Listrik dan Elektronika 11


Sumber: BSE Dasar dan Pengukuran Listrik Semester 1, 2014
Gambar 1.10. Analogi Potensial Listrik Menggunakan Air
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya
tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam
hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya
perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air
dalam pipa. Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar.
Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial
(dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial
akan semakin besar pula arus yang mengalir.
Setelah memahami analogi mengenai potensial listrik yang dipaparkan di atas,
selanjutnya kita akan mempelajari secara teoritis mengenai energi potensial listrik, potensial
listrik, dan hubungan usaha dan beda potensial listrik.
1. Energi Potensial Listrik

Sumber: Dudi Indrajit, 2009


Gambar 1.11. Interaksi Antara Muatan q1 dan q2
Perhatikan Gambar 1.11. Sebuah muatan uji q1 didekatkan dengan muatan q2.
Akibatnya, terjadi interaksi antara muatan q1 dan q2 berupa gaya coulomb yang arahya
tolak-menolak. Untuk berpindah dari posisi r1 ke posisi r2, muatan q1 harus melakukan

Dasar Listrik dan Elektronika 12


usaha. Besarnya usaha yang harus dilakukan adalah sebanding dengan besarnya gaya
coulomb dan perpindahannya.
∆𝑊 = −𝐹∆𝑇
Tanda negatif menunjukkan usaha melawan gaya coulomb. Jika usaha yang dilakukan q1
melalui perpindahan yang sangat kecil maka usaha q1 dapat diperoleh dengan cara:
1 1
𝑊12 = 𝑘. 𝑞1 . 𝑞2 [ − ]
𝑟2 𝑟1
Sesuai dengan definisinya, usaha adalah proses transfer energi atau besarnya perubahan
energi atau secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
𝑊 = ∆𝐸𝑝 = 𝐸𝑝2 − 𝐸𝑝1
Maka dapat disimpulkan bahwa persamaan energi potensial di suatu titik adalah
𝑘. 𝑞1 . 𝑞2
𝐸𝑝 =
𝑟
Keterangan:
W : usaha listrik (joule)
F : gaya coulomb (N)
k : konstanta coulomb = 9.109 Nm/C2
q1 : muatan uji (C)
q2 : muatan sumber (C)
r : jarak antara q1 dan q2 (m)
2. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah besarnya energi potensial listrik per satuan muatan.
Perhatikan Gambar 1.11. pada Gambar 1.11 besar potensial listrik yang dimiliki oleh q1
adalah sebagai berikut.
𝐸𝑝1 𝑞1 . 𝑞2 𝑘. 𝑞2
𝑉= =𝑘 =
𝑞1 𝑞1 . 𝑟1 𝑟1
Secara umum, persamaan potensial listri di suatu titik yang berjarak r dari muatan sumber
Q adalah:
𝑞𝑛
𝑉𝑝 = ∑ 𝑉𝑛 = 𝑘 ∑
𝑟𝑛

Dasar Listrik dan Elektronika 13


Sumber: Dudi Indrajit, 2009
Gambar 1.12. Potensial listrik oleh 3 muatan q1,q2,q3 di titik P
Pada Gambar 1.12, jika hanya ada 3 muatan, potensial listri di titik P adalah:
𝑞1 𝑞2 𝑞3
𝑉𝑝 = 𝑘 [ − + ]
𝑟1 𝑟2 𝑟3

3. Hubungan Usaha dan Beda Potensial Listrik

Sumber: Dudi Indrajit, 2009


Gambar 1.13. Muatan q yang begerak dari titik 1 ke titik 2 dipengaruhi muatan Q
Perhatikan Gambar 1.13. Usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan q1 dari
posisi r1 ke posisi r2 dari arah muatan adalah:
𝑊12 = 𝑞(𝑉2 − 𝑉1 )
dengan (V2-V1) adalah beda potensial antara titik 1 dan titik 2.
Contoh Soal
Tentukan potensial listrik pada suatu titik berjarak 2 cm dari muatan q = 6 μC.
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C!
Penyelesaian:
 Diketahui:

Dasar Listrik dan Elektronika 14


r = 2 cm = 2.10-2 m
q = 6 μC = 6.10-6 C
 Ditanyakan:
V = ... ?
 Jawaban:
𝑞
𝑉=𝑘
𝑟
6.10−6 C
9
𝑉 = 9.10
2.10−2
𝑉 = 9.109 . 3. 10−4
𝑉 = 27.105 𝑉𝑜𝑙𝑡

Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai
konsep arus dan potensial listrik kalian juga dapat
mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang konsep-
konsep tersebut disertai penjelasan menggunakan video.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang arus
listrik dan tegangan listrik adalah sebagai berikut:
https://learn.sparkfun.com/tutorials/voltage-current-
resistance-and-ohms-law/all atau dengan menggunakan QR code di atas.

Rangkuman
1. Atom tersusun atas elektron yang bermuatan negatif dan nukleus (inti atom) yang
terdiri dari neutron yang tidak bermuatan dan proton yang bermuatan positif.
2. Jika dua buah muatan yang sama jenisnya didekatkan akan terjadi gaya tolak-
menolak, sedangkan jia dua muatan yang berlainan jenis didekatkan maka akan
saling tarik-menarik.
3. Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya tarik atau tolak antara dua muatan
berbanding terbalik dengan besar muatan dan berbanding lurus dengan kuadrat
jarak kedua muatan.
𝑞1 𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2
4. Medan listrik adalah ruang yang masih mendapat pengaruh sistem muatan.

Dasar Listrik dan Elektronika 15


5. Arus listrik adalah aliran muatan listrik setiap satuan waktu tertentu.
𝑞
𝐼=
𝑡
6. Potensial listrik adalah besarnya energi potensial listrik per satuan muatan.
𝑞1 𝑞2 𝑞3
𝑉𝑝 = 𝑘 [ − + ]
𝑟1 𝑟2 𝑟3

Dasar Listrik dan Elektronika 16

Anda mungkin juga menyukai