Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

A. Topik Percobaan :
Menentukan letak titik berat benda

B. Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik system kontinu benda tegar dalam penyelesaian
masalah.

C. Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keadaan benda tegar akibat adanya torsi (momen gaya).

D. Tujuan Percobaan :
Menentukan bahwa titik berat pusat massa benda luasan terletak pada garis berat melalui pengamatan /
percobaan.

E. Landasan Teori

Sebuah benda tegar berada dalam keadaan seimbang mekanis bila, relative terhadap suatu kerangka
acuan inersial

1. Percepatan linier pusat massanya nol.


2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga nol.

Persyaratan di atas tidak mengharuskan benda tersebut dalam keadaan diam, karena persyaratan pertama
membolehkan benda bergerak dengan kecepatan pusat massanya konstan, sedangkan persyaratan kedua
membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut rotasi yang konstan juga.

Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat
massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka
benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam
keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin
benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa

total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol

Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja
pada benda tegar sama dengan nol

Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal
yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang
bekerja dengan energi potensialnya,

Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi
energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial
dapat diekspansikan

Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke
titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.

Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik
seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik
seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan :

Benda luasan terbuat dari plat karton (bentuknya tidak beraturan)


Benang halus dan kuat
Alat ukur panjang (meteran/mistar)

B. Langkah kerja :

Kegiatan 1

Tujuan Percobaan :
Menentukan bahwa titik berat pusat massa benda luasan terletak pada garis berat melalui pengamatan /
percobaan.

Prosedur
1. Siapkan benda yang bentuknya sembarang berikut benang dan statif sebagai tempat untuk menggantung
benda dalam berbagai posisi bebas.

2. Dengan menggunakan tali/benang , benda kita gantungkan pada sebuah titik A pada bagian tepinya. Jika
benda dalam keadaan diam, pusat gravitasi harus terletak lurus kebawah titik gantung A. Jadi, titik berat
terletak pada Aa (garis Aa adalah garis perpanjangan tali penggantung benda)

3. Gantungkan benda itu lagi pada titik lain di B pada tepinya bagaimanakah prediksi anda apakah pusat
gravitasi harus terletak pada garis Bb (perpanjangan garis Bb)?Ya,
mengapa?berikan alasan anda! Karena, pusat gravitasi benda akan sama jika jaraknya dengan pusat bumi
tidak dipindahkan.

4. Gantungkan benda itu pada sembarang titik lain pada bagian tepi, missal C, maka apakah garis vertical
Cc juga akan melalui O?Jelaskan jawaban anda lengkap dengan alasannya? Ya, karena jarak benda dari
pusat bumi tidak dipindahkan dari keadaan semula sehingga pusat gravitasi bumi tetap sama.

5. Berdasarkan data yang diperoleh pada langkah 3 dan 4 , buatlah kesimpulan yang mengarah pada
definisi tentang pusat massa ! Pusat massa adalah titik perpotongan antara garis yang telah dihubungkan
oleh tiap-tiap sisi yang merupakan pusat gravitasi. Dan garis Aa , Bb, dan Cc akan berpotongan disatu titik
yakni titik O , yang berada di tengah , hal ini membuktikan titik O adalah pusat massa.

Kegiatan 1b :
Tujuan Percobaan : Bahwa garis berat membagi benda menjadi dua bagian dimana jumlah partikel sebelah
menyeblah garis berat sama banyaknya. Untuk benda homogen , jika masing-masing bagian itu ditimbang
diramalkan akan memperoleh berat yang sama.

Prosedur
1. Rangkuman materi kegiatan 1b diatas merupakan prediksi. Bagaimana pendapat anda lengkap dengan
argumentasinya!
Ya, karena menurut kami suatu garis yang membagi benda apabila dipusatkan pada gravitasi maka akan
sama besar jumlah partikel sebelah menyebelah.

2. Untuk menguji prediksi itu pertama mtama carilah garis berat bangun homogen itu
dengan prosedur yang ditunjukkan pada kegiatan 1!

3. Potonglah benda/bangun tersebut menjadi dua bagian melalui garis berat tersebut!

4. Timbanglah masing-masing bagian dengan neraca Ohaus dan catat hasil pernimbangan pada tabel 1
dibawah ini!

Tabel 1
Massa bagian -1 (gram)
4,95 gr
Massa bagian -2 (gram)
4,98 gr

5. Ulangi langkah 2,3 dan 4 untuk benda yang lain dan catat hasilnya pada tabel 2 dibawah ini!

Tabel 2
Massa bagian -1 (gram)
4,90 gr
Massa bagian -2 (gram)
4,95 gr

6. Berdasarkan data pada tabel 1 dan tabel 2 , buatlah kesimpulan yang mengarah pada definisi tentang
garis berat !
Dengan menarik garis dari titik / lubang A, B, C , kita dapat menarik garis untuk mencari titik berat benda
luasan sehingga kita akan mendapatkan titik tengah suatu benda luasan tersebut.

Kegiatan 2 :
Tujuan Percobaan :
Menentukan titik berat (titik pusat massa) benda luasan yang bentuknya beraturan (segitiga,bujursangkar,
persegi panjang) melalui pengamatan.

Prosedur
1. Cobalah kemukakan hipotesis atau dugaan sementara anda mengenai titik pusat massa, apakah pusat
massa terletak pada garis simetri?
Ya, pusat massa terletak pada garis simetri , karena titik berat dari berbagai benda yang bentuknya
beraturan memiliki sumbu simetri.
Bagaimana jika benda mempunya lebih dari satu garis simetri ?
Pusat massanya terletak di titik tengah pertemuan dari garis simetri, jadi garis simetri tersebut dihubungkan
sehingga akan dibentuk titik pertemuan.

2. Dengan langkah yang sama dengan kegiatan , tentukanlah titik pusat massa dari masing-masing bangun
yang tersedia. Namakanlah titik pusat massa tersebut O. Kemudian buatlah garis simetri bangun tersebut.
Garis simetri adalah garis yang membagi bangun menjadi dua bagian yang sama , sedemikian sehingga
jika bangun dilipat pada garis tersebut menempati bingkainya dengan pas.

3. Apakah garis simetri tersebut melalu titik O? Bagimana dengan bangun yang mempunya garis simetri
lebih dari satu?
Ya, garis simetri melewati titik O, karena garis ini terletak di tengah-tengah bangun yang membagi bangun
menjadi dua bangun yang sama, untuk garis simetri lebih dari satu, hendaknya dihubungkan antara satu
sama lain, dan titik O adalah titik temunya.

4. Lakukanlah untuk bangun yang lain, apakah diperoleh hasil yang sama?
Tidak, diperoleh hasil yang berbeda , karena untuk semua yang memiliki bentuk beraturan seperti segitiga ,

bujursangkar, dan persegi panjang , dan benda berukuran lainnya akan memeroleh luasan yang berbeda
pula.

5. Berdasarkan langkah 3 dan 4 diatas, buatlah kesimpulan yang mengarah pada definisi tentang titik pusat
massa!
Garis yang membagi bangunan menjadi dua dengan simetris adalah titik pusat massa, tetapi antara bangun
yang berbeda tidak bias terdapat titik pusat massa yang sama , karena luasan yang diperoleh juga akan
berbeda antara satu dan lainnya.

Kegiatan 3 :
Tujuan Percobaan :
Menentukan titik berat (titik pusat massa) benda luasan yang bentuknya beraturan (segitiga,bujursangkar,
persegi panjang) melalui pengamatan.

Prosedur
1. Untuk keperluan pengamatan pilihlah bangun ABCDEF yang bentuk serta ukurannya
seperti dibawah ini!

2.

3. Dengan langkah yang sama dengan kegiatan 1 ,

tentukanlah titik pusat massa bangun tersebut. Namakanlah titik puast massa terebut
dengan O, dengan kordinat (xo,yo). Tentukanlah (xo,yo)!

Maka, (xo,yo) adalah (2a, 1,5a )


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Benda luasan apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan , memiliki titik berat dan pusat
massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama letaknya antara satu sama lain. Walaupun, benda
yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak akan sama antara garis berat , misal :
segitiga dan bujursangkar , tidak akan diperoleh letak yang sama walapun keduanya benda
beraturan.

A. TUJUAN
Melakukan percobaan untuk mengetahui letak tiitik berat suatu benda.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alat dan Bahan


Tiang penggantung
Tali sipat
Kertas karton
Batu (sebagai beban)
Pensil
Gunting
Penggaris
Paku Payung

C. Langkah kerja
1. Kertas karton disiapkan, kemudian dibentuk secara tidak teratur.
2. Sebuah lubang dibuat pada sebuah sisi, kemudian benang digantung dengan
bebannya. Kemudian digaris pada karton sepanjang kedudukan benang
pengukur tegak lurus.
3. Lubang ke-2 dibuat pada sisi yang lain, kemudian digantungkan kembali benang
serta beban. Kemudian diberi tanda garis pada karton sepanjang kedudukan
benang pengukur tegak lurus.
4. Kedua garis tersebut akan menghasilkan sebuah titik potong. Titik potong inilah
yang merupakan letak titik berat karton tersebut. Untuk menguji titik berat
tersebut, maka karton ditancapkan pada sebuah papan dengan menggunakan
paku payung tepat pada titik berat tersebut. Kemudian dicoba untuk menggerakgerakkan. Jika saat diputar karton diam, tidak bergelayutan, maka itulah titik
berat karton tersebut.
D. Landasan Teori
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami
gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak

sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan
lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi)
boleh dianggap seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda
relative kecil dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan gravitasi yang
cukup berarti. Dengan demikian pusat massa dan pusat gravitasi dapat diambil
sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk menentukan
pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat
dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita
dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya
dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan
pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya
tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing
m1, m2,....... , mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = mixi /mi

= miyi /mi

2. TITIK BERAT (X,Y)


Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing w 1,
w2, ........., wi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
Y
X=

wiyi /wi

wiyi /wi

3.LETAK/POSISI TITIK BERAT


1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk
teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
E. Hasil Percobaan dan pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan ,telah didapatkan titik beratnya berada
pada perpotongan 2 buah diagonal atau dua buah garis vertikal yang didapat
dari percobaan dengan menggunakan benang yang digantung yang kemudian
dibuatkan garis sesuai arah benang yang diikatkan pada batu sebagai

beban.Dengan menggunakan kedua garis,didapatkan titik potong sebagai titik


berat.
Ciri yang didapatkan saat pada perpotongan dua garis tersebut ditancapkan
paku adalah pada kertas tidakbergelayutan ,sedangkan saat paku ditancapkan
pada lubang sisi samping kertas karton mengalami bergelayutan.Ini
membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut adalah titik beratnya.
F. Kesimpulan
Setiap benda memiliki titik berat .Untuk mencari titik berat dari suatu benda
yang memiliki bentuk yang beraturan maupun tidak beraturan dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana.Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal
dapat menemukan titik berat dari suatu benda.

Anda mungkin juga menyukai