Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
MENENTUKAN TITIK BERAT

O
L
E
H
FITRHI RAMADHANI
3929
XII IA 2

SMAN 5 SOPPENG
2018/2019
A. Tujuan
Peserta didik dapat menentukan koordinat titik berat benda berbentuk luasan
B. Dasar Teori
Sebuah benda tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat. Resultan
dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik
tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda.
Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa Titik Berat suatu benda merupakan titik tangkap
resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda tersebut.
Jika bentuk benda simetris (misalnya : Persegi, Persegi panjang, Lingkaran, Segitiga, dll) dan
benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan sejenis)
maka titik berat berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa
terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.
Titik berat-2
Titik yang terdapat di tengah-tengah benda merupakan titik berat benda.
Sedangkan jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
A = Luas benda
x = Titik tengah benda pada sumbu x
y = Titik tengah benda pada sumbu y
Jika benda homogen tersebut bentuknya beraturan seperti segilima beraturan, segienam
beraturan, atau segi-n beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat (persegi maupun persegi panjang) titik berat berada pada
perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik berat berada pada pusat lingkaran.

Untuk lebih lengkapnya silahkan bisa dilihat pada tabel berikut.

Tabel Titik Berat Benda Homogen 2 Dimensi :


Nama benda Letak titik berat Keterangan
Jajar genjang, Belah ketupat,
Bujur sangkar, Persegi Perpotongan diagonal t = tinggi
Titik berat Jajar genjang, Y0 =1/2 t z =titik perpotongan dagonal
Belah ketupat, Persegi
Bidang segitiga t = tinggi segitiga
Y0 = 1/3t z = titik potong garis garis
Bidang segitiga
berat
Bidang juring lingkaran Y0 = 2/3 R tali busur AB/
R = Jari jari lingkaran
Juring lingkaran Busur AB
Bidang setengah lingkaran
Y0 = 4R/3π R = Jari jari
Setengah lingkaran

Letak / Posisi Titik Berat :


1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
C. Alat & Bahan
1. Statif
2. Tali & Beban
3. Penggaris
4. Kertas tebal / karton
5. Paku
6. Gunting

D. Langkah Kerja
1. Gunting kertas tebal / karton menjadi benda simetris ( Segitiga, Lingkaran, Persegi
panjang, Trapesium, dll ).
2. Buatlah lubang pada 3 (tiga) titik yang berbeda.
3. Gantungkan beban pada tali, lalu pasang pada statif.
4. Masukkan lubang pada paku / statif sampai posisi benda seimbang.
5. Beri tanda pada benda melalui tali.
6. Tarik garis dari lubang ke tali sehingga didapat perpotongan dari ketiga garis yang ada.
7. Ukur koordinat X0 dan Y0 dari titik tengahnya.
8. Catat hasilnya pada tabel.

E. Data Hasil Pengamatan


Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut.
Tabel Data Pengamatan Titik Berat :
No Benda X0 Y0
1 Lingkaran 5,7 5,7
2 Segitiga 4,6 3,6

Dari praktikum Titik Berat yang telah dilaksanakan dapat dibuat pembahasan
dari hasil data pengamatan Titik Berat, yaitu sebagai berikut.
Benda bangun Lingkaran memiliki Titik Berat yaitu ( X0 ; Y0 ) = ( 5,7 ; 5,7 ).
Dan benda bangun Segitiga memiliki Titik Berat yaitu ( X0 ; Y0 ) = ( 4,6 ; 3,6 ).
F. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya yaitu berada pada
perpotongan dari 3 (tiga) buah garis yang didapat dari percobaan dengan menggunakan beban
yang digantung pada benang yang kemudian benang bergantung beban tersebut digantungkan
pada statif lalu pada saat keadaan benda seimbang dibuat garis sesuai arah benang yang telah
diikatkan beban tersebut. Dengan menggunakan ketiga garis yang telah diperoleh dari
perobaan, didapatkan titik potong pada benda sebagai titik berat benda.
Pada bangun datar lingkaran titik beratnya berada pada pusat lingkaran.
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga garis tersebut
ditancapkan paku maka kertas tebal atau karton tidak bergelayutan / bergerak ke sana ke
mari, sedangkan saat paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi samping kertas tebal /
karton yang berbentuk bangun lingkaran, yang memiliki titik berat terletak pada koordinat (
5,7 ; 5,7 ) serta bangun segitiga, yang titik beratnya terletak pada koordinat ( 4,6 ; 3,6 )
mengalami pergerakan ke sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik berat dari bangun
tersebut.
G. PENUTUP
a.Kesimpulan
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Setiap benda memiliki titik berat.
2. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang beraturan
maupun tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana yaitu titik
berat dari suatu benda didapat dari perpotongan tiga buah garis atau lebih yang ada pada
benda tersebut.
3. Posisi Titik Berat benda terletak pada perpotongan diagonal sisi untuk benda homogen
berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda sembarang posisi Titik Berat benda terletak pada
perpotongan tiga garis vertikal / lebih.
b. Saran
1. Persiapkan dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2. Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib,
sistematis (berurutan) dan benar.
3. Lakukan praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok
dan ciptakan suasana yang kondusif.
4. Pada saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak
lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena apabila dibuat
lubang pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat
maka 2 (dua) lubang tersebut hanya akan menghasilkan 1 (satu) garis lurus saja. Dan
akhirnya nanti hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan.
Sedangkan pada praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 (tiga) garis untuk menentukan titik
perpotongan pada benda.
5. Beban pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang
benda, supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6. Pada saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda, sebaiknya jiplak /
gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih mudah dalam menentukan koordinat X0
dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7. Ambillah gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip / dokumentasi
percobaan yang telah kalian lakukan.
8. Catat setiap hasil data pengamatan secara objektif (sesuai kenyataan).
DAFTAR PUSTAKA
http://rumushitung.com/2013/12/15/rumus-titik-berat-benda-berdimensi-2/
http://www.slideshare.net/Antonfirdaus64/praktikum-fisika-titik-berat
http://gurumuda.net/titik-berat.htm

Anda mungkin juga menyukai