Disusun Oleh:
XI MIPA 5
SMA NEGERI 1 LEMAHABANG
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
JL. K.H Wahid Hasyim No. 70 Kec.Lemahabang Kab.Cirebon
Telp. (0231)635246 Kode Pos 45183
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan laporan penelitian.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Fisika yang dibuat
untuk memenuhi tugas mata pelajaran tersebut.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam membuat laporan ini, baik berupa bantuan moril maupun materil.
Selain itu penyusun sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan.
Penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum
1.2 Tujuan
1.3 Dasar Teori
BAB II LAPORAN PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
2.2 Langkah Kerja
2.3 Data Hasil Pengamatan
2.4 Analisis Data dan Pembahasan
2.5 Gambar – Gambar Praktikum
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktikum Titik Berat ini adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menentukan koordinat titik berat benda berbentuk luasan.
Jika bentuk benda simetris (misalnya : Persegi, Persegi panjang, Lingkaran, Segitiga,
dll) dan benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan
sejenis) maka titik berat berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat
massa terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.
Titik yang terdapat di tengah-tengah benda merupakan titik berat benda. Sedangkan
jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat ditentukan
menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
A = Luas benda
x = Titik tengah benda padasumbu x
y = Titik tengah benda padasumbu y
Jika benda homogen tersebut bentuknya beraturan seperti segilima beraturan,
segienam beraturan, atau segi-n beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat (persegi maupun persegi panjang) titik berat berada
pada perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik berat berada pada pusat lingkaran.
Bidang Segitiga
t = tinggi segitiga
yo = 1/3 t z = titik potong garis-garis
berat
Bidang Juring Lingkaran
yo = 2/3 R x tali busur AB /
R = jari-jari lingkaran
busur AB
Bidang Setengah Lingkaran
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Titik Berat adalah
sebagai berikut.
1. Statif 1 buah
3. Penggaris 1 buah
6. Gunting 1 buah
Langkah-langkah kerja dalam melakukan praktikum Titik Berat adalah sebagai
berikut.
1. Gunting karton menjadi benda bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran,
dan bentuk tidak beraturan
4. Masukkan lubang pada paku / statif sampai posisi benda seimbang.
6. Tarik garis dari lubang ke tali sehingga didapat perpotongan dari ketiga garis yang
ada.
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut.
No. Benda X0 Y0
1. Persegi 8,3 7,7
2. Persegi panjang 8,6 9,7
3. Segitiga 8,7 5
4. Lingkaran 7,8 7,7
5. Bentuk tidak beraturan 8,3 7,2
No. Benda X0 Y0
1. Persegi 8,3 7,7
2. Persegi panjang 8,6 9,7
3. Segitiga 8,7 5
4. Lingkaran 7,8 7,7
5. Bentuk tidak beraturan 8,3 7,2
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilaksanakan dapat dibuat pembahasan dari
hasil data pengamatan Titik Berat, yaitu sebagai berikut.
Benda bangun persegi memiliki titik berat yaitu (X0 ; Y0) = (8,3 ; 7,7).
Benda bangun persegi panjang memiliki titik berat yaitu (X0 ; Y0) = (8,6 ; 9,7).
Benda bangun segitiga memiliki titik berat yaitu (X0 ; Y0) = (8,7 ; 5).
Benda bangun lingkaran memiliki titik berat yaitu (X0 ; Y0) = (7,8 ; 7,2).
Benda bangun bentuk tidak beraturan memiliki titik berat yaitu (X0 ; Y0) = (8,3 ; 7,7).
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya yaitu berada pada
perpotongan dari 3 (tiga) buah garis yang didapat dari percobaan dengan menggunakan beban
yang digantung pada benang yang kemudian benang bergantung beban tersebut digantungkan
pada statif lalu pada saat keadaan benda seimbang dibuat garis sesuai arah benang yang telah
diikatkan beban tersebut. Dengan menggunakan ketiga garis yang telah diperoleh dari
perobaan, didapatkan titik potong pada benda sebagai titik berat benda. Pada bangun datar
lingkaran titik beratnya berada pada pusat lingkaran.
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga garis tersebut
ditancapkan paku maka kertas tebal atau karton tidak bergelayutan / bergerak ke sana ke
mari, sedangkan saat paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi samping kertas tebal /
karton yang berbentuk bangun persegi yang memiliki titik berat terletak pada koordinat (8,3;
7,7), bangun persegi panjang yang titik beratnya terletak pada koordinat (8,6 ; 9,7), bangun
segitiga yang titik beratnya(8,7 ; 5), bangun lingkaran yang yang titik beratnya (7,8 ; 7,2),
serta bangun bentuk tidak beraturan yang titik beratnya (8,3 ; 7,7) mengalami pergerakan ke
sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik berat dari
bangun tersebut.
3.1. Simpulan
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
2. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang beraturan
maupun tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana
yaitu titik berat dari suatu benda didapat dari perpotongan tiga buah garis atau lebih
yang ada pada benda tersebut.
3. Posisi Titik Berat benda terletak pada perpotongan diagonal sisi untuk benda
homogen berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda sembarang posisi Titik Berat
benda terletak pada perpotongan tiga garis vertikal / lebih.
3.2. Saran
1. Persiapkan dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2. Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib,
sistematis (berurutan) dan benar.
3. Lakukan praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok
dan ciptakan suasana yang kondusif.
4. Pada saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak
lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena apabila
dibuat lubang pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya
telah dibuat maka 2 (dua) lubang tersebut hanya akan menghasilkan 1 (satu) garis
lurus saja. Dan akhirnya nanti hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk
menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada praktikum Titik Berat ini dibutuhkan
3 (tiga) garis untuk menentukan titik perpotongan pada benda.
5. Beban pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang
benda, supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6. Pada saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda, sebaiknya jiplak /
gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih mudah dalam menentukan
koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7. Ambillah gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip /
dokumentasi percobaan yang telah kalian lakukan.
http://rumushitung.com/2013/12/15/rumus-titik-berat-benda-berdimensi-2/
http://www.slideshare.net/Antonfirdaus64/praktikum-fisika-titik-berat
http://gurumuda.net/titik-berat.htm
Mengetahui,