NAMA KELOMPOK :
1. DITA INDRIANI (05)
2. FRISKA TITIS D.R. (08)
3. NESHA PERMATA S. (22)
4. NUR AULIA A.R. (23)
5. PUTRI DIANA W. (25)
6. RISKA ANDANA (27)
GURU PEMBMBING :
TRI HESTI W. S.Si
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
D. MANFAAT ............................................................................................................... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum
fisika ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa
perihal kesetimbangan benda tegar. Karena dalam pelaksanaan
praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntun untuk dapat bekerja
mengamati dan menyimpulkan sendiri secara langsung apa yang dilihat
pada saat praktikum dilaksanakan.
Dengan begitu siswa dapat mengetahui secara luas tentang titik
berat suatu benda atau bangun seperti bangun tak beraturan, serta dapat
menerapkan konsep titi berat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
praktikum ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat serta
menganalisis benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari benda
itu sendiri.
B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menentukan letak titik berat benda?
C. TUJUAN PENULISAN
Menentukan letak titik berat benda datar homogen yang tak beraturan.
D. MANFAAT
Mengetahui letak titik berat benda datar homogen yang tak beraturan.
1
BAB II
DASAR TEORI
Benda tagar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
kesetimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat
akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi)
boleh dianggap seragam pada seluruh bagian benda, karena ukuran benda
relative kecil dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan g yang cukup
berarti. Dengan demikian pusat massa dan pusat gravitasi dapat diambil sebagai
titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk menentukan pusat
massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat
dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita
dapat mengambil beberapa titk dari benda yang ingin dihitung titik beratnya
dialian dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. Dikatakan titik berat juga merupakan
pusat massa didekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya
tertentu diatas bumi titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.
2
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3
10. Kemudian timbanglah masing-masing bagian dengan meggunakan
neraca lengan dan catat berat m1 pada belahan 1 dan berat m2
pada belahan 2.
11. Lubangi lagi pada masing-masing potongan karton sehingga ada 3
lubang dan beri nama titiknya.
12. Tentukan lagi titik berat pada masing-masing potongan m1 dan
m2 dengan cara langkah 4 s/d 8 dan beri nama titik beratnya Z1
dan Z2.
13. Kemudian sambungkan lagi kedua potongan kertas tadi seperti
semula, kemudian hubungkan Z1 dan Z2.
14. Tempelkan kedua potongan karton tersebut pada kertas grafik.
15. Ukurlah X, Y, X1, Y1, X2, Y2, isikan hasilnya pada tabel
4
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
PERTANYAAN
Setelah mendapatkan data-data dan mengisi tabel hasil pengamatan,
maka :
1. Bandingkan nilai X dengan (X1+X2), apakah cenderung sama? BERBEDA
2. Bandingkan nilai Y dengan (Y1+Y2), apakah cenderung sama? BERBEDA
3. Bandingkan nilai X(W1+W2) dengan X1.W1 + X2.W2, apakah cenderung
sama? HAMPIR SAMA
4. Bandingkan nilai Y(W1 + W2) dengan Y1.W1 + Y2.W2, apakah cenderung
sama? HAMPIR SAMA
5
Dari hasil percobaan yang anda lakukan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Tuliskan letak titik berat mempunyai koordinat Z!
Z (X,Y) = (15,7;21)
6
BAB V
KESIMPULAN
Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu
benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan dapat
dilakukan dengan cara sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih yang
vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda.