Anda di halaman 1dari 38

Asam dan basa kuat adalah asam dan basa yang dapat terionisasi secara

sempurna di dalam air. Karena mampu terionisasi dengan sempurna, maka asam
dan basa kuat termasuk elektrolit kuat. Hal inilah yang membuat konsentrasi ion
Hidrogen atau Hidroksida dapat langsung ditentukan dengan perhitungan
stoikiometri pada umumnya.
Contoh asam kuat :
o Asam Sulfat (H2SO4)
o Asam Nitrat (HNO3)
o Asam Klorida (HCl)
o Asam Bromida (HBr)
o Asam Iodida (HI)
o Asam Perklorat (HClO4)
Asam Fluorida atau HF tidak termasuk ke dalam asam kuat karena ikatan antara
atom Hidrogen dan Fluor cukup kuat disebabkan jari-jari atomnya yang kecil. Hal
tersebut mengakibatkan HF sukar terionisasi di dalam air.
Contoh basa kuat :
o NaOH
o KOH
o RbOH
o CsOH
o Ca(OH)2
o Ba(OH)2
Magnesium Hidroksida atau Mg(OH)2 tidak termasuk basa kuat karena
mampu mengendap.

1. Sebanyak 200 ml NaOH 1 M dicampurkan dengan 300 ml NaOH 0,05 M.


Hitunglah pH larutan campuran!
2. Sebanyak 50 ml larutan KOH 0,2 N direaksikan dengan 50 ml larutan H 2SO4 0,05
M. Tentukanlah pH larutan tersebut!

Asam lemah dan basa lemah adalah asam dan basa yang tidak terionisasi secara
sempurna di dalam air. Dengan demikian, asam lemah dan basa lemah termasuk
elektrolit lemah.
Contoh asam lemah adalah :
o Asam Asetat (CH3COOH)
o Asam Format (HCOOH)
o Asam Oksalat (H2C2O4 · 2H2O)
o Asam Benzoat (C6H5COOH)
Contoh basa lemah adalah :
o Ammonium Hidroksida atau NH4OH
o Besi (II) Hidroksida atau Fe(OH)2
o Besi (III) Hidroksida atau Fe(OH)3
o Alumunium Hidroksida atau Al(OH)3
o Perak Hidroksida atau AgOH
o Untuk menghitung pH dari asam lemah dapat digunakan rumus berikut :

Contoh Soal Menghitung pH Dan pOH dari Asam Lemah dan Basa
Lemah + Pembahasan

1. Tentukan pH dari 555 ml Asam Etanoat 0,2 M dengan Ka = 1,8 x 10 -5!

2. Jika diketahui suatu asam lemah berpH 5,5 dengan Ka = 2 x 10 -5, tentukanlah
konsentrasi asam tersebut dalam satuan Molaritas!
3. Suatu larutan basa lemah setelah dihitung pH nya dengan pH meter didapatkan
hasil sebesar 10,5. Diketahui Kb basa tersebut adalah 3 x 10 -5, tentukanlah
konsentrasi basa tersebut dalam satuan Molaritas!

Contoh Soal Larutan Campuran Asam Lemah dan Asam Lemah + Pembahasan

1. Sebanyak 200 ml larutan Asam Asetat 0,03 M dicampurkan dengan 100 ml


larutan Asam Asetat 0,05 M. Tentukan pH larutan campuran (Ka = 1,8 x 10 -5)!
Contoh Soal Larutan Campuran Basa Lemah dan Basa Lemah + Pembahasan

1. Sebanyak 50 ml basa lemah 0,01 M (Kb = 5 x 10 -5) dicampurkan dengan 50 ml


0,01 basa lemah yang sama. Hitunglah nilai pH dan pOH larutan campuran!

Menghitung pH Dan pOH dari Buffer Asam dan Buffer Basa

Larutan buffer atau penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH


larutan terhadap pengenceran maupun penambahan sedikit asam atau basa. Buffer
dibagi menjadi 2 jenis yaitu buffer asam dan buffer basa.

Buffer asam dapat dibuat dengan :


o Campuran asam lemah dan garam dari sisa asam tersebut
o Campuran asam lemah berlebih dan basa kuat
Sedangkan buffer basa dapat dibuat dengan cara
o Campuran basa lemah dan garam dari kation basa tersebut
o Campuran basa lemah berlebih dan asam kuat

Cara menghitung pH buffer / larutan penyangga asam adalah :

Sedangkan untuk buffer / penyangga basa dapat dihitung dengan rumus :

Contoh Soal Menghitung pH Buffer Asam + Pembahasan


1. Sebanyak 250 ml larutan CH3COOH 0,05 M dicampurkan dengan 100 ml larutan
CH3COONa 0,1 M. Hitunglah pH larutan penyangga yang terbentuk! (Diketahui Ka
Asam Asetat 1,8 x 10-5)

2. Seorang analis mencampurkan 200 ml larutan CH3COOH 0,3 M dengan 100 ml


larutan KOH 0,3 M. Apakah larutan ini termasuk larutan penyangga? Hitunglah pH
nya!
Contoh Soal Menghitung pH Buffer Basa + Pembahasan

1. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 ml NH 4Cl 0,05 M


dengan 50 ml NH4OH 0,10 M. Tentukan pH larutan tersebut! (Kb NH4OH = 1,8 x 10-
5
)
2. Sebanyak 75 ml larutan HNO3 1 M ditambahkan dengan 100 ml NH4OH 1 M.
Tentukan pH dan pOH larutan campurannya!
Menghitung pH Garam Terhidrolisis

Garam adalah senyawa yang terbuat dari asam dan basa melalui reaksi penggaraman.

Garam yang berasal dari asam kuat – basa lemah, asam lemah – basa kuat, maupun asam
lemah – basa lemah dapat mengalami hidrolisis.

Hidrolisis adalah penguraian air oleh garam tersebut.

Jika terhidrolisis, maka akan dihasilkan larutan yang sifatnya sedikit asam maupun sedikit
basa, tergantung jenis garam apa yang terhidrolisis.

Garam yang berasal dari asam kuat – basa kuat tidak dapat terhidrolisis, oleh karena itu pH
nya netral (pH air).

Garam dari asam kuat – basa lemah menghasilkan garam asam, contohnya NH 4Cl dan
(NH4)2SO4

Garam dari asam lemah – basa kuat menghasilkan garam basa, contohnya CH 3COONa,
K2SO3, KNO2, dan CH3COOK.

Garam dari asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis sempurna), contohnya
CH3COONH4. pH nya tergantung dari nilai Ka dan Kb nya. Jika Ka > Kb maka garam
asam dan jika Ka < Kb maka garam basa.

Untuk menghitung pH dari garam asam dapat digunakan rumus :


Dimana konsentrasi garam asam dihitung dalam satuan Molaritas

Adapun untuk menghitung pH garam basa dapat digunakan rumus :

Dimana konsentrasi garam basa dihitung dalam satuan Molaritas

Adapun untuk menghitung pH garam asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis
sempurna) dapat menggunakan rumus:

Contoh Soal Perhitungan pH Garam Asam (Asam Kuat – Basa Lemah)

1. Hitunglah pH dari 333 ml larutan NH4Cl 0,02 M (Kb NH4OH =1,8 x 10-5)
2. Sebanyak 500 ml NH4OH 1 M dicampurkan dengan 500 ml HCl 1 M, hitunglah pH larutan
yang dihasilkan! (Kb NH4OH = 1,8 x 10-5)

Contoh Soal Perhitungan pH Garam Basa (Asam Lemah – Basa Kuat)

1. Hitunglah pH dari 19 ml larutan CH3COOK 0,2 M (Ka CH3COOH =1,8 x 10-5)


2. Sebanyak 250 ml NaOH 0,2 M dicampurkan dengan 50 ml HCN 1 M, hitunglah pH
larutan yang dihasilkan! (Ka HCN = 6,2 x 10-10)

