sempurna di dalam air. Karena mampu terionisasi dengan sempurna, maka asam
dan basa kuat termasuk elektrolit kuat. Hal inilah yang membuat konsentrasi ion
Hidrogen atau Hidroksida dapat langsung ditentukan dengan perhitungan
stoikiometri pada umumnya.
Contoh asam kuat :
o Asam Sulfat (H2SO4)
o Asam Nitrat (HNO3)
o Asam Klorida (HCl)
o Asam Bromida (HBr)
o Asam Iodida (HI)
o Asam Perklorat (HClO4)
Asam Fluorida atau HF tidak termasuk ke dalam asam kuat karena ikatan antara
atom Hidrogen dan Fluor cukup kuat disebabkan jari-jari atomnya yang kecil. Hal
tersebut mengakibatkan HF sukar terionisasi di dalam air.
Contoh basa kuat :
o NaOH
o KOH
o RbOH
o CsOH
o Ca(OH)2
o Ba(OH)2
Magnesium Hidroksida atau Mg(OH)2 tidak termasuk basa kuat karena
mampu mengendap.
Asam lemah dan basa lemah adalah asam dan basa yang tidak terionisasi secara
sempurna di dalam air. Dengan demikian, asam lemah dan basa lemah termasuk
elektrolit lemah.
Contoh asam lemah adalah :
o Asam Asetat (CH3COOH)
o Asam Format (HCOOH)
o Asam Oksalat (H2C2O4 · 2H2O)
o Asam Benzoat (C6H5COOH)
Contoh basa lemah adalah :
o Ammonium Hidroksida atau NH4OH
o Besi (II) Hidroksida atau Fe(OH)2
o Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3
o Alumunium Hidroksida atau Al(OH)3
o Perak Hidroksida atau AgOH
o Untuk menghitung pH dari asam lemah dapat digunakan rumus berikut :
Contoh Soal Menghitung pH Dan pOH dari Asam Lemah dan Basa
Lemah + Pembahasan
2. Jika diketahui suatu asam lemah berpH 5,5 dengan Ka = 2 x 10 -5, tentukanlah
konsentrasi asam tersebut dalam satuan Molaritas!
3. Suatu larutan basa lemah setelah dihitung pH nya dengan pH meter didapatkan
hasil sebesar 10,5. Diketahui Kb basa tersebut adalah 3 x 10 -5, tentukanlah
konsentrasi basa tersebut dalam satuan Molaritas!
Contoh Soal Larutan Campuran Asam Lemah dan Asam Lemah + Pembahasan
Garam adalah senyawa yang terbuat dari asam dan basa melalui reaksi penggaraman.
Garam yang berasal dari asam kuat – basa lemah, asam lemah – basa kuat, maupun asam
lemah – basa lemah dapat mengalami hidrolisis.
Jika terhidrolisis, maka akan dihasilkan larutan yang sifatnya sedikit asam maupun sedikit
basa, tergantung jenis garam apa yang terhidrolisis.
Garam yang berasal dari asam kuat – basa kuat tidak dapat terhidrolisis, oleh karena itu pH
nya netral (pH air).
Garam dari asam kuat – basa lemah menghasilkan garam asam, contohnya NH 4Cl dan
(NH4)2SO4
Garam dari asam lemah – basa kuat menghasilkan garam basa, contohnya CH 3COONa,
K2SO3, KNO2, dan CH3COOK.
Garam dari asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis sempurna), contohnya
CH3COONH4. pH nya tergantung dari nilai Ka dan Kb nya. Jika Ka > Kb maka garam
asam dan jika Ka < Kb maka garam basa.
Adapun untuk menghitung pH garam asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis
sempurna) dapat menggunakan rumus:
1. Hitunglah pH dari 333 ml larutan NH4Cl 0,02 M (Kb NH4OH =1,8 x 10-5)
2. Sebanyak 500 ml NH4OH 1 M dicampurkan dengan 500 ml HCl 1 M, hitunglah pH larutan
yang dihasilkan! (Kb NH4OH = 1,8 x 10-5)
RUMUS NORMALITAS
Berdasarkan turunan rumus di atas, maka bisa disimpulkan bahwa rumus titrasi
asam-basa:
1. Data hasil titrasi antara 10 mL larutan H2SO4 dititrasi dengan larutan NaOH 0,2
M sebagai berikut.
2. Titrasi HCl dengan larutan NaOH 0,1 M diperoleh berdasarkan tabel berikut.
10.Ke dalam 150 mL larutan HCl ditambahkan 1,11 gram Ca(OH)2 (Mr = 74 g/mol).
pH larutan akhir diperoleh sama dengan 7. Konsentrasi larutan HCl sebelumnya
adalah … M
A. 0,05
B. 0,10
C. 0,15
D. 0,20
E. 0,25
–> Penyelesaian:
11. Sebanyak 50 mL larutan Ca(OH)2 0,01 M dititrasi dengan larutan HCl 0,01 M.
Titrasi dihentikan ketika volume HCl yang ditambahkan sebanyak 50 mL. pH larutan
titrat sekarang sebesar …
A. 4 – log 5
B. 4 + log 5
C. 7 + log 5
D. 11 – log 5
E. 11 + log 5
–> Penyelesaian:
12.Penetralan larutan Ba(OH)2 dilakukan dengan larutan H2SO4 0,015 M.
Sebanyak 30 mL larutan Ba(OH)2 ditambah 20 mL larutan H2SO4. Larutan hasil
campuran tersebut ternyaa masih bersifat basa. Larutan kemudian ditambah
dengan larutan HCl 0,04 M sebanyak 30 mL. Maka, konsentrasi Ba(OH)2 tersebut
adalah … M
A. 0,015
B. 0,02
C. 0,025
D. 0,03
E. 0,035
–> Penyelesaian:
13.Suatu larutan gliserin (C3H5(OH)3)) dapat dinetalkan dengan larutan H2SO4
dengan pH 2 sebanyak 4 dm3. Apabila Ar C = 12; O = 16; H = 1; massa gliserin
dalam larutan sebesar …. gram
A. 0,92
B. 1,84
C. 2,32
D. 3,68
E. 8,15
–> Penyelesaian:
Perhitungn pH asam kuat + basa kuat akan menghasilkan garam yang bersifat kuat
dan sejumlah air. Besarnya pH pada perhitungan ini, didasarkan pada:
1. Untuk menghitung pH, mol yang diperlukan adalah mol pada label “S” atau
“sisa” atau “setimbang”
2. Bila kedua spesi (asam kuat dan basa kuat) habis, maka pH campurannya
sebesar 7 (netral)
3. Bila spesi asam kuat yang bersisa dan spesi basa kuat habis bereaksi,
maka pH campuran didasarkan pada rumus asam kuat
4. Bila spesi basa kuat yang bersisa dan spesi asam kuat yang habis bereaksi,
maka pH campuran didasarkan pada rumus basa kuat
CONTOH SOAL:
1. Jika 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dan 100 mL larutan KOH 0,1 dicampurkan di
dalam sebuah wadah. Hasil reaksi menunjukkan bahwa terbentuk suatu garam dan
air, maka besarnya pH campuran …
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
–> Penyelesaian:
2. Suatu spesi asam, HNO3, sebesar 0,03 M bervolume 100 mL dicampur
dengan 100 mL NaOH 0,01 M. Kedua spesi diaduk hingga terbentuk garam, maka
pH campuran yang terbentuk sebesar …
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
–> Penyelesaian:
Perhitungan pH jenis ini tidak bisa direaksikan antara kedua spesi karena memiliki:
CONTOH SOAL: