Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap benda yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya terdiri dari
partikel-partikel yang memiliki berat dan titik berat masing-masing.
Jumlah keseluruhan gaya berat partikel-partikel ini kerap disebut dengan gaya berat
benda. Adapun titik tangkap gaya berat disebut dengan titik berat.

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan titik berat?

C. Tujuan
Mengetahui tentang titik berat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Titik Berat Benda


Yang dimaksud dengan titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat benda yang
merupakan resultan dari seluruh gaya berat yang bekerja pada setiap bagian atau partikel
yang menyusun sebuah benda.

B. Rumus Titik Berat Benda


Benda-benda homogen yang berbentuk teratur atau tidak teratur memiliki titik berat
masing-masing yang dapat ditentukan dengan cara atau rumus yang berbeda satu sama
lain.
1. Benda Berbentuk Teratur
Adapun rumus untuk benda-benda dengan bentuk yang teratur di antaranya adalah sebagai
berikut.

Sumber : Diknas (2009)

2. Benda Berbentuk Tidak Teratur


Koordinat titik berat (xo,yo) dari setiap benda tegar dengan bentuk tidak teratur berada
pada bidang xy dapat ditentukan dengan rumus berikut.

2
Jika percepatan gravitasi dianggap sama, koordinat titik berat dari setiap benda tegar
dengan bentuk tidak teratur berada pada bidang xy dapat ditentukan dengan rumus berikut.

3. Benda Berdimensi Panjang


Untuk benda-benda berbentuk garis atau berdimensi satu, panjang dan lebar dapat
diabaikan sehingga berat benda sebanding dengan panjangnya (l).
Jika beberapa benda ini digabung, titik berat benda  (xo,yo) dapat ditentukan dengan rumus
berikut.

4. Benda Berdimensi Luas


Untuk benda berdimensi luas, ketebalannya dapat diabaikan sehingga berat benda
sebanding dengan luasnya (A).
Jika beberapa benda berdimensi luas ini digabung, titik berat benda dapat ditentukan
dengan rumus berikut.

5. Benda Berdimensi Volume


Adapun titik berat gabungan beberapa benda berdimensi volume dapat ditentukan dengan
rumus berikut.

C. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah karton homogen berbentuk L ditempatkan pada sistem koordinat seperti terlihat
pada gambar. Tentukan titik berat karton tersebut!

3
Penyelesaian :
Diketahui :

Dari gambar di atas, maka :


 Benda I : Z1 (20, 10) → A1 = (40)(20) = 800 cm2
 Benda II : Z2 (50, 20) → A2 = (20)(40)  = 800 cm2
Ditanya : Titik berat benda
Jawab :

Jadi, titik berat karton tersebut adalah Zo = (35,15)  cm.

2. Gambar berikut menunjukkan sebuah silinder berjari-jari R dan tinggi 2R. Bagian atas
dilubangi berbentuk setengah bola. Tentukan koordinat titik berat silinder tersebut.

4
Penyelesaian :

Jawab :

Contoh Percobaan
Alat dan bahan
1.      Tiang penggantung
2.      Benang
3.      Karton atau kardus

5
4.      Pensil
5.      Gunting
6.      Penggaris
7.      Jarum
8.   Beban

Langkah Kerja
1. Mempersiapkan kertas karton atau kardus, kemudian membentuknya sesuai
keinginan, baik simetris aataupun asimetris.
2. Memasukkan benang pada lubang jarum kemudian menusukkan pada sisi karton
atau kardus yang tlah dibentuk.
3. Mengikatkan benang pada beban kemudian menancapkannya pada tiang
penggantung.
4. Membuat garis yang lurus terhadap lubang dan benang.
5. Melakukan kegiatan 2-4 untuk lubang yang lain, minimal tiga buah garis.
6. Melakukan kegiatan 1-5 terhadap bentuk karton atau kardus yang lainnya.

Hasil Percobaan dan Pembahasan


Dari percobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada pada
perpotongan  2 buah diagonal atau lebih garis vertikal yang didapat dari percobaan dengan
menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah benang
yang diikatkan pada batu sebagai beban. Dengan menggunakan kedua garis ataupub lebih,
didapatkan titik potong sebagai titik berat.

Ciri yang didapatkan saat pada perpotongan dua garis tersebut


ditancapkan jarum adalah pada kertas tidak bergelayutan, sedangkan saat paku ditancapkan
pada lubang sisi samping kertas karton mengalami bergelayutan.Ini membuktikan bahwa
titik perpotongan tersebut adalah titik beratnya.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setiap benda memiliki titik berat. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang
memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan  dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana. Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal dapat menemukan
titik berat dari suatu benda.
Namun, untuk benda yang bentuknya simetris, dapat kita ketahui titik beratnya
melalui rumus sebagai berikut :

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifetnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi
para pembaca.

7
DAFTAR PUSAKA

https://haloedukasi.com/titik-berat-benda
http://ghalisasmara.blogspot.com/2013/08/contoh-laporan-praktikum-fisika-titik.html

8
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya sangat berhaarap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan. Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu,
saya berharap ada kritik dan saran, demi perbaikan makalah saya di masa depan.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kamimohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis

i 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ..........................................................................................................2
B. Rumus Titik Berat...............................................................................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

10ii

Anda mungkin juga menyukai