Contoh Soal Menghitung pH Garam dari Asam Lemah Basa Lemah

Sebayak 50 ml larutan HNO2 1 M dicampurkan ke dalam larutan NH 4OH 0,5 M sebanyak


100 ml. Tentukan pH larutan yang dihasilkan! (Ka HNO 2 = 7 x 10-4, Kb NH4OH = 1,8 x 10-5)
Hitunglah pH larutan 999 ml CH3COONH4 0,999 M (Diketahui Ka CH3COOH = Kb NH4OH
= 1,8 x 10-5)
A. Stoikiometri titrasi asam-basa

Seperti yang diketahui, bahwa titrasi asam-basa digunakan untuk menghitung


konsentrasi titrat dari mol titran yang dibutuhkan dalam proses titrasi. Nah,
perhitungan ini didasarkan pada perhitungan reaksi asam-basa. Selain melalui
reaksi, perhitungan juga dapat dilakukan dengan perhitungan jumlah grek (jumlah
gram ekivalen).

 Molaritas (lambang M) = satuan konsentrasi yang banyak dipergunakan, dan


didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan.

 Normalitas (lambang N) = satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan


kation atau anion yang dikandung sebuah larutan

Perhatikan rumus berikut.

RUMUS NORMALITAS

B. Rumus titrasi asam-basa

Berdasarkan turunan rumus di atas, maka bisa disimpulkan bahwa rumus titrasi
asam-basa:

RUMUS TITRASI ASAM-BASA


Contoh soal

1. Data hasil titrasi antara 10 mL larutan H2SO4 dititrasi dengan larutan NaOH 0,2
M sebagai berikut.

Konsentrasi H2SO4 hasil titrasi adalah … M


A. 0,15
B. 0,20
C. 0,30
D. 0,45
E. 1,60
–> Penyelesaian:

2. Titrasi HCl dengan larutan NaOH 0,1 M diperoleh berdasarkan tabel berikut.

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl sebesar … M


A. 0,070
B. 0,075
C. 0,080
D. 0,133
E. 0,143
–> Penyelesaian:

3. Sebanyak 25 mL larutan baku NaOH yang tersedia di laboratorium diencerkan


hingga 100 mL. Larutan tersebut kemudian diambil 40 mL dan diambah 3 tetes
indicator fenoftalein. Larutan dititrasi dengan H2SO4 0,1 N hingga warna merah
muda hilang. Jika larutan H2SO4 yang diperlukan untuk titrasi sebanyak 10 mL,
maka molaritas NaOH dalam larutan baku sebesar … M
A. 0,25
B. 0,1
C. 0,05
D. 0,01
E. 0,025
–> Penyelesaian:
4. Sebanyak 0,25 gram Mg(OH)2 (Mr = 58 g/mol) dilarutkan dalam 100 mL air.
Larutan tersebut kemudian dititrasi dengan H2SO4 0,25 N. Volume H2SO4 yang
diperlukan dalam titrasi sebanyak … mL
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
E. 50
–> Penyelesaian:
5. Di laboratorium tersedia larutan baku H2SO4 sebanyak 100 mL. Larutan tersebut
digunakan untuk menitrasi 30 mL larutan Ca(OH)2 0,09 M hingga pH-nya berubah
menjadi 3 – log 6. Jika laruan H2SO4 yang tersisa sebanyak 80 mL, massa H2SO4
yang terlarut sebesar … g. (Mr H2SO4 = 98 g/mol)
A. 0,29
B. 1,47
C. 2,94
D. 14,7
E. 29,4
–> Penyelesaian:
6. Tersedia larutan KOH yang mempunyai pH = 11 + log 4. Larutan tersebut
digunakan untuk menitrasi 75 mL larutan H2SO4 dengan pH = 3 – log 6. Setelah
penambahan 75 mL laruan KOH, pH larutan hasil titrasi adalah …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
–> Penyelesaian:
7. Di laboratorium tersedia 50 mL larutan H2SO4 0,01 M. Apabila larutan tersebut
dicampur dengan 20 mL larutan NaOH 0,05 M, hasil campuran mempunyai pH …
A. 4 – log 5
B. 5 – log 4
C. 7
D. 9 + log 4
E. 10 + log 5
–> Penyelesaian:
8. Sebanyak 5,6 gram KOH dilarutkan dalam 250 mL air. Larutan KOH tersebut
kemudian diambil 25 mL dan dinetralkan dengan 40 mL larutan HCl. Konsentrasi
larutan HCl yang digunakan sebesar … M. (Ar K = 39; O = 16; H = 1)
A. 0,1
B. 0,25
C. 0,5
D. 1
E. 2
–> Penyelesaian:

9. Dina mempunyai 20 mL larutan asam klorida yang mempunyai pH = 2 – log 2,5.


Dina bermaksud menetralkan larutan tersebut dengan menambahkan larutan kalium
hidroksida yang mempunyai pH = 12 + log 2. Volume basa yang diperlukan Dina
sebanyak … mL
A. 5
B. 10
C. 15
D. 20
E. 25
–> Penyelesaian:

10.Ke dalam 150 mL larutan HCl ditambahkan 1,11 gram Ca(OH)2 (Mr = 74 g/mol).
pH larutan akhir diperoleh sama dengan 7. Konsentrasi larutan HCl sebelumnya
adalah … M
A. 0,05
B. 0,10
C. 0,15
D. 0,20
E. 0,25
–> Penyelesaian:
11. Sebanyak 50 mL larutan Ca(OH)2 0,01 M dititrasi dengan larutan HCl 0,01 M.
Titrasi dihentikan ketika volume HCl yang ditambahkan sebanyak 50 mL. pH larutan
titrat sekarang sebesar …
A. 4 – log 5
B. 4 + log 5
C. 7 + log 5
D. 11 – log 5
E. 11 + log 5
–> Penyelesaian:
12.Penetralan larutan Ba(OH)2 dilakukan dengan larutan H2SO4 0,015 M.
Sebanyak 30 mL larutan Ba(OH)2 ditambah 20 mL larutan H2SO4. Larutan hasil
campuran tersebut ternyaa masih bersifat basa. Larutan kemudian ditambah
dengan larutan HCl 0,04 M sebanyak 30 mL. Maka, konsentrasi Ba(OH)2 tersebut
adalah … M
A. 0,015
B. 0,02
C. 0,025
D. 0,03
E. 0,035
–> Penyelesaian:
13.Suatu larutan gliserin (C3H5(OH)3)) dapat dinetalkan dengan larutan H2SO4
dengan pH 2 sebanyak 4 dm3. Apabila Ar C = 12; O = 16; H = 1; massa gliserin
dalam larutan sebesar …. gram
A. 0,92
B. 1,84
C. 2,32
D. 3,68
E. 8,15
–> Penyelesaian:

14.Larutan Ba(OH)2 0,05 M direaksikan dengan larutan H2SO4 0,1 M. Endapan


hasil reaksi diambil, dikeringkan, dan ditimbang. Hasil penimbangan menunjukkan
endapan mempunyai berat 1,165 gram. Perbandingan volume antara Ba(OH)2
dengna H2SO4 adalah … (Mr BaSO4 = 233 g/mol)
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
–> Penyelesaian:
15.Larutan NH4OH yang mempunyai pH 12 + log 4 dicampur dengan 10 mL larutan
HCl 0,1 M. Kedua larutan membentuk campuran yang mempunyai pH 11 + log 5.
Volume NH4OH yang ditambahkan dalam campuran tersebut sebanyak … mL
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
E. 50
–> Penyelesaian: (Penyelesaian di bawah salah dan akan diralat kemudian
hari)
A. Perhitungan pH asam kuat + basa kuat

