Anda di halaman 1dari 10

MENENTUKAN TITIK BERAT

BENDA DATAR HOMOGEN TAK BERATURAN

NAMA KELOMPOK :
1. DITA INDRIANI (05)
2. FRISKA TITIS D.R. (08)
3. NESHA PERMATA S. (22)
4. NUR AULIA A.R. (23)
5. PUTRI DIANA W. (25)
6. RISKA ANDANA (27)

GURU PEMBMBING :
TRI HESTI W. S.Si

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan


rahmat dan karunianya, makalah fisika ini dapat kami buat sebagai tugas kami.
Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di
pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu makalah ini memuat tentang percobaan
pembuktian kebenaran rumus mengenai titik berat. Makalah ini di buat guna
memenuhi tugas praktikum fisika. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraian makalah, dengan harapan dapat di
terima oleh ibu dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran
kami.

Tanjunganom, 05 Oktober 2017

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 1

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................... 1

D. MANFAAT ............................................................................................................... 1

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................... 2

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN.................................................................................... 3

A. ALAT DAN BAHAN .................................................................................................. 3

B. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN DAN HASIL PENGAMATAN ............................ 3

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 5

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum
fisika ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa
perihal kesetimbangan benda tegar. Karena dalam pelaksanaan
praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk dapat bekerja
mengamati dan menyimpulkan sendiri secara langsung apa yang dilihat
pada saat praktikum dilaksanakan.
Dengan begitu siswa dapat mengetahui secara luas tentang titik
berat suatu benda atau bangun seperti bangun tak beraturan, serta dapat
menerapkan konsep titi berat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
praktikum ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat serta
menganalisis benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari benda
itu sendiri.

B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menentukan letak titik berat benda?

C. TUJUAN PENULISAN
Menentukan letak titik berat benda datar homogen yang tak beraturan.

D. MANFAAT
Mengetahui letak titik berat benda datar homogen yang tak beraturan.

1
BAB II
DASAR TEORI

Benda tagar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
kesetimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat
akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi)
boleh dianggap seragam pada seluruh bagian benda, karena ukuran benda
relative kecil dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan g yang cukup
berarti. Dengan demikian pusat massa dan pusat gravitasi dapat diambil sebagai
titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk menentukan pusat
massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat
dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita
dapat mengambil beberapa titk dari benda yang ingin dihitung titik beratnya
dialian dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. Dikatakan titik berat juga merupakan
pusat massa didekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya
tertentu diatas bumi titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.

2
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A. ALAT DAN BAHAN


1. Kertas karton tebal 1 buah
2. Beban 1 buah
3. Benang nilon 0,5 meter
4. Gunting/cutter 1 buah
5. Neraca lengan 1 buah
6. Kertas grafik 1 buah
7. Statif 1 set

B. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN DAN HASIL PENGAMATAN


1. Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar diatas,
maka :
2. Sediakan karton tebal ukuran folio, kemudian potong sehingga
menghasilkan bentuk sembarang.
3. Buatlah lubang-lubang A, B dan C pada karton tersebut.
4. Gantungkan karton tersebut pada lubang A.
5. Tandai bagian sebelah karton yang dilalui oleh benang. Sebut titik
A’.
6. Ulangi langkah 4 dan 5, tetapi dengan menggantungkan arton
dilubang B, sehingga didapat titik B.
7. Hubungkan titik A dengan A’, dan B dengan B’, maka akan
berpotongan pada satu titik dan beri nama Z.
8. Ulangi 4 dan 5, tetapi meggantungan karton lubang C, sehingga di
dapat titik C dengan titik C’.
9. Potonglah karton melalui garis AA’, menjadi 2 bagian (m1 dan
m2).

3
10. Kemudian timbanglah masing-masing bagian dengan meggunakan
neraca lengan dan catat berat m1 pada belahan 1 dan berat m2
pada belahan 2.
11. Lubangi lagi pada masing-masing potongan karton sehingga ada 3
lubang dan beri nama titiknya.
12. Tentukan lagi titik berat pada masing-masing potongan m1 dan
m2 dengan cara langkah 4 s/d 8 dan beri nama titik beratnya Z1
dan Z2.
13. Kemudian sambungkan lagi kedua potongan kertas tadi seperti
semula, kemudian hubungkan Z1 dan Z2.
14. Tempelkan kedua potongan karton tersebut pada kertas grafik.
15. Ukurlah X, Y, X1, Y1, X2, Y2, isikan hasilnya pada tabel

4
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dari perobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya


berada pada perpotongan 2 buah diagonal atau lebih garis vertikal yang didapat
dari perobaan dengan menggunakan benang yang digantung, kemudian
dibuatkan garis sesuai arah benang yang iikatkan pada bandul sebagai beban.
Dengan menggunakan kedua garis ataupun lebih, didapatkan titik potong
sebagai titik berat.
Ciri yang didapatkan saat pada perpotongan dua garis tersebut saat paku
ditancapkan pada lubang sisi samping kertas karton mengalami bergelayutan. Ini
membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut adalah titik beratnya.

Tabel data pengamatan titik berat.


X Y X1 Y1 X2 Y2

15,7 cm 21,0 cm 14,9 cm 13,2 cm 16,1 cm 28,6 cm

W1 W2 X(W1+W2) Y(W1+W2) X1W1+X2W2 Y1W1+Y2W2


15,7(170+170) 21,0(170+170) 14,9.170+16,1.170 13,2.170+28,6.170
170 N 170 N =5338 =7140 =5270 =7106

PERTANYAAN
Setelah mendapatkan data-data dan mengisi tabel hasil pengamatan,
maka :
1. Bandingkan nilai X dengan (X1+X2), apakah cenderung sama? BERBEDA
2. Bandingkan nilai Y dengan (Y1+Y2), apakah cenderung sama? BERBEDA
3. Bandingkan nilai X(W1+W2) dengan X1.W1 + X2.W2, apakah cenderung
sama? HAMPIR SAMA
4. Bandingkan nilai Y(W1 + W2) dengan Y1.W1 + Y2.W2, apakah cenderung
sama? HAMPIR SAMA

5
Dari hasil percobaan yang anda lakukan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Tuliskan letak titik berat mempunyai koordinat Z!
Z (X,Y) = (15,7;21)

2) Tuliskan rumus letak titik berat bidang datar homogen!

X0 = X1A1 + X2A2 + … Y0 = Y1A1 + Y2A2 + …


A1 + A2 + … A1 + A2+…

6
BAB V

KESIMPULAN

Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu
benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan dapat
dilakukan dengan cara sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih yang
vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda.

Anda mungkin juga menyukai