Perhitungn pH asam kuat + basa kuat akan menghasilkan garam yang bersifat kuat
dan sejumlah air. Besarnya pH pada perhitungan ini, didasarkan pada:

1. Untuk menghitung pH, mol yang diperlukan adalah mol pada label “S” atau
“sisa” atau “setimbang”

2. Bila kedua spesi (asam kuat dan basa kuat) habis, maka pH campurannya
sebesar 7 (netral)

3. Bila spesi asam kuat yang bersisa dan spesi basa kuat habis bereaksi,
maka pH campuran didasarkan pada rumus asam kuat

4. Bila spesi basa kuat yang bersisa dan spesi asam kuat yang habis bereaksi,
maka pH campuran didasarkan pada rumus basa kuat

CONTOH SOAL:

1. Jika 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dan 100 mL larutan KOH 0,1 dicampurkan di
dalam sebuah wadah. Hasil reaksi menunjukkan bahwa terbentuk suatu garam dan
air, maka besarnya pH campuran …
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
–> Penyelesaian:
2. Suatu spesi asam, HNO3, sebesar 0,03 M bervolume 100 mL dicampur
dengan 100 mL NaOH 0,01 M. Kedua spesi diaduk hingga terbentuk garam, maka
pH campuran yang terbentuk sebesar …
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
–> Penyelesaian:

3. Tabung kimia A berisi larutan Ba(OH)2 0,03 M bervolume 20 L, sedangkan


tabung kimia B berisi 20 L larutan asam klorida 0,04 M. Lalu, tabung A dan tabung B
dituangkan bersama-sama ke dalam sebuah wadah. Reaksi berlangsung dengan
pH campuran sebesar …
A. 2
B. 4
C. 8
D. 10
E. 12
–> Penyelesaian:

4. Jika 500 mL larutan Ba(OH)2 yang memiliki pH = 12 direaksikan denga 500


mL larutan H2SO4 yang memiliki pH = 2, maka besarnya pH saat Ba(OH)2 dan
H2SO4 dicampuran adalah …
A. 4 + log 1
B. 5 + log 5
C. 6 – log 2
D. 7 – log 1
E. 8 + log√3
–> Penyelesaian:

5. Jika 500 mL larutan Ba(OH)2 yang memiliki pH = 12 direaksikan denga 500


mL larutan H2SO4 yang memiliki pH = 2, maka endapan BaSO4 (Mr = 233) yang
terbentuk sebesar …
A. 1 x 10^-3 x 233
B. 2,5 x 10^-3 x 233
C. 5 x 10^-3 x 233
D. 2,5 x 10^-2 x 233
E 5 x 10^-2 x 233
–> Penyelesaian:
B. Perhitungan pH asam kuat + asam kuat dan basa kuat + basa kuat

Perhitungan pH jenis ini tidak bisa direaksikan antara kedua spesi karena memiliki:

 Jika asam, sama-sama memiliki ion proton (H+)

 Jika basa, sama-sama memiliki ion hidroksida (OH-)


Akibatnya, kedua spesi tidak bisa bereaksi, namun perhitungan pH-nya
menggunakan rumus:

RUMUS MENGHITUNG CAMPURAN SPESI ASAM DAN SPESI BASA

CONTOH SOAL:

1. Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,01 M dicampurkan ke dalam 100 mL larutan


Ca(OH)2 0,01 M. pH campuran larutan tersebut adalah …
A. 12
B. 12 + log 1,5
C. 13 + log 1,5
D. 13
E. 14
–> Penyelesaian:

2. Sebuah larutan HClO4 ber-pH 5 terlarut dalam volume 10000 L dicampurkan


ke dalam 20 L larutan H2SO4 yang ber-pH = 1 – log 4. Maka, pH campuran
terbentuk sebesar …
A. 4 – log 4
B. 5 + log 1
C. 5 – log 1
D. 4 + log 8
E. 4 – log 8
–> Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai